Mahouka Volume 12 Chapter 16 Part 2
Disclaimer: hasil begadang tadi malam.. dan novel ini bukan punya saya.
XXX
"Cukup. Pemenang dari pertandingan ini adalah Tomitsuka."
Tomituska yang dittunjuk sebagai pemenang oleh Hattori pun membungkukkan badannya.
Lalu dia berlutut di depan adik kelasnya yang sedang tersungkur di lantai.
"Shippou-kun, apa kau masih sadar?"
Takuma yang sedang mengerang kesakitan tentu masih sadar. Tomitsuka memang memukulnya dengan keras, tapi pukulan itu tidak akan membuatnya pingsan... memang itu yang diinginkan oleh Tomitsuka.
Setelah terbatuk beberapa kali, Takuma pun menjawab, "Ya."
"Kalau begitu berdiri. Kau bisa istirahat di dekat dinding."
"... Baiklah."
Takuma, yang merasa benar-benar kalah pun menuruti perintah Tomitsuka, meski dia tidak tahu apa alasan si kakak kelas berkata seperti itu.Takuma pun berjalan sempoyongan menuju dinding tempat kakak kelasnya yang lain berdiri sambil memegangi bagian perut yang baru saja terkena pukulan dari Tomitsuka.
Setelah Tomitsuka yakin jika Takuma sedang memperhatikannya, dia berjalan ke arah Tatsuya.
"... Ada apa?" tanya Tatsuya.
Tomitsuka terlihat sedang kesusahan untuk mengatakan sesuatu, tapi akhirnya dia berkata, "Shiba-kun, maukah kau bertanding denganku!?"
Permintaan yang disampaikan teman sekelasnya itu setelah merasa ragu selama beberapa detik hanya membuat Tatsuya memiringkan kepalanya karena heran
Saat Tomitsuka menerima tatapan penuh pertanyaan dari Tatsuya, dia hanya bisa mengalihkan pandangannya karena merasa tidak nyaman. Tapi sesaat kemudian dia langsung mengambil langkah untuk melompat ke dasar neraka (tentu saja ini dilebih-lebihkan, tapi dia memang membutuhkan keberanian seperti ini saat ingin mencoba bungee jumping), dan menatap balik mata Tatsuya.
"Aku ingin kau menunjukkan kekuatanmu yang sesungguhnya pada Shippou-kun!"
Tatapan mata Tomitsuka terlihat bergitu bercahaya bagi Tatsuya. Dia mungkin berpikir jika Tatsuya akan menerima tantangannya sebagai sesama pria.
Tapi rasa heran Tatsuya justru menjadi lebih besar. "Tapi aku tidak mengerti kenapa aku harus melakukannya...?"
Setelah Tatsuya berkata seperti itu, wajah goyah Tomitsuka malah terlihat lucu.
"Uuh... benar juga. Kurasa permintaanku terlalu terburu-buru. Maksudku..."
"Apa kau ingin menunjukkan pertandingan antara 2 orang dengan kemampuan yang sama pada Shippou?"
Saat Tomitsuka sedang resah memikirkan jawaban dari pertanyaan pertama Tatsuya, Hattori pun ikut nimbrung dan mencoba untuk menebak alasan kenapa Tomitsuka menantang Tatsuya, tapi hal itu tetap tidak bisa menghilangkan rasa heran yang dirasakan Tatsuya.
"Jika kau ingin melakukan pertandingan seperti itu, bukannya Sawaki-senpai adalah lawan yang cocok?"
"Pasti ada maksud lain kenapa Tomitsuka memintamu melawannya, Shiba."
Penjelasan Hattori sama sekali tidak memuaskan.
"Oniisama, bukankah tidak apa-apa jika kau menerima tantangannya?"
Akhirnya, dukungan terkuat untuk Tomitsuka dan Hattori pun muncul dari satu-satunya gadis di ruangan ini.
"Jika mereka ingin kau memberikan contoh untuk adik kelas, kurasa itu adalah peran yang cocok untuk perwakilan dari osis."
Para kakak kelas yang sedang mendengar kata-kata Miyuki (kecuali Tatsuya), merasa seakan kata perwakilan osis bisa diterjemahkan menjadi oniisama.
