Mahouka Volume 12 Chapter 15 Part 3

Disclaimer: Not mine, y'all.

🍁🍁🍁

Laki-laki misterius itu berjalan mendekati Maki yang sedang terduduk di sofa karena lututnya yang tiba-tiba kehilangan kekuatannya. Laki-laki itu pun berkata.

“Bisakah kau mengancingkan bajumu?”

Maki pun ingat jika dia masih setengah telanjang. Pakaiannya terbuka lebar dan hanya bagian lengannya yang masih tersisa. Untungnya pakaian dalamnya masih terpasang karena kegiatannya dengan Takuma terpaksa berhenti di tengah jalan.

“Oh, apa kau benar-benar ingin aku memakai bajuku kembali?”

Maki mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mengontrol wajah dan tubuhnya yang gemetar dengan hebat. Dia mulai bersikap manja, sama seperti saat dia menggoda seorang direktor yang sering mendekatinya saat dia masih seorang aktris baru. Jika laki-laki misterius ini senaif yang dia kira, dia pasti akan langsung berlari ke dalam pelukannya. Maki tidak tahu apa tujuan laki-laki ini, tapi jika mereka bisa mereka bisa saling berbagi perasaan, dia yakin jika dia bisa membalik situasi saat ini agar bisa menguntungkannya.

Tapi rencananya hancur berantakan… Maki bahkan tidak memiliki waktu untuk memulai rencananya.

“Tentu saja. Tapi jika kau ingin tetap seperti itu, aku tidak keberatan sama sekali.”

Maki merasa seperti baru saja disiram air dingin. Kemarahan mulai merambati hatinya dan mengalahkan rasa takutnya. Setelah itu Maki membetulkan pakaiannya dengan wajah kesal.

“… Apa kau puas? Berapa lama lagi kau akan menggunakan topeng jelek itu? Topeng itu sama sekali tidak cocok untukmu, Tatsuya Shiba.”

Nada nya terdengar penuh dengan hinaan saat dia berkata ‘topeng jelek’ yang ditujukan pada topeng hitam yang sedang dipakai Tatsuya. Dengan kata lain, Maki ingin memberitahu jika dia tahu siapa laki-laki misterius itu. Meski wajah laki-laki itu tertutupi dengan topeng berhaban fleksibel, Maki bisa tahu jika Tatsuya sama sekali tidak terganggu dengan pernyataannya… dia dipaksa untuk memahaminya…

“Kalau begitu, mari kita mulai negosiasinya.”

… jika Tatsuya tidak menghiraukan provokasi nya dengan sangat santai.

“Negosiasi? Memangnya apa yang kau inginkan?”

Maki tidak mau merendahkan harga dirinya meski dia tahu jika dia adalah pihak yang akan dirugikan dalam negosiasi ini. Dia tahu dari serangan si laki-laki sebelumnya jika dia tidak akan bisa mengalahkan laki-laki itu. Senjata yang dia miliki juga tidak akan banyak membantu. Dia sadar jika pilihannya sangat amat terbatas.

“Pertama, tolong dengarkan ini.”

Pilihan kata laki-laki itu sangat sopan seperti orang normal dan hal itu membuat Maki merasa terganggu. Tapi semua perasaan itu hilang saat dia mendengar apa yang ada dalam rekaman yang dibawa oleh Tatsuya.

Rekaman itu berisi suaranya dan Takuma saat mereka sedang bersenang-senang beberapa saat yang lalu.

“Kau menguping kami berdua!? Dasar menjijikkan!” teriak Maki meski dia tahu jika apa yang dia lakukan tidak akan memberinya keuntungan apapun. Dia berpikir, ‘Sialan!’ dan di saat itulah dia tidak bisa menahan rasa gusar yang mulai menyusupinya.

“Akan bermasalah jika rekaman ini sampai tersebar di media.”

Tapi, saat Tatsuya berhenti memutar rekaman di tangannya dan berkata seperti itu, otak Maki langsung berhenti dan membeku.

“Ada banyak berita serupa belakangan ini… aktris yang sudah melewati masa keemasannya saja bisa membuat kehebohan yang cukup besar, jadi apa yang terjadi jika pelakunya adalah aktris yang masih dalam masa…”

“Apa maumu!?” teriak Maki histeris hingga memotong perkataan Tatsuya. Dia merasa sangat marah pada dirinya sendiri karena bersikap ceroboh dalam menghadapi pemuda yang ada di depannya ini.

“Aku punya 2 permintaan.”

