ORV CHAPTER 41. EPISODE 9 – OMNISCIENT SUNFISH (6)

 Disclaimer: not mine at all. but I do own the translation here.

XXXXX

“Apa?”

‘Siapa kau…?’

Aku terkejut dengan perubahan isi pikiran yang mendadak itu. Dia tidak mungkin sadar hanya karena mendengar kata-kataku, kan? Memangnya itu mungkin?

Aku merasa sedikit bingung. Alasan kenapa aku mengatakan semua itu bukan untuk mendapatkan hasil seperti ini.

[‘Theatre Master’s Simulacrum’ merasa malu.]

[‘Theatre Master’s Simulacrum’ memperkuat control pikiran karakter ‘Yoo Joonghyuk’.]

“Aaaaarghh!!!

Mata Yoo Joonghyuk kembali kabur.

Ya. Harapanku jika dia bisa sadar dengan sendirinya memang tidak masuk akal. Kalau itu terjadi, dia tidak akan bisa dicap sebagai sunfish. Aku merasa lega karena dia tidak jadi bunuh diri.

Beberapa saat kemudian, ether yang ada di pedang Yoo Joonghyuk mulai bergetar.

[Splitting the Sky Energy milik karakter ‘Yoo Joonghyuk’ semakin membesar!]

Di saat yang sama, skill yang dia terima melalui Transmission menjadi semakin kuat. Semua itu berkat bakatnya sebagai seorang protagonis.

Semakin lama White Pure Star Energy milikku semakin menipis. Mungkin batasan seperti ini tergantung pada bakat tiap orang yang menggunakannya.

Aku melirik Lee Gilyoung. Darah mulai mengalir dari hidungnya… waktunya sudah tiba.

“Joonghyuk.”

Mungkin setelah hari ini Yoo Joonghyuk akan menjadi sangat kuat. Aku mendorong pedangnya sekuat mungkin.

“Apa kau ingat apa yang kutanyakan dulu? Aku bertanya apakah aku boleh memukulmu?”

Ada perbedaan pada bakat asli kami berdua dan beberapa tahun kedepan Yoo Joonghyuk pasti sudah menjadi jauh lebih kuat dariku.

Tapi sekarang…. Setidaknya kali ini saja.

“Kau berkata jika aku boleh melakukannya jika bisa. Apa kau masih ingat?”

Jika aku melakukan itu di sini… setidaknya untuk saat ini saja…

[Blade of Faith diaktifkan!]

[Opsi spesial dari Unbroken Faith diaktifkan.]

[Sifat ether berubah menjadi ‘api’.]

Aku bisa mengalahkan laki-laki tidak masuk akal ini.

Ether Blade. Api ether itu muncul dari kehampaan yang menyelimuti pedangku.

Whoooosh!

Yoo Joonghyuk terkejut dengan serangan mendadakku dan langsung mundur beberapa langkah. Instingnya berkata jika serangan ini adalah sesuatu yang tidak biasa… meski begitu dia sudah terlambat.

[Stigma ‘Song of the Sword’ telah diaktifkan.]

Song of the Sword. Itu adalah skill combat buff terkuat yang sangat dibanggakan oleh Duke of Loyalty and Warfare.

[Pedangmu dipenuhi dengan kata-kata yang ditinggalkan oleh Duke of Loyalty and Warfare.]

Ada banyak variasi dalam kekuatan serangannya dan hal itu bergantung pada bait mana yang dinyanyikan, meski begitu ini adalah skill yang sangat cocok untukku.

[Anak panah bak hujan, lindungi generalissimo dari tembakan di seluruh penjuru.]

Untungnya yang keluar adalah bait dari Nanjung Ilgi.

Energy sihir yang besar muncul, ether apiku yang menyebar mulai menyatu dan aku mengayunkan pedangku ke arah Yoo Joonghyuk.

[Kekacauan bak guntur yang meraung.]

Ether apiku mulai berubah bentuk menjadi anak panah yang terus menembaki Yoo Joonghyuk. Ini adalah serangan yang tidak bisa dilakukan jika kekuatan sihirku tidak mencukupi. Tapi, ini sudah cukup.

Blarblarblarblar!!

“Uooooohh!!”

Luka-luka yang terus mengeluarkan darah mulai muncul di seluruh tubuh Yoo Joonghyuk.

Dalam dunia hancur dimana koin menunjukkan semua nilai yang kalian miliki dan para konstelasi lah memutuskan kemana dunia ini berjalan… Aku masih membutuhkan Yoo Joonghyuk.

