ORV CHAPTER 42. EPISODE 10 – FUTURE WAR (1)

 Disclaimer: not mine

XXXX

[Skenario utama #3 – Emergency Defense telah berakhir.]

[Kau mendapatkan 1.000 koin sebagai kompensasi.]

Skenario utama yang seharusnya dimulai hanya setelah matahari terbit, sebenarnya dimulai kurang dari 10 menit setelah skenario utama ketiga berakhir.

[Skenario utama keempat akan segera dimulai!]

Sialan, sudah berapa lama sejak skenario ketiga berakhir…

Aku menatap Lee Jihye dan berkata.

“Kau bawa Yoo Joonghyuk.”

“… Hanya itu?”

“Kau tidak bisa turun ke bawah kan. Jika dia bangun sendiran, masalah ini akan jadi lebih rumit.”

Lee Jihye menganggukkan kepalanya dan menatap Yoo Joonghyuk.

“Tolong beritahu aku saat dia bangun. Aku akan memberinya satu pukulan lagi.”

Aku pergi ke bawah bersama dengan Jung Heewon. Aku menggendong Lee Gilyoung yang tertidur setelah melihat hujan meteor.

Hidden dungeon itu menghilang dan tempat ini berubah menjadi biosokop biasa. Item yang ada di lantai 5 juga berubah menjadi property panggung biasa, seakan semua yang terjadi kemarin hanyalah sebuah mimpi buruk.

Beberapa saat kemudian aku bisa mendengar suara Bihyung.

[… Apa kau tahu apa yang ingin kukatakan?}

‘Ya.’

{Hhh… Aku hampir jatuh.}

Aku merasa sedikit lega saat mendengar gerutuan Bihyung.

Para konstelasi memang makhluk yang kuat, tapi mereka tidak omnipoten. Penyebabnya adalah semua suara dan gambar scenario ditransmisikan melalui ‘channel’. Apa maksudnya?

‘Apakah kata-kataku difilter dengan baik? Aku terlalu bersemangat dan jadi terlalu banyak bicara tadi.’

{Tentu saja. Memangnya ada sesuatu yang salah dengan channelku? Semua informasi di sini terfilter secara otomatis.}

Jika tebakanku tepat, kata-kata yang kuucapkan pada Yoo Joonghyuk akan muncul dengan format seperti ini kepada para konstelasi.

-“Apa kau benar-benar berpikir seperti itu? Kau sudah lupa tekad saat ■■■■ pertama kali.

-Kenapa kau bilang kau sendirian? Saat kau ■■■■ seperti orang bodoh di ■■■■■, saat kau menangisi ■■■ mu! Saat orang yang kau cintai memberi ■■■■■ pada ■■■■■!

-Membantu orang dan bertarung melawan ■■■■■ sialan! Saat kau akhirnya ■■■■■ di depan ■■■■■!”

Sebenarnya aku tidak tahu sejauh mana filter ini diaktifkan.

Mungkin saja filternya lebih para dari itu, tapi tidak mungkin lebih lemah dari itu. Di novel aslinya, Yoo Joonghyuk mengalami hambatan informasi seperti ini di awal perjalanannya, bahkan ketika informasi mengenai ‘regressor’ mulai menyebar.

{Para konstelasi tidak mendengar apa-apa. Jangan khawatir. Masalahnya, aku juga tidak bisa mendengar banyak.}

‘Kau juga tidak bisa mendengarnya?’

Rasanya aneh. Kenapa dokkaebi juga tidak bisa mendengar percakapan kami?

{Ya. Itu benar. Apa yang kalian bicarakan?}

Informasi yang bahkan tidak diketahui dokkaebi. Aku punya satu tebakan. Mungkin… kendala dari ‘probability’ sudah dimulai? Tentu aku punya tebakan seperti ini karena sudah membaca novel Cara Bertahan Hidup hingga selesai.

[‘Probability’ adalah pencegah yang mengontrol Star Stream.]