Suara tenang si laki-laki kembali terdengar. Suara datar dan dinginnya itu membuat Maki merasa was-was.

“Pertama, tolong putuskan hubunganmu dengan Shippou. Oh, maksudku bukan hubungan yang seperti itu. Jadi tolong jangan pura-pura tidak mengerti.”

“Baiklah!” terima Maki dengan nada sebal karena dia sudah mendapat peringatan seperti itu sejak awal.

“Kedua, tolong jangan menganggu siapapun yang masih SMA atau yang lebih muda dari itu.”

“… Apa maksudmu?”

Maki tidak sedang pura-pura bodoh, dia memang tidak mengerti apa maksud permintaan kedua dari Tatsuya. Dia tahu apa arti kata-kata itu, tapi tidak tahu alasan kenapa dia memintanya.

“Aku tidak tahu apa rencanamu yang sesungguhnya. Mungkin rencanamu akan menguntungkan para penyihir, tapi aku sama sekali tidak tertarik. Aku hanya ingin kau berhenti mengganggu aktifitas harianku.”

“Apa…?” Maki terlihat sangat kaget saat mendengar ucapan pemuda dengan topeng di depannya itu.

“Kau bisa berhubungan dengan anak kuliahan atau orang yang lebih tua dari itu. Aku tidak punya niat untuk menghentikan hubunganmu dengan mereka, siapapun itu. Tentu selama apa yang kau lakukan tidak merugikanku. Apa kau bisa menerima permintaan ini?”

“Y-ya… jika hanya itu yang kau mau, ya. Aku menerimanya.”

Maki sangat terkejut. Apa Tatsuya sengaja berpura-pura menjadi pencuri hanya untuk mengatakan semua itu kepadnya?

Semua itu terasa aneh. Mendobrak masuk secara paksa, kekerasan, dan ancaman. Jika yang dilakukan Tatsuya malam ini sampai dibawa ke meja hijau, para hakim pasti akan berkata jika yang dilakukannya adalah kejahatan berat. Hebatnya lagi, Tatsuya tidak menunjukkan rasa ragu meski hanya ingin melakukan hal seremeh ini.

Maki akhirnya sadar. Pemuda ini tidak takut pada hukum, dia tidak takut dengan kekuasaan Negara ini…

“Siapa kau…?” Tanya Maki dengan gelisah. Logika berkata jika dia tidak boleh menanyakannya, tapi dia tidak bisa menahan dirinya sendiri. Malam ini adalah kali pertamanya dia bersama dengan laki-laki yang tidak dikenal… bersama laki-laki yang membuatnya merasa tidak aman.

“Saat aku sudah mengkonfirmasi permintaanku, aku akan menghapus rekaman ini.”

Pertanyaan Maki tidak mendapatkan jawaban.

“Terima kasih karena sudah menyetujui negosiasi ini.”

Tatsuya memakai kembali alat yang mirip dengan sayap di punggungnya, lalu dia langsung keluar melalui beranda.

Maki langsung mencoba untuk mengejarnya.

Tapi, pemuda dengan pakaian serba hitam itu sudah menghilang entah kemana.

XXX

Tatsuya memastikan  jika Maki sedang melihat ke bawah dari berandanya, lalu ke atas, dan kemudian wanita itu menarik lehernya kembali ke dalam.

Saat ini Tatsuya sedang berdiri di atas atas kompleks apartemen itu. Rencana awalnya adalah menggunakan glider lipat untuk meluncur ke jalan raya, tapi dia merubah rencananya saat dia melihar siluet aneh di langit.

Bayangan hitam itu adalah sebuah aircraft berukuran kecil. Untuk sesaat, Tatsuya berpikir jika itu adalah stealth airship milik badan intelejen JDF yang ikut terlibat dalam kejadian beberapa bulan yang lalu. Tapi bentuk dari aircraft itu membuat Tatsuya tahu jika tebakannya salah. Aircraft itu adalah aircraft komersil yang biasanya digunakan oleh organisasi media dan perusahaan film untuk mendapatkan rekaman dari langit. Tapi, aircraft itu berwarna hitam kelam seperti sedang ingin menyembunyikan sesuatu. Jika ada sebuah aircraft perekam video yang terbang di tengah malam, Tatsuya yakin jika pesawat itu sedang memata-matai seseorang.

Tatsuya menghubungi Fujibayashi dengan menggunakan transmitternya. “Letnan, apa kau melihat aircraft yang mendekati apartemen milik Maki Sawamura?”

