Mahouka Vol. 14 Chapter 1 Part 2
Disclaimer: novel ini bukan punya saya.
PS: Chapter ini banyak ngomongin teori sihir. Maaf kalau
terjemahannya bikin kamu semakin nggak paham. Saya aja juga gitu kok.
“Selamat datang, oniisama.”
“Terima kasih. Aku pulang.”
“…. Selamat datang, Tatsuya-oniisama.”
Jarak sapaan Minami terjadi karena gadis itu harus berjalan
ke depan pintu terlebih dahulu. Minami langsung berjalan saat dia mendengar
suara pintu terbuka, tapi Miyuki sudah mendahuluinya sekali lagi. Dulu, saat
Minami baru pertama kali tinggal bersama mereka, dia tidak bisa menyembunyikan
rasa frustasinya ketika hal seperti ini terjadi. Namun belakangan ini,
sepertinya Minami sudah benar-benar menyerah soal itu.
Dan memang itulah yang harusnya dilakukan Minami sejak awal.
Miyuki bisa mengidentifikasi keberadaan Tatsuya bahkan saat pemuda itu masih
berjarak 50 meter darinya, padahal mereka sedang tidak berada dalam mode
bertarung. Jujur, untuk Minami, Miyuki lah yang aneh. Mau bagaimanapun, usaha
Minami untuk tidak menunjukkan raut kesal sudah layak mendapat pujian
tersendiri.
“Aku sudah menyiapkan air mandimu, oniisama.”
“Terima kasih.”
Tatsuya menerima handuk pemberian Miyuki dan langsung
berjalan ke arah kamar mandi. Miyuki mengikuti di belakang sambil menunjukkan
senyum bahagia.
Minami hanya bisa menghela nafas ketika melihat tingkah
mistress nya itu. Terkadang, maid juga boleh menunjukkan keluh kesahnya saat
tidak ada orang lain yang melihat.
Sekarang hari Minggu, tapi karena keadaan yang sudah
disebutkan tadi, pagi di kediaman Shiba berjalan seperti hari-hari biasanya.
Itu artinya setelah sarapan mereka akan minum teh/kopi dengan sambil bersantai
di ruang keluarga. Miyuki mungkin memang menyerahkan masalah sarapan pada
Minami, tapi dia tidak akan mengalah jika itu menyangkut teh atau kopi milik
Tatsuya. Minami yang sudah belajar banyak soal ini pun memutuskan untuk mencuci
baju saja. Dia tidak mau jadi obat nyamuk di antara 2 kakaknya itu.
Setelah Tatsuya memberikan beberapa pujian pada kopi buatan
Miyuki, gadis itu pun memutuskan untuk duduk di samping sang kakak. Dia juga
memutuskan untuk mengatakan uneg-uneg yang dia rasakan sejak tadi pagi.
“Oniisama, ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu. Tentu jika kau tidak
keberatan.”
“Ada apa?”
Kata-kata Tatsuya terdengar sangat lembut. Itu adalah nada
yang hanya dia tujukan pada adiknya tercinta.
Miyuki yang mendapat suntikan keberanian pun mulai
memberondong Tatsuya. “Kenapa oniisama tidak ikut kompetisi tesis tahun ini?
Aku mengerti jika Stellar Reactor yang oniisama buat bulan April kemarin
membuat oniisama tidak perlu mengumpulkan tesis seperti murid jurusan
engineering lainnya. Tapi harusnya itu tidak menghalangi oniisama mengikuti
kompetisi tesis, kan?”
“Ya, pihak sekolah tidak berkata kalau aku tidak boleh
ikut.” Jawabnya sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Mungkin Tatsuya
berpikir kocak rasanya jika SMA nya melarangnya ikut kompetisi tesis.
“Kalau begitu kenapa…?”
“Karena aku tidak punya waktu luang.”
Jawaban Tatsuya sependek
pertanyaan Miyuki, tapi isinya jauh lebih jelas dari pertanyaan sang
adik.
“Apa itu… Ada hubungannya dengan sihir yang oniisama latih
hingga larut malam?” tanya Miyuki dengan raut ragu seakan dia takut kalau-kalau
dia sudah terlalu mencampuri urusan sang kakak.
Tapi Tatsuya tidak terlihat kesal atau marah saat
mendengarnya. Dia menjawab, “Ya. Aku kaget kau bisa menyadarinya.” Ucapnya
sambil mengusap kepala Miyuki dengan lembut.
Rasa ragu yang awalnya membayangi Miyuki pun langsung menghilang
setelah merasakan elusan lembut dari sang kakak. “Apa mungkin oniisama sedang
mengembangkan mantra baru, bukannya melatih mantra yang sudah ada?”
“Harusnya aku sadar kalau kau juga tahu soal itu, Miyuki.”
