ORV CHAPTER 1. EPISODE 1 - OPSI BERBAYAR DIMULAI (1)

 Disclaimer: novel ini bukan punya saya.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

Namaku Dokja (kata Dokja bisa berarti anak tunggal atau pembaca).

Biasanya aku mengenalkan diriku pada orang lain dengan cara seperti ini, lalu mereka akan salah paham.

“Oh, kau anak tunggal ya?”

“Ya, tapi bukan itu yang kumaksud.”

“Huh? Lalu?”

“Namaku Dokja. Kim Dokja.”

Kim Dokja (Dokja: Anak satu-satunya yang paling berharga). Ayahku memberiku nama ini agar aku menjadi laki-laki yang kuat. Tapi berkat nama pemberian ayahku ini, aku malah berubah menjadi laki-laki single yang kesepian.

Kesimpulannya, namaku Kim Dokja, 28 tahun, masih single. Hobiku adalah membaca web novel waktu pulang naik kereta.

“Waktunya buka smartphone.”

Di dalam kereta yang ramai, aku pun mengangkat wajahku karena reflek. Sepasang mata penuh rasa penasaran sedang menatapku. Mereka adalah mata milik seorang karyawati dari tim HRD, Yoo Sangah.

“Ah, halo.”

“Apa kau baru pulang dari kantor?”

“Ya. Bagaimana denganmu, Yoo Sangah-ssi?”

“Aku beruntung. Manajerku sedang ada kunjungan bisnis di tempat lain.” Yoo Sangah duduk di kursi sebelahku yang baru saja kosong. Dari tempatku duduk aku bisa mencium sekilas bau parfumnya, dan itu membuatku menjadi lebih gugup.

“Apa biasanya kau naik kereta?”

“Itu…” wajah Yoo Sangah terlihat suram.

Oh iya, ini kali pertama aku melihat Yoo Sangah pulang dengan kereta kereta.

Dimulai dari manajer karyawan Kang hingga manajer keuangan Han… ada banyak rumor jika Yoo Sangah selalu meminta para lelaki untuk mengantarkannya pulang ke rumah setiap hari.

Akan tetapi kata-kata yang keluar dari julut Yoo Sangah membuatku tidak percaya. “Ada seseorang yang mencuri sepedaku.”

Sepeda?

“Kau pulang pergi dengan menggunakan sepeda?”

“Ya! Aku sering lembur belakangan ini, dan sepertinya aku juga kurang olahraga. Rasanya memang agak tidak nyaman, tapi kurasa bersepeda membuatku lebih sehat.”

“Aha, aku mengerti.”

Yoo Sangah tersenyum. Saat aku menatapnya, aku bisa mengerti kenapa ada banyak laki-laki yang mengejarnya. Tapi itu semua bukan urusanku.

Semua orang punya genre masing-masing dalam kehidupannya, dan Yoo Sangah hidup di dunia yang sangat berbeda dari duniaku.

Setelah pembicaraan canggung ini, kami pun menatap layar smartphone masing-masing. Aku pun membuka aplikasi novel yang sedang kubaca sedangkan Yoo Sangah… apa itu?

“Por favor dinero.”

“Huh?”

“Bahasa Spanyol.”

“... Aku mengerti. Apa artinya?”

“Tolong beri aku uang.” ucap Yoo Sangah dengan bangga.

Belajar selama berada di dalam kereta… dia benar-benar orang dari genre yang sangat berbeda denganku. Tapi, apa untungnya mengingat kata-kata itu?

“Kau sangat rajin, ya.”

“Ngomong-ngomong, apa yang Dokja-ssi lihat?”

“Ah, aku…”

Yoo Sangah menatap layar LCD ku dan bertanya. “Apa itu novel?”

“Ya… um, aku sedang belajar Bahasa Korea.”

“Wow. Aku juga suka novel. Tapi belakangan ini aku tidak punya waktu luang…”

Mengagetkan sekali. Ternyata orang seperti Yoo Sangah juga suka baca novel…

“Murakami Haruki, Raymond Carver, Han Kang…”

Sudah kuduga.

“Dokja-ssi, siapa penulis favoritmu?”

“Kau tidak akan tahu meski kuberitahu.”

“Aku sudah membaca banyak novel. Siapa pengarangnya?”

Saat itu aku ingin bilang jika hobiku adalah membaca web novel dan aku pun melirik layar smartphoneku.