“Ya, aku melihatnya. Aku menyadarinya sejak kau berada di dalam apartemen aktris itu. Aku tidak menyangka jika dia akan muncul dengan cara seperti ini.”

“Apa anda tahu pemiliknya, bu?”

“Sebuah stasiun TV, jika dilihat dari jalur terbangnya.”

Korporasi yang disebutkan oleh Fujibayashi adalah sebuah perusahaan yang membawahi sebuah TV kabel local di daerah Kanto yang biasanya menayangkan gossip dari para artis. Afiliasi yang dimiliki oleh korporasi ini membuatnya menjadi rival dari stasiun TV yang dimiliki oleh ayah Maki.

“Mungkinkah mereka sedang mencari skandal milik Maki Sawamura?”

“Kurasa kemungkinan itu tidak nol.”

Nada jijik muncul dari mulut Fujibayashi, mungkin dia memang benci dengan kegiatan mengambil foto seseorang tanpa izin.

“Letnan, bisakah anda mematikan radar psion di daerah ini? Kurasa 5 menit sudah cukup.”

“Apa kau ingin menghentikan mereka?”

“Ya, bu.”

Tatsuya memutuskan untuk menghentikan aircraft itu karena dia tidak ingin negosiasinya dengan Maki menjadi sia-sia. Jika Takuma tertangkap kamera sedang berada di kamar Maki, meski mereka tidak melakukan apapun, keberadaannya akan menjadi skandal besar di Negara ini.

“Lakukan dalam 3 menit, prajurit.” Perintah Sanada.

“Baik, pak.”

Tatsuya memegang CAD favoritnya, Silver Horn Custom Trident dengan tangan kanannya, lalu dia menatap aircraft yang pintunya baru saja terbuka. Dari sana, Tatsuya bisa melihat tangga tambang yang mulai diturunkan.

‘Mereka tidak akan berhenti hanya dengan mengambil foto saja. Apa mereka ingin mendobrak masuk?’ pikir Tatsuya sebelum mengaktifkan mantra dan melompat ke arah pintu aircraft itu.

XXX

Tatsuya tidak mengerti teriakan marah yang diarahkan kepadanya sesaat setelah dia mendarat di dalam aircraft itu. Dari kata-kata yang mereka ucapkan, sepertinya mereka berasal dari daratan utama Asia TImur, tapi sayang Tatsuya tidak pernah mempelajari bahasa Peking atau Kanton.

Meski begitu, Tatsuya tahu jika situasi ini sangat berbeda dari perkiraan awalnya. Sudah jelas jika orang-orang yang ada di dalam sini bukan staf dari sebuah stasiun TV. Mengingat mereka juga langsung mengarahkan pistol mereka pada Tatsuya.

Tentu Tatsuya tidak membiarkan mereka menembakkan pistol mereka. Tatsuya yang sudah membuat Trident miliknya berada di posisi standby langsung menghancurkan semua senjata yang dipegang oleh orang-orang itu.

Ada 5 senjata yang diarahkan padanya.

Semua senjata itu langsung terbongkar dan tidak berbentuk, lalu serpihan-serpihannya bertebaran di lantai gondola.

Reaksi mereka pada mantra Dismantle juga bisa dibilang cukup cepat.

2 orang yang ada di sisi-sisi Tatsuya langsung melayangkan pukulan padanya. Mereka menggunakan cincin berwarna tembaga di jari tengah mereka dan gelombang psion mulai memenuhi bagian gondola. Mereka sedang menggunakan Cast Jamming yang dihasilkan oleh antinite.

2 orang yang berada agak di belakang, langsung mengambil pisau dan menyerang Tatsuya.

Jari Tatsuya bergerak 2 kali di CAD nya.

Mantra Information Structure-Dismantling milik Tatsuya berhasil mempecundangi struktur noise dari Cast Jamming, dan dia juga menembak kelima penyerangnya di bagian paha.

Tapi pertarungan mereka tidak berhenti sampai disana. Tatsuya menyadari jika laki-laki yang berdiri di tengah sedang menggenggam tangan kanannya.

Setelah itu Tatsuya langsung lompat keluar dari gondola yang terbuka lebar itu.

Beberapa saat kemudian suara ledakan terdengar dan aircraft itu mulai dilalap api.

Tatsuya tahu, jika dia membiarkan aircraft itu jatuh begitu saja, akan ada banyak masalah yang menghampirinya. Tapi dia harus memprioritaskan masalah lain sekarang, dan jatuhnya sebuah aircraft ke atas kompleks apartemen masyarakat sipil akan menjadi tragedi yang besar.

