I'll Become A Villainess That Will Go Down In History Chapter 103
Disclaimer: This novel is not mine.
#############
Sesaat setelah aku sampai di rumah, aku langsung mengurung diri di perpustakaan.
Tujuanku saat ini adalah melatih sihirku agar aku bisa naik level dengan cepat.
Tapi sayang, kemajuan latihanku belakangan ini sangat lambat. Sejak aku mencapai level 80, aku kesulitan untuk menaikkan levelku. Apa performaku sedang merosot ya?
"Tidak ada yang terjadi." kata Gilles sambil mencatat sesuatu. Lalu dia mengangkat kepalanya untuk menatapku. Dia sudah setuju untuk menemaniku di perpustakaan... tapi dia malah menenggalamkan wajahnya ke dalam buku.
"Kenapa ini tidak berjalan dengan lancar? Kenapa tidak ada yang terjadi?" aku menghela nafas lelah.
"Aku tidak tahu. Tapi kurasa kau sudah sangat luar biasa karena bisa mencapai level 80 di usia semuda ini."
"Itu saja tidak cukup! Saintess sudah muncul! Siapa yang peduli jika aku berhasil mencapai level 80 di usia 13 tahun? Aku harus mendapatkan kemampuan yang luar biasa agar bisa mencapai bayangan saintess." keluhku.
Gilles menatapku dengan mata membelalak, setelah itu dia menghela nafas.
"Jika itu yang kau mau... oke, sesukamu saja. Tapi jangan berpikir kalau kau bisa memaksakan diri untuk mencapai level 100."
"Aku tahu, aku tahu."
Aku masih ingat apa yang dikatakan kakek Will kepadaku. Melompat level akan membuatku tidak bisa memakai sihir lagi...
Aku harus naik level dengan teratur. Aku tahu itu.
Setelah menata pikiran, aku langsung melatih sihirku sekali lagi. Tapi tiba-tiba aku kepikiran dengan kata-kata Gilles di istana tadi.
"Hei, Gilles..."
"Apa?"
"Apa benar jika saintess harus menikahi raja selanjutnya?"
"Itu yang kubaca dalam buku." katanya sambil berjalan ke suatu tempat.
Hm? Kemana dia pergi? Padahal aku sedang bicara...
Huh... yah, tak apalah! Aku juga harus berkonsentrasi untuk menjadi lebih kuat.
Aku mencoba memusatkan energi sihir untuk mengubah tubuhku menjadi tubuh binatang. Aku tidak tahu kenapa, tapi sihir berubah bentuk adalah salah satu sihir yang tergabung dalam sihir tipe kegelapan.
Jujur saja... semakin aku mempelajari sihir, aku menjadi semakin bingung dengan pembagian sihir-sihir di tiap tipe. Kenapa sihir kegelapan yang notabene berhubungan dengan penghancuran dan penyembuhan malah punya mantra untuk mengubah bentuk tubuh?
Haaah...
Seperti yang kuduga, lebih baik aku tidak memikirkan soal itu. Percuma.
Tapi kau tahu... semakin aku mempelajari sihir kegelapan, aku semakin yakin jika tipe sihir ini sama sekali tidak berguna. Semua sihir yang ada di tipe kegelapan hanya sihir rumahan. Aku merasa jika para administrator game itu mengumpulkan semua mantra tidak berguna dan melabelinya dengan tipe kegelapan. Aku bisa merasakan seberapa besar cinta mereka saat melihat mantra-mantra tidak berguna dalam tipe sihir ini.
Tapi itu tidak apa-apa. Aku hanya perlu membuat semuanya bekerja dengan baik. Aku akan merubah semua sampah ini menjadi sesuatu yang berguna! Aku bisa melakukannya... tidak! Aku harus melakukannya! Dan sekarang, aku akan melewati level ini dan pergi ke level berikutnya!
Aku kembali berkonsentrasi dan mencoba membayangkan tubuhku berubah menjadi singa.
Saat aku sudah bisa memfokuskan pikiran dan sihirku, tiba-tiba...
"Ali~." Gilles memanggilku dan aku langsung tersadar.
Ternyata konsentrasiku bisa diganggu dengan mudah, sepertinya mimpiku untuk menjadi wanita jahat nomor 1 masih sangat jauh...
"Uwaaa! Apa-apaan itu!? Kenapa kau jadi seperti itu?"
Gilles tiba-tiba berteriak saat melihatku.
Kenapa reaksimu sampai seheboh itu? Memangnya aku jadi seperti apa?
Aku berjalan ke arah cermin yang kuletakkan di depan salah satu rak. Aku merasa biasa-biasa saja, tapi kenapa Gilles...
"Telinga, hidung, dan mulutku... semuanya terlihat seperti kucing! Dan ini... kumis!?... Aku bahkan punya ekor?"
Saat aku melihat bayanganku di dalam cermin, aku merasa sangat kaget.
Jadi ini yang terjadi saat konsentrasimu pecah saat merapal mantra pengubah bentuk...?
Hanya ada beberapa bagian tubuhku yang berubah menjadi singa.
Telinga baruku berwarna hitam... apa itu artinya warna telinga akan menyesuaikan warna rambut perapalnya?
... Tapi selain beberapa bagian asing yang muncul, aku masih terlihat seperti manusia. Dari sini saja aku bisa tahu jika kekuatan sihirku masih rendah.
"Aku sepertinya tahu ini... ah! Aku seperti sedang cosplay!"
"Kos-plei...?" tanya Gilles dengan raut bingung.
Oh iya... di dunia ini tidak ada budaya cosplay.
