Mahouka Volume 12 Chapter 16 Part 3

 Disclaimer: not miiiineee

XXX

Takuma yang sedang terduduk di lantai merasa sangat tercengang dengan pertarungan yang sedang terjadi di depannya.

Sekilas, pertarungan Tatsuya dan Tomitsuka hanya terlihat seperti adu jotos biasa. Faktanya mereka memang menggunakan teknik pukulan dan tendangan berkali-kali dan kesannya mereka sedang melakukan pertandingan martial arts biasa. Tapi setiap serangan yang mereka lakukan dilapisi dengan sihir tingkat lanjut. Kekagetannya semakin menjadi karena dia terlahir dengan kemampuan untuk memahami hal itu.

Tomitsuka menggunakan kecepatan tinggi untuk memperpendek jarak antara dirinya dan Tatsuya. Dia menambah kecepatannya dengan mantra akselerasi tubuh. Dia terus mengontrolnya, menjaga agar mantra itu terus berada dalam zona mentalnya agar dia bisa menggunakannya secara terus-menerus.

Tiba-tiba kakinya sedikit bergetar. Setiap kali dia menjejakkan kakinya di lantai, Tomitsuka bisa merasakan jika lantainya bergetar dan mengacaukan inderanya. Tentu saja getaran ini tercipta dari sihir Tatsuya. Meski Tatsuya sudah berusaha untuk mengirim getaran ke tempat Tomitsuka berdiri, semuanya dinetralkan oleh Gram Demolition yang selalu aktif (setidaknya itu yang dilihat oleh Tatsuya). Takuma sudah merasakannya. Akan tetapi, getaran susulan yang terjadi setelah Tomitsuka menetralkan mantra Tatsuya adalah fenomena fisik biasa dan Gram Demolition nya tidak bisa menetralkannya. Jika mereka berdua bertarung di atas tanah atau di trotoar, mungkin efeknya akan terlalu kecil untuk dirasakan. Tapi lantai di ruang seminar terbuat dari bahan yang keras tapi elastik untuk mencegah luka serius saat terjatuh, bahan tipe tersebut juga dirancang agar tidak menghalangi pergerakan yang terjadi diatasnya, misalnya menggunakan magic-based interference di dalamnya.

Getaran susulan itu membuat kalkulasi dan kontrol tubuh Tomitsuka menjadi kacau dan dia harus berhenti untuk mengulang gerakannya. Tatsuya yang melihat celah kecil itu langsung mengarahkan CAD nya pada Tomitsuka dan menekan triggernya. Di detik itu juga, saat Takuma tidak memiliki waktu untuk melihat ekspansi sekuens aktivasi, sebuah mantra osilasi menyerang Tomitsuka. Mantra itu terdiri dari beberapa getaran psion… bisa dibilang itu adalah mantra tipe osilasi, tapi di saat yang sama mantra yang digunakan Tatsuya juga tidak bisa digolongkan dalam tipe apapun.

Mantra Tatsuya tidak cukup kuat untuk menembus pertahanan Tomitsuka. Takuma menebak jika hal itu terjadi karena mantra Tatsuya lebih memprioritaskan kecepatan daripada kekuatan. Dia berpikir jika alasan kenapa dia tidak bisa melihat sekuens aktivasi mantra Tatsuya adalah karena mantra itu sudah disetting agar bisa menjadi lebih cepat dari mantra biasanya. Mungkin semua itu berkat spesifikasi dari CAD yang dimiliki Tatsuya.

Meski serangan itu tidak cukup kuat untuk menjatuhkan Tomitsuka, tidak berarti jika mantra itu tidak memberikan efek apa-apa. Setelah menerima gelombang psion seperti itu, bidang psion disekitar Tomitsuka jadi sedikit bergetar. Psion itu pun berubah menjadi noise, sebuah tirai asap yang bisa menumpulkan indera Tomitsuka.

Serangan Tatsuya yang selanjutnya adalah serangan yang sebenarnya. Tatsuya melayangkan serangan telapak tangan kirinya ke arah Tomitsuka. Takuma merasakan jika ada suatu mantra yang diletakkan Tatsuya di telapak kirinya itu.