… Aku teringat dengan kalimat itu, tapi hal itu sama sekali tidak membantu. Salah satu alasan kenapa novel Cara Bertahan Hidup tidak memiliki banyak pembaca adalah karena ada banyak setting yang tidak diketahui oleh pengarangnya.

‘Bagaimana reaksi dari para konstelasi?’

{Mereka kesal. Bahkan sekarang mereka sedang ramai membicarakan hal ini.}

Sepertinya memang begitu. Para penonton itu (konstelasi) pasti kesal karena film mereka tiba-tiba disensor dan di-mute.

Jika mereka pintar, mereka harusnya mulai memperhatikan kemungkinan yang kumiliki. Jika kata-kataku difilter, itu artinya aku memiliki informasi yang tidak boleh diketahui untuk saat ini.

[Beberapa konstelasi memperhatikanmu untuk mengetahui rahasia yang kau simpan.]

[Konstelasi ‘Secretive Plotter’ merasa tertarik dengan keberadaanmu.]

[2.000 koin telah ditambahkan.]

Kupikir Bihyung sudah lupa.

[Aku menerima banyak pesan tidak langsung yang tidak kukirimkan kepadamu. Apa kau mengerti kerja keras yang sudah kulakukan?}

‘Tetap lakukan seperti itu. Kirimkan saja pesan yang berisi koin.’

{… Apa aku ini manajermu!?}

Sosok Bihyung menghilang. Kupikir dia menjadi lebih imut dari waktu ke waktu. Setelah satu masalah selesai, muncul masalah lainnya…

“Dokja-ssi, apa kau kelelahan? Aku bisa menggendong Gilyoung.”

“Ah, terima kasih banyak.”

Aku memberikan Lee Gilyoung pada Jung Heewon. Wajahnya terlihat serius. Aku merasa ragu untuk beberapa saat, tapi aku tetap membuka mulutku.

“Heewon-ssi.”

“Huh?”

“Apa yang kau khawatirkan?”

“Tidak. Hanya saja…” Jung Heewon terlihat ragu tapi dia menghela nafas dan berkata, “Hah… Baiklah. Memendam semua ini sama sekali bukan sifatku.”

Tepat sekali.

Jung Heewon langsung mengatakan masalahnya.

“Siapa kau sebenarnya, Dokja-ssi?”

“… Apa kau dengar kata-kataku tadi?”

“Sedikit.”

Kupikir dia tidak akan dengar karena jarak kami lumayan jauh. Sayangnya dia mendengar beberapa. Jung Heewon memang lebih dekat dari kami daripada Lee Jihye dan Star Stream tidak punya system filter untuk manusia…

Suara dengkuran Lee GIlyoung membuatku tersadar, karena itu aku mencoba untuk setengah jujur pada wanita ini.

“Aku mengetahui sebagian masa depan.”

“Benarkah?”

“Ya.”

Jung Heewon berpikir selama beberapa saat. Sepertinya dia sedang berpikir apakah kata-kataku benar atau tidak. Kemudian Jung Heewon yang sepertinya sudah membuat keputusanpun bertanya.

“Apa Yoo Sangah dan Lee Hyunsung tahu soal ini?”

“Mereka belum tahu.”

Aku menjawab pertanyaan itu dengan jujur dan Jung Heewon mundur beberapa langkah menjauhiku.

“Kau tidak ada niat untuk membunuhku, kan?”

“Kenapa kau tiba-tiba tanya begitu?”

“Biasanya, ini akan jadi momen dimana kau berkata ‘Kau tahu terlalu banyak jadi aku harus membunuhmu’ iya kan…”

Darimana skenario drama itu muncul? Apa kau melihatku sebagai orang jahat?

“Aku tidak tahu cerita seperti apa apa yang kau tahu, tapi aku bisa membunuhmu sekarang jika kau memang menginginkannya.”

“Sebenarnya, ini terasa agak aneh.”

“… Aku tidak punya pikiran jahat. Malah sebaliknya.”

“Sebaliknya?”

Aku menatap mata Jung Heewon dan berkata.

