ORV Chapter 85. Episode 17 – SSS Grade Talent (5)

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya. :D

>>>>><<<<<

Pangeran Lycaon dari Imyuntar memberiku hormat sebelum berbalik dan menatap Antinus.

Aku tidak pernah merasa tenang karena para spesies luar ini dulunya adalah companion.

“Antinus.”

“Lycaon...”

“Apa yang kau lakukan?”

Ratu parasit itu hanya tertawa.

“Apa kau sudah melupakan misimu? Kenapa kau melawan manusia yang ada di dunia ini?”

“Kikiki. Misi? Apa benar kita memiliki sesuatu yang seperti itu?”

Wajah Lycaon berubah menjadi serius saat dia mendengar candaan Antinus. “Kita adalah ‘guide’. Kita harus membimbing manusia yang ada di dunia ini agar mereka bisa melawan bencana yang akan segera datang.”

“Sepertinya kau sudah dicuci otak oleh para dokkaebi itu. Bangunlah, Lycaon.”

“Kau yang harus bangun, Antinus!” teriak Lycaon marah. “Apa kau sudah melupakan pengorbanan yang dilakukan semua pejuang Chronos? Apa kau sudah melupakan saat dimana 5 spesies dominan dihancurkan? Kita ada di sini tidak untuk menghentikan bencana. Kita harus bekerja sama dengan manusia yang ada di dunia ini untuk melindungi terraforma yang sedang terjadi dan membangun ulang peradaban Chronos di dunia ini! Itu adalah misi suci kita!”

Membangun ulang peradaban Chronos. Antinus tidak lagi tertawa saat mendengarnya. “Lycaon, itu tidak mungkin. Planet ini akan hancur. Ini adalah takdir dari skenario ini.”

“Tidak. Kali ini akan berbeda.” Lycaon melirikku. “Penjaga telah menghentikan bencana sebelum bencana itu terbangun. Dia mendapatkan medali dari suku ku sebagai bukti. Mungkin ada sebuah cara untuk menghentikan bencana-bencana ini.”

“Jika bencana itu sudah diperlemah, kita bisa menghentikannya kapan saja.”

“Bumi sekarang baru memasuki skenario ke-5! Tidak ada seorangpun di planet ini yang bisa menghentikan bencana sebelum skenario ke-5 dimulai!”

Mata Antinus berkedip pelan. Geraman jutaan serangga mulai menggema dalam tubuhnya. Teriakan yang keluar dari mulut Antinus terdengar penuh dengan kemarahan.

“Jangan sombong! Kau datang kemari untuk menghentikan bencana? Jika kau memang ingin membantu mereka, kenapa kau tidak berusaha menghentikannya saat kau tahu jika tujuan mereka adalah bumi?”

“Itu...”

Han Soyooung berjalan mendekatiku sambil mendengarkan percakapan mereka. “Mereka ini... Apa yang sedang mereka bicarakan?”

Han Sooyoung tidak mengetahui detail dari skenario ini. Para guide juga tidak melakukan percakapan sedalam ini diregresi ke-3 ataupun ke-4. Jadi baginya, mereka sedang mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal.

Antinus melanjutkan. “Lycaon! Kau sama sepertiku. Kita datang ke planet ini untuk balas dendam! Kita akan mengembalikan semua bencana itu kepada mereka yang telah mengirimkannya pada kita!”

“Jika kau melakukannya, kau akan mati. Probabilitas dari Star Stream tidak akan memaafkan guide yang melakukan perlawanan.

Antinus tertawa. “Lycaon. Aku sudah mati bersama rakyatku di Chronos.”

“.... Itu tidak masuk akal.” Lycaon menunjukkan taringnya. “Antinus. Percakapan kita selesai sampai disini.”

“Kikiki! Lycaon! Serigala menyedihkan dari Imyuntar! Apa kau sudah lupa sejarah Chronos? Serigala tidak pernah menang melawan serangga!”

