ORV CHAPTER 11. EPISODE 3 - KONTRAK (1)
Disclaimer: not mine
๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ
Tubuhku tiba-tiba terasa sangat
berat saat air mulai masuk ke dalam paru-paruku. Setelah itu tubuhku seperti
tersedot ke suatu tempat. Untungnya aku tidak terluka parah karena berhasil
mendarat dengan timing yang tepat. Lagipula aku tidak boleh sampai kehilangan
kesadaran di sini.
Aku harus tetap sadar. Aku
harus menunggu selama beberapa saat.
Untunglah aku berhasil
bergelung dan menahan nafasku. 10 detik. 20 detik. 30 detik… Aku hampir
kehabisan nafas saat tanganku mengenai sebuah dinding dalam kegelapan.
"U… uweeekk~~"
Aku hampir tidak bisa menahan
batuk saat memuntahkan semua air sungai yang Tadi masuk ke dalam tubuhku. Stat
stamina Lv. 10 berhasil menyelamatkanku dari efek hantaman dengan air sungai,
tapi semua luka besar dan kecil yang ada di seluruh tubuhku terasa sangat
sakit.
Aku mengontrol nafas agar tidak
merasa panik, setelah itu aku menyalakan smartphoneku.
Aku khawatir smartphoneku rusak
saat aku jatuh ke dalam air, tapi untung kotak kecil itu masih berfungsi dengan
baik. Untunglah aku menghabiskan uangku untuk membeli smartphone yang tahan
air.
Phat.
Aku menyalakan senter dan
menerangi daerah sekitarku dengan cahaya kecil itu. Ada sebuah dinding besar
dan potongan-potongan beton yang mengapung di dalam suatu cairan. Perut
Ichthyosaur ternyata lebih menjijikkan dari yang kukira.
“Sialan.”
Ekspresi Yoo Jonghyuk saat
melepaskan tangannya tanpa ragu dan langsung berjalan ke dalam barrier masih
lekat dalam ingatanku. Aku sudah menduga apa yang akan dia lakukan, tapi itu
masih membuatku sangat terkejut.
… Jika aku ingin menjadi companionnya, aku harus bisa bertahan.
Bukannya aku tidak paham soal
itu.
Companion. Beban dunia ini
terlalu berat untuk Yoo Jonghyuk. Sejak dia gagal di regresi pertama dan
keduanya Yoo Jonghyuk tidak pernah mendapatkan ‘companion’ yang sesungguhnya.
Sangat jarang ada manusia
normal yang bisa mengikuti perkembangan seorang regresor. Sebagai hasilnya, dia
menyelesaikan semuanya sendirian, disebut sebagai pahlawan, dan selalu
sendirian.
Bagi Yoo Jonghyuk, ‘manusia’
hanyalah bawahan atau musuh.
Karena itu, ini adalah sebuah
ujian. Jika aku ingin mendapatkan posisi yang setara dengannya, aku harus
menyelesaikan ini sendiri.
… Yah, ini yang akan terjadi
jika aku melihatnya dari sudut pandang Yoo Jonghyuk.
“... Companion sepertimu… dasar
psikopat gila.”
Aku berusaha keras untuk meraih
sebuah papan dan naik ke atasnya. Berkat rasa hangat yang muncul dari dalam
perutku, aku tidak merasa kedinginan. Tapi masalahnya baru dimulai sekarang.
Aku menutup mataku dan
mengingat pesan yang muncul saat aku menghantam air.
[Kau tidak berhasil menyelesaikan skenario ini.]
[Pembayaran akan segera
dimulai.]
[100 koin sudah digunakan untuk
membayar tagihan penggunaan chanel.]
[Konstelasi ‘Prisoner of the
Golden Headband’ menganggukkan kepalanya pada ucapanmu.]
[100 koin sudah ditambahkan.]
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of
Fire’ mengangguk pada pilihanmu.]
[100 koin sudah ditambahkan.]
[Konstelasi ‘Secretive Plotter’
kecewa dengan pernyatanmu yang terlalu tergesa-gesa.]
Ada beberapa pesan yang muncul,
dan sebagai tambahannya beberapa konstelasi memberikan koin padaku. Mungkin
semua itu karena pembicaraanku dengan Yoo Jonghyuk.
Aku merasa sedikit sedih saat
membaca pesan dari para konstelasi itu dan mulai mengumpulkan semua koin yang
mereka berikan. Jika aku memilih salah satu dari mereka hal seperti ini pasti
tidak akan terjadi.
Tapi aku sama sekali tidak
menyesali pilihanku.
Setelah bertemu dengan Yoo
Jonghyuk, aku merasa sangat yakin.
The Great Sage and the Equal of
Heaven mungkin adalah sponsor dengan kualitas terbaik, tapi itu saja belum
cukup. Aku butuh lebih dari sekedar ‘sponsor’ jika ingin menghadapi Yoo
Jonghyuk.
Dan aku bisa mendapatkannya
dengan cara ini.
Dinding perut Ichthyosaur ini
mulai bergetar dan menyebabkan cairan yang ada di dalamnya mulai bergelombang.
Sea Commander ini sepertinya sedang bergerak ke suatu tempat. Aku melihat
smartphoneku dan mulai menghitung waktu.
Menurut novel Cara Bertahan
Hidup, Ichthyosaur akan mengeluarkan cairan perut 3 jam setelah makan.
{Hahaha, sayang sekali kau berakhir seperti ini. Tapi kelakuanmu sangat
menarik.}
Ada sound effect yang muncul
sebelum dokkaebi itu berbicara.
“... Dokkaebi?”
