Mahouka Volume 12 Chapter 16 Part 1

Disclaimer: not mine :)

🌸🌸🌸🌸🌸

Sabtu, 28 April, jam 3:00 PM

Tomitsuka dan Takuma muncul di ruang seminar nomor 3 sesuai waktu yang sudah ditetapkan.

Hattori akan menjadi juri dalam pertandingan hari ini. Dan entah karena kesialannya, atau mungkin karena dialah yang menjadi juri di pertandingan Takuma yang sebelumnya, Tatsuya menjadi saksi dari pertandingan wakil murid tahun ini, sekali lagi.

Kebetulan, sejauh yang diketahui oleh Tatsuya, Takuma sama sekali tidak menunjukkan efek apapun dari kejadian tadi malam. Tidak hanya dari segi fisik, tapi mental juga. Sepertinya aktris itu berhasil memberi dukungan dengan baik kepadanya. Tapi, di saat yang sama, itu artinya Tatsuya bisa menganggap jika Maki ‘belum putus’ dari Takuma. Tatsuya berpikir, mungkin Maki akan melihat keadaan dan menunggu saat yang tepat.

Beberapa orang juga ikut menonton pertandingan hari ini. Ada Miyuki dari osis, Sawaki dan Mikihiko dari komdis, dan Kirihara dari federasi klub. Kirihara sudah mendapatkan izin untuk menggunakan CAD nya, dan itu bukan hanya untuk pamer saja.

Jika mereka membutuhkannya, dia akan menjadi penengah dalam pertandingan kali ini.

Hal itu dilakukan karena pertandingan ini dilakukan dengan peraturan yang tidak biasa. Lebih tepatnya, ada peraturan baru yang ditambahkan: Tidak ada batasan penggunaan untuk Million Edge. Tidak ada yang boleh menghentikan mantra itu tidak peduli apakah mantra itu memiliki daya serang yang kuat atau lemah. Tindakan penghentian hanya boleh dilakukan jika pihak lawan benar-benar mendapatkan luka yang serius. Jika dipikir baik-baik, resiko dari peraturan seperti ini terlalu besar, dan ini hanya berlaku bagi satu pihak saja. Akan tetapi yang meminta agar peraturan ini ditambahkan adalah Tomitsuka sendiri.

Sepertinya Tomitsuka memiliki rencana rahasia untuk menetralkan Million Eddg. Takuma juga mengerti akan hal itu, jadi dia merasa tidak suka dengan hal itu. Dia merasa jika baru saja diberitahu jika kartu as milik keluarga Shippou bukanlah apa-apa bagi Tomitsuka. Akan tetapi, karena pertandingan ini dilakukan atas permintaan dari Takuma, dia harus menerima peraturan yang sudah ditetapkan, meski dia tidak suka pada peraturan tersebut.

Tomitsuka dan Takuma menatap satu sama lain dari kejauhan.

Dan hari ini Takuma mengenakan seragam olahraga standar SMA 1.

Sementara itu, Tomitsuka menggunakan seragam magic martial arts. Seragam itu memiliki lengan panjang, kaos tanpa kancing dengan bantalan pelindung di sikunya, dan celana longgar yang menyempit di bagian pergelangan kaki dengan bantalan pelindung di lututnya. Lalu dia mengenakan soft shoes yang biasa digunakan dalam pertarungan jarak dekat. Di tangannya, dia mengenakan sebuah fingerless glove dengan 4 cincin di 4 jarinya (minus jempol), alat itu digunakan untuk menginput data ke dalam martial arts-specialized CAD miliknya. Satu cincin terhubung pada 1 tombol, dan dengan menggerakkan jari-jarinya atau dengan mengkonsentrasikan psion di cincin tersebut, dia bisa menyampaikan activation sequence miliknya ke dalam gelang CAD nya yang tersambung ke glove yang dia pakai. Cincin-cincin itu sudah dilapisi dengan bantalan yang terbuat dari resin, jadi dia tidak akan bisa menggunakan mereka sebagai senjata. Karena ini adalah pertandingan resmi, Tomitsuka tidak akan menahan diri dan akan menggunakan seluruh kekuatannya.

Hattori berdiri diantara keduanya dan mulai menjelaskan peraturan yang akan digunakan. Meskipun begitu, tidak banyak yang bisa dia jelaskan, bisa dibilang ini hanyalah formalitas sebelum pertandingan dimulai.

Hattori pun mundur beberapa langkah, dan mengangkat tangannya.

Seketika, udara di ruangan itu seakan semakin menebal. Semua orang bisa merasakan gelombang nonfisik (gelombang non-psion) yang memancar dari Tomitsuka dan Takuma.

Tomitsuka sedikit menurunkan badannya, Takuma menaruh tangan kanannya di buku yang berfungsi untuk medium Million Edge.

Para penonton sama sekali tidak bergerak saat melihat konfrontasi antara 2 murid itu. Ruangan terasa sunyi tanpa suara, dan mereka bahkan bisa mendengar suara nafas Hattori sebelum dia berteriak.

