I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 246
Disclaimer: Not mine
XXXX
Alicia’s POV (Usia: 16)
“Hei, Albert. Bagaimana menurutmu?”
Albert mengerutkan alisnya saat mendengar pertanyaan itu.
“Apa maksudmu?”
“Anak bernama Ria itu. Bukannya dia... dia punya potensi?”*
Kate sedikit tersedak saat dia berkata ‘dia’ dan mencoba
untuk tidak membeberkan fakta jika Alicia adalah perempuan di depan Neil.*
*) Awalnya Kate ngomong ‘she’, tapi karena ada Neil dia ganti jadi ‘he’. Kurang
lebih begitu.
“Aku tidak tahu.”
Albert menjawabnya dengan nada sarkas. Mark tidak mengatakan
apa-apa saat mendnegar pembicaraan 2 rekannya itu.
“Kupikir anak itu bekerja dengan baik.” Gumam Kate dengan
nada gembira.
Aku yang tidak mengetahui pembicaraan mereka berdua terus
berenang di air danau megerikan ini.
Ya ampun... air ini bau sekali!!
Airnya benar-benar sangat keruh. Aku sudah bertindak bodoh
karena berpikir jika air di sini akan sejernih kelihatannya. Dari daratan air
danau ini terlihat transparan, karena itu kupikir airnya tidak sekeruh ini.
Aku berjuang melewati air kotor dengan lapisan tipis di
atasnya ini tanpa membuka mulutku sama sekali. Aku mengambil nafas dengan
sangat hati-hati.
Kapten Marius mendekatiku dari belakang, gerakannya terlihat
panik dan tidak beraturan. Jurd berenang tidak jauh dariku dan kelihatannya dia
tidak bisa berenang dengan lancar.
Dia menatapku sambil berusaha mengambil nafas dengan
hidungnya... Apa dia tidak apa-apa?
Aku tahu jika aku tidak punya waktu untuk mengkhawatirkan
orang lain, tapi aku merasa sangat khawatir padanya saat aku melihat kondisinya
yang seperti itu.
Victor melihatku dan memberi perintah agar aku melihat ke
depan dengan lambaian tangannya. Dia menyuruhku untuk tidak memikirkan orang
lain dan hanya memikirkan tujuan kami berenang di danau mengerikan ini.
[Prajurit adalah
pion.]
Kata-kata Victor itu menggema di dalam kepalaku.
Jurd pasti sudah meminum air danau ini. Aku tidak tahu apa
air danau ini akan membunuhnya atau tidak, tapi aku tahu dia kesulitan
menjejakkan kakinya di pinggiran danau.
Hal itu membuat bulu kudukku berdiri.
Kurasa kami harus melakukan misi dimana mati adalah
satu-satunya pilihan yang kami miliki.... Ada sesuatu di dasar danau ini dan
Victor-sama menginginkannya. Dan pangeran itu akan melakukan apapun termasuk mengorbankan
prajuritnya... aku harus memahami hal itu. Aku akan melakukan apapun untuk
bertahan hidup.
Aku mempersiapkan diriku dan terus menyelam ke kedalaman
danau.
Aku merasa sangat lelah.... Bersabarlah sebentar lagi...
Sedikit lagi... bertahanlah Alicia...
Aku menggerakkan tangan dan kakiku, menahan keinginan untuk
berteriak saat aku merasa tersiksa.
Tidak ada ikan dalam air danau ini, jadi aku bisa berenang
dengan santai. Tiba-tiba aku melihat sebuah lubang di dalam batu.
Aku melirik Victor-sama. Dia menyuruhku untuk masuk ke dalam
sana.
Aku meraih pinggiran lubang itu dan mendorong tubuhku untuk
memasukinya sambil melawan arus air yang mendorongku keluar. Saat setengah
tubuhku berada di dalam lubang itu, tiba-tiba aku didorong oleh aliran air yang
sangat kuat dari arah belakang. Aliran air itu sangat kuat hingga membuatku
tidak menyadari apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Apa? Apa yang terjadi?
Aku merasa seperti sedang berada di atraksi taman ria. Tapi
aku sama sekali tidak boleh bernafas di dalam sini.
Aku menutup mulutku rapat-rapat dan menjepit hidungku dengan
jariku.
Jika aku tidak bisa kembali dari sini, aku pasti akan
tenggelam.
Oh, aku punya sihir. Ya, aku bisa menggunakan sihir. Tidak,
aku tidak boleh menggunakannya. Penyamaranku saat ini tidak memperbolehkan
diriku menggunakan sihir.
Dan lagi, sihir yang mengubah air menjadi udara adalah sihir
tipe air. Sihir yang sangat spesifik seperti itu kedengaran sangat aneh, iya
kan?
Ah, tunggu!!!”
Saat aku sedang berpikir keras, aku langsung terlempar ke
atas batu oleh aliran air yang sangat kuat.
Di saat yang sama aku langsung menarik nafas. Aku bisa
bernafas lagi. Aku bisa menarik oksigen ke dalam paru-paruku lagi.
Aku terbatuk karena kehabisan nafas, tapi aku berhasil
sampai sejauh ini tanpa meminum racun sedikitpun.
Setelahku, Victor-sama, kapten Marius, dan Ceres juga
terlempar ke atas batu sama sepertiku.
Chapter 245 Daftar Isi Chapter 247
Komentar
Posting Komentar