Mahouka Vol. 14 Chapter 1 Part 3
Disclaimer: Novel bukan punya saya
Apa yang dilakukan mereka berdua saat hari libur?
Semua murid yang cukup mengenal kakak beradik Shiba—artinya
sebagian besar murid SMA 1—pasti akan bertanya seperti itu setidaknya sekali.
Pasti mereka menghabiskan waktu bersikap seperti pasangan
kasmaran. Menggunakan seluruh waktu luang untuk saling goda satu sama lain.
Tidak mungkin. Kurasa mereka tidak akan melakukan sesuatu
hingga sejauh itu…. Mungkin mereka hanya pergi kencan saja?
Naif sekali kau. Mereka berdua? Mereka pasti sudah
melakukannya…
…. Itu artinya ada banyak rumor yang menyebar.
Sebagian fantasi itu benar adanya. Ya, kakak beradik Shiba
menghabiskan waktu dengan bersikap cukup intim. Mereka juga pergi kencan
beberapa kali.
Tapi hal seperti itu hanya terjadi sesekali saja.
Kenyataannya, Tatsuya menghabiskan sebagian besar hari minggunya di
laboratorium FLT atau memenuhi panggilan Batalyon Sihir Independen. Alasan
kenapa frekuensi pertemuan-pertemuan itu mulai meningkat mungkin karena Tatsuya
sudah tidak khawatir meninggalkan Miyuki sendirian. Apalagi ada Minami yang
menemani adiknya itu.
Akan tetapi, belakangan ini Tatsuya tidak memiliki rencana
di hari minggu dan Miyuki juga tidak mengajaknya untuk pergi keluar. Alasan
gadis itu tidak mengajak kakaknya pergi keluar bukan karena pemilihan ketua
osis yang akan diadakan minggu depan, tapi karena dia mengkhawatirkan kondisi
fisik sang kakak. Latihan yang dilakukan Tatsuya di kuil Kyuuchouji cukup
menguras energinya.
Jika Miyuki boleh jujur mengenai apa yang dia rasakan
sekarang, dia pasti akan berkata jika dia tidak mau ada tamu yang datang hari
ini, tidak peduli siapa mereka. Terlebih lagi dua tamu yang akan datang ke
rumah mereka dalam waktu dekat. Miyuki dan Tatsuya tidak boleh lengah ketika
berada bersama dengan mereka berdua, tidak peduli meski mereka memiliki
hubungan darah dengan mereka, Tatsuya dan Miyuki tidak bisa menunjukkan
kelemahan apapun meski tamu yang akan mereka sambut adalah sekutu mereka
sendiri.
Semua itu hanya perasaan pribadi milik Miyuki, tapi dia
memikirkan semua itu demi kebaikan sang kakak. Jika Tatsuya tidak menolak
kedatangan mereka, maka Miyuki tidak punya pilihan lain kecuali memberikan
sambutan layaknya tuan rumah yang baik hati.
Sesaat setelah Minami membawa kedua tamu itu masuk, Tatsuya
dan Miyuki mempersilahkan mereka duduk di sofa. Ketika semua orang duduk di
kursi masing-masing, kakak beradik Shiba pun menyapa tamu mereka dengan ramah.
“Fumiya, Ayako. Terimakasih sudah jauh-jauh datang kemari.”
“Ya, terima kasih. Santai saja.”
Sikap Miyuki sebenarnya hanyalah sikap diplomatis kosong dan
Tatsuya tidak akan lengah di hadapan orang-orang yang bukan adiknya. Akan
tetapi, penampilan mereka berdua di luar tampak seperti tuan rumah yang ramah
dan baik hati.
“Terima kasih, Tatsuya-san. Kau juga Miyuki-oneesama.”
“Sudah lama kita tidak bertemu, ya.”
Sebagai balasan, sikap Kuroba bersaudara juga terasa kaku
dan formal. Harusnya jarak umur antara mereka dengan Tatsuya dan Miyuki tidak
terlalu jauh. Kembar Kuroba lahir di bulan Juni dan berusia 16 tahun sekarang,
sama seperti Miyuki yang lahir di bulan Maret. Kesampingkan dulu perbedaan
pendapat apakah usia 16 tahun sudah bisa disebut dewasa atau belum, yang pasti
kembar Kuroba harusnya sudah menguasai kemampuan untuk menutupi semua rasa
gugup dengan asumsi masalah yang mereka hadapi tidak terlalu berbahaya.
Dengan kata lain, alasan mereka datang kemari karena adala alasan
yang serius. Tatsuya dan Miyuki bisa merasakan itu dari sikap kembar Kuroba.
“Ah, benar juga. Fumiya, terima kasih karena sudah membantu
Minami.”
