I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 122
Disclaimer: this novel is not mine.
(。・ω・。)(。・ω・。)(。・ω・。)
"Alicia."
Saat aku akan masuk ke dalam kelas, aku mendengar Duke-sama memanggil namaku dan aku pun menoleh ke arahnya.
Aku terkejut saat tahu Duke-sama tidak sendirian, ada Curtis-sama disebelahnya. Kenapa 2 orang ini bisa memiliki aura tidak biasa yang membuat mereka terlihat sangat mencolok?
Semua gadis yang ada di sekitar kami mulai menyapa keduanya dengan nada malu-malu, tapi keduanya sama sekali tidak menggubris panggilan mereka. Mungkin Duke-sama dan Curtis-sama sudah terbiasa dengan kelakuan para murid di sini.
Tapi maaf... Aku sama sekali tidak terbiasa dengan situasi ini.
"Ya. Apa ada yang bisa kubantu?" tanyaku dengan senyum terpaksa.
"Mulia sekarang kau akan mengikuti kelas yang sama dengan kami." ucap Duke-sama.
"Apa?"
"Ali-chan, kau sangat berbakat, dan kami tahu seberapa pintar dirimu. Dengan kemampuanmu yang seperti itu, kurasa kau bisa mengikuti kelas kami dengan mudah." tambah Curtis-sama yang sedang berusaha meyakinkanku. Tapi aku sama sekali tidak merasa yakin dengan ucapannya.
Tidak. Tidak mungkin.
Aku tidak bisa menggunakan sihir sekarang! Kalau aku ada di kelas yang sama dengan Duke-sama, bukannya aku juga 1 kelas dengan Liz-san?
Tidak, aku tidak bisa melakukannya. Jika aku sampai ketahuan, aku tidak mau Liz-san menyaksikannya.
"Aku menolak." kataku sambil menunjukkan senyum sopan pada mereka berdua. Setelah itu aku kembali berjalan ke arah kelas yang ingin kumasuki.
"Jadi kau bohong soal akan terus berada di sampingku dan melindungiku?" tanya Duke-sama dengan seringai di wajahnya.
... Ah... Kenapa aku harus berkata seperti itu? Dan lagi, aku mengatakannya dengan penuh percaya diri.
"Tentu tidak. Ali-chan bukan gadis yang suka berbohong."
Curtis-sama... Kau sengaja berkata seperti itu untuk menyudutkanku, iya kan?
Mungkin dia adalah orang yang paling menyebalkan dari semua target Liz-san.
Aku terdiam selama beberapa detik dan terus menatap mereka berdua. Sekarang aku sedang berpikir keras untuk menemukan cara yang tepat untuk menolak penawaran itu.
"Tapi Alicia tidak punya alasan kuat untuk langsung pindah kelas." kata Gilles.
Trims, Gilles.
Dia benar! Aku tidak punya alasan untuk melakukannya. Akan aneh jika aku pindah kelas di hari pertama come back ku ke akademi ini.
Dan lagi, jika aku bergabung dengan kelas senior, maka aku juga akan sekelas dengan Albert-oniisama dan Gayle-sama. Jika dilihat dari ekspresi mereka berdua saat ada di kafetaria, aku yakin mereka sangat membenciku. Jika aku bergabung, fokus kami tidak akan tertuju pada pelajaran yang disampaikan para profesor.
"Kalau aku bilang alasannya adalah karena aku ingin terus bersama dengan Alicia... Apa itu cukup?"
Apaaa!?
Saking kagetnya, aku membiarkan mulutku ternganga begitu saja.
Sial! Aku terlalu kaget dengan jawaban itu. Tenang, tenang... Seorang wanita jahat harus selalu tetap tenang dan menjaga ekspresi wajahnya.
Tapi kata-kata Duke-sama itu sangat curang! Apa yang terjadi padanya? Dia tidak terlihat seperti biasanya... Lalu, lihat wajah itu! dia terlihat bahagia karena menggodaku seperti ini!
"Tidakkah kau merasa berlebihan, Duke-sama?"
