I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 245

 Disclaimer: Not mine

☕☕☕☕☕

[Mungkin aku sudah gila karena menulis pada seseorang yang sudah meninggal. Tapi aku ingin menulisnya sebelum aku mati.

Kau mungkin membenciku. Aku adalah penyebab kematianmu. Tenang saja. Aku akan segera bertemu denganmu. Saat kita bertemu nanti, kau boleh memukuliku sesuka hatimu. Aku sadar jika aku adalah ayah yang kejam untukmu. Aku tidak punya pembelaan apa-apa mengenai hal itu.

Tapi aku ingin mengatakan hal ini padamu. Aku sangat menyayangimu. Satu-satunya wanita yang pernah kucintai adalah ibumu, Karen. Tidak ada wanita yang bisa membuatku jatuh cinta seperti dirinya. Ibu Luke, Julie juga mengetahui hal ini dan dia membencimu karena alasan itu.

Anehnya kau tidak pernah mengeluh. Kau bisa berkata jika hidupmu hancur karena Julie, tapi kau menuruti semua perkataanku dan menjadi penyokong kerajaan ini.

Kau adalah harta yang ditinggalkan Karen untukku. Aku menyadari hal ini setelah kehilangan satu-satunya hal terpenting di dalam hidupku. Dan sekarang aku berharap bisa bercakap-cakap lebih lama denganmu saat kau masih hidup.

Will, jika aku bisa bertemu lagi denganmu... aku akan memelukmu dan berkata ‘Aku menyayangimu’ sebanyak saat kau masih kecil dulu.]

Tangan kakek gemetaran saat dia membaca surat itu. yang mulia raja hanya terdiam di sebelahnya.

Aku tidak tahu apa isi surat itu, tapi dari ekspresi kakek, aku tahu isinya tidak buruk.

Yah, kurasa dia tidak akan menulis sesuatu yang merendahkan anaknya di surat terakhirnya, iya kan?

Aku percaya jika raja terdahulu menyayangi kakek.

“Kecemburuan seorang wanita memang mengerikan.”

Kakek menutup surat itu dan tertawa pelan.

Apa hanya itu yang tertulis di surat itu? padahal kami semua sangat penasaran!

Kakek biasanya memang tidak banyak berbicara. Dengan segala hormat, aku tidak bisa membayangkan kakek berbicara tentang wanita atau cinta... Tidak peduli seberapa banyak aku mencoba membayangkannya.

“Dia laki-laki yang kaku.”

“Ya. dia tidak terlalu suka berkomunikasi. Mungkin itulah alasan kenapa ibuku berakhir seperti itu.” ucap yang mulia raja.

Mereka berdua terdiam sejenak.

Kakek dan yang mulia raja sepertinya sedang bernostalgia dengan memori mereka masing-masing. Tidak semuanya buruk, dan aku yakin jika beberapa bahkan sebagian besar dari memori itu adalah kenangan yang indah.

Aku tidak punya banyak kenangan mengenai ayah dan ibu, tapi setidaknya aku punya kenangan mengenai Alicia.

Tidak ada yang bisa mengambil memori itu dariku. Aku yakin meski aku sudah jadi laki-laki tua bangka, memori itu akan tetap tertinggal di dalam pikiran dan hatiku. Itu akan menjadi hartaku yang paling berharga.

Saat aku memikirkannya, aku menjadi sangat ingin bertemu dengan Alicia.

“Will berhak menjadi penerus raja. Itu yang kudengar sebelum ayah menghembuskan nafas terakhirnya.”

Semua orang menatap yang mulia saat mendengarnya.

“Kakak, aku akan bertanya sekali lagi. Apa kau ingin menjadi raja di negara ini?”

Kakek terdiam saat mendengar pertanyaan itu. dia ingin, tapi dia tidak bisa melakukannya. Aku bisa melihat pertentangan itu dengan sangat jelas dari sinar matanya.

“Negara ini tidak pernah memiliki raja yang tidak bisa menggunakan sihir.”

“Jika belum pernah ada yang melakukannya, kenapa tidak kakek saja yang memulainya?”

Aku berkata seperti itu saat mendengar jawaban kakek. Dia langsung menatapku dengan tatapan terkejut.

Aku tidak yakin jika kakek akan menjadi diktator dan menyengsarakan rakyat negara ini jika dia naik menjadi raja nantinya. Meskipun dia melakukannya, itu akan sangat menarik karena akan hal itu akan menjadi sangat mirip dengan cerita kejatuhan para penjahat yang disukai oleh Alicia.

Oh, tidak... Cara berpikir Alicia sudah mulai meracuni pikiranku dan membuatku berpikir jika orang lain pasti akan menjadi orang jahat di masa depan. Tapi dalam kasus Alicia, dia malah berubah menjadi orang baik.

“Tapi, apa kau tahu... Aku membuat janji pada orang-orang itu saat aku masih sangat muda. Jika aku menjadi raja negara ini, mereka harus selalu berada di sisiku.”

“Mereka? Siapa?”

“3 orang yang diasingkan ke kerajaan Ravaal, termasuk kakek Alicia.”

Kakek Alicia... Kakek Alicia!?

Aku tidak pernah bertemu dengannya. Kupikir dia sudah mati.

“Mungkin dia sudah mati sekarang.”

Uh... Kau berpikir jika dia sudah mati?

Yah, mereka ada di kejaraan Ravaal dan mereka tidak pernah terdengar lagi setelah menginjakkan kaki ke negara itu. Kami tidak bisa memastikan apakah mereka sudah mati atau masih hidup karena sejak awal Duelkiss memang tidak pernah tertarik dengan hubungan diplomasi dengan negara lain.

Tapi, aku merasa jika 3 orang yang dulu mendukung kakek masih hidup hingga sekarang...


Chapter 244     Daftar Isi     Chapter 246


Komentar

Postingan Populer