“Skenario yang ada di masa depan jauh lebih berbahaya. Kau bisa hampir mati beberapa kali dan mungkin kehilangan apa yang berharga untukmu.”

“… Jadi?”

“Jadi…”

Aku menatap wajah Jung Heewon yang mulai was-was dan berkata.

“Jadi tolong tetap bersamaku mulai detik ini.”

“…. Apa maksudmu?”

“Aku memintamu jadi companionku.”

Ini adalah saatnya mencari teman. ‘Orang yang bisa dipercaya’ yang tidak akan mengkhianatiku dengan mudah.

Jung Heewon yang kubantu hingga kemampuannya terbangun dan aku bisa membaca pikirannya adalah bakat yang sangat luar biasa. Wajah wanita itu terlihat kosong setelah mendengar permintaanku.

“Dokja-ssi tidak menganggapku companion sebelumnya?”

“Bukan begitu. Bukan aku yang tidak berpikir jika kau bukan companionku.”

Mata Jung Heewon membelalak.

Dan aku mundur satu langkah.

“Jika kau tidak mau jadi companionku, kau bisa menganggap ini sebagai perjanjian. Aku membutuhkan kekuatan Heewon-ssi dan informasi yang kumiliki pasti akan berguna untukmu. Give and take. Yang paling penting, hubungan kita tidak berubah di masa depan.”

“Ini agak mendadak… Apa aku harus menjawabnya sekarang?”

“Tidak.”

Untuk orang seperti Jung Heewon, pendekatan santai lebih baik daripada pemaksaan secara emosional. Kalau boleh dibilang, ekspresinya saat ini tidak terlalu buruk.

[Karakter ‘Jung Heewon’ merasa lega karena kejujuranmu.]

[Karakter ‘Jung Heewon’ sedang memikirkan tawaranmu dengan serius.]

Mungkin ini tidak akan makan waktu lama. Aku punya pengaruh besar untuk kebangkitan Jung Heewon dan keberadaanku akan tercetak dalam alam bawah sadarnya.

Mungkin saat skenario ini berakhir dan saat event pemilihan sponsor kedua dimulai. Saat itu Jung Heewon pasti akan mendapatkan sponsor. Kekuatan Jung Heewon yang sebenarnya akan muncul setelah itu.

“Kalau begitu, bisa aku tanya sesuatu?”

“Tentu.”

“Kau tahu apa yang terjadi padaku di masa depan?”

Aku menatapnya. Informasi ini akan difilter, kan?

“Aku juga tidak tahu.”

“… Eh?”

“Tidak ada Jung Heewon di masa depan yang kuketahui.”

“Apa…?”

“Karena itu, perjanjian ini sangat kau perlukan, Heewon-ssi.”

Mata Jung Heewon terbelalak sekali lagi.

Jung Heewon tidak ada di novel aslinya. Dia adalah variable yang muncul secara terpisah. Atributnya cukup bagus dan jika dia berhasil mendapat sponsor yang tepat, dia akan mendapatkan peran kunci di scenario masa depan yang terus berubah. Terutama jika aku melawan orang-orang dengan ‘variabel lain’ yang aku tidak tahu.

Kemudian, aku bisa mendengar suara keras dari lantai bawah.

“Tolong pikirkan soal itu. Ayo bergegas.”

Kami turun ke lantai dimana ada banyak orang yang memberikan tekanan pada sebuah kelompok kecil.

Aku tahu situasi ini. Para anggota Aliansi Tuan Tanah itu sepertinya tidak berubah sama sekali.

“Dimana Kim Dokja sialan itu? Cepat beritahu aku!”

Saat aku mendekat ke sana aku bisa melihat beberapa anggota aliansi mengganggu Lee Hyunsung. Aku sengaja berjalan ke arah mereka dan berkata dengan suara lantang.

“Yoo Sangah-ssi, Lee Hyunsung-ssi.”

“Kau!!”

Para anggota aliansi langsung berteriak saat mereka melihat kedatanganku dari lantai atas.