"Aku cuma mengatakan apa yang sedang kupikirkan, seperti permintaanmu." jawabnya sambil mengedipkan mata.
Uuugh!!!
"... Aku lebih suka Duke-sama yang pendiam dan keren!"
"Apa katamu berusan...!"
"Tidak. Tidak ada."
Aku sudah mengambil pelajaran dari tingkah serampanganku di kafetaria tadi. Aku harus memikirkan jawabanku matang-matang sebelum mengatakannya. Ini semua terjadi karena aku mengatakan sesuatu yang tidak penting!
Uuugh! Aku tidak bisa membiarkan diriku menjadi wanita jahat yang tidak menepati janji dan kata-katanya. Tapi aku juga tidak bisa setuju dengan penawaran ini.
... Apa yang harus kulakukan?
"Berhenti khawatir seperti itu dan cepat ikut aku."
Setelah itu Duke-sama berjalan mendekatiku dan langsung menaruh badanku di pundaknya seperti karung beras.
"EH!?"
dia mau melakukan ini lagi? Dia serius ingin menggendongku di depan banyak orang seperti ini?
Harga diriku...!
"Turunkan aku sekarang juga!"
"Kenapa? Ini bukan pertama kalinya kau kugendong kan?"
"Yang dulu dan sekarang itu beda! Pikiran lokasi kita sekarang! Situasinya! Bagaimana kau bisa menyamakan keduanya?"
"Sekarang kau bicara santai padaku, huh...? Aku suka itu. Pastikan mulai sekarang kau terus berbicara dengan cara seperti itu padaku."
"Memangnya kau siapa sampai bisa memerintahku?"
Aku mencoba lepas dari cengkeramannya, tapi Duke-sama sangat kuat. Tangannya mirip seperti batang besi yang tidak bisa digerakkan.
"Curtis, ayo pergi."
"Oke... Hm? Apa aku harus menggendongmu juga?" tanya Curtis-sama pada Gilles.
Mata Gilles membelalak, lalu dia menggelengkan kepalanya dengan kuat.
Tunggu... Gilles...? Kau tidak bisa membiarkanku seperti ini! Jangan cuma berdiri di sana! Tolong aku!
"Ini penculikan! Lepaskan aku! Aku sama sekali tidak menyetujui permintaanmu!"
"Bahasa."
"Aku tidak ingat kalau aku setuju dengan perintahmu!"
"Alicia, kau pasti bahagia~. Aku akan membawamu ke kelas tempat Liz-san yang sangat kau cintai berada~~." ucap Duke-sama sambil tersenyum jahil.
Ah... Dia sengaja melakukan semua ini. Aku tahu itu!
Aku tidak pernah tahu kalau dia punya sifat sadis seperti ini... Kami sudah kenal lama, tapi ini pertama kali aku melihatnya bersikap seperti ini.
apa mungkin dia melakukan ini karena tahu aku tidak bisa menggunakan sihir? Dia sudah mencapai level diatas 100, tidak aneh jika dia bisa tahu kondisiku saat ini.
Bahkan tanpa sihir sekalipun, Duke-sama bisa membaca pikiranku dengan sangat mudah. Dia tahu jika aku mrmberikan salah satu mataku pada orang lain, karena itu kurasa dia juga tahu jika aku menggunakan sihir untuk melakukannya. Kalau itu Duke-sama, aku yakin dia sudah menyadari keanehan dalam tubuhku sekarang.
Aku tidak yakin soal ini... Tapi dalam situasi seperti ini aku tidak punya banyak pilihan.
"Um... Kalau waktunya tiba, tolong aku, oke?" kataku menyerah. Meski begitu aku tidak yakin seberapa banyak informasi yang dimiliki oleh Duke-sama.
"Bukannya kau lebih suka melakukannya sendiri?" tanya Duke-sama sambil menatapku.
Kenapa aku terus merasa menyesal saat berbicara dengan laki-laki ini?
Apa ada yang salah denganku hari ini?
"Jangan khawatir. Kalau keadaannya mendesak, Duke pasti akan menyelamatkanmu." bisik Curtis-sama tepat di sebelah telingaku.
Komentar
Posting Komentar