"Mulai!"

------

Orang yang melakukan serangan pertama adalah Takuma.

Tapi sebenarnya, yang lebih tepat adalah Tomitsuka sama sekali tidak bergerak dari tempatnya berdiri.

Takuma membuka bukunya dan mengambil belasan halaman dengan tangan kanannya. Dia langsung menyobek-nyobek kertas yang ada di tangannya dalam sekejap (lebih tepatnya kertas-kertas itu langsung berubah menjadi badai kertas saat dia memberi tekanan pada kertas itu).

Takuma berhasil membuat pisau kertas yang masing-masing berukuran 4 milimeter persegi, dengan jumlah kurang lebih 80.000 buah. Daripada mengaktifkan jutaan pedang kertas di saat yang bersamaan, Takuma lebih memilih untuk menggunakan lebih sedikit pisau kertas agar dia bisa mengendalikannya dengan baik.

Sebaliknya, Tomitsuka sama sekali tidak bergerak saat melihat Takuma mengaktifkan mantranya, dia hanya melihat puluhan ribu pisau kertas itu (yang terbagi menjadi 4 kawanan) terbang ke arahnya. Di mata para penonton, Tomitsuka terlihat seperti sedang menyimpan tenaganya, dan keputusannya memang tepat.

4 kumpulan pisau berwarna putih mulai bergerak di udara. Mereka terlihat seperti 4 ular yang bergerak diantara awan-awan dan taring mereka mengarah pada tangan dan kaki Tomitsuka. Takuma bermaksud untuk melukai alat gerak sang kakak kelas agar dia kesulitan bergerak.

Tepat sebelum pasukan pisau kertas itu mencapai Tomitsuka, panjang kawanan itu memendek dan kepadatannya bertambah. Laju mereka berhenti selama beberapa mikrodetik, dan sesaat kemudian mereka tiba-tiba menambah kecepatannya. Semua kertas-kertas itu berterbangan di sekitar kaki dan tangan Tomitsuka dan mencoba untuk menembus kulitnya.

Di saat yang sama...

Tomitsuka melepaskan ledakan cahaya psion dari tubuhnya. Saat cahaya itu mulai padam, pisau kertas yang berterbangan di sekitarnya pun kembali menjadi serpihan kertas biasa. 80.000 bilah pisau kertas yang tajam itu seakan kehilangan energi dan mulai jatuh satu per satu.

Sawaki, Kirihara, dan Mikihiko menutupi mata mereka saat cahaya terang itu mulai muncul sedangkan Tatsuya, Miyuki, dan Hattori hanya menyipitkan mata mereka.

Mereka tahu cahaya apa ini.

"Gram Demolition...?"*
*)naskah inggrisnya nulis Program Demolition, tapi karena basicly sama, saya milih Gram Demolition kaya di animenya.

Mikihiko menggumamkan nama mantra itu.

"Ada orang lain di sekolah ini yang bisa menggunakan mantra itu...? Dan dia di tahun yang sama...?"

Gram Demolition adalah mantra langka yang hampir tidak digunakan oleh para penyihir. Hal ini adalah pengetahuan umum, bukan sekedar pendapat pribadi dari Mikihiko. Tapi sekarang ada 2 orang di angkatannya yang bisa menggunakan mantra itu... wajar jika dia merasa kaget.

"Mungkin lebih tepatnya itu adalah contact-type Gram Demolition." tambah Miyuki.

"Benar juga! Aku harusnya sudah bisa menebak. Shiba, kau punya mata yang bagus!" tanggapan itu datang dari Sawaki. "Kalau boleh bilang, sepertinya Tomitsuka sangat serius dengan pertandingan ini."

sebagai senior Tomitsuka di klub, Sawaki tahu jika adik kelasnya itu bisa menggunakan apa yang disebut Miyuki sebagai contact-type Gram Demolition. Teknik ini bisa menetralisasi sihir yang menyentuh penggunanya, dan mungkin ini adalah musuh alami dari Million Edge karena pisau-pisau kertas itu membutuhkan energi sihir untuk bergerak dan berubah bentuk.

Sawaki juga tahu jika Tomitsuka lah yang menambahkan peraturan khusus dalam pertandingan ini, dan dia melakukannya karena dia percaya dengan teknik ini. Dia sudah menebak jika Tomitsuka akan menggunakan teknik ini sekarang, tapi ternyata Tomitsuka lebih hebat daripada perkiraan awalnya. Ini adalah hal yang membahagiakan bagi Sawaki... karena dalam berbagai hal, Sawaki ternyata belum kehilangan hati bocahnya.

Tapi, tidak seperti para kakak kelasnya, Takuma tidak punya waktu untuk terkesan. Dia tahu apa arti dari pertahanan milik Tomitsuka.

Million Edge tidak akan berguna pada lawannya.

Dia hanya butuh waktu sekejap untuk menyadari hal itu.

