ORV CHAPTER 49. EPISODE 11 – NIGHT OF THE PROPHETS (4)

 Disclaimer: Not mine

XXXXX

“Orang ke-9 yang berhenti…. Ini pertama kalinya aku mendengar atribut seperti itu.”

“Kau mungkin tidak pernah melihatnya. Ini juga pertama kalinya Prophet seperti kami melihat atribut ini.”

Sekarang dia membuat alasan. Aku jadi ingin menggodanya sedikit.

“Tapi ini aneh. Jika kau benar-benar menerima wahyu, kenapa atributmu bukan ‘Revelator’ dan malah ‘Seseorang yang berhenti’? Apa-apaan nama ini?”

“I-itu… wahyunya… bukan, tapi kitab sucinya…”

Lee Sungkook mulai terbata-bata. Aku merasa terhibur saat melihatnya mencoba menghindari Lie Detection. Kira-kira seberapa jujur dia? Beberapa saat kemudian Lee Sungkook menutup matanya.

“Saat aku membaca kitab suci itu... aku berhenti!”

“Kau berhenti membacanya? Kenapa kau tidak membacanya?”

“Isi kitab suci sangat sulit untuk dipahami. Isinya penuh dengan kiasan dan kata-kata asing…”

“Jadi kau orang ke-9 yang berhenti membacanya?”

“Ya…”

“Kalau begitu kurasa kau tidak akan banyak membantuku.”

“Ti-tidak! Aku pasti bisa membantumu!”

Lee Sungkook yang panik langsung menyahut kata-kataku sambil menyalakan dan mematikan smartphonennya.

“Kenapa kau terus memegang smartphone itu?”

“Ma-ma-maaf… ak-aku ketagihan bermain smartphone…”

Dia mencoba mendapatkan saran dari Prophet lainnya. Tapi hal itu tidak bertahan lama.

“Apa kau bisa menyambung ke jaringan internet?”

“Y-Ya, itu benar. Ini adalah skill dari hermit…”

Saat Lee Sungkook memberikan jawabannya, aku menatap Han Donghoon. Pemuda yang sedang terhipnotis itu sekarang sedang menggigiti kukunya dengan wajah kosong.

The Hermit King of Shadows yang punya kemampuan manipulasi informasi yang sangat kuat. Anak ini tidak boleh dibiarkan berada dalam kendali para Prophet.

Jika para Prophet ini terlibat dengan menggunakan cara seperti ini, cerita asli novel Cara Bertahan Hidup akan hancur dan rencana yang sudah kubuat akan sia-sia. Aku harus menghentikan orang-orang ini sebelum keadaannya menjadi lebih kacau.

“Apa Prophet lain juga punya atribut ‘berhenti’?”

“…. Ya.”

“Berapa banyak jumlah mereka?”

“Itu…” Lee Sungkook terlihat ragu selama beberapa detik, tapi dia tetap menjawab pertanyaanku. “Sejauh yang kutahu, ada 48 orang.”

48? Jumlah itu lebih sedikit dari perkiraanku.

Kalau tidak salah, ada satu hit di chapter 1.200, lalu ada 10 hit di chapter 120. Kupikir jumlah mereka setidaknya ada 100 orang.

Jawaban Lee Sungkook memuaskan rasa ingin tahuku.

“Aku tahu ada lebih banyak Prophet di luar sana, tapi kebanyakan dari mereka tidak lolos skenario pertama.”

“Mereka tetap mati meski sudah mengetahu masa depan?”

“Itu… kami memang menerima wahyu itu, tapi baru-baru ini kami baru mengetahui jika ada kitab suci yang ‘asli’.”

Ah, itu masuk akal.

Mungkin di skenario awal beberapa pembaca tahu jika novel yang mulai beredar 10 tahun yang lalu ini menjadi kenyataan. Meski begitu mereka tidak bisa mengingat isinya dengan cepat.

