I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 239
Disclaimer: not mine
XXXX
“Yah, kau tidak akan langsung mati, jadi tenang saja.” Sela
wakil kapten Neil yang sepertinya mendengar percakapanku dengan Ceres.
“Itu cuma takhayul, kan?
“Lebih tepatnya tidak ada yang kembali setelah masuk ke
dalam sana. Kami beranggapan jika mereka semua sudah mati.”
“Jadi maksudmu mereka semua menghilang…”
“Kemungkinan begitu.”
“Tidak ada seorangpun yang kembali?”
“Ya. aku tidak pernah mendengar ada orang yang kembali dari
Shichirin.”
…. Ini tidak bagus. Ceres dan wakil kapten Neil sekarang
berbicara dengan serius dan aku hampir tertawa karena mengingat arti Shichirin
yang sebenarnya.
Mungkin karena sekarang dia sudah terpilih menjadi salah
satu anggota ekspedisi, Ceres tidak merengek meski dia mendengar rumor
mengerikan tentang Shichirin. Sebaliknya, wajahnya malah terlihat sangat
serius.
“Apa mungkin kita juga tidak akan bisa pulang?”
“Kenapa? Kau takut?”
“Tidak. Aku tidak percaya yang mulia memutuskan untuk pergi
ke tempat ini dengan strategi yang tidak memiliki kemungkinan untuk berhasil.”
Kakek adalah salah satu orang yang bereaksi pada
kata-kataku. Aku bisa mendengarnya tertawa pelan dari sini.
Oh, dia mendengarkan percakapan kami, ya?
“Ya, itu benar. Yang mulia adalah laki-laki yang cerdas.”
Wakil kapten Neil mengatakannya dengan wajah khidmat.
Victor-sama mungkin memang sedikit arogan, tapi dia disukai
banyak orang dan memiliki tujuan yang jelas. Meski sikapnya kadang membuatku
frustasi, aku harus mengakui jika dia memiliki temperamen seorang raja.
Meski dia tidak tahu siapa aku, dia mengizinkan aku
bergabung dengan pasukannya karena aku berguna. Dia juga mengizinkanku bertemu
dengan 3 kakek itu. Kurasa jika aku tidak cukup bagus untuknya, dia akan
langsung mengusirku… Meski begitu, aku tidak membenci situasi seperti ini.
Orang ambisius yang mencoba memperbaiki Negara mereka tanpa
dimanja oleh sistem keturunan yang terus dielu-elukan…. Setidaknya, disini
mereka dihargai dengan layak.
“Ah.”
“Kita hampir sampai.”
Aku ingin menanyakan sesuatu pada wakil kapten Neil, tapi
aku tidak jadi melakukannya karena kapten Marius yang berteriak keras dari atas
kudanya.
“Oh.”
Jurd, salah satu prajurit yang turut serta akhirnya membuka
mulutnya.
Matanya membelalak saat dia melihat danau besar yang penuh
dengan lumpur berwarna abu-abu.
…. Aku tidak pernah melihat danau sekotor ini
sebelumnya. Rasanya aku seperti melihat
kolam spa lumpur. Dan bau tempat ini sangat amat menyengat.
Jarak tempat ini kurang lebih 15 menit dari pinggiran hutan
Shichirin jika menggunakan kuda. Aku tidak tahu sudah berapa lama kami ada di
sini, tapi hutan ini sudah terlihat gelap sejak kami pertama kali masuk, jadi
kami agak kesulitan menentukan waktu di dalam sini.
“Tempat ini sama sekali tidak indah, iya kan?”
“Itu karena seluruh danau ini penuh dengan racun.”
Victor-sama turun dari kudanya dan berjalan ke arah danau.
Di sana aku bisa melihat gelembung yang muncul terus-menerus. Kemudian dia
merespon monologku dengan mendekatkan wajahnya ke wajahku.
“Menurutmu, racun macam apa yang memenuhi danau ini?”
“Kau ingin mencobanya?”
“Tidak terima kasih.”
Aku bingung…. Saat aku berbicara pada kapten Marius dan
wakil kapten Neil, aku terdengar sopan…. Tapi kenapa saat aku berbiara dengan
pangeran ini, ucapanku jadi terasa kasar?
“Racun di danau ini terus berubah tergantung siapa orang
yang memimunmuanya. Efeknya bermacam-macam, kau mungkin akan mati, atau muntah
darah, atau jika beruntung kau hanya akan sakit perut atau pusing. Di lain
waktu mungkin kau akan menderita gatal-gatal di seluruh tubuh, atau emosimu
menjadi tidak stabil.”
“Maksudmu, racun danau ini membuatmu gila?”
“Ya.”
“Aku pernah bertemu orang seperti itu sebelumnya…”
Wajah Victor-sama sedikit mengeras saat mendengar
kata-kataku.
“Jadi, apa yang akan kau inginkan dari danau kotor ini?”
Aku tidak menyinggung tentang kenalanku yang pernah terkena
racun dan langsung masuk ke inti permasalahan.
Chapter 238 Daftar Isi Chapter 240
Komentar
Posting Komentar