Tatsuya yang sedang melawan hempasan angin langsung memutar tubuhnya. Dia mengarahkan CAD Trident nya ke arah aircraft yang mulai hancur berkeping-keping.

Saat itulah Tatsuya mengaktifkan Mist Dispersion nya.

Tatsuya melihat aircraft yang mulai berubah jadi debu itu, lalu dia mengaktifkan mantra control inersia yang sudah dia ingat. Sesaat kemudian dia merasakan pukulan keras di punggungnya.

 XXX

Tatsuya jatuh ke lantai atap bangunan yang berada di samping kompleks apartemen Maki. Jika dilihat dari ketinggian bangunan dan jarak jatuhnya, Tatsuya sadar jika mantra control inesrsia yang dia gunakan berhasil mencegah tulang punggungnya putus di beberapa bagian. Tentu saja, jika Regeneration tidak bekerja, mungkin Tatsuya tidak akan bisa berjalan di masa depan.

“Tatsuya-kun, apa yang terjadi?”

Suara panik Fujibayashi terdengar dari transmitternya.

“Aku tidak tahu. Tapi sepertinya stasiun TV itu punya beberapa petunjuk, bu. Ada beberapa orang yang membajak aircraft itu.”

Tatsuya juga menambahkan jika mungkin aircraft itu tidak dibajak dan para staf stasiun TV memang berada di dalamnya, setelah itu Tatsuya berdiri dan menghilangkan segala bukti jika dia pernah berada di sana,

XXX

Kegagalan Robert Sun dalam penyerangan Maki diketahui Gongjin Zhou dengan cepat. Seorang bawahannya yang berada di dekat tempat kejadian dan dia bertugas untuk mengirim foto mayat Maki pada ayahnya yang sudah mengkhianati Zhou, itupun jika misi pembunuhan itu bisa berjalan dengan lancar. Dialah yang memberitahukan kegagalan Robert Sun pada Zhou.

‘Jatuh, sebuah pesawat jatuh menghilang tanpa bekas di udara… orang yang bisa melakukan itu…’

Sayangnya, mereka tidak bisa mengambil gambar apapun. Laporan dari si bawahan juga tidak terlalu jelas, tapi Zhou bisa melakukan deduksi dengan tepat dan menebak siapa yang menghalangi operasinya dan yang menghilangkan pesawat itu di tengah langit.

‘... Menjijikkan. Apa ini ulah laki-laki itu lagi?’

Meski begitu Zhou bisa mengenali laki-laki itu hanya dari figure tubuhnya, helm yang menutupi kepalanya, dan sebutannya, Demon Right dan Maheśvara. Invasi dibawah pimpinan Zhou selama insiden Yokohama juga berakhir tragis di tangan penyihir tidak dikenal itu. Bisa dibilang, serangan yang mereka terima dari Maheśvara adalah faktor utama kenapa invasi mereka berakhir dengan kegagalan.

Zhou sendiri merasa tidak dirugikan dengan kerusakan besar yang diterima pasukan GAA selama invasi Yokohama. Bahkan dia berharap jika pasukan Jepang dan GAA bisa saling menghancurkan saat itu. Tapi, tidak seperti rencananya, pasukan Jepang mendapatkan kemenangan mutlak. Zhou merasa tidak senang dengan perkembangan ini, karena dia juga tidak diuntungkan jika pasukan GAA menjadi terlalu lemah.

Kali ini, dia tidak menerima berita kegagalan Robert Sun dengan sebuah senyuman di wajahnya.

‘Sepertinya kami harus menyelidiki siapa penyihir misterius itu.’

Di waktu yang sama, dia merasa jika dia harus mengubah arah manipulasi berita yang sedang sedang dia kerjakan.

‘Saat semuanya sudah selesai, keinginan Master yang sesungguhnya adalah membalas dendam pada semua orang yang menghancurkan Dahan... Targetku bukan menyerang penyihir Jepang sebagai sebuah negara, tapi klan itu.’

Zhou tahu seseorang dengan pengaruh besar yang memiliki perasaan khusus pada klan tersebut.

‘Mungkin rencana ini tidak akan berpengaruh banyak, dan mungkin juga tidak bisa membuat perpecahan dalam keluarga… tapi tidak ada salahnya untuk mencobanya.’

Zhou menundukkan kepala dan menatap gelas wine yang isinya masih penuh dan mulai membuat rencana dalam otaknya.

 


Komentar

Postingan Populer