Pertarungan antara pangeran serigala dan ratu parasit pun dimulai.

Grrrrr!

Lycaon mengaum. Aliran udara yang ada di sekitarnya mulai berubah. Beberapa angin terlihat cepat dan beberapa lainnya terlihat lebih lambat. Terkadang tidak ada angin yang muncul, tapi di detik berikutnya muncul angin yang sangat kuat.

“Aku bukan Imyuntar yang kau kenal!”

Angin yang ada di sekitar kami mulai menekan Antinus. Lycaon akhirnya bisa menunjukkan skill Way of the Wind nya yang sudah berevolusi.

“Kiiii.... Menarik! Aku akan memastikan seberapa jauh ‘jalanmu’ berkembang!”

Antinus langsung menyerang. Barrier udara yang tercipta dari Way of the Wind dan ekor Antinus saling bertabrakan. Percikan cahaya memenuhi udara dan suara kulit yang dirobek paksa sampai di telinga kami semua.

Han Sooyoung menatap langit dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Ini adalah pertempuran antara spesies grade 5. Ini adalah pertarungan antara mereka-mereka yang memiliki superioritas fisik di atas manusia.

Antinus bisa menemukan celah dengan cepat dan bisa memperpendek jaraknya dengan Lycaon. Ekor Antinus mengalami transformasi eksternal dan langsung melesat ke arah tubuh Lycaon.

Itu adalah sebuah serangan yang memutuskan antara hidup dan mati. Tapi di momen itu, gerakan Antinus terlihat melambat, seakan ada daya tolak yang sedang mendorong ekornya.

Kiii?

Di sisi lain, gerakan Lycaon terlihat lebih cepat. Gerakannya tiba-tiba juga menjadi lebih cepat dari biasanya, karena itu di bisa menghindari serangan ekor Antinus.

[Spesies grade 5 Queen Parasite Antinus menggunakan skill Accelerating Wings Lv.8.]

Sayap Antinus terbuka lebar dan bergetar cepat. Sesaat setelahnya sosok ratu itu menghilang.

Skill pergerakan grade S. Accelerating Wings.

Sayap yang mengepak 1000 kali per detik itu adalah salah satu alasan kenapa dia bisa mendekati Lycaon dengan sangat cepat seakan dia melakukan teleportasi. Setelah itu, tangan Antinus berubah menjadi sabit yang langsung menyerang punggung Lycaon.

[Spesies grade 5 Queen Parasite Antinus mengaktifkan skill Praying Mantis Breakthrough Lv.8.]

Sabit yang sudah dipercepat itu ditangkis oleh dinding udara dan menimbulkan suara yang luar biasa bising. Serangan itu terlihat sangat cepat hingga aku sempat berpikir jika Lycaon tidak akan sempat menghindarinya.

Meski begitu Lycon bisa menghindarinya. Di titik terpenting, gerakan Antinus sedikit melambat dan gerakan Lycaon semakin cepat. Hal sekecil itu saja bisa menentukan hidup dan mati seseorang. Mata Antinus berkedip karena heran.

Yoo Sangah bertanya dengan nada terkejut. “Skill apa itu? Instant Acceleration, kah?”

“Bukan. Itu Way of the Wind.”

Teknik rahasia milik Imyuntar, Way of the Wind.

Sekilas, keduanya seakan bertukar kecepatan di detik-detik tertentu, tapi sebenarnya itu adalah kemampuan Lycaon. Serigala itu bisa menggerakkan udara dan angin sesuai dengan keinginannya.

“Kiiii... Angin sialan ini....!”

Antinus berusaha mendarat hanya dengan setengah sayapnya.

-Kim Dokja! Cepat bunuh dia! Cepat!

Aku sudah berlari ke arah Antinus saat aku menerima pesan Yoo Joonghyuk.

[Blade of Faith diaktifkan!]

Ada kemungkinan jika aku akan ikut terkena badai probabilitas jika aku mendekati Antinus sekarang, tapi itu tidak penting.