[Dunia Setelah Kehancuran]

Penulis: Sing Shangshong

Aku tidak bisa bilang kalau yang kubaca adalah ‘Dunia setelah Kehancuran oleh Sing Shangshong’.

“Ini cuma novel fantasi. Itu… mungkin mirip seperti Lord of The Rings…”

Mata Yoo Sangah melebar. “Aha. Lord of The Rings. Aku sudah lihat filmnya.”

“Ya. Filmnya bagus.”

Percakapan kami terhenti. Yoo Sangah menatapku seakan dia ingin mengatakan sesuatu.

Percakapan kami menjadi semakin canggung. Jadi aku berusaha mengubah topik yang sedang kami bicarakan. “Sudah setahun sejak aku bergabung dengan perusahaan ini, dan ini adalah tahun terakhirku. Rasanya sudah lama sekali.”

“Ya. Saat itu kita sama sekali tidak tahu apa-apa, iya kan?”

“Ya. Rasanya seperti baru kemarin, tapi masa kontraknya sudah habis.” kau menyadari jika ada yang salah dengan ekspresi Yoo Sangah.

“Ah, aku…” aku sampai lupa.

Yoo Sangah tidak pernah menerima kredit untuk pembeli asing bulan lalu dan dia sudah diangkat menjadi pegawai tetap.

“Ah, benar juga. Sepertinya ucapan selamatku terlambat. Maaf, haha. Aku seharusnya berusaha keras untuk mempelajari bahasa asing sepertimu.”

‘Ah, tidak, Dokja-ssi! Masih ada review performa dan…”

Aku tidak ingin mengakuinya, tapi pemandangan Yoo Sangah yang bercakap-cakap kepadaku terasa sangat hebat. Rasanya ada sebuah lampu yang hanya menyorotnya saja. Jika dunia ini adalah novel, aku yakin jika protagonis adalah orang sepertinya.

Faktanya, itu adalah hasil yang tidak bisa dipungkiri. Aku sama sekali tidak mencobanya, tapi Yoo Sangah melakukannya. Aku hanya membaca novel gratis di internet, sedangkan Yoo Sangah belajar keras setiap hari. Tentu saja Yoo Sangah akan menjadi pegawai tetap sedangkan pegawai kontrakan sepertiku dipecat begitu saja.

“Itu… Dokja-ssi.”

“Ya.”

“Jika kau tidak keberatan… apa kau ingin tahu aplikasi apa yang kugunakan?” tanya Yoo Sangah dengan suara yang kian mengecil.

Rasanya dunia ini tiba-tiba menjadi semakin lebar, karena itu aku menegakkan kepalaku dan menatap ke depan.

Ada seorang anak yang sedang duduk di kursi seberang tepat di depanku. Usianya kira-kira 10 tahun. Anak itu sedang membawa sebuah kotak serangga, lalu di sebelahnya sang ibu sedang tertawa lebar.

“... Dokja-ssi?”

Bagaimana jika aku memiliki kehidupan yang berbeda dari yang sekarang? Maksudku, bagaimana jika genre hidupku berubah?

“Kim Dok…”

Jika genre hidupku bukan ‘realisme’ tapi ‘fantasi’... bisakah aku menjadi protagonisnya? Aku tidak tahu. Mungkin aku tidak akan bisa menemukan jawabannya selamanya. Tapi ada 1 hal yang aku tahu.

“Aku tidak apa-apa, Yoo Sangah-ssi.”

“Huh?”

“Tidak akan ada yang berubah meski kau memberitahu apa nama aplikasi itu kepadaku.”

Genre dari hidupku adalah ‘realisme’.

“Dokja hanya punya kehidupan ‘solo’.”

“Huh, apa…”

“Aku orang yang seperti itu.”

dalam genre ini, aku bukan protagonis, tapi ‘solo’

“Tapi, hidup sendirian itu…” Yoo Sangah mengucapkannya dengan wajah yang sangat serius.

Tapi aku hanya mengibaskan tangan untuk menunjukkan jika aku baik-baik saja.

Aku tidak tahu kenapa, tapi wanita ini benar-benar mengkhawatirkanku. Mungkin karena dia anggota HRD… tapi aku sadar dengan performa ku sendiri.

“Dokja-ssi benar-benar orang yang baik.

“Ya?”

“Kalau begitu, kehidupanku hanyalah sebuah gading.” (sangah artinya gading (ivory))

Yoo Sangah sepertinya sudah memutuskan untuk kembali mempelajari bahasa Spanyol dengan aplikasinya. Aku menatapnya selama beberapa detik dan kembali menatap layar smartphone ku.