Kalimat itu membuat Miyuki bahagia, bahkan lebih dari elusan
Tatsuya yang masih belum berhenti. Meski begitu Miyuki sadar, jika itu hanyalah
pujian ringan—atau bahkan hanya candaan belaka.
Jika Tatsuya sedang berlatih menggunakan mantra yang sudah
ada sebelumnya, dia tidak akan kesusahan seperti ini. Meski area kalkulasi
sihir yang tertanam di otak Tatsuya memiliki output energi sihir yang kecil,
salah satu kemampuan yang dimilikinya adalah bisa mengkopi program sihir dengan
sempurna dan bisa langsung digunakan. Selama Tatsuya bisa mengetahui seluruh
struktur program sebuah sihir, dia bisa menggunakan mantra tersebut sebelum
aktivasi dimulai, tidak peduli mantra apapun itu. Dari titik itu semua
bergantung pada kemampuan prosesingnya. Jika ada kemungkinan dia bisa mengaktifkan
mantra itu maka dia bisa langsung menggunakannya tanpa latihan, tapi jika tidak
maka dia tidak akan pernah bisa menggunakannya tidak peduli seberapa keras dia
berlatih. Jika penglihatan dan kemampuan analisisnya ikut
diperhitungkan, maka tidak ada sihir yang tidak bisa dia analisis.
Itu artinya Tatsuya begadang bukan karena melatih mantra
yang sudah ada.
“Aku mulai mengembangkan mantra ini di bulan Maret. Butuh
waktu cukup lama hingga aku bisa menyelesaikan teorinya. Aku baru menyelesaikan
desain program sihirnya di bulan Juni.” Ucapnya. “Yang pasti, mantra ini tidak
akan siap untuk digunakan untuk kompetisi tesis.” Tambahnya sambil menyeringai.
Setelah mendengarnya, Miyuki tetap tidak tersenyum. Alasan
pertama, karena kakaknya—identitas yang ada di balik teknisi sihir jenius
Bernama Taurus Silver—sudah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menyusun
teori sebuah mantra. Sebagai tambahannya, Tatsuya sudah memulainya sejak bulan
Maret…
“Mantra baru yang sedang oniisama susun itu…. Apa pertemuan
oniisama dengan Lina membuatmu melakukan ini?”
“Aku kaget kau juga tahu soal itu.”
Jawaban Tatsuya masih terdengar mirip seperti
jawaban-jawaban sebelumnya, tapi nuansanya cukup berbeda. Kali ini, nadanya
terdengar kaget dan dia memuji Miyuki karena bisa mengetahuinya. Miyuki bisa
mencapai Kesimpulan itu hanya dari beberapa petunjuk. Tatsuya benar-benar
terkesan pada adiknya.
“Mantra yang kukembangkan sekarang adalah mantra serangan
langsung jarak dekat berdasarkan teori FAE.”
“Teori FAE…? Kalau tidak salah, itu teori dari senjata yang
digunakan Lina, kan?”
“Ya. Teori sihir yang menjadi dasar dari senjata sihir
strategis portabel yang digunakan Lina, Brionac… FAE: Free After Execution.”
Suara Tatsuya penuh dengan emosi. Apakah itu perasaan yang
ditujukan pada peneliti yang menciptakan senjata yang hampir tak terkalahkan
itu… Ataukah itu adalah jiwa kompetisinya yang bangkit setelah melihat senjata
itu? Tapi Miyuki merasa jika yang dirasakan kakaknya bukan kedua-duanya.
“Kejadian yang dimunculkan sebagai hasil alterasi sihir seharusnya
tidak mungkin terjadi di dunia, karena itu tepat setelah alterasi tersebut
terjadi, kekangan hukum fisika akan sedikit mengendur selama beberapa saat.
Hipotesis berkata, dalam kondisi normal kita mungkin bisa mengeksekusi mantra
kedua hanya dengan menggunakan sebagian kecil kekuatan dari yang biasanya
diperlukan selama itu dilakukan dalam jangka waktu sebelum hukum fisika kembali
bekerja.”
Di sini Tatsuya menyadari kesalahannya, lalu dia
menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecut. “Bukan, bukan hipotesis. Brionac
sudah membuktikan jika teori FAE memang benar.”
“Oniisama, aku minta maaf, dari seluruh penjelasanmu ada
satu bagian yang agak sulit kumengerti. Apa kau bisa menjelaskannya lagi?”
Miyuki tidak bertanya seperti itu hanya untuk menggoda
Tatsuya. Gadis itu benar-benar penasaran dari sudut pandang pengetahuan. Miyuki
ingin mengambil kesempatan untuk menuntaskan pertanyaan yang dia miliki. Jika
itu adalah sebuah teori yang hanya bisa dipahami sangat sedikit orang, mungkin
dia tidak perlu mengganggu kakaknya seperti ini. Akan tetapi FAE berhubungan
dengan sihir yang digunakan Lina. Miyuki tidak boleh diam saja.
