I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 297

 Disclaimer: Not mine ya.

>>>>><<<<<

“Aku sudah bilang kan, kalau aku akan mengawasimu. Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi.”

Dengan begitu, Victor-sama mengakhiri pembicaraan ini.

Meski aku masih merasa ragu, jika itu keputusannya, maka aku tidak punya pilihan lain. Tidak peduli berapa kali aku meminta pergi sendirian, dia tidak akan pernah mengizinkannya...

Apa sebegitu tidak percayanya dia padaku hingga dia harus mengambil resiko sebesar itu? Atau mungkin dia merasa khawatir padaku? Hmm... Kurasa pilihan pertama yang lebih mungkin terjadi.

“Aku menegrti. Aku akan berhati-hati.”

Aku tidak tahu bagaimana caranya merespon situasi seperti ini, karena itu aku memilih untuk pergi dari sana.

“Aku akan bertemu 3 otak dibalik kerajaan ini, jadi kau tidak perlu mengawasiku sekarang.” Ucapku sambil melangkah keluar ruangan.

Ah! Akhirnya aku bisa bebas!

Apa mungkin Victor-sama tidak punya teman lain hingga dia sangat gampang merasa kesepian? Maksudku, bukannya dia secara tidak langsung menyuruhku untuk melaporkan semua kegiatanku selama menjadi bawahannya? Menyusahkan sekali!

Mungkinkah aku tidak sengaja menangkap seorang pangeran yang menyusahkan?

Oh, aku lupa bertanya kapan aku bisa menemui pangeran pertama.... Ah, benar juga. Malam ini aku juga akan bertemu dengan Victor-sama, jadi aku bisa menanyakannya nanti.

Kepalaku terus berputar saat aku berjalan melewati lorong istana. Beberapa saat kemudian aku sampai di ruangan tempat 3 orang tua itu berdiam.

“Ah, aku sempat berpikir dimana kau sekarang karena seharusnya kau sudah sampai di sini.”

Saat aku memasuki ruangan, Kate-sama menyambut kedatanganku dengan ramah.

Saat aku melihat senyum lebarnya, jujur aku merasa sedikit ketakutan. Kupikir Kate-sama bisa mengetahui lokasiku dengan mudah.

Kurasa dia tidak menggunakan sihir sama sekali... Apa mungkin itu adalah efek dari intuisi hebatnya yang sudah terlatih selama bertahun-tahun? Aku harus belajar banyak darinya!

Meski aku sudah datang, kakek dan Mark-sama tetap bermain catur di salah satu meja yang ada di dalam ruangan.

Apa mungkin itu kebiasaan mereka berdua? Atau mungkin mereka memang tidak tertarik padaku?

“Aku menang.” Gumam kakek tanpa tersenyum sedikitpun.

Di saat yang sama, Mark-sama menggerakkan satu bidak yang sepertinya adalah raja.

Aku bisa membuat sebuah scene film dari pertandingan catur mereka berdua. Lihat, betapa kuat aura yang mereka keluarkan.

“Kalau begitu, bisakah kalian mengajariku berbagai hal?”

“Berbagai hal apa?” tanya Kate-sama yang sepertinya ingin mengujiku.

Apa mungkin mereka tahu aku bisa menggunakan sihir? Padahal kan aku belum pernah menunjukkannya pada mereka...

Mataku bertumbukan dengan mata kakek.

Ah, benar juga. Bagaimana aku bisa selamat dari ekpedisi di Hutan Kematian itu?

Saat aku keluar dari danau yang ada di Hutan Kematian, kurasa kakek lah yang menyembuhkan tubuhku. Tapi aku sama sekali tidak ingat kapan dia menggunakan sihir penyembuh padaku. Satu-satunya yang terpikirkan olehku adalah kakek membagikan energi sihirnya padaku...

Jika begitu, seseorang pasti tahu jika aku bisa menggunakan sihir... Apa yang harus kulakukan?

“Kenapa kau berpikir selama itu? Kau ingin kami membagikan pengetahuan kami padamu, iya kan?”

Oh, mungkin mereka tidak tahu kalau aku bisa menggunakan sihir.

Yah... Padahal jika mereka mengetahuinya, aku ingin meminta agar mereka mengajariku sihir. Tapi mungkin situasi ini akan jauh lebih menguntungkan untukku!

“Eh, benarkah? Kalau begitu mohon bimbingannya!” ucapku sambil menundukkan kepala.

Sejak itu, mereka mengajariku banyak hal hingga matahari terbenam.

Aku bahkan sampai luipa makan karena terus mendengarkan cerita mereka. Mereka memiliki nilai dan cara pikir yang berbeda-beda. Tapi ada satu hal yang menyatukan ketiganya. Mereka menginginkan kedamaian dunia ini.

Semakin banyak aku mendengarkan cerita mereka, semakin banyak opini yang muncul dalam kepalaku.

Aku juga teringat pada pertemuan pertamaku dengan paman Will. Aku sangat terkejut saat bertemu dengan orang sebijak dia. Tapi setelah mendengar cerita 3 orang tua ini, aku merasa jika dunia lebih luas dari bayangan awalku.

Betapa bodohnya kerajaan Duelkiss karena sudah melepaskan 3 orang hebat ini...

 

Chapter 296     Daftar Isi     Chapter 298


Komentar

Postingan Populer