I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 191
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya.
⏳⏳⏳⏳⏳
Penampilan seperti apa yang harus kugunakan selama berada di
Ravaal?
Aku terus memikirkan hal ini selama dalam perjalanan.
Penampilan adalah segalanya di dunia ini. Banyak orang
bilang jika sifat juga menentukan, tapi penilaian pertama tetap pada penampilan
seseorang. Di situlah semuanya diputuskan. Setelah kau menilai penampilan
seseorang, barulah kau menilai apa yang ada di dalam mereka.
Jika mungkin, aku ingin mendekati keluarga kerajaan… kalau
begitu, mata emas ini hanya akan menjadi penghalang untukku.
Aku tidak pernah bertemu dengan orang dengan warna mata
seperti ini. Bisa dibilang warna mata emas seperti ini sangat jarang ditemukan.
Aku harus membuat diriku terlihat senormal mungkin. Apa aku
harus membungkus mataku dengan perban?
Paman Will bisa hidup tanpa kedua matanya, jadi aku pasti
bisa melakukan hal yang sama jika berlatih keras.
Selanjutnya, aku harus menyembunyikan dadaku dan menyamar
menjadi laki-laki.
Sekarang rambutku sudah pendek, dan ototku lumayan kekar
karena latihan setiap hari. Jadi sepertinya aku bisa berperan sebagai anak
lelaki bertubuh kecil dengan badan ini.
“Ok, sudah kuputuskan.”
Aku langsung membuka penutup mataku, meletakkannya dalam
saku, dan menyobek rok yang sedang kugunakan.
Aku mengetuk dinding kereta beberapa kali dan kemudian
berkata pada salah satu prajurit yang mengawalku.
“Hei, aku ingin kau mengabulkan permintaan terakhirku.”
kataku sambil membalut mataku dengan kain yang baru kusobek.
“Apa itu?”
“Apa kau bisa mendapatkan pakaian laki-laki yang agak
compang-camping untuk kugunakan sebelum menyeberang ke Ravaal?”
Dia terdiam saat mendengarkan permintaanku. Dia mungkin
tidak menyangka jika aku akan meminta hal seperti ini. Aku bisa melihat wajah
bingungnya dari tempatku duduk.
Meski aku membungkus kedua mataku, bukan berarti aku tidak
bisa melihat sama sekali. Aku masih bisa mengetahui apa yang terjadi di
sekitarku meski pandanganku menjadi sangat buram.
Lagipula, mataku ini spesial kan? Kecepatanku dalam membaca
buku juga sangat aneh… jika aku menjual mata ini di rumah lelang, mungkin aku
bisa mendapatkan banyak uang. Tapi aku tidak akan melakukan itu, karena aku
akan kesusahan jika tidak bisa melihat sama sekali.
“... Saya bisa mendapatkan baju itu. Tapi apa yang akan nona
lakukan dengan itu?”
“Aku akan mengenakannya… Oh, aku juga minta sedikit arang
dan lumpur.”
“Apa Alicia-sama ingin menggunakannya?” tanyanya dengan
heran.
Sepertinya para prajurit tidak tahu apa yang kuinginkan.
Ya, tidak apa-apa. Tidak mungkin ada putri bangsawan yang
meminta hal seperti itu kan. Apalagi tepat sebelum dia dideportasi.
“Kalau begitu, mari berhenti di kota sebelum perbatasan.”
“Terima kasih. Ah, kalau bisa buat baju itu sekotor
mungkin.”
“Saya mengerti.”
Meski dia merasa heran dengan permintaanku, dia tetap
melakukannya.
Mereka memang layak menjadi prajurit pribadi Duke-sama.
Dengan begini sepertinya aku bisa melakukan sesuatu yang awalnya tidak mungkin
bisa kulakukan sendiri.
Chapter 190 Daftar Isi Capter 192
Komentar
Posting Komentar