Serangan Tatsuya datang dengan bertubi-tubi dan polanya tidak pernah sama. Akan tetapi Tomitsuka berhasil bertahan dari serangan itu. Dengan Gram Demolition di tangan kanannya, dia menghentikan mantra osilasi yang ada di telapak kiri Tatsuya. Saat dirinya mendapatkan serangan bertubi-tubi, Tomitsuka terus menahannya dengan sebuah tameng yang kuat.

Serangan tangan kanan Tomitsua berhasil mengenai perut Tatsuya. Pukulannya terlihat pelan, tapi itulah yang meyebabkan pukulan itu sulit untuk ditangkis. Tatsuya bahkan hampir tidak bisa menahannya dengan tangan kanannya.

Sebuah mantra pun aktif—sihir akselerasi milik Tomitsuka, Exploder. Saat Expploder sedang dalam proses aktivasi, Gram Demolition milik Tatsuya pun menghancurkannya.

Tatsuya bahkan menghindari serangan lanjutan dari Tomitsuka dengan cara menghindar ke samping. Di pinggir ruangan mata Takuma terpaku pada aksi itu, bahkan dia sampai lupa untuk bernafas. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saja dia rasakan. Saat ini selain rasa takut, yang dia rasakan dengan indera penyihirnya benar-benar membuatnya tidak bisa berkata apa-apa.

Mantra akselerasi milik Tomitsuka barusaja dihentikan di tengah jalan. Tatsuya menggunakan momen pembatalan itu untuk mengaktifkan mantra akselerasi untuk dirinya sendiri.

Takuma ingin berteriak. ‘Kau juga bisa melakukan itu!?’

Jika rasa shock di kepalanya lebih kecil dari ini, tapi mungkin itu tidak akan terjadi. Dia tahu jika 2 mantra alterasi memiliki tipe yang sama, kau bisa mengaktifkan mantra kedua tanpa mengganggu kekuatan dari mantra pertama. Exploder menciptakan vector akselerasi dengan bentuk setengah lingkaran yang mengelilingi titik aktivasinya, jadi akselerasi di seberangnya tidak akan merusak dasar dari mantra tersebut.

Mantra akselerasi kedua tidak menyebabkan apa-apa, dengan kata lain mantra itu tidak menghalangi mantra akselerasi pertama. Mengambil keuntungan dari mantra milik orang lain dan menyambungkannya dengan alterasi arah baru saat resistensi hukum alam mulai melemah? Takuma tidak pernah memikirkan kemungkinan seperti itu.

Apa yang dia lihat di depan matanya sama seperti sihir kuno yang selalu dia gunakan. Teknik itu juga berada di system yang sama. Akan tetapi, mantra-mantra ini berada di dimensi yang berbeda dengan mantra yang biasa dia lakukan. Mata Takuma terus terpaku pada pertandingan yang sedang berlangsung ini.

 -------

‘Seranganku tidak bisa mengenainya!’

Kesabaran Tomitsuka mulai memudar.

Pertarungan ini belum berlangsung lama. Jika dihitung, belum ada 10 menit sejak pertarungan ini dimulai. Akan tetapi, dalam pikirannya, pertandingan ini seakan sudah berlangsung selama berjam-jam.

Dialah yang mengatur alur pertandingan ini. Tidak diragukan lagi, dialah yang diuntungkan. Dia sangat percaya dengan hal itu. Dialah yang memiliki inisiatif, dan meski dia tidak bisa mendaratkan pukulan yang bagus, bukan berarti jika Tatsuya tidak mendapatkan luka apapun. Dia bisa merasakannya.

