I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 64
Disclaimer: I own nothing~~
__________________________________________________________________________________
Mengawasi... Liz Cather? Memangnya kenapa mereka perlu orang untuk mengawasi gadis itu?
"Kami mengerti seberapa hebatnya dirimu. Karena itu hanya kau yang bisa kami percaya untuk melakukan tugas ini."
"Jika kau mengatakannya seperti itu, kau membuat Alicia tidak bisa menolaknya." kata ayahanda pada raja sebelum aku bisa menjawabnya.
"Um, Saat yang mulia bilang jika dia ingin aku mengawasinya...?"
"Liz Cather adalah seorang saintess."
Aku sama sekali tidak kaget dengan kata-kata Johan-sama karena aku sudah memperkirakan hal ini pasti akan terjadi.
Jujur saja, aku tidak tahu kenapa aku bisa melupakan hal sepenting itu. Sebagai orang yang sudah menyelesaikan game itu, aku harusnya tahu kalau Liz-san adalah saintess nya.
Kurasa aku terlalu fokus pada Alicia saat aku bermain dan tidak memperhatikan karakter heroinnya. Aku bahkan tidak mengingat siapa namanya, jadi hal seperti itu memang masuk akal.
Tapi aku masih tidak mengerti. Saat mereka bilang mengawasi, apa yang mereka inginkan dariku?
"Aku percaya kau sudah mendengar berita tentang energi sihirnya yang tiba-tiba keluar kendali beberapa tahun yang lalu, iya kan?"
"Ya...?"
"Dia adalah keberadaan yang sangat penting bagi negara ini..."
"Ya, aku tahu." potongku sebelum Johan-sama bisa menjelaskan soal bagaimana pentingnya saintess untuk kami semua.
"Kalau begitu, aku tidak akan basa-basi. Meskipun dia adalah saintess yang memiliki kekuatan sihir luar biasa, jika dia tidak memiliki kebijaksanaan untuk menggunakan kekuatannya dengan benar, dia akan kesulitan menjalankan tugas yang nanti akan diberikan kepadanya."
Oh iya, rasanya dalam game dulu ada sebuah tes untuk mengetahui seberapa bijaksananya heroine.
Ah, aku ingat. Saat aku memainkan bagian itu, aku dapat 0 poin.
Kalau aku tidak salah, semua pilihan jawaban yang disediakan selalu melenceng dari pertanyaannya. Mereka mengabaikan pertanyaannya dan memberikan pilihan jawaban yang rasanya pas saja... dan kau tidak perlu berpikir keras untuk memutuskannya. Tapi dari semua jawaban itu, tidak ada yang menyelesaikan permasalahan yang di minta. Tidak ada jawaban seperti itu dalam pilihannya.
Jadi, di dalam game, sebagai heroine aku tidak pernah mengikuti rapat untuk memutuskan nasib negara. Artinya, kalau mau jujur, bisa dibilang saintess adalah orang idiot.
"Jadi, saat kami memintamu untuk mengawasinya, kami ingin agar kau mengamati apa yang dia lakukan dan memutuskan apakah dia memiliki kebijaksanaan untuk bisa menanggung semua beban yang dimiliki oleh negara ini. Dan jika dia tidak memilikinya, kami ingin kau membimbingnya agar dia mendapatkan kemampuan yang kami butuhkan."Aku mengerti apa yang ingin disampaikan oleh Johan-sama, tapi aku masih merasa ada yang kurang di sini. Rencana mereka kedengaran... terlalu berputar-putar.
Intinya adalah mereka memintaku untuk memutuskan apakah dia cukup bijak agar bisa berguna untuk negara ini kan?
Tapi, kenapa mereka ingin aku membimbingnya?
Apa dia ingin bilang jika dia ingin aku mengubah caranya berpikir? Apa aku harus menuntunnya ke jalan berpikir yang benar?
... Aku tidak mau melakukannya! Itu adalah sesuatu yang hanya dilakukan oleh orang baik!
Aku sedang berencana untuk menjadi wanita jahat, tahu! Aku tidak bisa menerima tugas seperti ini! Ini akan menghancurkan semua yang kerja kerasku selama ini.
Meski hukuman dari menolak tugas ini adalah diasingkan, aku tidak mungkin menerima tugas ini.
"Alicia, maukah kau menjadi wanita jahat untuk kami?"
... Aku pasti salah dengar. Apa yang barusan dikatakan yang mulia?
"Um, aku percaya kalau aku baru saja dengar kalau kalian ingin menjadikanku wanita jahat..."
"Benar sekali. Kau tidak boleh mengatakan pada siapapun jika kau sedang mengawasi Liz Cather. Terlebih lagi kau harus menggunakan kata-kata tajam dan kasar untuk mengubah cara berpikirnya. Dan karena Liz Cather sangat populer di akademi, kau pasti akan dibenci karena bersebrangan dengannya."
Aku merasa seperti sedang bermimpi. Bukannya ini kesmepatan sekali seumur hidup untukku...? Apa ini hadian dari Tuhan karena aku sudah bekerja keras menjadi wanita jahat?
"Jadi kesimpulannya, kau ingin aku menjadi orang paling jahat di dunia?"
"Aku tidak bilang jika kau harus jadi yang paling jahat di dunia, tapi mungkin kau akan dipandang seperti itu oleh orang lain."
"Kau tidak perlu menerima tugas ini jika kau tidak mau, Alicia. Katakan saja kau menolak, dan kami akan menganggap pembicaraan ini tidak akan pernah terjadi." kata ayahanda dengan serius.
Tidak menerima? Aku bahkan tidak pernah memikirkan pilihan itu. Kenapa aku harus menolak tugas ini? Aku tidak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya! Aku tidak pernah berpikir akan menerima tugas ini langsung dari raja sendiri!
Selama ini aku selalu ingin membully Liz-san, tapi aku selalu ragu karena aku tidak punya motif untuk melakukannya. Tapi dengan ini, aku punya motif yang SEMPURNA.
Aku sudah membulatkan keputusanku. Masalahnya bagaimana aku menyampaikan hal ini kepada mereka.
"Tentu saja aku menerima tugas ini. Aku akan menunjukkan kepada kalian bagaimana wanita jahat yang sesungguhnya."
Saat mendengar jawabanku ini, semua orang yang ada di ruangan itu terlihat sangat lega. Semua kecuali ayahanda.
"Kau akan dijauhi semua orang!"
"Aku akan baik-baik saja, ayah."
"Kau akan dibenci. Orang-orang akan menghinamu!"
"Aku tahu."
"Apa kau bisa menanggung semua itu?"
Pertanyaan bodoh.
Apa yang harus kutanggung? Aku yakin aku akan menikmati semua detik yang kuhabiskan untuk melakukan tugas ini.
"Tentu saja."
Ayahanda menghela nafas panjang. Akhirnya perasaanku sampai kepadanya.
"Kau juga tidak boleh mengatakan ini pada kakak-kakakmu, tidak perduli apa yang akan terjadi..."
"Aku tidak akan mengatakan ini pada siapapun." potongku sebelum yang mulia raja selesai mengatakan apa yang dia mau. Aku menatapnya matanya dan memperlihatkan ambisi yang tersimpan dalam tatapan mataku.
Komentar
Posting Komentar