"Sebenarnya, aku juga ingin melihatmu menunjukkan kekuatanmu di sini, oniisama."
Motif Miyuki sangat berbeda dari Tomitsuka. Ada 1 metrik ton rasa kesal di balik senyum manis itu, dan Tatsuya tidak bisa membiarkannya begitu saja.
"... Baiklah, jika kau bilang begitu."
Tatsuya merubah pikirannya, atau membuat keputusan yang sejalan dengan tujuan Tomitsuka. Tapi untuk beberapa alasan, Tomitsuka merasa jika sebenarnya bukan itu maksud dari persetujuan yang dinyatakan oleh teman sekelasnya itu.
Dan para penonton yang lain juga memiliki pikiran yang sama dengannya.
-------
Hattori sudah memanjangkan waktu reservasi ruangan seminar nomer 3 sejak awal, susatu yang menunjukkan jika semua anak kelas 3 sudah tahu tentang rencana pertandingan ke 2 ini. Mereka juga sudah mendapatkan izin yang diperlukan, jadi setelah kedua belah pihak selesai mempersiapkan diri maka pertandingan bisa langsung dimulai.
"Serahkan padaku."
Orang yang secara sukarela membersihkan ruangan seminar itu dari seripihan kertas dari pertandingan sebelumnya adalah Miyuki. Dia menggunakan CAD nya, dan dalam sekejap udara di dalam ruangan mulai berhembus. Angin itu bergerak melewati pojokan ruangan dengan cara yang kompleks dan tidak lama kemudian semua serpihan kertas terkumpul di satu tempat. Lalu Miyuki menggunakan vacuum yang tersedia di kelas itu dan langsung menghisap semuanya.
Miyuki baru saja menggunakan mantra yang kompleks dan teliti seakan itu bukan apa-apa, sebuah bukti dari kekuatan dan kemampuannya. Para murid kelas 3 terlihat puas, Mikihiko dan Tomitsuka terlihat kagum, dan Takuma terlihat terkejut... kesampingkan dulu proses pengerasan kertas yang dia lakukan, mantra yang dilakukan Miyuki pada dasarnya lebih superior daripada Million Edge.
"Shiba-san, apa sudah tidak apa-apa?" tanya Tomitsuka.
"Ya. Kurasa sekarang sudah tidak masalah."
Tatsuya memberikan jaketnya pada Miyuki dan sekarang dia hanya mengenakan seragam sekolahnya saja.
"Apa kau ingin aku melepas sepatuku?" tanyanya.
"Tidak, kau bisa tetap memakainya."
Hal ini menggambarkan jika Tomitsuka tidak peduli apakah Tatsuya akan menendang dengan sepatu kerasnya.
Tatsuya dan Tomitsuka pun berhadapan di tengah ruangan.
Hattori tetap berperan menjadi juri di pertandingan ini. Tapi kali ini dia tidak menjelaskan peraturan yang digunakan.
Berbeda dengan pertarungan sebelumnya, Tomitsuka langsung menyerang Tatsuya dengan sangat agresif.
Tapi, respon dari Tatsuya tidak kalah cepat.
Dalam sekejap mata, Tatsuya melompat ke pojok ruang seminar, lalu dia mengarahkan CAD bentuk handgunnya pada Tomitsuka.
Pistol itu sudah dilengkapi dengan mantra perombakanL Mist Dispersion.
meskipun Tatsuya sadar jika Miyuki terlihat kaget, Tatsuya tetap menarik trigger CAD nya... dan tidak ada yang terjadi.
'Sudah kuduga.'
Miyuki menutup mulutnya dengan tangan. Wajahnya terlihat terlihat pucat saat melihat Tatsuya yang sepertinya sudah memprediksi hal ini. Saat Tomitsuka menggunakan mantra akselerasi tubuh, Tatsuya langsung menghindar ke samping.
Tatsuya tidak gagal memperlihatkan kekuatannya, dia sudah memperhitungkan jika Mist Dispersion memang akan dinetralkan.
Penglihatan Tatsuya menunjukkan sebuah outline (yang ditutupi awan tebal yang rasanya tak tertembus) bentuk asli dari Tomitsuka. Lebih tepatnya, yang dia lihat adalah bentuk Tomitsuka dalam dimensi informasi.