Tapi, yang mendapatkan luka bukan Tatsuya seorang. Tomitsuka juga mulai bisa merasakannya, rasa lelah yang pelan-pelan menumpuk dalam tubuhnya. Dia sudah menghalau semua serangan musuhnya. Tapi kerusakan yang dia rasakan bukan luka fisik… jika boleh dikatakan, yang dia rasakan adalah ilusi semata. Tapi ilusi tersebut tetap menggetarkan pertahanannya, sedikit demi sedikit. Ilusi yang dibangun dengan konstan itupun berevolusi menjadi serangan dengan pola yang selalu berubah, bahkan ada beberapa mantra osilasi yang tidak termasuk dalam tipe manapun. Semua vibrasi itu dinetralkan oleh tamengnya… dan saat mantra itu menghilang, mantra itu pun mengirimkan getaran fisik ke arah tamengnya. Tomitsuka bisa merasakan gelombang-gelombang yang mengacaukan partikel psion nya, menggembungkan bidang psion nya seperti benda padat yang mengalami ekspansi termal dan membuat kepadatannya menurun.

Tomitsuka tidak bisa menembakkan psionnya jauh-jauh. Jarak terjauh yang bisa diraihnya adalah saat semua psion itu menutupi seluruh tubuhnya. Ini adalah kelemahan yang membuatnya tidak bisa menggunakan mantra jarak jauh dengan baik. Peneliti sihir yang dipanggil oleh orang tuanya menjelaskan jika ‘inti’ tubuhnya sangatlah kaku dan terus menyedot semua psion ke dalamnya, karena itu psion yang normalnya bisa mengalir keluar dari tubuhnya tidak bisa berpisah dari ‘inti’ itu. Apa yang Miyuki dan Sawaki sebut sebagai contact-type Gram Demolition adalah hasil dari fenomena aneh tersebut.

Dia sudah berdamai dengan dirinya sendiri. Dia sudah bekerja keras agar bisa menggunakan sihir jarak jauh sejauh yang dia bisa, dia juga sudah merubah karakteristiknya menjadi sebuah senjata untuk pertarungan jarak dekat yang tidak dimiliki oleh penyihir lainnya. Kemampuannya itu tidak lebih dari pertahanan tingkat menengah melawan serangan fisik murni seperti gelombang kejut dari pukulan akselerasi milik Sawaki—sudah rahasia umum jika presiden dari klub bela diri sihir memiliki nama jurus yang lumayan memalukan “Mach Punch”—tapi dia percaya 100% jika pertahanannya akan menghancurkan semua sihir yang menyentuh tubuhnya.

Sayangnya, bidang psionnya yang tidak pernah mengembang itu sekarang mulai menipis sedikit demi sedikit karena efek serangan dari Tatsuya.

Fakta itu membuat Tomitsuka merasa shock. Dia tidak hanya merasa ketakutan, dia tidak cuma merasa ditekan mundur… dia merasa seperti sedang menatap ke dasar kotak Pandora.

Bidang psion yang tidak pernah mengembang sekarang terus-menerus mengembang. Bukankah itu sebuah harapan yang tidak mungkin terwujud?

Tomitsuka berusaha mengosongkan pikirannya sebelum hal fakta itu membuatnya tenggelam.

Lawan yang ada di depannya bukan seseorang yang bisa dia kalahkan saat dia sibuk memikirkan hal-hal tidak penting seperti ini.

Tomitsuka memutuskan jika ini adalah saat yang tepat untuk melancarkan serangan terakhir, karena itu dia memutuskan untuk menggunakan kartu as nya.

 -------

Psion mulai membanjiri seluruh tubuh Tomitsuka. Tidak hanya Tatsuya yang bisa merasakan hal itu, semua penonton juga bisa merasakannya dari tempat mereka berdiri.

Badan Tomitsuka tiba-tiba bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, dan hanya Tatsuya dan Sawaki yang menyadari jika hal itu tidak disebabkan oleh mantra akselerasi.

Partikel psion yang menyelimuti tubuh Tomitsuka, yang awalnya tidak beraturan mulai kembali teratur. Ternyata Tomitsuka bisa mengendalikan bentuk psion yang ada di sekitar tubuhnya sesuka hati.

Setelah itu Tomitsuka melancarkan tendangan yang lebih kuat dan tepat sasaran.