'... Tidak, ini semua cuma berarti jika seranganku tidak akan berguna jika aku menyerangnya langsung! 2 hari yang lalu aku sudah belajar jika yang terpenting bagi seorang penyihir adalah bagaimana kau menggunakannya!'

Takuma mengingatkan dirinya sendiri dan kembali merasa optimis, Tomitsuka yang ada beberapa meter di depannya hanya menatap dengan sabar. Sekarang dia memiliki banyak pilihan. Tomitsuka tahu jika dia ingin, dia bisa mengakhiri pertandingan ini sekarang juga. Tapi itu tidak akan menghasilkan apa-apa. Dia tahu jika Takuma tidak akan membiarkan pertandingan ini berakhir dengan mudah.

Akhirnya Takuma mempersiapkan diri kembali. Saat dia melakukannya, Tomitsuka mempercepat aktivitas psionnya. Takuma langsung membolak-balik halaman buku... dan berpura-pura menyiapkan Million Edgenya, padahal dia sedang mengaktifkan CAD yang ada di lengannya.

Mantra yang diaktifkan Takuma selanjutnya adalah Air Bullet. 7 peluru kompresi udara melesat ke arah Tomitsuka dengan kecepatan tinggi.

Tanpa melihat hasil serangannya, Takuma langsung mengaktifkan mantra selanjutnya. Dia tidak berpikir jika Air Bullet miliknya bisa membuat Tomitsuka kalah dan mereka hanyalah serangan pengecoh. Takuma lalu mencoba untuk menggunakan mantra percepatan tubuh untuk bergerak mendekati Tomitsuka.

Akan tetapi, saat Takuma sampai di titik yang dia inginkan, Tomitsuka sudah memperhitungkannya dan menunggunya di sana.

"Guh, Gah!!"

Tidak ada peraturan yang melarang serangan fisik dalam pertandingan ini. Sebuah kombinasi dari beberapa serangan menyergapnya. Takuma yang tidak bisa menahan serangan-serangan itu pun jatuh ke lantai. Hanya rasa keras kepalanya lah yang membuarnya bisa tetap memegang buku yang dia gunakan sebagai medium Million Edge dengan kuat. Dia langsung menghilangkan semua prasangka buruknya dengan kekuatan tekadnya dan kemudian dia mengamati lawannya.

Tomitsuka menatapnya tanpa melakukan apa-apa. Si kakak kelas masih terlihat ramah, bahkan kekanakan. Tapi dari kerutan alis di wajahnya menggambarkan seorah dia sedang menatap remeh pada... anjing liar yang kotor.

Itulah yang dirasakan Takuma. Sesaat, rasa marahnya mengalahkan rasa takutnya. Sambil berlutut pada 1 kaki, dia mulai membuka buku yang dia pegang dengan tangan kirinya.

Kertas-kertas dengan jumlah 2 kali lipat dari serangan pertama pun mulai mengarah pada Tomitsuka. Kali ini Takuma tidak membagi kertas-kertas itu menjadi 4 kelompok, tapi dia menyatukannya menjadi sebuah kelompok besar. Semakin banyak 'satuan' yang tergabung dalam kontrol koloni, semakin banyak kekuatan yang dihasilkan. Takuma menantang Gram Demolition milik Tomitsuka dengan cara menyatukan 4 bagian sihir Million Edge menjadi 1.

... Tapi itu semua hanya tipuan. Serangan Takuma yang sesungguhnya adalah sebuah mantra yang dia tembakkan sesaat setelah Million Edge aktif.

Badai kertas yang terbuat dari 160.000 pisau kertas berubah menjadi sampah saat Tomitsuka mengeluarkan cahaya psion miliknya ke arah lantai.

Lalu, layaknya sebuah tombak yang melesat dari balik awan, 20.000 pisau kertas langsung melesat ke arah kaki Tomitsuka!

 Takuma tahu dia berhasil melakukannya, karena yang dilakukan Gram demolition hanyalah memancarkan cahaya psion dalam jumlah besar. Tapi Tomitsuka harus melakukan lebih dari itu... dia harus mengkompres semua cahaya psion yang dia keluarkan untuk bisa menghempaskan program sihir Million Edge. Dia tidak memiliki kekuatan lebih untuk menghalau serangan kedua.

Akan tetapi prediksi Takuma salah. Dia baru menyadarinya jika prediksinya bukanlah sebuah prediksi, melainkan sebuah mimpi.

Saat Takuma melancarkan serangannya, dia tidak mengerti. Gram Demolition dan contact-type Gram Demolition adalah teknik yang mirip namun berbeda.

Saat 20.000 pisau kertas Takuma menyentuh tubuh Tomitsuka, semua pisau kertas itu berubah menjadi potongan kertas biasa.

Kali ini Takuma hanya bisa berdiri diam meski Tomitsuka melancarkan serangan penghabisan ke arahnya.


<<<Previous     Daftar Isi     Next>>>


Komentar

Postingan Populer