I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 113

 Disclaimer: this novel is not mine.

(•ω•)(•ω•)(•ω•)

Selama beberapa detik, Gilles diam dan hanya menatapku dengan mata terbelalak. Tapi setelah itu dia menyentuh dagunya dan alisnya mengkerut. Dia mulai tenggelam dalam pikirannya.

Pemuda itu mulai bergumam sendiri, dan karena suaranya terlalu pelan aku tidak tahu apa yang dia katakan. Setelah beberapa menit berlalu seperti itu, dia menurunkan tangannya dan menatapku.

"Kurasa kau bisa menggunakan sihirmu seminggu lagi." katanya dengan lembut.

"Kenapa kau bilang begitu?"

"Aku pernah membacanya sekali di buku. Mata adalah pusat dari energi sihir... jadi saat kau kehilangan satu buah, tentu saja kau akan kesulitan menggunakan sihir setelahnya, iya kan?"

"Apa level sihirku akan tetap sama?"

"Itu... aku tidak tahu." kata Gilles dengan wajah tertekuk.

Jika level sihirku menurun, aku akan langsung dipecat dari tugasku sebagai pengawas Liz-san...

Tapi, sebelum aku mengkhawatirkan hal itu, aku harus bisa melewati waktu seminggu ini dengan selamat, tidak ada yang boleh tahu jika aku tidak bisa menggunakan sihir untuk saat ini.

"Hei... bagaimana dengan kakek Will? Apakah dia jadi bisa menggunakan sihir?" tanya Gilles dengan wajah aneh.

... Ah. Itu benar juga. Kakek Will berasal dari keluarga Seeker. Jadi dia pasti bisa menggunakan sihir.

Tapi dia tidak pernah menunjukkannya pada kami... dan jika dia memang bisa menggunakannya, kenapa dia tidak bisa meninggalkan desa Roana? Kenapa dia terus tinggal di sana? Lagian, apa alasan kakek Will tinggal di sana? Dia itu anggota keluarga kerajaan loh! Kakak yang mulia raja! jadi kenapa...? Ugh, aku sama sekali tidak mengerti. Identitasnya malah membuat semua ini menjadi lebih membingungkan.

Semakin aku memikirkannya, semakin aku bingung dibuatnya.

"Duke mungkin sudah tahu." kata Gilles dengan wajah datar.

Itu juga. Kalau itu Duke-sama, dia pasti sudah tahu soal ini. Tapi, aku merasa jika dia tidak akan memberitahuku soal itu.

"Kalau begitu... apa yang akan kau lakukan? Bagaimana dengan sihirmu?" tanya Gilles dengan nada serius.

"Hmm. Yah, tidak ada yang bisa kulakukan sekarang. Jadi untuk saat ini aku akan pergi ke akademi untuk memastikan keadaan."

"Hah!? Kau akan pergi ke akademi?" tanya Gilles dengan muka terkejut.

Hm, kenapa dia terkejut? Kurasa keputusanku sama sekali tidak mengejutkan.

Aku bermaksud untuk memastikan kondisi Liz-san. Sesuatu yang sangat logis, menurutku. Mengevaluasi kekuatan musuh adalah sebuah keharusan. Seorang wanita jahat tidak akan terjun ke medan perang jika dia tidak memiliki informasi penting.

"Tunggu... apa kau serius ingin terus menjadi pengawas Liz Cather dengan situasimu yang seperti ini?" tanya Gilles kaget.

"... Jadi apa benar ayahanda dan Henry-oniisama sama sekali tidak pernah berbicara selama 2 tahun ini?" tanyaku tiba-tiba.

Gilles menghela nafas tanda menyerah.

"Ya. Henry membencinya untuk sekarang."

"Kasihan ayahanda."

Henry-oniisama sama sekali tidak tahu tugasku sebagai pengawas Liz-san. Jadi saat dia mendengar soal kondisi yang diberikan oleh ayahanda dia pasti merasa sangat marah. Aku saja yang memahami masalah ini juga berpikir jika syarat yang diberikan ayahanda sama sekali tidak masuk akal. Dia memaksa anak perempuannya memenuhi syarat yang sangat berat tanpa alasan apapun... di mata Henry-oniisama ayahanda sudah gagal menjadi orang tua yang baik.

Untuk seseorang yang tidak tahu, reaksinya sangat normal. Setidaknya, reaksinya sangat normal untuk ukuran seorang kakak yang khawatir pada adiknya.

Sayangnya, dalam kasusku, tujuan utamaku adalah dibenci oleh semua kakakku. Jadi respon Henry-oniisama sama sekali tidak ideal.

Tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa soal itu. Henry-oniisama hanya ingin menjadi kakak yang baik untukku. Saat tahu masih ada keluarga yang peduli kepadaku... rasanya tidak buruk. Tapi aku lebih memilih Henry-oniisama menjadi lawanku ketimbang sekutuku. Suatu hari nanti... aku yakin jika dia akan mengkhianatiku. Itu adalah nasibku sebagai seorang wanita jahat.

Jika aku memberitahunya sekarang, aku malah akan kesulitan melawannya di masa depan. Image dingin dan mandiriku sedang dipertaruhkan di sini!

"Baiklah! Ayo pergi ke akademi!"

"Sekarang? Tidak mungkin... apa kau bermaksud menghindari Arnold sampai sihirmu kembali?"

Ups. Tebakannya tepat sasaran. Aku tahu jika dia pasti bisa membaca pikiranku, tapi aku tidak tahu jika dia bisa melakukannya secepat ini.

Memangnya pilihan apa yang kupunya? Jika aku bertemu ayahanda sekarang, dia pasti akan langsung mengetes level sihirku. Dengan kondisiku yang seperti ini, aku tidak akan bisa melakukan apapun.

Tunggu... barusan Gilles memanggil ayahanda dengan nama Arnold? Seberapa dekat dia dengan ayahku?

"Tepat sekali. Untuk seminggu ini aku akan menghindari ayahanda sekuat tenaga. Aku tidak punya niat untuk melihatnya hingga energi sihirku kembali. Tapi, ngomong-ngomong, aku harus ganti baju. Tolong tunggu di luar sebentar oke, aku akan segera keluar."

"Oke... ini pertanyaan terakhir. Kenapa kau sangat ingin menjadi wanita jahat, Alicia?"

Ini pertama kalinya ada yang menanyakan itu kepadaku.

Ini sangat mengejutkan. Orang normal pasti akan memikirkan hal yang sama dengan Gilles.

Tapi jika aku bilang itu karena aku mengagumi wanita jahat, rasanya Gilles tidak akan puas dengan itu. 

 

Komentar

Postingan Populer