ORV CHAPTER 22. EPISODE 5 – PENJAGA KEGELAPAN (4)

 Disclaimer: novel ORV bukan punya saya. saya cuma nerjemahin aja, maklum iseng.

🐟🐟🐟🐟🐟🐟

Mungkin kami berdua sudah bertarung untuk waktu yang cukup lama.

[Skill Bookmark diaktifkan.]

[Bookmark nomor 2 diaktifkan.]

[Level skill Bookmark masih lemah, waktu aktivasi akan diperpendek.]

[Waktu aktivasi: 1 menit.]

Untung aku punya skill ini. Kalau tidak, tulangku mungkin sudah berceceran dan darahku mungkin sudah membeku.

[Pengertianmu pada karakter ini masih rendah, jadi hanya sebagian kecil skill karakter yang bisa diaktivasi.]

[Weapons Training Lv. 1 diaktivasi.]

Tapi itu tidak terjadi. Ah, yang lebih tepat, aku tidak boleh membiarkannya terjadi. Aku menggunakan semua kekuatan yang kumiliki dan langsung berlari ke arah tentakel-tentakel itu.

Wuuuush!

Pemandangan di sekitarku berganti dengan sangat cepat dan yang tertinggal hanyalah afterimage dari cahaya putih dan perasaan jika aku sudah memotong sesuatu.

[Pengertianmu pada karakter ‘Lee Hyunsung’ telah meningkat.]

[Bookmark nomor 2 dinonaktifkan.]

Aku berasa kehabisan tenaga. Aku sudah mengerahkan semuanya di serangan terakhir itu. Beberapa saat kemudian aku mendengar suara sesuatu yang berbicara dengan suara gemetaran.

{… Ko-konstelasi sekalian… apa kalian melihatnya? Apa, apa aku salah lihat…?}

Ternyata yang baru saja berbicara adalah dokkaebi Biryu yang sudah melupakan tugasnya. Yah, dia kaget juga bukan hal yang aneh, sih.

[Beberapa konstelasi meragukan mata mereka.]

[Konstelasi ‘Abyssal Black Flame Dragon’ mulai berkobar-kobar.]

Monster grade 7 yang kuat itu sekarang hanya bisa terbaring dengan tentakel terpotong tepat di depanku.

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ menarik rambutnya karena merasa sangat terpuaskan.]

[500 koin telah ditambahkan.]

Beberapa tentakel yang terpotong berserakan di atas tanah, sedangkan ground rat yang tadinya mengelilingi kami ikut terbunuh atau berlarian setelah menyaksikan kekuatan pedang yang ada di tanganku ini. Dark keeper hanya bisa berbaring di tanah sambil terengah-engah, mulutnya bergerak tidak karuan.

“…Ki. Kii. Ki.”

Sebenarnya, demon grade 7 bukanlah lawan yang bisa kukalahkan, karena itu aku sudah melakukan persiapan. Aku tidak sekuat Yoo Joonghyuk dan aku tidak punya sponsor yang dermawan seperti Lee Hyunsung.

[Para konstelasi ‘obsessive-compulsive’ memuji kematangan rencanamu.]

[200 koin telah ditambahkan.]

Perbedaanku dengan orang lain yang ada di dunia ini adalah ‘jumlah informasi’ yang kumiliki. Dan terkadang, ‘informasi’ adalah hal terkuat jika dibandingkan dengan senjata apapun di dunia ini.

Kiiiing!!

Hasil dari informasi yang kumiliki itu adalah pedang putih yang berada di genggaman tanganku.

{‘P-pedang ether’ di skenario awal… Ko-konstelasi sekalian, apa kita semua melihat hal yang sama!?}

Untungnya aku tidak perlu menjelaskannya lagi karena dokkaebi itu terlihat berapi-api.

Pedang ether. Itu adalah teknik utama dari inkarnasi yang didukung oleh sponsor berlevel paling tinggi. Di novel Murim, teknik itu biasanya disebut dengan nama ‘energy blade’.

“Ini bukan pedang ether yang asli. Pedang yang asli jauh lebih kuat dari ini.

{I-itu benar! Lebih tepatnya, yang terjadi saat ini adalah Broken Faith menyerap White Star Pure Energy untuk mendapatkan bentuknya yang sekarang…}

lihat dia… ternyata dia tidak terlalu bodoh.

{Me-menakjubkan… ternyata ada orang seperti ini di chanel Bihyung…}

Broken Faith pun berhenti aktif beberapa saat setelah Biryu memberikan penjelasan singkat.

[Durabilitas Broken Faith sudah habis. Item ini tidak bisa digunakan lagi.]

Sayang memang, tapi benda ini sudah melakukan pekerjaannya dengan baik.

“Beri aku kompensasi karena sudah menyelesaikan sub-skenario ini.

