I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 240

 Disclaimer: Not mine

XXXX

“Danau ini dinamakan Shichirin karena suatu alasan.”

Saat Victor-sama mengatakannya, semua orang menatapnya dengan serius.

Ya. pasti ada alasan kenapa danau kotor bau dan beracun ini ada di tempat ini.

Tetap saja, aku tidak pernah mendengar tentang racun egois yang komposisi dan gejalanya berubah tergantung siapa orang yang meminumnya. Yah, kurasa itu sangat mungkin terjadi di dunia fantasi seperti ini, benar kan?

“Apa kita akan membersihkan danau ini?”

Aku tidak bisa menahan tawaku saat mendengar pertanyaan Ceres.

Membersihkan danau ini hampir mustahil dilakukan. Seperti yang kuduga, prajurit-prajurit yang berada di bawah kendali Victor-sama sangat cerdas.

Membersihkan danau ini sama ajaibnya dengan membuat orang mati kembali hidup sehat wal afiat.

“Tidak, kita harus menemukan sumber dari air danau ini.”

“Apa tim ekspedisi ini akan berubah menjadi tim penyelam?”

“Apa katamu?”

Victor-sama mengernyitkan alisnya saat mendengar pertanyaanku.

Aku ingin menyelam di laut indah yang jernih. Aku menolak untuk menyelam ke dalam cairan lumpur rawa ini.

Aku tahu ini bukan hukuman. Tapi aku ragu kami bisa menemukan petunjuk apapun meski kami semua menyelam ke dalam sana.

“Sebenarnya apa yang anda maksud dengan sumber danau ini?” Tanya Jurd sambil menatap Victor-sama.

“Aku tidak yakin, tapi aku pernah dengar jika sumber itu ada di dalam sana. Danau ini memang kotor, tapi airnya lumayan transparan. Jadi kita mungkin bisa menemukannya.”

Jadi, sudah ada orang lain yang menyelam ke dalam danau ini…. Mereka sungguh berani.

“Kenapa anda ingin menemukan sumber danau itu?” kali ini aku bertanya dengan sopan.

Victor-sama tersenyum, ekspresi wajahnya terlihat kekanakan.

“Itu adalah syarat untuk menjadi raja kerajaan ini.”

Setelah mengatakannya dengan nada bersemangat, dia melepas jaketnya. Dia menggulung lengan bajunya dan terlihat siap melompat ke dalam air kapan saja.

Benar juga… Victor-sama adalah pangeran kedua. Pangeran berambut panjang itu pangeran pertamanya, kan?

Victor-sama terlihat lebih menonjolkan perbuatannya daripada sang kakak. Aku memang belum lama berada di istana Ravaal, tapi aku tidak pernah mendengar berita tentang pangeran berwambut panjang itu.

Apa mungkin dia hikikomori? Aku tahu ini cuma pendapat pribadiku, tapi kakak Victor-sama terlihat lebih dewasa darinya.

“Ayo menyelam!”

Setelah mendengar kata-kata Victor-sama, semuanya mulai melepaskan pakaian mereka. Kapten Marius dan Jurd melepaskan kemeja mereka, Ceres dan aku hanya melepas jaket kami, sama seperti Victor-sama.

Aku tidak bisa bertelanjang dada seperti mereka. Aku hanya bisa berharap jika bentuk tubuhku tidak akan terlihat jelas setelah ini. Kemeja yang kukenakan lumayan tebal, jadi aku percaya jika bagian itu tidak akan ketahuan…. Jika kemeja yang kukenakan kali ini lebih tebal dari ini, akan ada lebih banyak air yang terserap dan kemungkinanku tenggelam di dalam sana akan semakin besar.

Apa Victor-sama tidak pernah memperhitungkan kemungkinan dia mati gara-gara ini? Jika ada seseorang yang tidak tahu kebenaran dari misi ini, mereka pasti mengira jika Victor-sama datang ke tempat ini untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

“Oi, pangeran, jangan menyelam duluan.”