Awalnya aku berpikir jika Lee Sungkook yang berhasil bertahan ini sangat aneh. Terlebih lagi, laki-laki ini adalah orang ke-9 yang berhenti membaca novel Cara Bertahan Hidup… bisa dibilang dia adalah salah satu pembaca yang berhenti di awal cerita. Kalau begitu, bagaimana dia bisa bertahan hidup?

“Untungnya aku berhasil bertahan hidup. Jika bukan karena satu Prophet yang ada di dekat situ, aku pasti sudah mati sekarang.”

Ada Prophet lain di tempat yang sama dengannya?

“Itu…”

Saat Lee Sungkook akan membuka mulutnya, lantai tiba-tiba bergetar. Getarannya sangat kuat hingga bisa menembus Sound Wave Blocking.

Aku dan Lee Sungkook langsung berlari keluar tenda.

Klang!

Kupikir ada sebuah subskenario yang tiba-tiba muncul. Ada 2 orang yang berdiri di tengah pusat gempa, seorang laki-laki dan perempuan. Mereka saling berhadap-hadapan dengan wajah serius. Aku tidak tahu siapa laki-laki itu, tapi…

“Kau bahkan bukan salah satu peran pendukung…. Tapi kau berani mendorongku?”

“Apa yang kau katakan, dasar muka anjing.”

Ya, wanita itu adalah Jung Heewon.

“Apa!? Anjing…!? Dasar jalang!”

Laki-laki itu mengambil sebuah ring sword besar yang ada di punggungnya. Level laki-laki itu kira-kira sama dengan Jung Heewon, tapi itu masih tidak cukup.

Pergerakan Jung Heewon sudah berada satu level diatas inkarnasi dengan kelas yang sama. Dari sini aku bisa melihat pedang Jung Heewon bergerak dan menahan serangan laki-laki itu.

[Karakter ‘Jung Heewon’ mengaktifkan opsi spesial dari Mikazuki Munechika, ‘Death God’s Footsteps’…]

“Jung Heewon!”

Jung Heewon langsung menghentikan ayunan pedangnya sesaat sebelum bilah pedang itu menyabet leher laki-laki itu.

Wanita itu memiliki kecepatan di level yang sangat berbeda. Jika aku tidak menghentikannya, laki-laki itu pasti sudah mati sekarang.

Lee Sungkook yang terkejut langsung berteriak, “Jung Minseob! Apa yang kau lakukan!?”

Aku menyadari sesuatu saat melihat wajah bingung Lee Sungkook.

[Skill eksklusif, ‘Character List’ diaktifkan.]

Lalu aku melihat sebuah pesan di depanku.

[Informasi mengenai orang ini tidak bisa dibaca dengan ‘Character List’.]

[Orang ini tidak terdaftar dalam ‘Character List’.]

Benar. Laki-laki itu juga Prophet.

XXX

Beberapa saat kemudian, satu Prophet lain berlutut di depanku bersama dengan Lee Sungkook.

“Maafkan aku, temanku ini tidak tahu apa-apa…. Hei, cepat minta maaf!”

Laki-laki yang duduk di sebelah Lee Sungkook itu membungkukkan kepalanya ke arahku.

“…. Maaf.”

Tidak seperti Lee Sungkook, Jung Minseob adalah orang yang sangat sombong, karena itu dia tidak bisa menghilangkan ekspresi marah di wajahnya. Aku melirik Jung Heewon dan berkata.

“Jung Heewon, aku sudah bilang agar tidak sembarangan.”

“Bajingan ini…!”

“Jung Heewon!”

Jung Heewon tersentak dan kemudian berkata.

“…. Maafkan aku, Yoo Joonghyuk-nim.”

Jung Heewon membungkukkan badannya dan kemudian berjalan pergi, Lee Hyunsung mengikuti wanita itu dengan ekspresi aneh. Aku tahu Jung Heewon bukan tipe orang yang akan menghunus pedangnya karena alasan sepele.

Tapi, membunuh seseorang disaat seperti ini juga sangat berbahaya.

