I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 288
Disclaimer: Not mine
>>>>><<<<<
Kami akhirnya sampai di istana setelah berhasil menghindari
argumen Victor-sama.
Aku merasa seperti sudah tinggal lama di istana ini, padahal
belum lama sejak aku menginjakkan kaki di tempat ini. Rasa familiar yang
tiba-tiba muncul ini membuatku takut.
Setelah memberi salam pada kapten Marius, kakek, dan
Victor-sama, aku kembali menuju gubukku.
Akhirnya ekspedisi selesai. Aku sangat capek.
Aku memutar badan dan mencoba meregangkan otot bahuku.
Di Hutan Kematian, Victor-sama menyelamatkan nyawaku
beberapa kali... Aku adalah orang yang bertugas melindunginya, tapi aku tidak
pernah berpikir akan dilindungi seperti itu. Sepertinya latihanku kurang.
“Aku pulang, Rai~.”
Rai langsung melompat ke arahku dengan wajah bahagia. Aku
mengelus punggungnya pelan. Hm... bulunya halus dan lembut. Singa itu menatapku
dengan mata berkilauan.
Kenapa dia begitu bahagia saat melihatku? Sepertinya pilihan
untuk menjadikannya hewan peliharaanku tidak salah.
Perlahan, aku membuka kain yang menutup mataku.
Tugasku hari ini sudah selesai. Pandanganku yang tadinya
kabur kembali jelas dan aku bisa melihat semua detail yang ada di dalam gubuk.
“Hmmm! Rasanya bebas!”
Aku membaringkan badanku di lantai dengan tangan terjulur.
Rai langsung menggosokkan wajahnya ke wajahku.
Rasanya sangat hangat dan nyaman... Aku merasa sangat lega
dan kemudian menguap lebar.
“Masih ada beberapa hal yang harus kulakukan... Tapi untuk
hari ini, aku ingin istirahat...”
Karena aku sudah tidak bisa menahan kantukku, aku langsung
memejamkan mata dan tidur seperti itu.
Sinar matahari masuk melalui jendela kecil tanpa ampun dan
berhasil membangunkanku.
Aaah, terangnya...
Aku menyipitkan mata. Biasanya aku bisa bangun dan langsung
menggerakkan badanku, tapi sekarang seluruh badanku terasa sangat berat.
Sepertinya rasa lelah karena ekspedisi kemarin masih belum hilang.
Dan sepertinya tidur di lantai tidak membuat energiku
kembali dengan baik.
“Selamat pagi, Rai.”
Aku mengelus badan Rai yang sedang tertidur di sebelahku.
Dia memiliki bulu yang luar biasa... rasanya seperti bantal mahal yang kumiliki
di rumah.
Tiba-tiba pintu gubuk terbuka dengan suara keras.
Dan sepertinya, pintu rapuh itu sudah lepas dari engselnya.
“Berapa lama lagi kau mau tidur?”
Victor-sama berdiri di depanku dengan cahaya matahari
sebagai latarnya.
Aaah, seseorang... Tolong katakan jika semua ini hanya
mimpi. Aku tidak mau bertemu orang ini pagi-pagi.
“... Ini pasti cuma mimpi.” Gumamku sambil mengambil posisi
tidur.
“Ini bukan mimpi. Kau sudah mendapatkan cukup waktu untuk
istirahat. Dan lagi, kau akan pindah dari gubuk ini sekarang.”
“Apa kau masih ngotot soal itu? Aku tidak mau tidur sekamar
denganmu, pangeran. Ah, maksudku, tolong betulkan pintu itu.”
Victor-sama kembali menendang pintu gubuk dengan kasar.
“Kau ini aneh ya. Biasanya orang akan menangis bahagia jika
melihatku. Dan, bukannya tinggal di kamarku jauh lebih nyaman daripada tempat
ini?”
Setelah mengatakannya, wajah Victor-sama terlihat sangat
aneh.
“Maaf saja, tapi aku bukan orang normal. Aku lebih menyukai
gubuk ini daripada kamar pangeran.”
“Aku tidak mengerti... Yah, aku tidak peduli pada omonganmu.
Aku sudah membiarkanmu tidur di sini kemarin. Ini sudah cukup.”
... Kenapa hal ini bisa terjadi padaku?
Aku menghela nafas dan menatap Victor-sama yang terlihat
sangat percaya diri.
Sepertinya aku harus melakukan segala cara yang kubisa untuk
mencegah hal ini sampai ke telinga Duke-sama.
Chapter 287 Daftar Isi Chapter 289
Komentar
Posting Komentar