I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 204
Disclaimer:
Yang punya novel: Ookido Izumi
Yang nerjemahin ke bahasa Inggris: Lihat novelupdate wae.
Yang nerjemahin ke bahasa Indonesia di blog ini: saya dong.
๐๐๐๐๐
Gilles, 11 tahun
“Kesepian?”
Aku mengucapkannya saat berjalan menghampiri Duke yang
sedang melamun.
Aku yakin jika dia tahu kalau aku mengetahui kebohongan soal
dirinya yang tidak lagi mengingat Alicia.
Saat dia mendengarkan pertanyaanku, dia menoleh. Mungkin
saat dia menatapku dia sadar jika berbohong sudah tidak berguna lagi. Dia
tertawa dan menjawab “Ah.”
“... Duke memang bodoh. Kau seharusnya tidak membiarkan
kupu-kupu itu lari darimu.”
Duke hanya tertawa saat mendengarkan ucapanku.
Duke selalu terlihat menyebalkan, tapi kali ini dia terlihat
agak lumayan.
Yah, mendeportasi orang yang dia cintai dengan tangannya
sendiri pasti sangat sulit… Tapi kurasa Alicia sangat senang dengan keputusan
Duke.
Apa dia akan dipanggil pangeran gila suatu hari nanti…?
Setidaknya tidak ada laki-laki waras yang mau mendeportasi wanita yang dia
cintai. Tapi, jika kita melihat situasi internasional saat ini, hal ini memang
tidak bisa dielakkan.
Alicia adalah satu-satunya orang yang bisa bergerak bebas di
negara yang bisa dibilang tidak bersahabat dengan Duelkiss itu. Tidak ada orang
yang lebih cocok memainkan peran sebagai mata-mata selain Alicia. Kami juga
tidak bisa menggunakan orang lain.
Bukan begitu… dari awal negara inilah yang aneh. Meski
dipermukaan negara ini terlihat baik-baik saja, tapi isinya sudah tidak karuan.
Alicia pasti akan melakukan sesuatu soal itu.
Tidak diragukan lagi, Alicia adalah gadis jenius. Dia
memiliki kemampuan untuk memahami apa yang diinginkan orang lain dan kemudian
melakukan negosiasi dengan menggunakan fakta tersebut.
Biasanya seorang wanita tidak akan bisa melakukan negosiasi,
tapi sepertinya Alicia bisa melakukannya dengan mudah. Sebesar itulah potensi
yang dimiliki Alicia.
Di tengah kepungan musuh, Alicia bisa menjadi lebih kuat dan
menawan.
… Kekuatan mental Duke juga luar biasa. Kupikir dia adalah
orang yang ingin selalu berada di samping orang yang dicintainya. Tapi karena
perasaannya itu dia tidak bisa menjalin hubungan dengan bebas bersama Alicia,
kecuali dia memiliki kekuasaan untuk melakukannya. Karena itulah dia mengirim
Alicia ke luar negeri…
“Kupu-kupu bisa terbang kapan saja.”
“Huh?”
Tiba-tiba Duke menghadapkan tubuhnya ke arahku.
Kau bisa mengetahuinya hanya dari tatapan matanya… dia
selalu memikirkan Alicia.
“Aku sudah mencoba menggunakan kekuatanku untuk membuat
Alicia tetap berada di sini, tapi itu tidak berhasil. Kurasa dia membenciku
sekarang.”*
*)Teks versi Inggris: “It’s just before breakfast to use the power of prince to
lock me in here, but that doesn't make sense. She just resent me”
Karena dari awal Duke sama Gilles lagi ngebahas Alicia, kalimatnya saya rubah
dikit biar agak pas.
“Kupu-kupu yang terbang memang indah. Alicia juga menjadi
semakin cantik dari hari ke hari.” timpalku.
“Kau benar.”
“Mungkin dia tidak akan kembali.”
“Dia pasti kembali.” ucap Duke.
Darimana datangnya rasa percaya diri itu? Tentu saja aku
ingin Alicia kembali kemari… tapi aku tidak tahu apa yang sedang terjadi di
sana. Mungkin saja Alicia memutuskan untuk tetap berada di Ravaal.
“Alicia tidak kehilangan tujuannya.”
“Benar. Jarang sekali ada orang yang memiliki kepercayaan
sekuat itu… Apa ada kemungkinan jika laki-laki lain akan mendapatkannya?”
Itu kemungkinan yang tidak bisa dibantah. Semua orang
tertarik pada sifat yang Alicia miliki… meskipun Alicia belum tentu menyukai
situasi seperti itu.
Lagipula, penampilannya… sama sekali tidak memiliki cela.
Meski Alicia menyembunyikan sifat dan wajahnya, seseorang di Ravaal pasti akan
jatuh hati kepadanya.
“... Tidak mungkin.”
Duke membuka mulutnya setelah diam selama beberapa saat.
“Bisa dibilang aku juga sudah melakukan semua yang kubisa
sebagai seorang laki-laki.”
… Memang apa yang kau lakukan? Apa kau benar-benar
melakukannya sendiri? Bagi Duke hal seperti itu memang mungkin.
“Apa kau mencium Alicia yang sama sekali tidak punya
pengalaman?”
Duke menyeringai saat mendengar pertanyaanku.
Wow, wajah itu terlihat seperti penjahat. Apa kau menciumnya
dan berpikir jika kau berhasil meyakinkan Alicia kalau kau adalah satu-satunya
laki-laki yang pantas untuknya?
Komentar
Posting Komentar