Sebuah program sihir pemanas sudah diletakkan di kaki Tomitsuka. Jika Tatsuya menerima tendangan itu, dia bisa menerima kerusakan yang setara dengan saat dia menerima gelombang elektronik secara langsung dari sebuah microwave. Tatsuya pun menggunakan Gram Demolition di sikunya sebagai usaha untuk menghentikan serangan Tomitsuka.

Akan tetapi, sebelum kaki kanan Tomitsuka bersentuhan dengan siku kiri Tatsuya, kaki itu tiba-tiba berhenti.

Sihir pemanas Tomitsuka berhasil dihancurkan oleh Gram Demolition Tatsuya, tapi Tomitsuka sudah memperhitungkannya.

Tomitsuka melancarkan pukulan right hook tanpa mengubah posisi tubuhnya. Bukan, itu bukan sebuah pukulan dengan tangan yang menggenggam, yang dilancarkan Tomitsuka adalah pukulan dengan telapak tangan yang terbuka. Dengan kata lain, Tomitsuka ingin menggunakan tamparan untuk menyerang Tatsuya. Jika dipikir lagi, Tomitsuka memang tidak bisa melancarkan pukulan yang kuat saat posisi badannya tidak menguntungkan seperti itu.

Akan tetapi Tomitsuka sudah memperkuat pukulannya baik dengan sihir penambah kecepatan dan penambah kekuatan. Tatsuya yang menurunkan pinggangnya untuk menghentikan tendangan Tomitsuka juga tidak berada di posisi yang pas untuk menghentikan pukulan teman sekelasnya itu.

Yang bisa didengar oleh semua orang yang ada di dalam ruangan itu hanyalah bunyi debuman yang lumayan keras.

“Oniisama!”

Bersamaan dengan teriakan satu-satunya gadis di sana, badan Tatsuya pun jatuh ke lantai.

Tomitsuka, yang entah bagaimana caranya bisa mempertahankan posisi tubuhnya yang terlihat seperti patung ballerina (kaki kanan terangkat karena berusaha menendang Tatsuya, tangan kanan yang terjulur, dan kaki kiri yang menapak lantai) hanya bisa mengejapkan mata dengan perasaan ragu.

“… Aku tidak tahu jika Tomitsuka bisa selicik itu. Dia memilih untuk menyerang telinga Shiba.”

Kirihara bisa melihat jika pukulan milik Tomitsuka dilapisi dengan tekanan udara dan semuanya dipusatkan pada 1 titik serang.

“Whoa, apa dia sengaja menerima serangan itu? Aku tidak percaya jika dia bisa bertahan dari Self Marionette Tomitsuka dengan gerakan seperti itu. Shiba hebat juga!”

Saat 2 murid kelas 3 sedang sibuk mengomentari jalannya pertandingan, Tatsuya kembali berdiri. Seperti tebakan Sawaki, Tatsuya sengaja menjatuhkan dirinya untuk memberi jarak antara dirinya dan Tomitsuka.

Tomitsuka terlihat curiga karena dia merasakan sensasi keras saat melancarkan pukulannya, akan tetapi dia tidak yakin jika serangannya berhasil mengenai Tatsuya. Jika Tatsuya berhasil memperkuat lehernya untuk mencegah goncangan pada otaknya, maka dia pasti juga akan memperkuat pinggang dan kakinya juga. Itu artinya Tomitsuka akan merasakan efek keras yang cukup kuat. Jika Tatsuya tidak melakukan perlawanan pada serangannya dan sengaja membuat badannya terpental maka sensasi yang harusnya dirasakan Tomitsuka tidak sekeras yang dia rasakan tadi. Itu artinya Tatsuya memperkuat dan merilekskan tubuhnya.

Tomitsuka mengesampingkan kekaguman yang dia rasakan dan langsung mengaktifkan Self Marionette sekali lagi. Self Marionette adalah mantra tipe pergerakan, sebuah mantra yang bisa menggerakkan tubuhnya hanya dengan bantuan mantra tersebut. Tomitsuka akan merilekskan otot-otot yang bisa melawan mantra ini sebaik yang dia bisa, lalu dia menyatukan program sihir yang tidak akan melebihi artikulasi sendinya sendiri.