{Uuuh, benar juga. Tu-tunggu sebentar!}

Biryu terburu-buru memasuki sesuatu yang ada di udara, kemudian sebuah pesan muncul di depanku.

[Kau berhasil menyelesaikan sub-skenario ini.]

[Kau berhasil mendapatkan 500 koin.]

[Beberapa konstelasi mengagumi skenariomu.]

Hadiah yang kudapatkan ternyata tidak terlalu besar. Hal yang wajar, apalagi aku memang tidak membunuh dark keeper itu.

{Ngomong-ngomong, apa kau tidak akan membunuh dia?}

Aku menghembuskan nafas panjang dan melirik dark keeper yang ada di tanah. Kemudian aku berkata, “Aku penganut ideologi untuk tidak membunuh makhluk hidup lain.”

{Ti-tidak membunuh…?}

“Aku bukan orang yang akan membunuh makhluk lain seenaknya.”

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ mengagumimu!]

[100 koin telah ditambahkan.]

Tentu semua itu bohong.

[Konstelasi ‘Secretive Plotter’ tersenyum miring ke arahmu.]

[100 koin telah ditambahkan.]

Biryu yang bingung pun berkata, {Ta-tapi, bukannya hadiah yang kau terima jauh lebih besar jika kau membunuhnya? Kau akan jadi orang pertama yang berhasil membunuh demon grade 7, bahkan aku akan memberimu 7.000 koin! Apa kau tahu berapa banyak itu!?}

“Aku tidak akan membunuhnya. Oh iya, aku harus segera membuka kotak harta itu, jadi tolong minggir.”

Aku menyingkirkan Biryu dari depanku. Dark keeper bukan alasan kenapa aku datang ketempat ini, jadi…

Jleb!

[Demon grade 7 ‘Dark Keeper’ berhasil dibunuh.]

… Apa?

Dokkaebi Biryu menunjukkan muka yang sangat lucu seakan dia baru saja mati tertusuk pisau tepat di dadanya. Kemudian…

“Haha, hahahaha! Se-sekarang aku juga bisa jadi kuat! Kim Dokja sialan! Kau tidak tahu soal ini kan!”

Orang yang sedang membawa pisau di sana adalah Han Myungoh, dan aku tahu apa yang baru saja dia lakukan dengan pisau itu saat beberapa pesan mengejutkan muncul di depanku.

[Demon grade 7 berhasil dibunuh untuk pertama kalinya.]

[Kau berhasil melakukan sesuatu yang mustahil.]

[Kau mendapatkan 8.000 koin.]

{Kontributor: Kim Dokja, Han Myungoh.]

Mungkin pesan ini juga muncul di depan Han Myungoh. Aku hanya berhasil mendapatkan beberapa koin karena tidak memberikan serangan penutup, tapi…

Aku bisa melihat Han Myungoh yang terlihat senang saat membaca pesan di depannya.

“Ideologi tanpa membunuh? Dasar bodoh! Apa salahnya membunuh di dunia yang sudah rusak ini!? Orang sepertimu…”

Tiba-tiba Han Myungoh berhenti berbicara. Sekarang dia tahu akibat dari perbuatannya.

[Demon grade 7 ‘Dark Keeper’ telah dibunuh dan Demon King ‘Asmodeus’ merasakan keberadaan pembunuhnya.]

[Demon King ‘Asmodeus’ akan mengejar orang yang telah membunuh pengikutnya hingga si pelaku mati.]

[Demon King ‘Asmodeus telah memberikan kutukan mengerikan pada orang yang sudah membunuh pengikutnya.]

[Pembunuh: Han Myungoh.]

“A-apa? Apa-apaan isi pesan ini?”

[Konstelasi ‘Secretive Plotter’ mengagumi kecerdikanmu.]

“Ah… bukannya aku sudah bilang? Aku memang sengaja tidak membunuhnya.”

[Konstelasi ‘Secretive Plotter’ telah merekomendasikan skenariomu ke Star Stream.]

Han Myungoh menatap dengan mata kosong seakan dia baru saja kehilangan nyawanya.

Kutukan dari Demon King Asmodeus adalah hal paling buruk bagi seorang pembunuh. Aku tidak tahu detailnya, tapi kurasa itu benar-benar mengerikan.

Aku menoleh ke belakang dan melihat Lee Gilyoung dan Yoo Sangah yang sedang menatapku dengan tatapan kagum. Aku tersenyum pada mereka seakan tidak ada yang terjadi.

“Ayo kita buka kotak harta ini sama-sama.”

XXX

Beberapa saat kemudian, kami mengaduk-aduk kotak itu dan menarik satu barang untuk tiap orang.

“Aku dapat ini.”

“Aku yang ini…”

Yoo Sangah dan Lee Gilyoung menemukan sebuah gelang kecil dan tameng tua.