Karena itu aku akan melindunginya hari ini.

Sraaaak!

Gerakan Yoo Joonghyuk berhenti bersamaan dengan hilangnya api di pedangku. Fire Resistance miliknya sedang aktif, itu artinya seranganku tidak memberikan luka fatal kepadanya, tapi itu sudah cukup untuk membuatnya terdiam untuk sementara. Aku menatap theatre master yang duduk di ujung taman.

[‘Theatre Master’s Simulacrum’ merasa waspada kepadamu.]

Ini satu-satunya kesempatan yang kupunya. Aku langsung berlari ke arah laki-laki tua itu. Dari jarak ini aku bisa melihat wajah kagetnya.

Lalu.

[Karakter ‘Yoo Joonghyuk’ menggunakan Recovery Lv.2!]

Sialan. Yoo Joonghyuk sudah berlari mengejarku.

Recovery. Itu adalah skill yang curang. Dia bisa sembuh sehari sekali dengan sangat cepat jika menggunakan skill itu. Dan sepertinya dia mendapatkan skill itu dari Transmission miliknya.

Tidak peduli seberapa cepat aku berlari, aku tidak bisa mengalahkan kecepatan Yoo Joonghyuk yang menggunakan skill Red Phoenix Shunpo.

Aku mengabaikan theatre master yang ada tepat depanku dan menangkis pedang milik Yoo Joonghyuk. Aku sadar jika ini adalah kartu terakhirku, karena itu aku berteriak sekeras mungkin.”Gilyoung!”

BLAR!!! KRAK!!

Saat aku berteriak, ada retakan besar yang muncul di atap Sky Garden.

Kubah hitam yang menyelimuti atap di atas kami sekarang telah rusak. Yoo Joonghyuk yang berlari ke arahku adalah Yoo Joonghyuk yang sedang dikendalikan oleh theatre master, karena itu dia juga menatap ke arah atap dengan wajah terkejut.

Merusak barrier sebuah area ‘hidden scenario’ adalah sesuatu yang tidak mungkin bisa dilakukan. Tapi hal ini masih bisa dilakukan dengan cara yang ‘tidak umum’.

Di kejauhan, Lee Gilyoung mengeluarkan air mata dan masih ada darah yang mengalir dari hidungnya.

“U-waaahh…. Aaahhh!”

Untuk mengalahkan monster, kau perlu monster lain.

Kuooooohh!!

Seekor serangga raksasa muncul dari retakan atap itu.

Krak!

Barrier dome itu pecah seperti sebuah kaca yang rapuh. Theatre master yang kaget langsung berteriak. Monster itu bisa menghancurkan barrier pelindung dari sebuah hidden dungeon, dan itu adalah monster belalang sembah raksasa. Insect King dengan ukuran luar biasa besar.

[Insect King grade 6, Titanoptera telah muncul!]

Kemunculan monster itu membuat bulu kudukku berdiri. Itu adalah monster yang melawan Rhino beracun beberapa hari yang lalu. Dan sekarang monster itu datang berkat skill Diverse Communication milik Lee Gilyoung. Anak laki-laki itu sekarang sedang tertawa.

“He, hehe… Titano…”

Titano? Jangan bilang… mereka memang mirip, tapi itu tidak mungkin kan…

Kuooooohh!!

Belalang sembah raksasa itu terbang ke arah theatre master dan Yoo Joonghyuk menahan serangannya.

[Karakter ‘Yoo Joonghyuk’ menggunakan Strong Self-Defense Lv.4]

Kwaaaangg!!

Bentrokan antara mereka berdua menimbulkan suara yang sangat keras dan badan Yoo Joonghyuk membentur lantai atap tanpa ampun. Meski begitu, laki-laki itu masih bisa berdiri dengan kedua kakinya.

Ku ku ku ku!

Dia benar-benar monster yang luar biasa. Dia bisa menahan serangan dari spesies grade 6 dengan kemampuannya yang sekarang?

Beberapa saat kemudian Yoo Joonghyuk melakukan serangan balik.

Kyaoooooh!

Titanoptera itu berteriak saat menerima serangan Yoo Joonghyuk. Aku tidak menyangka jika dia bisa mengimbangi monster raksasa itu.

Mungkin Yoo Joonghyuk melihat sesuatu saat dia bertarung denganku. Raut wajah theatre master kembali sumringah. Yoo Joonghyuk memang sangat kuat jadi wajar jika boss dungeon itu berpikir jika dirinya telah menang.