Self Marionette bukan mantra yang bisa membuatnya bergerak sesuka hati. System kerja sihir modern hanya bisa membuat pergerakan yang sudah dipola terlebih dahulu. Tapi serangan Tomitsuka yang sebelumnya menunjukkan jika pemuda itu bisa memberikan sebuah serangan yang tidak mungkin bisa dilakukan jika dilihat dari sudut pandang anatomi dan pergerakan manusia normalnya.

Tomitsuka membuat tubuhnya menjadi sebuah marionette, dan dia menjadi Puppeteer untuk mengontrol dirinya sendiri, lalu dia menyerang Tatsuya dengan gerakan yang berada diluar jangkauan ilmu bela diri manapun. Tatsuya juga terus memperhatikan pergerakan semua psion selama Tomitsuka menggunakan Self Marionette nya.

Satu program sihir menyelimuti seluruh tubuh Tomitsuka. Self Marionette adalah teknik yang sangat kompleks, bahkan para penyihir tingkat tinggi pasti akan kesulitan untuk menuirunya. Psion di sekitar tubuh Tomitsuka mungkin bergerak dalam pola yang tidak akan mengganggu kerja mantra tersebut. Semua psion yang kacau itu terus bergerak teratur mengelilingi tubuh Tomitsuka seakan mereka memiliki pikiran sendiri, lalu badan informasi milik Tomitsuka juga mengalami rekonstruksi yang bisa menghalau semua sihir dari tubuh Tomitsuka kecuali sihir Self Marionette.

Kekacauan yang acak itu sekarang berubah menjadi sebuah kosmos yang teratur.

Keteraturan itu akan menciptakan bentuk, dan bentuk akan menciptakan struktur.

Sihir pembongkaran milik Tatsuya memiliki efek untuk menghancurkan struktur. Mantra itu tidak bisa merusak sesuatu yang tidak memiliki bentuk. Tapi jika sesuatu itu memiliki bentuk, meski itu hanya sekedar informasi saja, dia bisa membongkarnya.

Awan psion disekitar Tomitsuka yang awalnya tidak memiliki bentuk sekarang memiliki sebuah bentuk yang bisa dihancurkan oleh sihirnya.

Tatsuya bisa mengetahui hal ini berkat Elemental Sight nya, kekuatan untuk melihat status Idea dan  bentuknya. Dan di sana dia melihat ebuah kesempatan yang mungkin hanya akan muncul sekali seumur hidup.

Dia langsung memasukkan psion ke dalam CAD nya. Dia tidak sedang berpura-pura menggunakannya—dia akan menggunakan sihir pembongkaran yang sudah tersimpan di dalam pistol itu. Mantra yang dia pilih adalah Mist Dispersion.

Tatsuya menarik pelatuknya.

Mantra penghancur informasi milik Tatsuya menghempaskan armor terstruktur milik Tomitsuka.

Tomituska yang sudah tidak memiliki pertahanan berlari mendekati Tatsuya untuk melancarkan serangan.

Psion mulai berkumpul di tangan kiri Tatsuya.

Tatsuya terus mengumpulkan psion dan bersiap jika Tomitsuka kembali mengaktifkan armornya sekali lagi.

Tatsuya tidak sedang menyembunyikan kekuatannya dengan sengaja, dia melakukannya agar mendapatkan kemenangan. Dia tidak memilih untuk menggunakan sihir spesialisasinya yang mungkin bisa dihentikan oleh armor yang tidak sempurna, tapi dia memilih peluru sihir yang pasti bisa menembus armor yang tidak sempurna itu.

Serangan tekanan tinggi super keras yang dia pelajari untuk mengalahkan musuh non-manusia—AP Psionic Bullet (nama pemberian Yakumo)—pun meluncur dari tangannya dan menembus Self Marinonette milik Tomitsuka.


<<<Previous     Daftar Isi     Next>>>


Komentar

Postingan Populer