“Tentu. Tanyakan saja.”
“Kecuali mantra single-process, mantra lain biasanya
dibentuk dari beberapa proses yang saling berhubungan. Dalam mantra kebanyakan,
proses kedua bisa menghasilkan sesuatu dengan cara meneruskan alterasi kejadian
yang menjadi hasil dari proses pertama. Tapi, dengan mantra semacam itu, aku
tidak merasakan adanya aktivasi proses kedua atau kemungkinan proses setelahnya
bisa menjadi semakin mudah. Bukankah hal itu akan menjadi kontradiksi dalam
teori FAE?”
“Aku mengerti….” Ucap Tatsuya sambil menganggukkan
kepalanya. Ekspresinya menggambarkan jika dia sudah sampai pada satu titik
buta. “Mungkin itu adalah kesalahpahaman yang biasanya dimiliki para penyihir.”
Tatsuya terkejut bukan karena kebenaran dalam perkataan
Miyuki—bukan itu. Tapi dia terkejut dengan fakta bahwa penyihir sekelas Miyuki
saja masih memiliki kesalahpahaman sebesar ini soal sihir.
“Kesalahpahaman?”
“Ide mengenai proses mantra yang terjadi secara independen
dari mantra itu sendiri.”
Miyuki mengerutkan alisnya dengan raut bingung. Tatsuya pun
mulai menjelaskan. “Coba kita gunakan ini sebagai contohnya.” Ucap Tatsuya
sambil membuka kotak gula dan mengambil salah satu blok gula di depan matanya.
Dia memegang blok gula itu selama sedetik dan kemudian mengembalikannya ke
dalam kotak, tanpa menyentuhnya.
“Oniisama…. Itu memang hanya gula, tapi kurasa tidak baik
bermain-main dengan bahan makanan.”
“Uh, benar. Maaf.” Saat Miyuki memperingatinya, Tatsuya
tidak punya alasan untuk mengelak. Miyuki yang melihat sang kakak meminta maaf
karena hal sepe pun tersenyum simpul.
“Kembali ke topik.” Tatsuya yang merasa tidak nyaman karena
merasa peran mereka berdua sedikit terbalik pun berusaha mengembalikan topik
pembicaraan ke awal. “Aku mungkin tidak perlu mengatakannya lagi padamu, tapi
mantra yang kugunakan tadi adalah Float. Itu adalah mantra level awal yang
sangat populer dan sangat bagus untuk latihan. Mantra Float memiliki 4 proses:
Proses sihir tipe berat-anti gravitasi untuk membuat blok gula melayang di
udara, proses sihir tipe gerakan-suspensi agar blok gula tetap melayang di
tempatnya, proses sihir tipe berat-kontrol gravitasi untuk perlahan
menurunkannya ke kotak, dan proses sihir tipe gerakan-suspensi untuk
memasukkannya ke dalam kotak tanpa memberikan dampak yang besar. Berkat
perkataanmu tadi, aku sadar jika menjelaskan proses sihir dengan cara ini akan
membuatmu salah paham.”
“Bagian mananya yang tidak benar?”
“Tidak ada yang salah. Hanya saja keempat proses sihir itu
menciptakan ilusi jika setiap proses bisa dianggap sebagai mantra yang berdiri
sendiri.”
“Itu semua…. hanya ilusi?” tanya Miyuki yang masih merasa
bingung.
Tatsuya menganggukkan kepalanya. “Float adalah mantra dengan
4 proses, tapi keempat proses itu menciptakan 1 mantra. Saat mantra diaktifkan,
mantra itu akan mengkonstruksi program sihir dari awal hingga proses suspensi
terakhir, menentukan variabel, dan selesai. Jika kau tidak memiliki cukup
energi sihir untuk melakukan keempat proses tersebut….” Tatsuya berhenti
berbicara sambil menatap Miyuki untuk menilai apakah adiknya itu bisa mengikuti
penjelasannya. “Mantra itu tidak akan berhenti di tengah jalan. Jika kau tidak
memiliki cukup kekuatan maka mantra itu tidak akan aktif. Mulai dari proses
pertama hingga terakhir.”
Miyuki mengedipkan matanya karena terkejut. “Benar juga….
Jika setiap proses adalah mantra yang terisolasi, maka mantra akan berhenti
saat kekuatanmu habis…. Bukannya tidak bisa dilakukan sejak proses pertama.*”
gumamnya sambil mencerna apa yang baru saja Tatsuya katakan. “Proses sihir
bukan mantra independen. Mereka hanyalah bagian dari suatu mantra. Apa itu
maksudmu, oniisama?”