Fumiya tersipu saat mendapat ucapan terima kasih dari
Tatsuya. Minami yang berdiri di sebelah sofa juga membungkukkan badannya dengan
hormat.
“Dan kau juga sudah membuatku bisa menghemat waktu karena
sudah mengatasi para penjaga.”
“O-oh, benar. Yang waktu itu.”
Saat Tatsuya berkata soal para penjaga, Fumiya
akhirnya sadar kakak sepupunya itu sedang membicarakan insiden di hari terakhir
Kompetisi Sembilan Sekolah dimana dia menjatuhkan para penjaga yang mengepung
van tempat Minami bersembunyi.
“Tidak. Itu bukan apa-apa. Jadi…: gumam Fumiya pelan. Tapi
saat dia ingin berkata ‘karena itu jangan khawatir soal itu.’ Tatsuya lebih
dulu menyelanya.
“Mungkin ini tidak cukup untuk membalas kebaikanmu.” Ucap Tatsuya.
“Tapi, apa ada yang bisa kubantu?”
Fumiya tidak tahu bagaimana dia harus merespon pertanyaan
Tatsuya. Ayako yang ada di sebelahnya pun menghela nafas.
“…. Ya ampun.” Ucap gadis itu. “Kami sama sekali tidak ada
apa-apanya di hadapanmu, Tatsuya-san. Caramu memberikan serangan kejutan dengan
wajah datar dan tanpa memikirkan perasaan orang yang ada di depanmu seperti itu
…” Ayaka menggelengkan kepalanya dengan ekspresi ‘yang benar saja’, lalu
dia menatap sang adik yang terlihat kaku. “Fumiya, kenapa kau tidak menerima
bantuannya saja? Lagipula kita hanya pembawa pesan. Sejak awal kita tidak punya
banyak pilihan.”
“Be-benar juga. Maafkan aku…”
Fumiya menganggukkan kepalanya dengan raut kalah. Setelah itu
dia mengeluarkan sebuah amplop berukuran normal dari dalam saku seragam yang
tetap dia pakai meski sekarang hari Minggu.
Bagian depan amplop itu terlihat kosong. Tatsuya menerima
amplop itu dan membaliknya. Alis pemuda itu sedikit menekuk, membuat Miyuki
merasa penasaran dan ikut mengintip apa yang mungkin tertulis di sana. Miyuki yang
kaget pun menutup mulutnya dengan tangan.
Nama yang tertera di sana adalah nama bibi mereka—Maya Yotsuba.
“Kami mendapat permintaan dari kepala keluarga, karena itu
kami mengirimkannya padamu secara pribadi.” Ucap Fumiya.
Miyuki menatap Tatsuya. Sang kakak hanya menganggukkan
kepala dan kemudian membuka segel surat itu dengan pembuka surat yang dibawakan
oleh Minami.
Isi amplop itu sangat
biasa. Hanya selembar kertas. Tatsuya membaca isinya hingga akhir dengan
seksama dan kemudian memberikannya pada Miyuki yang sudah menunggu dengan sabar.
“Fumiya, apa kau tahu isi surat ini?”
Fumiya terlihat ragu selama beberapa detik, tapi kemudian
dia menjawab, “ya. Aku tahu.”
“Aku mengerti.” Kali ini Tatsuya menatap Miyuki. Adiknya itu
baru saja membaca isi surat itu. Miyuki hanya menggelengkan kepalanya, tanda
jika dia membiarkan Tatsuya membuat keputusan. “Isi suratnya, beliau meminta
bantuan kita untuk menangkap Zhou Gongjin…?”
“Yang kudengar juga begitu.”
Kali ini Tatsuya mengernyitkan alisnya. “Begitu ya. Jadi ini
permintaan, secara literal dan bukannya pengandaian.”
Fumiya dan Ayako menganggukkan kepala mereka.
Miyuki menatap Tatsuya dan berkata, “Oniisama…. Kenapa bibi
Maya meminta sesuatu seperti ini dari kita?”
Miyuki pada dasarnya bertanya kenapa kepala keluarga yotsuba—bibi
mereka meminta bantuan mereka dan bukan menyuruh mereka membantunya. Tatsuya
juga merasa seperti itu.
“Ah, beliau juga memiliki pesan untukmu.”
“Pesan? Apa dia tidak bisa menuliskannya?”
Pada umumnya, dokumen kertas lebih formal dari data
elektronik. Jika Maya tidak menulisnya dalam kertas, maka pesan seperti apa
yang ingin dia sampaikan?
Ayako tidak langsung menjawab pertanyaan itu. “Sepertinya beliau
tidak akan mempermasalahkannya meski kau tidak menerima tugas ini.”