Jung Minseob menatapku dan bertanya, “Apa kau benar-benar Yoo Joonghyuk-nim?”

“Ya. Apa kau seorang Prophet juga?”

“…. Ya.”

Wajah laki-laki itu terlihat sulit dibaca. Dia menatapku, Jung Heewon, dan Lee Hyunsung secara bergantian. Setelah itu dia menatap Lee Sungkook dan berkata.

“Maafkan aku, Yoo Joonghyuk-nim. Aku ingin bercakap-cakap lebih lama denganmu, tapi aku harus meninggalkanmu sebentar. Sungkook, ayo bicara sebentar.”

Jung Minseob berjalan keluar dari tenda dan Lee Sungkook mengikutinya.

“Aku tidak akan menunggu terlalu lama.”

“Ya!”

Situasi tidak akan jadi seperti ini jika aku adalah Yoo Joonghyuk yang asli. Tapi aku memiliki alasan untuk mendengar cerita mereka. Setelah Lee Sungkook pergi meninggalkan tenda, aku langsung memanggil Bihyung.

‘Hei, Bihyung…’

{Ada apa? Apa kau sedang bersenang-senang lagi?}

‘Hearing Enhancement. 2.000 koin.’

{…..}

Sekarang Bihyung sudah bisa beradaptasi dengan sifatku, karena itu dia langsung memasang iklan setelah mendengar permintaanku.

[Kau sudah menggunakan 2.000 koin.]

[Skill eksklusif, ‘Hearing Enhancement’ berhasil di dapatkan.]

Bihyung memberiku peringatan.

{Hei, kau harus lebih berhati-hati mulai skenario keempat ini. Dalam skenario skala besar seperti ini, dokkaebi tingkat menengahlah yang mengatur Star Stream…}

Aku tidak menghiraukan ucapan dokkaebi itu.

[Skill eksklusif ‘Hearing Enhancement’ Lv.1 diaktifkan.]

Aku keluar dari tenda dengan sembunyi-sembunyi dan keluar dari area yang dihalangi oleh Sound Wave Blocking. Di saat yang sama aku bisa mendengar percakapan mereka. Keduanya sekarang sedang berdiri tidak jauh dari tempatku menguping.

“Hei, bukannya dia sedikit aneh?”

“Apanya?”

“Apa menurutmu wajahnya itu tampan?”

“Apa yang kau maksud…?”

“Penulis bilang jika Yoo Joonghyuk adalah laki-laki yang sangat tampan.”

Sialan. Tapi untungnya Lee Sungkook menepis pendapat temannya itu.

“Penulis mungkin punya selera yang berbeda…. Aku yakin jika dia adalah Yoo Joonghyuk. Dia punya sikap buruk seperti dalam novel.”

“Kau berhenti membaca di chapter 9…. Memangnya apa yang kau tahu…?”

“Itu…! Kau juga tidak bisa mengingat apa isi novel itu karena sudah tidak membacanya selama bertahun-tahun!”

“Tetap saja, bukankah beberapa scene terlihat jelas berkat ‘Memory Benefit’? Apa kau akan bisa mengingat isi prolog novel itu tanpa kelebihan ini? Kau bahkan mungkin tidak akan bertahan hidup jika bukan karena aku…”

Suara mereka menjadi lebih dekar.

“Aku merasa aneh saat melihatnya. Kesampingkan dulu Lee Hyunsung, siapa wanita aneh itu? Jika aku tidak salah ingat, tidak ada wanita seperti itu di regresi ketiga.”

“Kalau begitu periksa saja. Pastikan jika dia benar-benar Yoo Joonghyuk.”

“…. Tapi bagaimana jika dia benar-benar Yoo Joonghyuk yang asli?”

“Kita akan melakukannya sesuai dengan rencana. Jika kita bisa mendapatkan Yoo Joonghyuk di sini, kita bisa mengalahkan mereka yang sudah membaca hingga chapter 50.”

