I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 61

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya, Saya hanya bertanggung jawab untuk terjemahan yang ada di blog ini saja

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Liz Cather...

Dia juga seorang enfant terrible. Awalnya dia satu-satunya anak yang kami monitor pergerakannya.

Meskipun dia hanya orang biasa, dia memiliki kemampuan yang sangat langka... dia bisa menggunakan semua tipe sihir. Dengan bakat seperti itu, dia sudah menjadi seseorang yang sangat berharga bagi negara ini. Karena itu kami memutuskan untuk mengawasinya.

Karena dia memiliki latar belakang yang tidak biasa, kami percaya jika dia adalah saintess yang diramalkan akan membawa kedamaian bagi dunia ini.

Tapi hari ini kami menerima berita jika sihir Liz Cather lepas kendali dan dia pingsan karenanya. Kami belum mengetahui kenapa hal itu bisa terjadi, tapi kami menduga jika itu terjadi karena kekuatan sihirnya yang sangat besar.

"Tidak salah lagi, dia adalah saintess." kata Johan yang langsung dijawab oleh Neville. "Tapi, meski kemampuan sihirnya sangat besar, jika dia tidak cerdas maka sia-sia menjadikannya anggota dewan ini."

"Nilainya cukup bagus, jadi dia pasti pintar."

"Mendapat nilai baik tidak menjaminnya bisa memiliki kebijaksanaan untuk membimbing negara ini."

"Benar sekali. Karena itu aku mengusulkan untuk meminta Alicia memonitor Liz Cather."

Saat aku mendengar kata-kata Johan, aku sempat meragukan pendengaranku.

Apa katanya? Dia ingin anakku memonitor saintess?

"Setelah mengamatinya beberapa kali, aku percaya jika dia sangat cerdas. Sepertinya dia bisa melihat apa yang ada di balik penampilan luar seseorang dan melihat kebenaran yang tersembunyi di baliknya."

"Meskipun dia punya bakat seperti itu, tidakkah kau mengabaikan keinginan Alicia terlalu jauh?" tanya Derek yang juga menyuarakan pikiranku.

rambut panjang Derek hampir terlihat seperti api yang berkobar.

"Johan, dari idemu itu aku bisa tahu jika ini tidak akan berakhir hanya dengan memonitoring saintess." kataku sambil menatapnya dengan tajam.

"Ya, itu benar. Dia harus bisa membimbing santess agar gadis itu bisa membuat keputusan yang bijaksana. Tujuan Alicia yang sebenarnya adalah membuat saintess menjadi aset terbesar negara ini."

Dia tidak akan bisa melakukan ini dengan terang-terangan. Saintess harus selalu berada di bawah sorotan cahaya, jadi Alicia akan dipaksa untuk mengkritik smua tindakan saintess.

Jika Alicia melakukannya, dia tidak akan bisa mendapatkan teman. Dia akan dikucilkan oleh semua murid dan menjadi terisolasi. Dia tidak akan bisa berdiskusi dengan orang lain dan harus menyembunyikan semuanya sendiran. Tidak perduli apa yang orang lain katakan soal dia, dia harus menanggungnya seorang diri.

Bukannya ini akan menghancurkan kehidupan anakku...?

"Aku menolak ide ini." kata Derek sambil mengangkat tangannya.

"Aku juga menolaknya." kataku mengikuti Derek.

Neville hanya melipat tangan di depan dadanya, rahangnya terlihat kaku dan sepertinya dia tidak bisa membuat keputusan.

kami semua diam selama beberapa saat, lalu...

"Kita akan meminta Alicia untuk memonitoring Liz Cather saat dia masuk ke dalam akademi..." kata Luke pelan dengan wajah yang masih menunduk dan mata yang tertutup.

Tidak... apa dia benar-benar akan memaksa Alicia melakukan semua itu? Apa dia berpikir dia bisa melakukannya karena Alicia bukan putrinya sendiri?

Sebagai pemimpin politik, dia pasti harus memikirkan kedamaian negara ini... tapi Alicia adalah putriku satu-satunya.

"Tunggu hingga Alicia berusia 13 tahun, baru kita katakan hal ini kepadanya? Saat kita membicarakan kemungkinannya untuk masuk ke akademi lebih awal kita juga akan memintanya untuk memonitor Liz Cather untuk kita."

Saat Luke mendengar usulan Johan, dia mengangkat wajahnya. Mata biru tuanya terlihat tidak ragu lagi.

Dan saat itu aku membuka mulutku.

"Maksudmu, kau meminta anakku agar mau menjadi seorang wanita jahat?"




Komentar

Postingan Populer