I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 63

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku berhenti di depan pintu kantor ayahanda. Aku... punya perasaan buruk soal ini.

Setelah aku mengetuk pintu, aku masuk ke dalamnya.

Aku sudah tidak merasa kaget lagi dengan kondisi di depanku.

Seperti beberapa kesempatan yang lalu, aku memberi hormat kepada yang mulia raja.

"Kita bertemu lagi, Alicia."

"Ya, yang mulia. Sudah 3 tahun."

"Kau terlihat lebih dewasa dalam 3 tahun." katanya sambil tersenyum tipis.

Aku yang akan kesusahan jika aku tidak menjadi dewasa dalam 3 tahun... karena itu artinya kondisiku akan sama dengan Alicia dalam game.

Dan kali ini, ada 5 orang paling penting di negara ini sedang berkumpul di kantor ayahanda. Ada perlu apa memangnya?

Setiap kali hal ini terjadi, aku selalu mencoba untuk memikirkan alasannya, tapi jawaban yang kudapat selalu berada di luar perkiraanku. Jadi lebih baik aku tidak memikirkan itu kali ini. Kali ini aku tidak akan kaget saat mendengar apapun yang mereka katakan.

"Alicia, ini mungkin terdengar aneh, tapi apa kau ingin masuk ke akademi mulai tahun ini?" tanya Johan-sama kepadaku.

Huh?

Aku... aku tarik kembali kata-kataku barusan. Aku merasa SANGAT kaget saat ini.

Meskipun aku berkata aku tidak akan buang waktu untuk memikirkan alasannya, aku masih berpikir jika semua ini menyangkut level sihirku atau sesuatu yang mirip... tapi ternyata aku salah besar.

Jadi, apa ini artinya aku bisa membully Liz-san 2 tahun lebih awal? Kalau aku bisa masuk lebih cepat, tentus aja aku ingin pergi!

"Ya. Aku mau. Tolong izinkan aku mulai tahun ini."

"Aku mengerti."

Ayahanda terlihat tidak nyaman saat mendengar jawabanku.

Meskipun begitu, mereka semua terlihat tidak senang sekarang. Mereka semua memasang ekspresi yang susah untuk dibaca.

Apa aku harusnya bersikap lebih rendah hati? Haruskah aku bertanya apakah aku boleh masuk akademi di usia 13 tahun?

Tapi, wanita jahat tidak perlu memaksakan diri untuk bersikap rendah hati. Karena mereka memberiku kesempatan ini, aku tentu akan menerimanya dengan senang hati.

"Alicia, sudah seberapa tinggi level sihirmu?"

Ah, ini dia. Ini pertanyaan yang sudah kutunggu-tunggu.

Senyum lebar muncul di wajahku. Sebagai wanita jahat, aku tidak bisa tidak membanggakan diriku sendiri.

"Level 80."

... Bisakah kalian terlihat lebih terkejut saat mendengar pencapaian gemilangku ini? Aku akan menerimanya dengan senang hati, kok.

Dan setidaknya, Bisakah kalian tidak memasang wajah seperti jawabanku sangat menyusahkan untuk kalian? Aku sama sekali tidak mengharapkan reaksi yang seperti ini.

Sepertinya penampilan memang bisa menunjukkan rasa terkejut seseorang, tapi aku menginginkan sesuatu yang... lebih. Puji aku! hargai kerja kerasku... sesuatu!

Aku pikir ayahanda akan merasa senang untukku, tapi ekspresi apa itu?

"80..." bisik Neville-sama dengan pelan.

Kau harusnya mengatakan itu dengan suara yang lebih keras. Aku sudah berharap jika kau merasa kagum dengan bakatku ini.

"Levelnya sama dengan saintess."

... Saintess? Siapa?

Dalam game otome, bukannya saintess itu ternyata adalah heroine? Artinya... yang mereka maksud adalah Liz-san?

Aku sudah berada di level yang sama dengan Liz-san?

Yes! aku berhasil! aku sudah berhasil mencapai level yang sama dengannya!

Aku merasa sangat bahagia, tapi aku berusaha untuk menahan ekspresiku sekuat mungkin. Aku tidak akan membiarkan perasaan asliku terbaca.

"Alicia, bisakah kau mendengarkan permintaan dari kami?"

"Permintaan?"

Ayahanda menatap Johan-sama dengan tajam. Apa yang membuatnya sangat marah?

"Tentu saja, kau boleh menolak permintaan ini. Kami sama sekali tidak keberatan."

"Baik. Aku mengerti."

Tapi, sekarang aku lebih merasa seperti akan dieksekusi oleh mereka...

"Kami ingin kau mengawasi Liz Cather untuk kami." ucap yang mulia kepadaku.

Um, aku tidak mengerti. Kata-katanya sama sekali tidak masuk akal. Apa maksudnya itu?




Komentar

Postingan Populer