I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 233
Disclaimer: Not mine
>>>><<<<
“Will…. Seeker, katamu?”
Kali ini, yang mulia raja terlihat gundah.
Dia tidak pernah mengubah ekspresi wajahnya selama pertemuan
berlangsung, tidak peduli argumen apapun yang kami berikan.
Aku bisa melihat mata biru lautnya yang mulai berkaca-kaca. Dan
sepertinya bukan hanya yang mulia raja yang gundah dan kaget setelah mendengar
jawabanku.
4 dari 5 kepala keluarga yang sedang berkumpul di ruangan
ini juga terlihat kaget, sama seperti yang mulia raja.
Aku mengerti. Mereka tahu siapa itu Will Seeker, tapi mereka
tidak tahu apa yang sudah terjadi padanya. Aku juga yakin jika yang mulia raja
tidak tahu jika kakek diusir dari istana dan dikurung dalam desa Roana.
“Mata Alicia… untuk… Will? Apa maksudmu?” Tanya Arnold
dengan wajah terkejut.
“Ceritanya panjang.”
“Will…. Kakakku, dia masih hidup?”
Yang mulia raja berteriak sambil berdiri dari tempat
dudukya. Semua orang yang ada di ruangan terkejut dengan sikapnya yang sangat
tiba-tiba itu. Mereka tidak pernah melihat raja bersikap seperti ini.
…. Aku sama sekali tidak menduga hal seperti ini akan
terjadi. Aku tidak menyangka jika sikap tenang yang mulia raja akan hilang
secepat ini saat mendengar nama kakek.
“Apa dia masih hidup? Di mana dia sekarang?”
“Apa dia ada di desa itu…?” Joanne, ayah Gayle yang memiliki
rambut berwarna abu-abu terang tiba-tiba bertanya. Alis yang ada di atas
matanya menyatu tanpa jeda.
Ah, iya juga. Para orang tua ini sama sekali tidak
mengatakan apa-apa saat melihat kebodohan anak-anak mereka…. Oh, mungkinkah
mereka memang tidak bisa berkata apapun soal itu?
Bagiku, Negara ini sangat aneh.
“Dia tiba-tiba menghilang, iya kan? Bukankah itu wajar jika
mereka berpikir dia sudah mati, betul?”
“Luke, apa maksudmu…?” Tanya Joanne dengan wajah marah pada
yang mulia raja.
“…. Apa ayahku juga ada di sana?”
Arnold membuka mulutnya setelah Joanne. Rasa bingung, kaget,
dan marah bercampur menjadi satu dalam suaranya.
Aku tidak menyangka jika situasinya akan jadi separah ini…. Aku
lelah melihat mereka.
Ayah Arnold tidak ada di desa Roana. Jadi… mungkin dia salah
satu dari 3 orang yang dideportasi ke Ravaal?
Mungkin dia sudah bertemu dengan Alicia di sana. Itu akan
jadi jauh lebih menarik. Kalau tahu begini, harusnya aku ikut saja dengannya.
“Baiklah, anggap saja seperti itu.”
“Tunggu. kakakku…. Dia masih hidup kan?”
Yang mulia raja memotong kata-kataku.
“Berkat Alicia, kakek merasa jauh lebih muda belakangan ini.”
“Jadi…. Kakakku masih hidup. Begitukah…. Terima kasih Tuhan.”
Gumamnya berulang-ulang.
Aku tahu wajah itu. itu adalah wajah yang ditunjukkan
seseorang saat mendengar kabar baik dari anggota keluarga yang mereka saying.
Kalau begitu kenapa yang mulia raja memperlakukan kakek
dengan sangat buruk? Padahal dia menyayangi kakek…. Tapi rumornya, ibu yang
mulia raja lah yang mengusir kakek dari istana. Meski begitu, apakah yang mulia
raja bisa tidak menghentikan perbuatan ibunya itu?
Aaah, sepertinya setelah ini yang mulia raja akan disalahkan
oleh Arnold dan yang lainnya. Iya kan?
Ternyata dia juga kesusahan ya. Tapi menurutku, ini adalah
balasan yang pantas dia terima.
Duke menatap yang mulia raja selama beberapa saat dan kemudian
dia berbalik pergi tanpa mengatakan apapun.
Aku mengikutinya dari belakang.
XXXX
“Aku terkejut.” Ucapku setelah kami keluar dari ruangan itu.
Duke melirikku dan bertanya, “Apa?”
“Aku tidak menyangka kalau raja akan merasa sekhawatir itu pada
kakek.”
“Ayahku sangat menghormati pamanku.”
“…. Kalau begitu harusnya dia membantu kakek.”
“Dia juga sedang dimanipulasi.”
Suara Duke terdengar sangat pelan hingga aku kesulitan
mendengarnya.
Jika dia berbisik sepelan ini saat menjawab pertanyaanku,
aku ragu dia akan mengatakannya sekali lagi kalau aku bertanya ulang.
Aku merubah arah pembicaraan dan tidak menanyakan hal itu
lebih jauh lagi.
“Kenapa raja tidak tahu banyak soal desa Roana? Bukankan dinding
yang mengelilingi desa terbuat dari sihir air?”
“Aku juga tidak tahu. Ayahku seharusnya sedang mencoba
menyelesaikan masalah di desa Roana, tapi dia juga sama sekali tidak tahu soal
keberadaan paman di sana.” Jawab Duke dengan wajah bingung.
Aku merasa sedikit lega saat tahu ada beberapa hal yang Duke
tidak tahu.
“Jadi apa yang akan kau lakukan sekarang?”
“Aku akan menggunakan dia.”
“Apa dia bisa berguna?”
Yang kami maksud dia adalah Liz Cather.
“Yah, dia bukan orang jahat.”
…. Aku tidak bisa membantah hal itu.
Liz Cather bukan orang jahat, tapi dia bukan tipe orang yang
menyenangkan bagiku. Dan kemampuan rahasia yang dia miliki membuat komunikasi
dengannya menjadi jauh lebih sulit dan berbahaya.
“Jadi, akhirnya dia akan menunjukkan kemampuannya pada kita,
saintess-sama itu.”
“Mubazir jika kita tidak menggunakan kekuatannya, iya kan.”
“Aku tidak yakin jika dia boleh menggunakan sihir…. Apa itu
akan aman?”
“Aku akan mengaturnya.”
Aku bergidik saat mendengar jawaban Duke. Saat ini pangeran
itu sedang menunjukkan senyum kejam yang biasa muncul saat dia merencanakan
sesuatu.
Kira-kira, rencana macam apa yang akan dia gunakan nanti ya…
Chapter 232 Daftar Isi Chapter 234
Komentar
Posting Komentar