“Duniaku, rasku, anak-anakku!” teriaknya sambil berlari ke arah meteorit bencana. “Harga dari menghancurkan dunia kami... Aku pasti akan membuat kalian semua membayarnya!”

Antinus menembakkan semua energinya ke arah meteorit.

Lycaon berlari untuk menghentikan energi sihir itu dan aku mengayunkan pedangku ke arah leher Antinus.

Bibir ratu parasit itu membentuk sebuah senyum mencemooh. Apa energinya berhasil dihentikan? Aku menoleh ke arah Lycaon yang sekarang terlihat pucat.

Grrrr..... Penjaga... Maafkan aku.”

Kemudian semua suara menghilang.

Cahaya terang muncul dari dalam meteorit dan sebuah ledakan besar menghentikan gerakanku. Salah satu dari pecahan meteorit itu mengenai kepalaku. Dunia langsung bergolak dan Lycaon melarikan diri dari ledakan.

Para ‘guide’ tidak aka bisa menahan kekuatan dari bencana. Mereka tidak mungkin menulis ulang sejarah ‘kekalahan’ mereka.

Keseimbangan dunia ini mulai runtuh.

[Kau gagal menyelesaikan skenario.]

[‘Disaster of Question’ telah datang ke duniamu.]

Penglihatanku menggelap dan aku terkubur di bawah reruntuhan. Aku hampir bisa mengumpulkan semua kesadaranku saat suara Yoo Joonghyuk tiba-tiba muncul.

-Kim Dokja! Cepat bangun!

-... Cepatlah!

-Segera bergerak! Sekarang, kau masih bisa menghentikan bencana ini!

Kupikir itu sudah keterlaluan. Aku tidak punya skill Way of the Wind dan Disaster of Question sudah keluar. Bukankah sebaiknya mencari jalan lain daripada melakukan serangan bunuh diri?

Yoo Joonghyuk berkata sekali lagi  dalam kepalaku.

-Kau... apa kau selemah itu?

-Apa?

-Apa semua kata-kata itu bohong?

Aku mengangkat badanku dengan susah payah. Bajingan ini...

-Orang yang berkata padaku untuk tidak menyerah akan kalah terlebih dulu di tangan bencana.

Suara tawa pun muncul. Aku harus mendengar hal seperti ini dari Yoo Joonghyuk dan bukan orang lain. Bunuh diri tidak akan cukup untuk menghilangkan rasa malu yang kurasakan sekarang.

-Tentu tidak. Aku hanya berpikir sebentar.

Yoo Joonghyuk sialan itu ada benarnya juga. Masih terlalu cepat bagiku untuk berkata ‘mustahil’.

Aku keluar dari reruntuhan. Meteorit dengan tinggi 8 meter itu terbelah menjadi 2. Sudah jelas jika ada sesuatu yang keluar dari sana.

Aku melihat ke sekeliling, tapi aku tidak bisa melihat keberadan bencana itu.

“Hei, ini...” Han Sooyoung berjalan mendekatiku dengan ekspresi khawatir.

Aku juga tidak bisa melihat Yoo Sangah. Lalu aku mendengar suara.

“Tempat ini...”

Ada seorang pemuda yang berdiri beberapa meter dari tempatku sekarang. Dia terlihat seperti anak SMA. Dia sama sekali tidak mengenakan baju apapun, dan dia bergumam.

“Ini... Mungkinkah?”

Anak itu memperhatikan area di sekitarnya dan bertingkah seakan dia tidak bisa mempercayainya. Aku mendengarkan gumamannya dan langsung berpikir jika aku harus segera membunuhnya.

Tapi tubuhku tidak mau bergerak.

[Disaster of Question menetas lebih cepat dalam keadaan lebih lemah.]

[Karena penalti yang didapat dari sub skenario yang baru saja selesai, kau tidak bisa menyerang Disaster  of Question selama 3 menit.]