{Ya, benar. Sepertinya kau sama sekali tidak panik.}
“Aku tahu kau akan datang.”
{Hmmm. Kedengarannya kau sedang menungguku.}
“Tentu aku sedang menunggumu.”
Cahaya mulai menyebar saat
dokkaebi itu muncul. Aku tidak bisa tahu hanya dari ekspresinya saja, tapi aku
yakin jika dokkaebi ini sangat tertarik.
Aku sengaja berbicara dengan
nada tenang. Jika aku terlihat dan terdengar panik di sini, aku tidak akan bisa
mendapatkan apa yang kumau.
“Apa kau akan mengambil koin
dariku?”
{Koin?}
“Kau harus mengambil koinku
sebagai ganti karena aku gagal menyelesaikan skenario ini.”
{Hmm, bukan nyawamu?}
“Jika kau ingin mengambil nyawaku, harusnya
ada tulisan ‘mati’ di bagian hukuman dan bukannya tiga tanda tanya (???).
Bukankah itu berarti jika kita masih bisa bernegosiasi soal itu?”
{Hahaha… Menarik sekali.}
Sebenarnya ada kelemahan dalam
kata-kataku. Dalam pesan skenario itu tertulis, Gagal: ???. Artinya hukuman
bagi orang-orang yang tidak bisa menyelesaikan skenario ini tidak diketahui.
Bisa membayar kegagalan itu dengan koin hanyalah asumsi yang kubuat. Tapi aku
punya alasan kenapa aku bisa merasa sangat yakin.
“Apa aku salah?”
Alasannya adalah karena aku
mengetahui skenario ini sebelum terjadi. Dokkaebi itu merasa ragu dan kemudian
menganggukkan kepalanya.
{Kau benar. Luar biasa. Kau bisa menemukan jawaban itu hanya dengan
sedikit petunjuk… Seperti yang kuharapkan dari orang yang bisa menarik
perhatian para konstelasi.}
Nada dokkaebi itu dipenuhi oleh
rasa kagum.
{Seperti yang kau katakan, kau bisa bertahan dari sub skenario ini jika
kau membayar. Kau bisa tetap selamat meski kau gagal menyelesaikannya.}
“Berapa banyak?”
{5.100 koin. Jika kau bisa membayarnya aku akan membiarkanmu hidup.}
Aku menatap koin yang kumiliki.
[Koin yang dimiliki: 5.100 C]
Aku tidak bisa berhenti
tersenyum. Makhluk brengsek ini sedang mengerjaiku.
“Itu terlalu banyak.”
{Haha, kalau begitu kau mau mati? Mau aku menerima atau menolak koinmu,
itu semua terserah padaku. Kalau kau melakukan sebuah kesalahan , aku akan
langsung mengakhiri hidupmu di sini.}
“Kalau begitu bunuh aku.”
{... Huh?}
“Bunuh aku.”
{...}
“Kau tidak bisa membunuhku?”
Dokkaebi itu tidak bergerak.
Tentu aku bisa tahu apa yang dia pikirkan. Dia mendapatkan banyak kesenangan
dariku. Terlebih lagi, dia tidak akan mau repot-repot datang ke sini jika dia
hanya ingin membunuhku. Bagi makhluk ini, aku harus tetap bertahan hidup atau
setidaknya aku harus mati dalam kondisi yang sangat menyedihkan.
{Haha. Kau benar-benar membuatku marah. Lihat…}
Alis dokkaebi itu berkedut
tidak karuan. Ini adalah waktu yang tepat untuk berhenti mengejeknya dan masuk
ke inti masalah.
“Dokkaebi tingkat rendah,
Bihyung. Bagaimana aktivitas dalam channel streaming mu?”
Aku bisa melihat retakan di
ekspresi wajahnya, tidak kusangka dia akan terlihat sejelek ini. Dokkaebi
Bihyung terlihat bingunga untuk pertama kalinya.
{Ba-bagaimana kau bisa tahu namaku?}
“Bukannya kau sedang menikmati
broadcast mu belakangan ini? Para konstelasi juga terlalu pelit.”
{Ka-kau… siapa kau? Kenapa manusia…}
Rasa terkejut Bihyung sangatlah
normal. Seorang manusia biasa tidak mungkin tahu tentang Star Stream System .
Tapi aku bukan manusia biasa.
[Beberapa konstelasi meragukan eksistensimu.]
[Mata konstelasi Secretive Plotter bersinar saat mengetahui rencanamu.]
Sejak saat ini, ini bukan
cerita mengenai para konstelasi.
Aku berbisik pada Bihyung.
“Bagaimana kalau kita menyelesaikan ini setelah kau menutup channelmu?”
Bihyung merasa khawatir dan
langsung menutup channelnya.
[Channel #BI-7623 sudah menutup channelnya.]
Setelah para konstelasi
meninggalkan channelnya, Bihyung pun menunjukkan sifat aslinya.
{Bicara saja semaumu. Kau bagaimana manusia sepertimu bisa tahu soal
Star Stream Broadcasting?}
“Itu tidak penting.”
{Huh?}
“Bihyung, apa kau mau menjadi
‘raja dokkaebi’?”
{Apa yang kau…}
“Bukannya kau bermimpi menjadi
streamer terbaik di jaringan ini, mengalahkan Dokgak dan Gildal?”
Ekspresi Bihyung berubah.
“Dokkaebi Bihyung, buat kontrak
denganku. Kalau kau melakukannya, aku akan membuatmu menjadi raja dokkaebi.”
Chapter 10 Daftar Isi Chapter 12
Komentar
Posting Komentar