“Beliau bilang iapa!?”
Miyuki tidak sengaja berteriak. Setelah itu dia menatap
Tatsuya dan bergumam, “Maafkan aku.” Dengan raut malu.
Tatsuya mengerti kenapa adiknya merasa sangat kaget. Meski
begitu, dia tidak merasa sekaget itu. Maya adalah kepala keluarga Yotsuba, tapi
karena posisi Tatsuya sebagai Guardian, perintah dari Miyuki lebih didahulukan.
Sebagai tambahannya, berkat kesepakatan rahasia antara keluarga Yotsuba dan JDGF
Brigade 101, membuat pihak Brigade 101 memiliki hak lebih besar untuk
memberikan perintah atau misi pada Tatsuya, kecuali misi-misi yang bisa
mengancam keselamatan Miyuki.
Miyuki melihat kekuatan keluarga Yotsuba sebagai sesuatu
yang absolut—atau lebih tepatnya, dia selalu meyakinkan diri sendiri jika tidak
ada yang bisa menolak perintah Maya. Itu karena Miyuki belum mengerti kekuatan
asli dari kelompok penyihir atau faksi militer dengan baik. Dalam realitasnya,
maya tidak bisa mengabaikan kesepakatan antara keluarga Yotsuba dengan sistem
militer. Dan jika dia harus bermain dengan peraturan itu, dia tidak bisa
melakukan apa-apa untuk memaksa Tatsuya*
*)Buat lebih mudahnya, pihak-pihak yang bisa
memberikan perintah ke Tatsuya dari yang paling penting adalah
1. Miyuki
2. Brigade 101 pimpinannya Saeki dan Harunobu
3. Maya
Sebagai Guardian, Tatsuya harus melakukan semua yang diperintah Miyuki, karena
itu gadis itu bisa memveto keputusan yang diambil sama Tatsuya. Contohnya di
volume kemarin dimana Miyuki melarang Tatsuya untuk menyelesaikan misi sebelum
hari terakhir kompetisi.
Tatsuya juga sering diberi misi sama pihak tentara, dan biasanya doi tidak
butuh izin Maya untuk melaksanakan misi tentaranya.
Lalu Maya. Contoh misi yang diberi Maya ke Tatsuya mungkin yang ada di akhir
season 2 animenya, dan semuanya dilakukan atas persetujuan Miyuki
Tatsuya menuruti Maya
karena dia berpikir ini bukan waktu yang tepat untuk melawannya. Dan keputusan
itu tidak akan berubah meski sang bibi mendekatinya dengan cara yang merendah
seperti ini.
“Fumiya, katakan pada bibi Maya jika aku menerima permintaan
ini.”
Miyuki dan Ayako menatap Tatsuya dengan ekspresi kaget, akan
tetapi Fumiya menundukkan kepala kepada Tatsuya. “Ya, aku akan menyampaikannya
pada kepala keluarga.” Setelah itu dia melanjutkan, “Maafkan aku, Tatsuya-niisan.”
“Kenapa kau minta maaf?”
“Misi untuk menangkap Zhou Gongjin awalnya ditugaskan pada
keluarga Kuroba. Kami tidak menghasilkan apa-apa kecuali kekecewaan. Dan sekarang
kami harus membebanimu dengan tugas kami…”
Rasa kecewa yang diucapkan Fumiya merujuk pada
kejadian bulan lalu ketika mereka mencoba menangkap Zhou Gongjin di Chinatown
Yokohama sesuai dengan perintah Maya. Tidak hanya kepala keluarga Kuroba—Mitsugu—yang
menderita luka parah ketika melawan Zhou Gongjin, pasukan pengepung keluarga
Kuroba juga dihancurkan hingga target berhasil kabur.
Rasa malu itu tercetak jelas di wajah Fumiya.
“Fumiya, meminta tolong pada orang lain bukan sesuatu yang
buruk.” Tatsuya yang melihat sikap Fumiya yang seperti itu pun mencoba bersikap
seperti kakak yang baik.
“Tatsuya-niisama?”
“Aku mengerti kenapa kau ingin menyelesaikan tugas yang
diberikan padamu sendiri. Tapi yang lebih penting dari itu adalah selesainya
misi dengan lancar.”
Menyelesaikan misimu dengan seluruh kekuatanmu sendiri
adalah manifestasi dari perfeksionisme yang kekanakan. Itu adalah salah satu
aspek berbahaya yang dimiliki oleh anak-anak atau remaja yang belum dewasa.
“Dalam beberapa pekerjaan kita, Fumiya… Kegagalan
tidak diperbolehkan.”
Chapter 1-2 Daftar Isi Chapter 1-4
Komentar
Posting Komentar