[Magic Power Recovery Bracelet]

[Old Iron Shield]

Keduanya adalah item grade D, tapi semua itu lebih baik daripada tidak memiliki apapun. Magic Power Recovery Bracelet adalah item yang berguna untuk semuanya, sedangkan Old Iron Shield bisa digunakan oleh Lee Hyunsung.

Sulit untuk mengabaikan kata ‘Iron’ di namanya. Dan lagi, besi ini lebih keras dari besi yang ada di bumi.

Yoo Sangah berkata dengan nada kecewa.

“Yang kita dapat lebih sedikit dari dugaanku.”

Lebih sedikit. Kata-katanya tidak salah. Rasanya memalukan jika menyebut kotak ini sebagai ‘kotak harta’.

Laki-laki yang pergi kemarin mungkin juga melewati tempat ini. Dia mungkin tahu jika kami akan melawan monster ini, jadi dia mengambil kesempatan dan mengambil semua harta yang ada di sini.

Pada akhirnya, kami hanya mencuri di tempat yang sudah dibobol oleh pencuri lain.

“Tidak apa-apa. Benda yang kita perlukan masih tertinggal.”

Aku menatap kotak hitam yang ada di tengah kotak harta itu. Kami tidak membuang waktu lagi dan membuka kotak kecil itu.

Di dalamnya ada sebuah kompor. Ukurannya cukup kecil hingga bisa dimasukkan ke dalam saku, jadi aneh rasanya jika menyebut benda ini dengan nama ‘kompor’.

[Magic Power Stove]

Seperti yang kuduga, benda itu masih ada di sini. Dan sebenarnya, benda ini adalah item kunci di subskenario ini.

[Magic Power Stove hanya bisa digunakan sekali per satu orang.]

Sepertinya Yoo Joonghyuk mengambil satu buah, jadi ada 2 Magic Power Stove yang tersimpan di sini.

“… Apa itu?”

“Yah, kurasa kita akan segera mengetahui gunanya.”

Aku sengaja menggetarkan suaraku saat mengaktifkan magic power stove itu, kemudian aku mengangkat salah satu kaki Ground rat yang sudah mati.

Lucu rasanya saat melihat kaki yang awalnya berukuran lebih besar dari piring itu berubah drastis setelah dipanaskan di atas kompor selama 5 detik.

“Wah, baunya enak!”

Ada bau wangi yang menguar dari kaki ground rat yang berwarna emas kecoklatan itu.

“Daging!” Lee Gilyoung berteriak senang. Di sebelahnya, Yoo Sangah pun bertanya.

“Bi-bisakah kita memakannya?”

“Aku akan coba dulu.”

Aku mengambil kaki itu dan menggigitnya. Lemak yang meleleh diantara serat daging itu… aku sampai lupa mengunyahnya karena terlalu menghayati. Merasakan makanan ini secara langsung sangat berbeda dengan bayanganku.

[Beberapa konstelasi merasa tergoda.]

[Beberapa konstelasi memberikan 100 koin kepadamu.]

[Konstelasi ‘Abyssal Black Flame Dragon’ menegak ludahnya.]

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ menggigiti kukunya.]

Pesan itu muncul silih berganti di depanku. Ya, siaran makan-makan seperti ini memang paling hebat. Semuanya pasti akan bersatu di depan makanan enak.

“Makan saja. Kurasa ini aman.”

Mereka berdua langsung menyerbu daging ground rat itu setelah aku memberikan kata oke. Mereka tidak mendapat asupan makanan layak selama beberapa hari ini, jadi pasti mereka cukup lapar. Han Myungoh yang sudah kembali sadar juga menghampiri kami dengan wajah ragu.

“Dok-Dokja-ssi… A-aku sedikit menggila tadi…”

“Makan saja. Jangan khawatirkan hal lain.”

“Te-terima kasih!”

“Lagipula kau akan menjadi hantu setelah memakannya.”

“A-apa?”

Wajah Han Myungoh berubah menjadi seputih mayat saat mendengarnya. Aku mengatakannya dengan niatan bercanda, tapi Han Myungoh benar-benar akan mati. Yoo Joonghyuk yang itu saja juga merasa kesulitan saat mengatasi kejaran Demon King Asmodeus.

Kami mengambil satu kaki per orang dan mulai makan. Meski kami dan Han Myungoh mungkin derada di pihak yang bersebrangan, kami tetap bisa makan bersama dengan damai karena rasa lapar yang sama-sama kami rasakan. Kurasa itu adalah sifat dasar manusia.

Kami semua makan dalam diam. Apakah suasana ini tercipta karena cahaya yang dipancarkan kompor sihir ini? Entah kenapa aku jadi agak sentimental.

