I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 192

 Disclaimer: Not mine. Chapter kedua hari ini

XXX

Prajurit itu memberiku sebuah baju dan sebotol lumpur yang bercampur dengan arang.

Biasanya kau tidak mungkin bisa langsung mendapatkan barang seperti ini setelah menghentikan kereta… tapi baju yang dia bawa ini sangat lusuh dan compang-camping! Ini adalah baju yang kuinginkan.

Prajurit Duke-sama memang cekatan. Jujur saja, aku tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Duke-sama…

Saat aku melihat apa yang dia lakukan, rasanya dia seperti ingin menghancurkan negaranya sendiri.

“Alicia-sama, apa kami bisa mulai berjalan kembali?”

“Tentu.”

Aku langsung menjawab pertanyaan prajurit itu.

Mengganti baju di dalam kereta memang agak susah. Tapi aku memiliki kuda-kuda yang solid, jadi hal seperti ini sangat mudah untukku.

Tapi, jika mereka tiba-tiba berhenti, aku mungkin akan membentur dinding seperti orang pada umumnya.

Aku selesai mengganti bajuku dengan cepat.

Aku tidak bisa melihat penampilanku sekarang, karena tidak ada cermin di sini, tapi kurasa penampilanku yang sekarang lumayan menyedihkan. Tidak ada orang yang akan berpikir jika aku adalah anak bangsawan.

Aku juga mengusapkan lumpur dan arang ke baju, wajah, tangan, dan kakiku. Sekarang, kulit bersihku pun terlihat kasar dan kotor.

Aku juga mengusapkan lumpur itu ke rambutku, tapi tidak apa-apa. Raja punya banyak uang, jadi dia bisa menggantinya kapan saja.

Saat aku melihat bayangan diriku yang ada di jendela, aku pun tidak sengaja berseru. “Oh.”

Sepertinya aku punya bakat untuk berperan sebagai anak yatim piatu yang sangat miskin.

… Yang tersisa hanya rambutku! Aku merasa tidak nyaman dengan rambut berkilau ini, padahal rambut orang lain terlihat biasa saja.

Aku langsung mengusapkan lebih banyak lumpur dan arang lalu menggaruknya secara acak. Sekarang rambutku terlihat kusam dan mengagumkan.

Efek arang memang luar biasa. Aku sangat merekomendasikan bahan ini untuk siapa saja yang ingin rambut mereka menjadi kasar.

“Kita sudah sampai.”

Saat aku mendengar suara itu, aku tahu jika kereta ini akan segera berhenti.

Beberapa jam sudah berlalu sejak kami meninggalkan istana.... dan akhirnya aku sampai di perbatasan. Rasanya agak mengerikan saat aku tahu jika beberapa detik lagi aku akan pergi ke Ravaal sendirian.

Aku tidak tahu apakah perbatasan ini dekat atau tidak dari ibu kota. Aaah, aku rindu kereta api dan pesawat terbang.

Saat aku mengingatnya sekarang, sistem transportasi yang ada di dunia asalku ternyata sangat luar biasa, baru kali ini aku menyadarinya… Para penemu memang sangat hebat.

Saat pintu kereta terbuka, aku mengucapkan terima kasih pada para orang hebat yang ada di dunia asalku.

“Eh, Alicia-sama…?”

Mata para prajurit melebar saat melihat penampilan baruku. Meski mereka tahu aku akan mengenakan baju compang-camping dan berpura-pura menjadi anak miskin, sepertinya mereka tidak menduga jika penampilanku akan menjadi seberbeda ini.

Para prajurit itu menatapku tanpa mengatakan apapun.

Bagus sekali! Reaksi ini! Aku sangat menikmati ketika orang-orang terdiam saat melihat kemunculanku.

“Anda Alicia-sama…. kan?”

“Akan jadi masalah jika tiba-tiba aku kabur dari sini iya kan?”

Yah, aku tidak mungkin membiarkan orang lain menggantikanku untuk pergi ke Ravaal… Ah, tapi mungkin aku akan melakukannya jika aku sudah menjadi wanita jahat yang sesungguhnya.

Tapi untuk kasus ku kali ini, aku memang ingin dideportasi, karena itu aku tidak butuh pengganti.

Yang lebih mengejutkan, salah seorang prajurit langsung memborgol tanganku dan membawaku ke sebuah bangunan yang terletak tepat di perbatasan antara kerajaan Duelkiss dan Ravaal.


Chapter 191     Daftar Isi     Chapter 193


Komentar

Postingan Populer