I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 43

Alicia, 10 tahun.

Aku tidak pernah berpikir akan tertangkap basah oleh kakak dan teman-temannya saat sedang menyusup seperti ini.

aku sudah berusaha menghindari mereka, beneran kok. Dan sekarang, senyum dan ceramah yang kudapat dari Albert-oniisama terasa sangat menyeramkan... dan sangat lama.

karena sekarang aku sudah berada di dumah, aku benar-benar ingin tidur untuk waktu yang sangat lama, mungkin aku akan langsung pergi tidur hari ini...

Tunggu. Aku masih harus latihan sebelum tidur. Saat aku tidak melakukukannya sekali saja, aku pasti akan menjadi malas dan kembali menjadi lemah.

saat aku sedang sit up, aku memikirkan kejadian hari ini. Karena aku sudah berhasil bertemu dengan heroine, ini benar-benar hari yang sempurna. Aku benar-benar merasa puas.

Tunggu, berhenti Alicia! Dia adalah musuhmu. Kau tidak boleh memuji musuhmu. Nasibnya adalah dibully habis-habisan olehmu.

Saat aku terus berfantasi soal nasib heroine, aku menyelesaikan latihanku. Seteah itu aku menguap lebar dan membaringkan tubuhku ke atas kasur.

XXX

Hari ini ayo berlatih sihir!

Setelah bangun dan sarapan, aku langsung pergi ke perpustakan, dan karena semua orang di mansion sudah tahu aku sering pergi ke sana aku tidak repot-tepot menyembunyikan lagi.

Aku tidak sengaja memberi tahu Rosetta sekali saja, dan tiba-tiba seluruh mansion tahu soal kebiasaanku yang satu ini.

Saat aku membuka pintu perpustakaan, aku bisa mendengar suara 2 orang yang sedang berbicara.

Hm? Ada orang yang datang lebih dulu dariku ya?

Aku menyelinap dengan hati-hati sebisa mungkin dan menghampiri asal suara.

"Dia adalah enfant terrible*."

"Tapi sekarang dia sedang menjalani hidup yang normal."

"Itu tidak menghilangkan fakta jika dia adalah sebuah resiko. Dia anak yang tidak bisa diatur."

"Jangan berkata seperti itu!"

Siapa yang mereka bicarakan... enfant terrible... apa itu Liz-san? Dia sudah dianggap sebagai resiko?

Dan siapa yang sedang berbicara? Salah satu suara itu sepertinya milik ayahanda... tapi suara siapa yang satu lagi...? Aku sepertinya pernah mendengar suaranya, tapi aku tidak ingat di mana.

Tapi, kalau memang benar Liz-san sudah dianggap sebagai ancaman... wah, kerja mereka cepat juga.

"Oh, maaf tentu saja aku akan menguabh sebutannya untukmu. Dia punya kemampuan. meramal. yang. sangat. luar. biasa."

"Aku tidak bisa menyangkalnya."

"Tapi, loyalitasnya pada negara ini lebih lemah jika dibandingkan dengan dirimu dan aku."

"Apa kau berpikir jika kita akan kesusahan jika dia menjadi musuh kita?"

Jika mereka berbicara soal Liz-san, kenapa ayahanda kedengaran marah?

Mungkin aku tidak boleh menguping pembicaraan ini lebih jauh lagi.

Aku berbalik dan mengendap-endap keluar dari tempat persembunyianku. Tapi, baru 2 langkah, sebuah suara keras menggema dalam perpustakaan.

Aw!!

Aku malah mengetuk siku ku ke rak buku yang ada di sebelahku.

"Siapa di sana!?" Aku bisa mendengar suara keras mengarah ke padaku.

Tentu saja mereka mendengarnya. Ahh... aku ingin lari.

Tapi jika aku lari, itu artinya aku merendahkan martabat wanita jahat yang sudah kubangun selama ini. Harga diriku tidak mengizinkan hal itu.

Aku pun keluar dari tempat persembunyianku dan berdiri di hadapan 2 laki-laki dengan punggung tegap. Ternyata mereka berdua adalah ayahanda dan ayah dari Gayle-sana, Johan-sama.

Mereka menatapku dengan mata terbelalak.

Tentu saja menguping adalah tindakan tidak terpuji, tapi jika mereka tidak mau di-kuping oleh seseorang, maka mereka seharusnya berbicara di kantor ayahanda yang lebih aman.

Waktu terus berdetik tapi mereka masih tetap diam tanpa mengatakan apapun.

Ugh... tolong katakan sesuatu, kalian berdua. Lakukan sesuatu untuk menghentikan kecanggungan ini!

Atau mungkin akulah yang harus memecah kesunyian ini?

"Halo, ini Alicia."

Karena aku tidak punya sesuatu yang ingin kukatakan, aku hanya bisa memperkenalkan diriku.






*) Enfant terrible: anak super jenius or anak jenius yang mengerikan.

Komentar

Postingan Populer