Oh, sepertinya aku mendapatkan informasi yang sangat berharga. Meski mereka ingin memeluk paha tebal protagonist ini, mereka masih menghinanya dengan berbagai kata kasar di belakangnya. Inilah alasan kenapa mereka disebut manusia.

Lee Sungkook dan laki-laki itu berjalan ke arah tenda.

“Untuk sekarang, kita minta maaf dulu. Ayo cepat kembali ke tenda.”

Aku langsung kembali duduk di tempat tidur saat mendengar suara derap langkah mereka.

“Yoo Joonghyuk-nim, aku minta maaf atas perbuatan tidak menyenangkan dariku. Aku akan memperkenalkan diri sekali lagi. Namaku Jung Minseob.”

Laki-laki itu tersenyum dan membungkukkan kepalanya ke arahku.

Hah, sepertinya dia punya banyak item berguna, sayang Jung Heewon tidak bisa menghabisinya saat ini. Ah lihat itu, dia punya ‘Fugitive’s Mask’ yang bisa membuat penggunanya mengubah wajah sesuka hati.

Aku langsung masuk ke dalam inti pembicaraan.

“Kau berhenti di urutan berapa?”

Jung Minseob melirik Lee Sungkook dengan tatapan tajam, seakan dia sedang mengatakan sesuatu pada Lee Sungkook lewat tatapan matanya it.

“…. Aku orang ke 1.089 yang berhenti membaca.”

1.089. jika ada 1 orang yang membaca chapter 1.200 dan ada 10 orang yang membaca chapter 120, maka laki-laki ini sudah bertahan cukup lama.

Mungkin dia orang yang menyelamatkan Lee Sungkook di skenario pertama.

“Sebagai Prophet yang sudah membaca kitab suci, aku merasa terhormat karena bisa bertemu dengan Yoo Joonghyuk-nim. Tetapi, Yoo Joonghyuk-nim, boleh aku bertanya sesuatu padamu?”

“Pertanyaan? Pertanyaan apa?”

“Itu, apakah Yoo Joonghyuk-nim…”

“Kau tidak yakin jika aku adalah Yoo Joonghyuk yang asli?”

“… itu, bukan begitu.”

Wajahnya memerah karena menerima tatapan tajamku.

“Coba saja.”

“Ya?”

“Tanya saja.”

Jung Minseob yang bingung langsung menganggukkan kepalanya.

“Um… kalau begitu aku akan melakukannya.”

Agar aku bisa menipu mereka berdua, aku harus fokus pada beberapa hal.

“Sejauh yang kutahu, Yoo Joonghyuk mengajak Delusional Demon Kim Namwoon sebagai companionnya di regresi ketiga. Tapi kau malah membawa wanita aneh dan bukannya Kim Namwoon.”

“…”

“Awalnya aku mengira dia adalah Lee Jihye, tapi dia tidak terlihat seperti anak remaja. Aku juga mendengarmu memanggilnya dengan nama lain.”

Ingatan dan kemampuan observasinya lumayan bagus. Seperti yang dikatakan Jung Minseob, dunia ini berbeda dengan regresi ketiga yang ada di novel. Aku harus membuat perubahan itu agar ‘lebih menguntungkanku’ secepatnya.

“Jika kau bertanya kenapa aku tidak membawa Delusional Demon bersamaku, jawabannya sederhana. Di regresi kali ini, Delusional Demon sudah tidak ada.”

“…. Huh? Su-sudah tidak ada? Apa dia… mati?”

“Ya,”

Mereka terlihat bingung dan terkejut, namun beberapa saat kemudian Jung Minseob bertanya, “Tidak… tunggu…. siapa yang sudah membunuh Kim Namwoon?”

“Delusional Demon Kim namwoon…”

Mulut para Prophet ini mulai terbuka. Sekarang aku hanya perlu memberikan pukulan terakhir.

“Dia mati di tangan Prophet sama seperti kalian.”


Chapter 48     Daftar Isi     Chapter 50


Komentar

Postingan Populer