“Huh?”

Victor terlihat bingung saat mendengar kata-kataku.

“Apa kau ingin bunuh diri? Apa kau ingin mati sebelum menjadi raja?”

“Apa yang sedang kau katakan?”

“Kau akan masuk ke dalam lingkungan beracun. Jujur saja, aku hampir terpengaruh dengan ritmemu, tapi jika kau memikirkannya sekali lagi dengan kepala dingin… Bukannya ini berbahaya?”

“Oh, nak. Akhirnya kau bisa ketakutan juga, eh?” ucap Victor-sama dengan nada senang.

“Sekarang aku mulai ragu… apa kau benar-benar anak yang berhasil menghentikan singa itu?”

Tiba-tiba kapten Marius memotong pembicaraan kami.

Ada perbedaan besar antara bertarung sampai mati dengan singa dan menyelam ke danau penuh dengan air beracun.

“Jika kau tidak meminum airnya, kau tidak akan mati.”

…. Apa mungkin pangeran satu ini tidak takut pada apapun?

“Bagaimana dengan mereka?”

“Aku menunjuk 3 kakek-kakek dengan penuh penekanan.

Menunjuk seseorang seperti ini memang tidak sopan, tapi itu tidak apa-apa… aku bukan nona muda dari keluarga bangsawan sekarang.

“jika pak tua seperti mereka menyelam ke dalam sana, mereka pasti mati.”

“Pasti.”

“Tapi bukannya wakil kapten juga ikut menyelam?”

Aku melirik wakil kapten Neil saat mengatakannya.

Dia tidak melepas bajunya seperti orang kapten Marius dan Jurd atau melepas jaket sepertiku dan Ceres. Dia hanya menatap kami dari pinggir danau.

“Kenapa anda tidak menyisakan salah satu dari kami di sini untuk berjaga?”

“Aku akan melakukan….”

“Kau ikut menyelam.”

Sebelum aku menyelesaikan kalimatku, Victor-sama memotongnya.

Kurasa aku tidak punya pilihan lain. Aku hanya perlu bertahan hidup. Semangat, Alicia.

“Jika aku mati di sini, aku akan mengutukmu, Victor-sama.”

Victor-sama hanya tertawa saat mendengar komentaku, di sisi lain para prajurit hanya menapku dalam diam.

“Jangan khawatir. Meski kau mati, aku akan tetap hidup.”

Rasanya dia seperti memerintahkanku menyelam ke dalam sana karena aku tahu itulah yang akan terjadi padaku. Itu yang bisa kulihat dari sinar matanya.

Aku tidak bisa apa-apa. Aku akan menjadi orang pertama yang menyelam ke danau menjijikkan ini.

Aku menarik nafas panjang dan berdiri di pinggir danau.

“Jangan khawatir, kudengar jika kau membuka matamu, racun yang ada di sini tidak akan masuk lewat mata. Oh, tapi mungkin itu bisa masuk lewat hidung.”

Aku bisa mendengar suara Victor-sama dari arah belakangku, karena itu aku langsung berbalik.

“Apa ada orang yang pernah menyelam ke dalam sana?”

“Ya. Tidak mungkin aku menyelam tanpa melakukan percobaan. Prajurit ada untuk menjadi pionku.”

Saat dia mengatakannya dengan penuh percaya diri seperti itu, aku tidak bisa membantahnya.

Victor-sama ternyata lebih dingin dari dugaanku. Tidak, kurasa akan lebih baik jika raja memiliki sifat dingin seperti ini.

Kira-kira berapa banyak orang yang sudah mati di danau ini? Ajaib rasanya saat melihat pangeran itu berani menyelam ke dalam danau berbahaya ini.

Jika itu aku, aku tidak akan mau menyelam ke dalam danau seperti ini.

Aku menarik nafas panjang sekali lagi, menutup mulut dan hidungku, lalu melompat ke dalam air abu-abu itu.


Chapter 239     Daftar Isi     Chapter 241


Komentar

Postingan Populer