I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 187
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya.
πππ
Gilles 11 tahun
Aku tidak pernah menyangka jika Duke akan mendeportasi
Alicia dengan mudah.
Apa yang kau pikirkan? Dia adalah wanita yang kau cintai.
Lindungi dia! Itu yang ku teriakan di dalam kepalaku.
Lalu, karena aku merasa sangat marah, aku berteriak dan
meminta untuk dideportasi bersama Alicia. Tidak ada hal menarik di negeri
terbelakang seperti ini. Aku hidup bersama Alicia… dan negara ini telah
membuang Alicia.
Apa yang dikatakan Duke pada Alicia saat dia sedang berjalan
keluar? Kenapa Alicia bisa tertawa sampai seperti itu? Aku tidak tahu apa yang
dia katakan, tapi aku yakin Alicia bisa mendengarnya dengan jelas.
Tapi ada satu hal yang kupahami. Alicia tidak menunjukkan
ekspresi seseorang yang akan mati tidak lama lagi. Dan jika aku melihat
ekspresi yang ditunjukkan oleh Duke, aku bisa menebak jika sebenarnya Duke sama
sekali tidak kehilangan ingatannya tentang Alicia.
… Semuanya akan berjalan lancar.
Alicia hampir tidak mengatakan apa-apa, tapi dia sering
menunjukkan ekspresi itu… itu adalah ekspresi yang dia tunjukkan saat dia
bilang ingin pergi ke Ravaal.Terutama sejak dia tahu jika serigala itu berasal
dari Ravaal, Alicia menjadi semakin tertarik dengan negara itu. Putri seorang
bangsawan tidak bisa pergi ke negara lain dengan mudah, tapi beberapa orang
lain bisa melakukannya dengan sangat mudah. Diplomasi adalah salah satu dari 5
masalah yang ditangani oleh para bangsawan dan pedagang tidak pernah pergi
melewati batas negara. Selain itu Duelkiss memiliki diplomasi yang sangat
sedikit dengan negara lain, meski begitu negara ini bisa bertahan hingga saat
ini. Ingat, aku tidak sedang membandingkan negara ini dengan sebuah desa miskin. Raja
bodoh itu… Aku akan mengingatnya dalam hatiku. Kuharap kakek segera menjadi
raja.
“Kalau begitu semuanya, semoga beruntung.”
Alicia hanya mengatakan itu dan langsung berjalan keluar.
Aku mencoba melepaskan diriku dari cengkraman para prajurit dan berlari ke
arahnya.
Aku tahu aku tidak akan bisa pergi ke Ravaal bersama Alicia,
tapi setidaknya aku ingin melihat hal ini hingga akhir.
“Hei, kau!”
“Biarkan dia.” suara Duke memenuhi ruangan besar ini. Karena
sang pangeran sudah memberikan titah, maka para prajurit itu langsung berhenti
mengejarku. Meski dia pangeran, dia terlihat sama bermatartabatnya dengan
seorang raja… apa karena dia Duke? Kalau benar begitu, dunianya sempit sekali.
Duke pasti ingin pergi ke Ravaal. Tapi seorang pangeran
tidak bisa melakukan hal itu.
Aku melakukan ini karena aku percaya pada Alicia…
Karena itu aku berlari keluar ruangan dan mengejar Alicia.
Dia bisa hidup tanpaku. Dia adalah gadis yang percaya diri
dan menawan. Dia bisa bersinar di mana saja… Tapi aku membutuhkannya. Aku ingin
menjadi orang yang bisa terus berada di sampingnya. Aku ingin menjadi orang
yang dia butuhkan. Aku selalu berpikir seperti itu selama ini.
Setidaknya kami tidak benar-benar berpisah.
Di luar kastil, berdiri Liz Cather dan yang lainnya… Hanya
ada Liz Cather dan para pengagumnya.
Aku pun percaya jika Duke tidak kehilangan ingatannya. Jika
Duke benar-benar ingin pamer, harusnya dia mengundang semua orang yang ada di
kota untuk menyaksikan hal ini, tapi jika Duke melakukan hal itu mungkin
seseorang akan melakukan sesuatu pada Aliia. Untuk menghindarinya, hari ini
kasti hanya menerima sangat sedikit orang dari luar. Aku yakin jika Alicia akan
berkata jika dia berhasil dideportasi dengan selamat.
“Ali-ali~~” panggil Mel.
“Hai, kalian. Aku akan pergi sekarang.” balas Alicia.
Para penjaga menghentikan Mel saat dia mencoba memeluk
Alicia. Mata gadis itu terlihat sembab.
Aku selalu mengamati saat orang-orang ini menunjukkan
berbagai macam ekspresi di depanku. Tapi sekarang aku tidak tahu pasti apa yang
sedang mereka pikirkan.
“Alicia-sama!” Carol juga terlihat sedang menangis.
Albert dan Alain terlihat canggung, mungkin karena gadis
yang dideportasi adalah adik mereka sendiri. Di sisi lain, tatap Eric seakan
berkata jika ‘gadis ini memang pantas enah dari negara ini.’.
… Curtis dan Finn menunjukkan ekspresi kasihan. Sepertinya
mereka berdua masih tertipu dengan akting Duke, karena itu aku tidak bisa
melakukan apa-apa.
“Alicia.”
“Henry-oniisama. Kenapa wajahmu terlihat seperti itu?”
“... Maaf aku tidak bisa membantumu.”
“Kenapa kau minta maaf? Henry-oniisama tidak perlu merasa
bersalah… tolong sampaikan salamku pada ayahanda dan ibunda.”
Henry menganggukkan kepalanya sambil terus menatap Alicia.
Aku juga tidak punya kekuatan yang cukup untuk membantunya, karena itu mungkin
Alicia sangat beruntung karena bisa pergi ke Ravaal. Nantinya, aku akan bilang
jika Duke hanya sedang berakting… Ah, sebaiknya aku tidak melakukannya. Tidak
baik mengatakan sesuatu yang coba disembunyikan oleh orang lain.
“Alicia-chan…” Liz Cather menatap Alicia dengan wajah sedih.
Aku merasa frustasi saat melihat wajah itu.
“Selamat tinggal. Liz-san.”
“.. Aku akan meminta pada Duke.”
“Meminta?”
Aku selalu diam hingga detik ini, tapi saat Liz Cather mengatakannya,
aku merasa sangat kesal.
“Kau mau meminta apa pada Duke-sama?” tanya Alicia.
“Aku akan meminta Duke agar tidak mendeportasimu.” ucap Liz
Cather dengan nada serius.
Chapter 186 Daftar Isi Chapter 188
Komentar
Posting Komentar