I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 46
Disclaimer. Alicia, Duke, Liz dan para haremnya hanya milik Ookido Izumi, bukan punya saya OK
~~~~~~~~~~~~~
Ditengah tatapan penuh amarah dari Gilles, aku juga bisa merasakan pancaran ketakutan darinya.
Apa tidak ada yang mem-video-kan kejadian barusan...? kalau ada yang merekamnya, aku yakin jika video itu akan langsung viral ke seluruh negara. Aku juga bisa menunjukkan betapa jahatnya aku dengan mudah. Sayang sekali...
Aku menghela nafas.
"Tapi, kalau saja kau memang ingin tetap hidup, aku akan melakukan semua yang kubisa agar kau tetap hidup. Jika kau memerlukan bantuan, aku akan berlari membantumu. Dan selama kau tidak menyerah untuk tetap hidup, aku akan mendukungmu dengan seluruh kekuatan yang kumiliki. Tapi, itu bukan berarti aku akan memanjakanmu. Berinteraksi dengan orang lain adalah bukti jika kau masih hidup, dan hal itu tidak akan hilang sampai kau mati. Satu lagi, aku sama sekali tidak bisa membantumu dalam hal itu. Kau harus memberanikan diri dan bertarung untuk dirimu sendiri."
"Kau tidak mungkin mengerti dengan apa yang kurasakan sekarang!" teriaknya sambil menangis. Dari sini aku bisa melihat matanya yang memerah.
"Aku sudah bilang jika aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang kau rasakan. Aku memiliki kehidupan yang bahagia."
"Kalau begitu jangan menyuruhku melakukan sesuatu yang kau tidak tahu apa itu!!"
Aku tidak tahu apakah kata-katanya itu berasal dari kemarahannya atau apa. Tapi aku bisa melihat air mata yang menggenang di mata Gilles.
"Hei, bukannya kau ini cerdas?"
"Apa?"
"Kupikir, orang yang berbakat sepertimu selalu berada di atas orang lain."
"Bukannya tempat itu ada untuk kalian para bangsawan!? Tidak mungkin aku bisa memanjat hingga ke atas sana!"
Apa dia tidak mendengar kata-kataku barusan? Aku sekarang merasa sedikit marah.
"Jadi, pada akhirnya... apa yang kau mau Gilles? Apa kau masih ingin hidup? Ingin mati?"
Saat mendengar pertanyaanku, dia terdiam.
"Jawab pertanyaanku."
Aku menatap Gilles dengan tajam dan meminta jawaban darinya.
Aku sudah melatih tatapan tajamku selama beberapa tahun ini. Lihat, sekarang kerja kerasku menunjukkan hasilnya.
"Memangnya siapa yang mau mati! Tapi apa ada yang perduli!? Bagaimana caranya agar aku bisa keluar dari sini? Apa gunanya aku memiliki kemampuan yang lebih hebat darimu tapi aku sama sekali tidak bisa keluar dari desa sialan ini!?"
Air mata mulai turun membasahi wajahnya.
"Kau tahu caranya! Kau punya sepasang sayap besar yang bisa membawamu kemanapun yang kau mau. Yang kau perlukan hanya melompat! Kau bisa terbang kapanpun! Jadi kenapa kau malah marah?"
"Jika aku melompat, yang pasti aku akan jatuh dan mati dalam sekejap!" jawab Gilles sambil menatapku dengan penuh benci.
"Bukannya aku sudah bilang jika aku akan membantumu dengan seluruh kekuatan yang kumiliki? Jika kau ingin melihat matahari, pergilah! Aku akan membuatmu bisa berdiri di panggung yang penuh dengan cahaya matahari meskipun itu artinya aku harus mengorbankan diriku sebagai bayarannya! Aku akan melakukan sesuatu hingga tidak ada orang yang berani mematahkan sayapmu!"
Tanpa kusadari, aku juga ikut meninggikan suaraku untuk mengimbangi teriakan Gilles. Sayangnya, yang kulakukan tidak begitu mencerminkan sikap wanita jahat yang selalu tenang di setiap situasi. Sayang sekali... padahal aku sudah bersusah payah agar tetap terlihat tenang, rasional, dan tidak gampang terpengaruh.
Gilles hanya menatapku dengan mata bulatnya yang bercucuran air mata.
"Kenapa... kenapa kau melakukan semua ini untukku?"
"Aku sudah bilang. Aku sudah membiarkanmu tetap hidup, jadi aku memiliki tanggung jawab terhadapmu."
Dan itu adalah pertama kali aku melihat Gilles tersenyum.
Awww... saat dia tersenyum seperti itu dia terlihat sangat imut! Apa ini artinya dia sudah membuka hatinya kepadaku?
Sepertinya aku berhasil memenangkan pertarungan ini.
Dan perlu diingat, aku menyelamatkannya bukan karena rasa kasihan. Seorang wanita jahat tidak pernah bertindak karena rasa kasihan yang tidak logis seperti itu!
Komentar
Posting Komentar