I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 60

 Disclaimer: I own nothing of this novel.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kepala keluarga Williams: Arnold, 36 tahun.

XXX

Aku memiliki 3 anak laki-laki yang sangat luar biasa. Aku merasa sangat bangga kepada mereka semua. Tapi, anak bungsuku, putriku satu-satunya, tumbuh menjadi gadis egois dan sombong. Tapi karena dia sangat imut, aku tidak bisa berhenti memanjakannya.

Semuanya berubah saat Alicia berusia 7 tahun. Tanpa alasan apapun, anak yang selalu suka bersantai itu mulai berlatih pedang dengan kakak-kakaknya dan menghabiskan waktu untuk membaca buku di perpustakaan.

Seperti biasanya, aku membiarkannya melakukan apa saja yang dia mau dan berpikir jika dia pasti akan langsung bosan seperti biasanya, tapi itu tidak terjadi. Aku merasa seperti ada yang merasuki putriku hingga dia bisa berubah seperti ini hanya dalam waktu semalam.

Kemampuan berpedangnya meningkat dengan pesat dan dalam waktu singkat dia juga bisa menguasai berbagai topik yang mungkin tidak akan bisa dipahami oleh anak seusianya.

Aku mulai merasa khawatir dan berpikir jika dia sedang sakit dan penyakit itulah yang bertanggung jawab atas perubahannya. Tapi saat aku memanggil dokter, Alicia menolak untuk diperiksa. Aku menghargai pendapatnya dan membatalkan pemeriksaan itu.

Aku tidak melakukan apa-apa hingga suatu hari dia berkata ingin pergi ke tempat ujian untuk mengetahui seberapa besar perkembangannya dalam teknik berpedang. Saat itulah aku merasa aku harus membatasi pergerakannya. Tidak mungkin aku membiarkannya mengikuti ujian itu.

Tentu saja tidak ada peraturan yang melarang wanita ikut serta dalam ujian, tapi Alicia sudah melampaui kemampuan anak bangsawan lainnya dan mungkin mereka tidak akan bisa menang dari Alicia. Aku tahu jika dia ingin mengevaluasi kemampuannya, tapi karena sepertinya dia tidak sadar seberapa besar perkembangannya, membiarkan dia pergi hanya akan membuat Alicia menjadi pusat perhatian. Aku percaya jika perhatian berlebih dari orang lain di usia dini akan berbahaya untuknya, jadi aku melarangnya pergi ke sana.

Aku menjelaskan semua ini kepada anak sulungku, Albert--yang untungnya juga setuju dengan pendapatku. Dan setelah pertarungan yang melelahkan, Alicia akhirnya setuju untuk menunggu hingga usianya menginjak 15 tahun--usia saat dia bisa masuk ke dalam akademi.

Tapi situasinya berubah sekali lagi.

Meskipun dia masih 10 tahun, Albert dan teman-temannya berkata jika Alicia sudah bisa menggunakan sihir.

Saat kami memastikan kemampuannya dengan mata kami sendiri, kami--5 keluarga utama dan yang mulia raja--langsung mengadakan rapat dadakan.

"Aku tidak pernah menyangka jika dia sudah bisa menggunakan sihir..." gumam Neville sambil mengusap janggutnya.

"Bertemu dengan anak usia 10 tahun yang bisa menggunakan sihir, ini baru yang pertama...."

"Tidak. Ini bukan yang pertama kali."

Johan memotong perkataan Derek.

"Benar. Aku percaya jika masih ada 1 orang di masa lalu yang juga bisa melakukannya."

"Apa yang terjadi pada anak itu?"

"Dia kehilangan kemampuan untuk menggunakan sihir."

Kami terdiam saat mendengar kata-kata Luke.

Luke adalah raja negeri ini. nama lengkapnya adalah Luke Seeker.

"Kalau begitu, bukankah itu juga akan terjadi pada Alicia?" tanya Neville dengan alis berkerut.

"Tidak, selama dia tidak memaksa untuk melompati level. Itu tidak akan terjadi."

"Aku mengerti."

Kalau dilihat dari masa kecil Alicia, aku tidak pernah menyangka jika dia akan menjadi enfant terrible. Alasan kenapa aku tidak membiarkannya berbuat sesuka hati adalah karena aku ingin dia bahagia.

"Luke, ini mungkin tidak biasa, tapi bagaimana jika kita memasukkan Alicia ke akademi lebih cepat?"

Saat aku mendengar ide Johan, aku merasa ragu.

"Alicia baru 10 tahun!"

"Ini adalah cara teraman untuk saat ini."

Itu memang benar, tapi aku tidak pernah berharap hal ini terjadi pada Alicia. Aku ingin memberinya kehidupan senormal mungkin. Meskipun aku tahu jika anak itu, dia pasti akan merasa sangat bahagia jika dia bisa masuk ke akademi lebih awal.

Aku ingin menghargai keinginannya dan membiarkannya membuat keputusan terakhir. Tapi usia 10 tahun masih terlalu muda.

"Setidaknya tunggu hingga dia berusia 13 tahun."

"Itu masuk akal. Memasukkannya di usia 13 tahun mungkin lebih masuk akal daripada memasukkannya sekarang. Bagaimana pendapatmu, Luke?"

Luke menundukkan kepalanya dan menutup matanya. Alisnya terlihat berkerut tanda dia sedang berpikir keras.

Setelah beberapa saat Luke mengangkat wajahnya.

"Bagaimana situasi terbaru dari Liz-Cather?"




Komentar

Postingan Populer