I'll Become A Villainess That Will Go Down In History Chapter 102
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya.
✌✌✌✌✌✌✌
"Apa pamanmu sudah meninggal?" tanya Gilles. Sepertinya dia sama sekali tidak sungkan dengan Duke-sama.
Terima kasih Gilles. Dari tadi aku sangat ingin menanyakan itu.
"Entahlah...?" jawab Duke-sama dengan senyuman misterius.
... Ekspresi itu. Aku yakin Duke-sama tahu sesuatu, tapi dia tidak mau mengatakannya pada kami. Aku juga merasa jika dia tidak akan mengatakannya meski aku yang bertanya.
Apa yang sedang dia sembunyikan?
"Aku punya 1 pertanyaan lain..." lanjut Gilles dengan alis berkerut.
"Apa?"
"Sudah berapa tahun sejak saintess terakhir muncul? Aku hanya bisa menemukan saintess dalam cerita legenda saja." tanyanya.
Tunggu... Jadi semua fakta tentang saintess hanya berasal dari cerita legenda!?
Aku tidak pernah membacanya di buku manapun...? Apa aku belum pernah membaca buku tentang itu? Tapi jika Gilles sudah pernah membacanya, aku pasti juga sudah membacanya. Tapi kenapa aku tidak ingat soal itu?
Eh... Apa itu artinya heroine adalah saintess pertama yang muncul setelah ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu!? Tentu saja dia akan sangat terkenal di zaman sekarang.
Sialan! Kenapa aku harus lahir di zaman yang sama dengan saintess? Kalau begini... Tidak peduli sehebat apa diriku, pencapaianku tidak akan ada apa-apanya jika dibandingkan dengan heroine. Meski aku bisa menjadi wanita jahat elite, aku tidak akan bisa menang...
"Alicia? Kenapa wajahmu terlihat tegang?" tanya Gilles sambil menatap wajahku.
Aku ingin mengatakan apa yang sedang kupikirkan padanya, tapi Duke-sama belum tahu soal keinginanku menjadi wanita jahat... Jadi aku tidak bisa mengatakannya di sini.
"Tidak apa-apa." jawabku sambil tersenyum. Meski begitu sepertinya Gilles sadar jika memang ada apa-apa denganku.
Kembali ke topik. Aku baru menemukan satu fakta yang sangat penting dalam realisasi mimpiku menjadi wanita jahat. Aku selalu berpikir jika saintess adalah seseorang yang muncul di tiap generasi. Tapi sepertinya itu adalah pemikiran bodoh yang berakar dari kesalahpahamanku pada game otome itu. Saat aku memikirkannya lagi, sepertinya aku juga tidak pernah mendengar ada saintess selain Liz-san.
Argh! Ini buruk! Kenapa aku tidak pernah dengan hal sepenting ini!? Menyebalkan sekali.
"Jadi saintess yang ada di legenda... Liz Cather adalah gadis bodoh yang isi kepalanya cuma bunga... Lalu raja yang sekarang sama sekali tidak kompeten." gumam Gilles dengan nada getir. Matanya sama sekali terlihat tidak tersenyum.
Saat mendengarnya aku langsung merinding. Aku tidak pernah menyangka jika Gilles akan mengatakan hal itu tepat di depan wajah Duke-sama.
Aku melirik Duke-sama untuk melihat reaksinya. Pangeran itu hanya menatap Gilles dengan mata membelalak.
... Mungkin ini saat yang tepat untuk segera pulang. Mumpung Duke-sama belum sadar dari rasa terkejutnya.
Henry-oniisama yang ada di sebelah Duke-sama juga merasa sangat kaget. Dia menatap Gilles dengan raut kagun dan tidak percaya.
Kami semua tidak bergerak selama beberapa detik, tapi tiba-tiba Duke-sama tertawa terbahak-bahak. Aku tidak pernah melihatnya tertawa selepas itu.
Suara tawanya memang keras, tapi suara itu tidak terasa mengganggu.
Pangeran memang menakjubkan. Dia bisa tetap terlihat keren tidak peduli apa yang dia lakukan.
"Ya. Kurasa dia memang tidak kompeten." kata Duke-sama sambil tertawa.
... Yang mulia raja itu ayahnya kan... Apa tidak apa-apa membicarakannya seperti ini?
Gilles sepertinya tidak terkejut saat mendengar respon Duke-sama.
"Aku... Sama sekali tidak paham cara berpikirmu." timpal Gilles.
"Aku juga." kataku.
Henry-oniisama yang hanya menjadi penonton sejak tadi pun langsung menimpali dengan nada ceria. "Aku juga!"
Selama beberapa detik aku terus menatap wajah Duke-sama seakan dia adalah sebuah misteri yang harus kupecahkan. Kejeningan itu pecah saat Gilles mengatakan sesuatu dengan suara pelan... Tapi entah kenapa kata-kata itu terdengar sangat jelas di telingaku.
"Kalau saintess benar-benar muncul, dia pasti dipasangkan dengan raja selanjutnya."
Komentar
Posting Komentar