Dan perkiraannya sangat salah. Dia harusnya selalu waspada kepadaku.

Aku berlari ke arah theatre master sekali lagi. Skill Diverse Communication tidak akan bertahan lama dan aku tidak ingin membuat usaha Lee GIlyoung menjadi sia-sia.

[Blade of Faith diaktifkan!]

Theatre master terlambat menyadari keberadaanku dan dia mulai berteriak.

Menurut setting yang ada di novel Cara Bertahan Hidup, boss monster ‘bernama’ ini dibuat dari seluruh jiwa dan perasaan milik satu konstelasi. Setelah lamanya waktu berlalu, monster ini mengalami kemerosotan dan dia berubah menjadi boss dari sebuah hidden scenario. Tapi… meski begitu, dia masih bisa menembus Mental Barrier milik Yoo Joonghyuk.

Sebagai sosok yang sudah mendapatkan perlindungan ilahi dari konstelasi… dia bukan sosok yang lemah.

[‘Theatre Master’s Simulacrum mengaktifkan skill ‘Simulacra’]

Itu adalah skill ilusi dengan level yang jauh lebih tinggi dari Welcome Prison milik spectre.

Ruang yang ada di sekitar kami mulai terdistorsi dan semua jenis ilusi mulai bermunculan. Sekarang para monster yang muncul lebih mirip makhluk nyata daripada sekedar ilusi.

Para ground rat, groll, rhino beracun, t-rex… para monster yang sudah pernah kukalahkan sekarang berlari ke arahku. Taring dan kuku tajam mereka siap menerkam tubuhku, tapi aku tidak berhenti. Aku tidak takut. Semua ini hanyalah kepalsuan belaka. Mereka tidak nyata. Mereka tidak lebih dari fiksi yang ada dalam novel.

Di saat yang sama Blade of Faith milikku berhasil menyentuh leher boss monster itu.

[‘Theatre Master’s Simulacrum’ mengaktifkan skill ‘Mental Erosion’.]

Mental Erosion. Itu adalah skill manipulasi kognitif tingkat tinggi yang dia gunakan pada Yoo Joonghyuk. Aku tidak merasa takut karena aku punya Fourth Wall. Tapi ada sesuatu yang tidak terduga saat theatre master masuk ke dalam kepalaku.

[‘Theatre Master’s Simulacrum’ merasa sangat kaget!]

Jurang dalam yang dipenuhi dengan ego.

Berbagai macam pikiran dan perasaan dan juga halaman novel Cara Bertahan Hidup memenuhi pikiranku.

“I…ini? Apa…ini!?”

Ada banyak teks yang memancarkan cahaya sedang berterbangan di dalam kegelapan. Itu adalah semua chapter novel Cara Bertahan Hidup yang sudah kubaca.

[Skill eksklusif Fourth Wall diaktifkan!]

Wajah theatre master langsung berubah setelah dia mencoba masuk ke dalam kepalaku. Dia menatap rangkaian kata yang ada di sekitarnya dengan wajah pucat pasi.

“Jangan…. Bilang… kau adalah…aaaarrghh!!”

Itu adalah hal terakhir yang dia ucapkan. Anehnya dia menatapku dengan tatapan terpesona.

Saat Blade of Faith hampir memutuskan lehernya, sebuah cahaya terang muncul dari dalam tubuhnya. Apa yang terjadi di depanku ini lebih mirip seperti sesosok hantu yang menyentuh cahaya ilahi sebagai hukuman karena dia telah melanggar hukum yang berlaku sejak zaman dahulu kala.

Dia hancur tanpa sisa.

Aku menatap tanganku dan merasa linglung.

…. Apa yang baru saja terjadi?

[‘Theatre Master’s Simulacrum’ berhasil dibunuh untuk pertama kalinya.]

[Kau mendapatkan 8.000 koin sebagai kompensasi.]

[Kau berhasil memenuhi semua syarat untuk menyelesaikan hidden scenario ini!]

[Kau mendapatkan 4.000 koin sebagai kompensasi.]

Pesan-pesan itu muncul dengan tiba-tiba. Aku menatap Yoo Joonghyuk yang tidak sadarkan diri setelah lepas dari manipulasi theatre master. Untungnya dia tidak mati. Aku juga sangat lega saat melihat Lee Gilyoung. Untung anak itu tidak mengalami luka serius setelah menggunakan Diverse Communication dengan paksa.

“Hyung…”

Aku langsung berlari dan memeluk anak itu. Lee Gilyoung yang kelelahan langsung pingsan dalam dekapanku.