Semuanya kembali normal, tapi anehnya layar smartphone ku tidak bekerja dengan baik. Mungkin ini karena aku menyadari jika beban dunia nyata tidak bisa digulirkan dengan mudah.

Di saat itu aku menerima notifikasi baru. [Ada email masuk].

Dan yang mengirim e-mail itu adalah penulis novel ‘Cara Bertahan Hidup’. Aku pun membuka email itu.

-Pembaca budiman, novelku akan masuk mode berbayar di jam 7 PM. Ini akan membantumu. Semoga beruntung.

[1 lampiran]

Penulis bilang jika dia akan mengirimiku hadiah. Apa hadiahnya?

… Seperti namaku, pada dasarnya aku adalah seorang pembaca. Jadi aku sangat bersemangat saat menerima pesan ini.

Ya. Hidup sebagai seorang pembaca juga tidak buruk.

Aku memeriksa jam dan sekarang waktu menunjukkan pukul 6:55 PM. Aku hanya punya waktu 5 menit hingga novel ‘Cara Bertahan Hidup’ menjadi berbayar di jam 7:00 PM.

Aku pun membuka list novel favoritku dari aplikasi. Karena aku satu-satunya orang yang membaca novel ‘Cara Bertahan Hidup’, aku harus memberikan komentar selamat dan memberi kekuatan lebih pada penulisnya.

tapi…

-Judul yang anda cari tidak ada di aplikasi ini.

Aku mencoba mengetik kata ‘hancur’ beberapa kali di kotak pencarian, tapi tidak ada hasilnya sama sekali.

Laman ‘Cara Bertahan Hidup’ juga sudah menghilang tanpa jejak. Ini aneh. Apa ada kasus novel yang langsung menghilang saat mereka sudah menggunakan opsi berbayar?

Di saat yang sama, tiba-tiba lampu kereta padam, dan seluruh bagian kereta menjadi gelap gulita.

Kiiiiiikkk!!! Kereta itu berguncang hebat dan mulai ada decitan besi yang terdengar dengan sangat jelas dan keras.

Kejadian ini membuat Yoo Sangah memegang tanganku.Setelah itu aku mendengar suara orang-orang yang mulai terbangun. Yoo Sangah tetap mencengkram tanganku sekuat tenaga hingga lenganku terasa sakit. kereta itu terus berguncang selama beberapa puluh detik hingga akhirnya berhenti sepenuhnya.

Lalu aku mendengar suara dari segala panjuru kereta.

“Uh, Ada apa?”

“A-apa ini??”

Di dalam kegelapan, satu dua smartphone mulai menyala. Yoo Sangah yang masih memegang tanganku pun bertanya. “Apa yang sebenarnya sedang terjadi?”

Aku berusaha untuk tetap tenang dan berkata, “Tenang saja. Ini bukan masalah besar.”

“Benarkah?”

“Ya. Mungkin ada seseorang yang bunuh diri di depan sana. Para petugas pasti akan segera melakukan pengumuman.”

Setelah aku selesai berkata seperti itu, aku bisa mendengar pengumuman dari para petugas.

-Diberitahukan pada semua penumpang. Diberitahukan kepada semua penumpang.

Suasana dalam kereta pun menjadi agak tenang.

Aku menghela nafas dan membuka mulutku. “Lihat? Tidak ada masalah besar kan. Setelah para petugas meminta maaf, lampu kereta pasti akan menyala lagi…”

-Se-semuanya, cepat lari… Lari!!

‘Apa?’

Setelah itu aku bisa mendengar suara beep tanda sambungan telah terputus. Seluruh orang yang ada di dalam kereta pun panik.

“Do-Dokja-ssi? Ada apa ini…?”

Sebuah cahaya yang sangat terang muncul di depan gerbong kereta yang kunaiki. Lalu muncul bunyi drum keras yang diikuti dengan bunyi pop.

Sesuatu sedang menuju ke arah kami dari dalam kegelapan. Dan kebetulan, jam yang kulihat saat ini menunjukkan angka 7:00 PM.

Tik. Rasanya waktu dunia ini berhenti dalam sekejap.

Lalu aku bisa mendengar suara.

[Pelayanan sistem planetary 8612 sudah dihancurkan]

[Skenario utama akan segera dimulai]

Ini adalah saat ketika genre kehidupanku berubah drastis.


Chapter 0     Daftar Isi     Chapter 2


Komentar

Postingan Populer