*) bagi
yang gak paham. Jadi kalau proses mantra itu sendiri-sendiri, kamu masih bisa
mengaktifkannya di awal. Tapi kalo kamu kehabisan energi di tengah jalan, maka
mantra akan berhenti bekerja saat itu juga. Contoh mantra Float tadi. Kamu bisa
mengaktifkannya di awal, tapi di proses ketiga kamu kehabisan energi maka telur
gula akan langsung jatuh begitu saja.
Tapi…. Menurut Tatsuya, semua proses itu berhubungan dan membentuk satu mantra.
Jadi kalau kamu nggak punya cukup energi sejak awal, maka mantra tidak akan
bisa digunakan. Misalnya kamu punya energi 10 poin dan mantra float butuh 15
poin, kamu tidak akan bisa pakai mantra itu.
“Itu benar. Kau bisa memahaminya dengan cepat, seperti
biasa.”
Miyuki mengalihkan tatapannya dari senyum Tatsuya. Wajah
gadis itu sedikit memerah. Sebagian karena dia merasa malu. Malu karena tidak
bisa memahami sesuatu yang sangat mendasar seperti itu.”
Di lain sisi, Tatsuya memuji Miyuki bukan karena ingin
mengejek adiknya. Dia benar-benar memuji Miyuki dengan tulus. Miyuki mengerti
itu, tapi hal itu malah membuatnya menjadi semakin menyedihkan. Apalagi dia itu
adik Tatsuya!
Meski begitu, Miyuki tidak bisa terus-terusan memalingkan
wajahnya. Dia memaksa dirinya untuk tersenyum pada sang kakak.
“Menghindari kesalahpahaman seperti ini memang agak susah,
bahkan jika kau sudah memahami logika sihir dengan baik, kau harus benar-benar mengalaminya
sendiri. Sihir bukan subjek akademis—itu adalah kemampuan. Jika kau tidak
pernah mengalami mantra yang gagal diaktifkan, tentu kau tidak pernah bertanya
kenapa dan bagaimana cara kerja mantra itu sendiri.”
Tatsuya biasanya tidak peka dengan emosi manusia, tapi
semuanya berbeda jika hal itu menyangkut Miyuki. Saat dia melihat adiknya
merasa sedih, dia langsung memberikan beberapa perkataan yang menenangkan.
“Tapi, bagian paling penting bukan kenapa sihir gagal
dilakukan. Tapi fakta jika proses sihir hanyalah beberapa bagian yang bersesuaian
dan saling mendukung. Saat orang di masa lalu mengkonseptualisasikan skema
sihir modern dari sekuen aktivasinya, mereka merasa jika akan lebih mudah untuk
memahaminya jika mereka memecah program sihir menjadi modul-modul yang disebut
sebagai proses agar dapat menjelaskan sekuen aktivasi dengan lebih
efektif.”
Lagi, Miyuki tidak cukup bebal untuk tidak menyadari jika
sang kakak masih berusaha menghiburnya. Tatsuya selalu memikirkannya—ya, dia
seorang. Hal itu membuat Miyuki bahagia, karena itu senyumnya menjadi
semakin rileks.
“Ya, oniisama. Aku akhirnya bisa mengerti apa yang kau
maksud.”
Miyuki mengatakannya dengan nada dan wajah jenaka yang
seakan berkata ‘maaf adikmu ini agak bodoh’. Ekspresinya saat itu sangat
berbeda dari ekspresi normalnya—yang digambarkan sebagai terlalu cantik atau
terkadang terlalu dingin (tatapan yang ini biasanya hampir membuat Tatsuya
ingin kabur dari adiknya).
“Proses sihir hanya bagian dari sebuah mantra. Karena itu,
perubahan-perubahan yang terjadi karena sihir adalah sebuah entitas singular
yang bisa dimunculkan oleh lebih dari satu proses. Saat prosesnya selesai, jika
perubahan masih tetap terjadi sebagai satu kesatuan, maka mantra belum bisa
dikatakan aktif. Karena itu akhir dari proses tidak memberikan keuntungan
aktivasi seperti yang dikatakan teori FAE.”
“…. Itu benar. 100 poin untuk Miyuki.”
Saat Tatsuya melihat adiknya mencondongkan wajahnya dengan
ekspresi imut hingga hampir menyundul kepalanya, dia mencoba mengarahkan
keheningan tidak wajar itu dengan berpura-pura memikirkan jawaban Miyuki. Tapi
Tatsuya tidak yakin jika sang adik itu tertipu dengan respon yang dia berikan.
Di sisi lain, Miyuki terlihat sangat sumringah seperti
sebuah bunga yang baru saja mekar. Dia menolak usaha Tatsuya untuk
menjauhkannya dari sang kakak.
Komentar
Posting Komentar