Membunuh sesuatu dan memakannya untuk bertahan hidup. Ini adalah kehidupan manusia… selama ini kami sudah melakukan hal yang sama… tapi entah kenapa pengalaman kali ini terasa sangat baru bagi kami.

Tiba-tiba aku mengangkat wajahku dan bertatapan dengan Yoo Sangah. Sepertinya gadis itu akhirnya tersadar dan mulai menangis.

“Aku sangat menyedihkan.”

“… Huh?”

“Dokja-ssi bekerja keras dan aku hanya makan seperti babi… aku sama sekali tidak bisa memberikan bantuan apapun…”

“Tidak, Yoo Sangah-ssi. Itu…”

“Tapi darimana Dokja-ssi bisa tahu semua ini? Kau bahkan tahu bagaimana cara memasak monster itu…”

“Ah, itu…”

“Ya! Ini pasti karena kau yang suka membaca novel fantasi, iya kan? Aku tidak tahu jika dunia akan jadi seperti ini. Rasanya bodoh sekali saat mengingat diriku yang sedang sibuk menghafalkan kata-kata Spanyol.”

Aku merasa aneh saat mendengar curhatan dari Yoo Sangah. Aku membuka mulutku dan mencoba menghiburnya.

“Tapi karena Yoo Sangah-ssi belajar bahasa asing, sekarang kau bisa memahami apa yang dikatakan monster itu.”

Tentu, apa yang dia lakukan tidak begitu membantu.

“Aku mengerti… Terima kasih Dokja-ssi…”

Aku tersenyum pada Yoo Sangah dan berdiri dari tempat dudukku. Mereka semua sedang makan dengan khusyuk, jadi aku memilih untuk mencari angin sendirian.

Magic Power Stove memang item yang penting, tapi tujuan utamaku adalah item lainnya. Aku memeriksa ‘kotak hitam’ tempat penyimpanan kompor itu. Aku bisa merasakannya, tidak diragukan lagi.

Yoo Joonghyuk yang mengambil kompor itu beberapa hari yang lalu mungkin tidak mengetahui hal ini. Harta karun yang sebenarnya dari tempat ini adalah ‘kotak hitam’ ini.

Di cerita aslinya, Yoo Joonghyuk tahu soal ini setelah dia mengalami regresi ke-6.

Siapa orang yang menemukannya, apa dia ‘Heavenly Maid Hori’? Aku tidak begitu mengingatnya. Aku tidak ingat detailnya, tapi kira-kira ini yang terjadi saat itu.

[“Di sana. Ada kotak aneh di area awal. Jika kau memasukkan sesuatu ke sana…”]

Di saat itulah aku melihat Yoo Sangah dan bertanya, “Apa kau tahu ini kotak apa?”

“Huh? Ah, ini…” kata Yoo Sangah saat melihat kotak ini. Ada huruf asing yang tertulis di sana.

… Apa dia bisa membacanya

“Random… item box?”

Sial. Inilah pentingnya bisa bahasa asing.

“Uh… itu… anu. Jadi itu artinya.”

Aku merasa agak malu. Yoo Sangah yang ada di sampingku pun berkata dengan penuh semangat.

“Cepat digunakan, Dokja-ssi!”

“… Apa tidak apa-apa?”

Angguk, angguk. Lee Gilyoung mengangguk dengan cepat.

“Kau tidak perlu khawatir soal kami. Semua item yang ada di tempat ini adalah milikmu. Itu sudah jelas.”

Ya, kalau mereka sudah berkata seperti itu maka aku akan menggunakannya dengan senang hati.

“Kalau begitu aku akan menggunakannya.”

[Beberapa konstelasi mengangguk setuju pada keputusanmu.]

Aku mengambil inti dari Demon grade 7 itu dari dalam sakuku, aku berhasil mendapatkannya setelah membelah tubuh Dark keeper. Sebagai tambahannya, aku mengambil Broken Faith yang sudah kehabisan durabilitas. Menurut plot cerita asli, cara penggunaan item ini lumayan simpel.

[“Siapa yang tahu? Mungkin ada item edisi terbatas di dalam sana.”]

Aku meletakkan inti demon dan Broken Faith ke dalam kotak itu.

[“Ha, kau tidak percaya kata-kataku? Apa ini asli? Taruh sub item ke dalam sana dan tutup kotaknya!”]

Sebenarnya aku juga tidak tahu apa yang akan terjadi jika aku meletakkan 2 item itu di dalam sana. Tapi aku yakin jika akan ada item luar biasa yang akan keluar dari sana.

[“Sebuah item tingkat tinggi pasti akan keluar dengan mudah!”]

Beberapa saat kemudian, seberkas cahaya terang keluar dari dalam kotak yang tertutup itu.


Chapter 21     Daftar Isi     Chapter 23


Komentar

Postingan Populer