Awan tebal yang menyelimuti tubuh Tomitsuka adalah armor yang terbuat dari psion dan melapisi semua tubuh fisik dan badan informasinya.
Gram Demolition adalah mantra anti sihir yang menggunakan tekanan psion untuk memisahkan program sihir dari targetnya.
Tapi Tomitsuka tidak menembakkan peluru psion untuk menghancurkan program sihir. Dengan armor psion tebal yang melapisi 'tubuhnya', dia bisa menangkis semua program sihir itu agar tidak mengenai tubuhnya.
Jika Gram Demolition adalah sebuah meriam, maka contact-type Gram Demolition milik Tomitsuka adalah benteng baja. Tentu saja, benteng itu tidak memiliki struktur seperti sebuah badan informasi. Semua psion itu hanya mengelilinginya secara random. Menembus dinding itu dan mendaratkan serangan ke badan Tomitsuka tidak akan mudah, bahkan bagi orang seperti Tatsuya.
Jika Tatsuya menyerangnya secara langsung dengan menggunakan kejadian yang dirubah dengan sihir, armor psion itu tidak akan bisa tertembus.
Dan selama Tatsuya tidak menggunakan retrofitted low-outputvirtual magic regoin nya, dia adalah penyihir lemah yang hanya bisa menggunakan sihir yang langsung bisa mempengaruhi suatu target.
-------
Setelah serangan kelimanya dihindari, Tomitsuka mulai tidak sabar.
Dia memiliki sebutan Range Zero, jadi dia tidak memiliki serangan sihir jarak jauh. Sebagai gantinya, dia melatih sihir pertarungan jarak dekatnya 2 kali lipat lebih banyak daripada orang lain.
Tapi, semua serangannya bisa dihindari dengan mudah.
Bukan dengan sihir, tapi dengan kombinasi sihir dan martial arts.
'Aku tahu kalau dia memang hebat, tapi tidak sehebat ini...'
benih kekaguman mulai bersemi di diri Tomitsuka saat dia melihat tingginya level kemampuan yang dimiliki Tatsuya. Di saat yang sama, api semangat bertarungnya juga mulai memanas.
'Tapi aku tidak akan kalah. Di jarak seperti ini, aku tidak akan kalah!'
Shippou sudah menghilang dari pikirannya. Tujuan dari pertandingan ini dan peran yang ingin dia ambil di pertandingin ini juga mulai menghilang dari pikirannya. Sekarang yang ada di pikirannya hanya satu: menang.
------
"Mereka sangat menakjubkan! Aku sudah tahu soal kemampuan Tomitsuka, tapi aku tidak tahu jika Shiba sehebat ini."
"Aku juga kaget saat tahu jika Tomitsuka bisa imbang saat melawan Shiba."
Mikihiko yang mendengar pembicaraan kakak kelasnya hanya bisa menatap 2 orang di tengah ruangan dengan tatapan kagum. Pendapatnya sama seperti Kirihara. Dia tidak pernah tahu jika ada anak 1 angkatannya yang bisa menyamai kemampuan bertarung milik Tatsuya. Dia merasa jika ini adalah kali pertamanya Tatsuya kesulitan mengalahkan lawannya.
Saat ini Tatsuya berada di titik dimana dia sudah hampir tidak bisa menghindari serangan Tomitsuka. Cepat atau lambat, dia tidak akan bisa bertahan tanpa menyerang balik. Dengan CAD di tangan kanannya, Tattsuya pun dirugikan. Karena peraturan yang berlaku dalam pertandingan ini, dia tidak bisa menyerang dengan menggunakan CAD itu. Tapi, jika Tatsuya tidak menggunakan CAD nya, serangan gila dari Tomitsuka tidak akan bisa dia bendung.
Di sisi penonton, Mikihiko yang penasaran pun melirik ke arah orang yang ada di sampingnya.
Dia bisa melihat jika Miyuki memasang ekspresi tegang saat dia melihat pertarungan kakaknya.
<<<Previous Daftar Isi Next>>>
Komentar
Posting Komentar