Sialan...

Kami yang terkena penalti? Dokkaebi sialan. Apa yang sedang dia lakukan?

Pemuda itu berjalan di sekitar area Gangdong dan bertemu dengan satu wanita. Dia adalah salah satu anggota kelompok Poisoner.

Pemuda itu berteriak dengan suara lantang ke arah wanita itu. “Hei, bu. Apa kau baik-baik saja?”

“U-uh... Siapa?”

“Maaf, apa aku boleh bertanya padamu?”

Tidak. Dia tidak boleh menjawabnya. Aku ingin berteriak dan memberitahunya, tapi suaraku tidak mau keluar.

“Dimana tempat ini? Tahun berapa sekarang?”

“Ke-kenapa tiba-tiba...”

“Apa kau sedang bertanya balik?”

Nada suara yang tidak biasa dari pemuda itu berhasil menghipnotis si wanita.

“I-ini Seoul... Dan sekarang tahun...”

Sebuah pesan tiba-tiba muncul sesaat setelah wanita itu menjawab pertanyaan si pemuda.

[Pertanyaan pertama telah dijawab.]

[Segel pertama dari returnee ‘Myung Ilsang’ telah lepas.]

“Haha... hahahaha!”

“A-apa itu...?”

Pemuda itu tertawa saat melihat wajah si wanita yang kebingungan dan kemudian bertanya, “Apa  kau tahu seberapa banyak penderitaanku? Apa kau tahu?”

“H-huh?”

“Apa kau sudah hidup selama 100 tahun? Di tempat dimana kau adalah satu-satunya manusia... Apa kau tahu jika ada dimensi lain di luar sana?”

“Dimensi... lain...?”

“Serangga menjijikkan, werewolf, manusia burung... Aku punya banyak masalah. Apa kau bisa menebaknya?”

Wanita yang sedang kebingungan itu hanya bisa menutup mulutnya. Pemuda itu kembali bertanya. “Serangga, serigala, burung. Menurutmu ras mana yang terkuat?”

“Ter... kuat?”

Saat wanita itu bertanya ulang sekali lagi, pemuda itu tertawa keras seakan sedang merasakan bahagia yang amat sangat. Jujur saja, tawanya terdengar menyeramkan.

“Kalau begitu... Diantara ketiganya, ras mana yang memiliki daging paling enak?”

Wanita itu tidak mau menjawabnya.

“To-tolong ampuni aku...”

Sesaat kemudian, kepala wanita itu melayang begitu saja. Pemuda itu  terkikik dan mulai mencari korban baru.

“Sekarang, ini adalah sesuatu yang menyenangkan. Apanya yang inkarnasi grade S? Para bajingan itu hanya memanfaatkanku yang masih muda. Yang kulakukan hanya pekerjaan berat. Ah, tunggu... sebelum itu...”

[Penalti telah berakhir.]

[Kekuatan yang menahan pergerakanmu sudah menghilang.]

Sial aku terlambat. Aku ingin berteriak saat pemuda itu tiba-tiba menghilang dan berpindah ke tempat yang jauh dariku. Sayangnya, di tempatnya saat ini ada seorang wanita yang sedang berdiri.

“Haha! Noona cantik sekali! Ya?”

Aku mengumpat.

-Yoo Sangah, hindari dia!

Yoo Sangah mengangkat pisaunya dan bertanya. “... Siapa kau?”

Pemuda itu menyeringai saat mendengar pertanyaan itu.

“Apa kau penasaran?”

Pemuda itu menggenggam dagu Yoo Sangah dengan kecepatan yang tidak bisa kulihat.

“Apa aku harus memberitahumu?”

Salah satu bencana yang telah menghancurkan Chronos, Disaster of Question. Ia adalah ‘returnee’ dari bumi yang kembali dari dunia lain.

 

Chapter 84     Daftar Isi     Chapter 86


Komentar

Postingan Populer