[Barrier yang mengelilingi Theatre Dungeon telah menghilang.]

Barrier yang mengelilingi atap ini telah menghilang dan aku menatap insect king yang masih bertengger di sana. Yang tidak kuduga, monster itu berbalik pergi meninggalkan kami semua seakan dia sudah tidak tertarik pada kami. Aku menarik nafas lega saat melihatnya.

Ini sudah berakhir.

“… Apa kau tidak apa-apa?”

Jung Heewon-ssi dan Lee Jihye berjalan pelan ke arah kami.

“Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu, Heewon-ssi?”

“Aku tidak apa-apa. Untungnya Jihye juga tidak terluka parah.”

Lee Jihye mendapat banyak pukulan dari Yoo Joonghyuk, jadi dia tidak bisa membuka mulutnya yang sedang lebam.

[Akhir dari scenario ketiga semakin dekat!]

Mungkin ini waktunya untuk kembali.

Aku menatap ke arah atap dan melihat matahari yang mulai memunculkan sosoknya. Jika Lee Hyunsung ada di sini, dia pasti akan merapal doa ‘negara’ dengan khidmat.

Jung Heewon menggerutu.

“Ah… Seoul.”

Kota yang hancur itu sekarang sedang diterangi oleh cahaya matahari terbit dan aku mendengar beberapa ledakan dari jarak yang lumayan jauh. Sekarang tidak ada lagi kabut beracun yang menghalangi pandangan kami. Para rhino beracun itu sudah mati tertimpa beton bangunan pencakar langit. Aku bisa melihat beberapa orang yang masih bertarung di bawah sana. Mungkin mereka adalah orang-orang yang berhasil menyelesaikan skenario lebih cepat daripada kami. Dan semua pemandangan ini ada di sebuah dome berukuran raksasa.

Dan sepertinya barrier raksasa itu mulai rusak.

Dan faktanya, saat ini Seoul diisolasi oleh sebuah barrier dome transparan.

Jung Heewon berkata, “Benarkah… apa semua ini sudah berakhir…”

Ini adalah pemandangan yang harus diakui oleh seluruh manusia sekali lagi.

Aku melihat ke arah reruntuhan bangunan dan berpikir jika Mino Soft ada diantara mereka. Yoo Sangah pasti sedih karena dia adalah wanita pekerja keras. Beberapa saat kemudian aku merasakan Lee Gilyoung yang mulai menggeliat di gendonganku.

“Kau sudah sadar?”

Lee Gilyoung mengangguk dan menunjuk ke arah langit.

Di kejauhan, ada hujan meteor yang menghiasi langit. Hujan meteor itu adalah tanda jumlah skenario utama. Tapi jumlah meteor itu lebih banyak dari sebelumnya.

Itu artinya ‘aula’ akan segera terbuka.

Hujan meteor itu mungkin jatuh di seluruh dunia.

Jung Heewon merasa terkesan saat melihatnya.

“Indahnya…”

Jung Heewon tidak tahu. Meteor yang terlihat indah dari kejauhan itu akan menjadi mimpi buruk bagi semua orang yang ada di tempat kejatuhannya.

Nah, bencana yang jauh lebih besar akan segera tiba.

Lee Gilyoung menyatukan tangannya dan mulai menggumamkan sesuatu. Jung Heewon dan Lee Jihye hanya diam dan menatap langit. Mungkin mereka juga sedang berdoa.

Lucu rasanya. Berharap pada makhluk yang akan menjadi sumber mimpi buruk seluruh umat manusia. Mungkin hanya manusia yang melakukan hal itu.

Setelah beberapa saat, Lee Gilyoung membuka matanya dan menatapku.

“Hyung tidak membuat permohonan?”

Aku menatap anak itu dan berkata.

“Aku sudah membuat permintaan.”

“Apa itu?”

“Gilyoung, kau tidak boleh menanyakannya.” Ucap Jung Heewon.

Aku menatap wanita itu, Yoo Joonghyuk, dan kemudian kota Seoul sekali lagi.

“Aku ingin melihat epilog sebuah novel.”

Lee Gilyoung menatapku dengan wajah bingung.

Aku menatap langit tanpa mengatakan apa-apa. Dari sini aku bisa melihat retakan kecil yang ada di langit kota Seoul. Saat matahari sudah tinggi, para dokkaebi akan membawa sebuah neraka baru pada kami semua.


Chapter 40     Daftar Isi     Chapter 42



Komentar

Postingan Populer