"Bukan apa-apa. Jadi, apa yang mau kau katakan padaku?"
Gilles menatapku selama beberapa detik. Apa penampilanku terlihat sangat aneh? Rasanya perhatiannya teralihkan oleh penampilan baruku.
"Gilles?" panggilku sekali lagi. Setelah itu aku membatalkan sihir pengubah tubuhku.
Gilles berjengit dan dia hampir melompat karena kaget. Setelah saling tatap selama beberapa detik, Gilles akhirnya berbicara.
"A-ah, benar juga. Ini, tertulis di sini." katanya sambil menunjukkan buku yang dia pegang kepadaku. Dia membalik halaman buku itu beberapa kali dan lalu dia menunjuk sebuah paragraf. "Di sini."
Aku membaca paragraf yang ditunjuk oleh Gilles.
[Saintess ada untuk menikahi raja selanjutnya dan membawa kedamaian bagi negara ini.]
Oh... jadi beneran, toh...
Wow. Apa saintess ada hanya untuk alasan seperti itu? Kurasa heroine dan Duke-sama benar-benar ditakdirkan menjadi sepasang suami istri.
"Tidak bisa mengubah nasibmu... aku merasa kasihan pada saintess."
Jika saintess dan raja tidak akur, bagaimana kehidupan mereka di masa depan? Dan lagi, sekarang Liz-san dan Duke-sama sering berbeda pendapat.
"Dia sudah mengubah takdirnya, kau tidak tahu? Duke, maksudku." kata Gilles sambil tersenyum. Dia melirikku dan kemudian menutup matanya. "Meski kau tidak melakukan apa-apa, Alicia... kau sudah tidur seranjang dengannya. kau sadar tidak?"
"Apa itu buruk?"
Gilles menghela nafas dan merasa tidak percaya dengan kepolosanku. "Kau tahu Alicia? Untuk masalah seperti ini kau memang benar-benar bodoh."
"Terserah lah. Jelaskan apa maksudmu tadi."
"Oh, kau tidak membantahnya?" kata Gilles dengan tawa mengejek.
"Apa sih."
"Kau sadar tidak kau itu nona muda dari salah satu keluarga bangsawan tertinggi di negara ini?"
"Ooh... jadi itu maksudmu...?"
"Apa kau tidak mengerti maksud perkataanku?"
"Ya, tentu saja. Tapi bukannya itu tidak masalah? Ini Duke-sama, kau tahu? Aku yakin kalau dia akan menjelaskan semuanya pada mereka. Dia tidak akan membiarkan kesalahpahaman terjadi."
Gilles menatapku dengan mulut ternganga. Dia sama sekali tidak habis pikir saat mendengar jawabanku. Jika saja kelopak matanya bisa terbuka lebih lebar dari itu, aku yakin jika bola matanya sudah jatuh keluar.
"Jadi, begitukah? Alicia, ternyata kau memang tidak peka." gumam Gilles seakan baru saja mengetahui sebuah rahasia besar.
... Tidak peka!? Aku tidak setuju dengan itu!
Arg! Dasar! Aku tidak percaya Gilles menyebutku tidak peka! Aku!?
"... Tidak peka!? Asal kau tahu saja, aku tahu kalau Duke-sama menyukaiku. Tapi dia sudah ditakdirkan untuk menikahi saintess. Aku tidak bisa berbuat apa-apa soal itu." kataku sambil menatap Gilles dengan tajam.
Beberapa orang mungkin akan mengkritikku karena sudah memarahi seorang anak yang lebih muda, tapi aku tidak perduli. Wanita jahat harus selalu menunjukkan kemarahannya dengan jelas.
Terlebih lagi, dia baru saja menyebutku tidak peka. Aku ini peka! Tidak peka itu sifatnya heroine!
"Kau tidak perlu marah soal itu. Aku cuma ingin bilang jika Duke sudah merencanakan semua hal yang berhubungan denganmu. Itu saja." kata Gilles. Dia sama sekali tidak ketakutan saat menerima kemarahanku.
... Sudah direncanakan? Seperti saat kami tidur di ruangan yang sama... apa dia melakukan itu karena dia tahu jika saintess akan menjadi istrinya? Apa dia tidak mau itu terjadi?
Tidak mungkin. Apa kau mau bilang kalau Duke-sama selalu ada selangkah di depanku?
"Jadi kau paham maksudku sekarang?" tanya Gilles sambil memperhatikan ekspresi wajahku.
Sepertinya ini akan jadi masalah besar. Jika Duke-sama dan aku menikah, itu artinya Liz-san tidak akan mendengarkan kata-kataku lagi... iya kan? Yah, maksudku... Liz-san kan suka Duke-sama. Jika kami berdua menikah, jangankan melawannya... Liz-san mungkin tidak akan menghiraukanku!
Kalau begitu, itu artinya aku tidak akan bisa melawannya! Aku tidak bisa membiarkan hal seperti itu terjadi! Jika aku berada di sisi yang sama dengan saintess, maka nilaiku sebagai wanita jahat akan turun drastis!
Bukannya perkembangan seperti ini akan menghancurkan mimpiku di masa depan!?
... Jangan coba-coba menggangguku! Aku akan menunjukkan pada orang di seluruh dunia jika aku akan menjadi wanita jahat terhebat!
Duke-sama mungkin sudah mendeklarasikan pada dunia jika dia mencintaiku, tapi dia belum mengatakannya secara formal kepadaku.
Jadi untuk sekarang aku masih baik-baik saja...
Iya kan...?
Komentar
Posting Komentar