Aku melihat paman dengan wajah familiar. Bekas pertarungan masih terlihat jelas di tubuhnya. Hanya dengan sekali lihat aku bisa tahu jika seluruh statnya berhasil naik dengan drastis. Aku suka ini.

“Gong Pildu.”

Gong Pildu menggunakan Armed Zone dan 8 turret muncul di sana. Anggota aliansi berkumpul di sekitar laki-laki itu dan menatapku dengan tajam. Sepertinya mereka tidak tahu siapa yang sudah menyelamatkan mereka.

“Bajingan…!”

Saat Gong Pildu ingin mengatakan sesuatu, aliran listrik muncul di udara.

[Skenario utama keempat akan dimulai dalam 5 menit!]

Dan dengan datangnya pesan itu, dokkaebi Bihyung pun muncul di hadapan kami semua.

{Hahahaha, semuanya! Bagaimana keadaan kalian semua?}

Wajah orang-orang menjadi pucat pasi saat melihat sosok mengerikan itu.

{Sepertinya kalian semua sedang bersemangat!}

“A-apa lagi ini!?”

{Tentu aku datang untuk mengumumkan scenario keempat.}

“Makhluk sialan!”

{Oke, oke, jangan bertingkah seperti itu. Bukannya kalian tahu kalau aku akan membunuh orang yang mengatakan keluhan tidak berguna padaku? Skenario keempat memiliki hubungan dengan stasiun lain. Sebuah cerita yang mendebarkan sedang menanti kalian semua. Dan aku yakin kalian akan puas dengan cerita ini!}

Semua orang menunjukkan wajah suram saat mereka mendengar soal stasiun lain.

Chungmuro ini saja sudah sangat kacau. Tentu saja mereka sadar jika stasiun lain tidak akan jauh beda dengan tempat ini. Bihyung yang sedang melayang hanya tertawa dengan wajah mengejek.

{Ngomong-ngomong, untuk melanjutkan skenario ini, kalian harus melakukan sesuatu terlebih dahulu. Jika jumlah kalian bertambah situasi akan lebih kacau, kan? Karena itu kalian perlu memilih seseorang untuk memimpin. Dengan kata lain, kalian harus memilih representative dari stasiun ini!}

Representative. Akhirnya event ini dimulai.

{Sejak saat ini, kalian akan saling ‘bertarung’. Bisa dibilang permainan ini hanya pemanasan. Peraturannya… yah, kalian akan segera tahu!}

Bihyung menunjukkan senyuman sekali lagi dan kemudian menghilang. Sesaat setelahnya sebuah layar muncul di depan semua orang.

[Sub skenario telah siap!]

+

[Sub skenario – Pilih sang representative.

Kategori: Sub

Tingkat kesulitan: C

Syarat berhasil: Ambil ‘bendera putih’ yang ada di tengah lantai platform.

Batas waktu: 30 menit

Kompensasi: 1.000 koin, representative Chungmuro.

Gagal: - ]

·        Representative dari stasiun ini bisa menggunakan kontrol kuat untuk para anggotanya.

+

Sebelum layar itu hilang dengan sempurna, Gong Pildu langsung berlari ke arah bendera putih yang ada di tengah lantai. Dia benar-benar bisa berlari seperti hantu.

“Semuanya minggir!”

Gong Pildu mendorong semua orang dan berlari seperti lokomotif kereta untuk mendapatkan bendera itu. Ini tidak bisa dibiarkan. Saat jarinya hampir menyentuh bendera itu, aku membuka mulutku.

“Gong Pildu, tiarap!”

[Karena efek dari kontrak, ‘Hak memerintah’ diaktifkan!]

“Aaack!”

Aku menginjak tubuh Gong Pildu yang berbaring di lantai dan mengambil bendera putih itu.

[Kau berhasil mendapatkan bendera putih dari tempat bendera.]

[Kau berhasil menjadi ‘representatif’ Chungmuro.]

[Kau berhak menapaki ‘King’s Road’]


Chapter 41     Daftar Isi     Chapter 43


Komentar

Postingan Populer