ORV Chapter 229: Episode 43 – Breaking the Sky Sword Saint (3)
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya
Aku berusaha menahan gelombang kemarahan dan kebencian yang ditujukan padaku sambil berteriak, “Tunggu! Kumohon, tunggu sebentar!”
Setelah itu ada pesan dari beberapa konstelasi yang muncul
di depanku.
[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ merasa
kaget.]
[Beberapa konstelasi mengkhawatirkan keputusanmu.]
[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ menderita
reaksi alergi yang parah pada tatapanmu.]
Huh? Apa? Kenapa tiba-tiba…
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ masuk ke dalam
channel.]
…Ah, Uriel!
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ sangat terkejut!!]
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ sangat terkejut!!]
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ sangat terkejut!!]
Tidak aneh jika Uriel masuk ke dalam channel, apalagi ini
sudah satu minggu sejak serangan Asmodeus. Masalahnya adalah pesan yang masuk
setelahnya.
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ bertanya apa yang
sedang terjadi.]
[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ berkata
jika dia tidak terlalu mengetahuinya.]
[Konstelasi yang suka merubah jenis kelamin tertawa
pelan.]
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ pergi menuju
nebula ‘Asgard’.]
Pesan-pesan yang tiba-tiba muncul itu berhasil membuatku
sadar. Apa yang sedang terjadi? Kenapa mereka seakan sedang mengarahkan
telunjuk mereka ke wajahku…
Punisher langsung menghilang ke dalam lorong ketika aku
masih kebingungan mencerna semua pesan dari konstelasi.
“Ah, tunggu!” sayang sekali. Padahal ini kesempatan bagus
untuk mendapatkan sekutu baru.
Jang Hayoung langsung menghampiriku sambil bertanya,
“Bagaimana? Dia cantik, kan?”
“Kapan dia muncul?”
“3 atau 4 hari yang lalu. Rumor kalau dia wanita yang sangat
cantik dan memiliki kemampuan luar biasa menyebar dengan cepat. Dia juga sangat
tertutup.”
“Apa dia akan muncul besok?”
Aku belum bisa menelaah seni berpedangnya, tapi dia pasti
bisa memberikan bantuan yang sangat besar dalam skenario Pemilihan Demon King.
Ngomong-ngomong, dia datang dari mana? Dia tidak ada di novel Cara Bertahan
Hidup.
“Dia muncul setiap hari, jadi mungkin dia akan muncul besok.
Apa kau suka padanya?”
“Bukan suka yang seperti itu.”
“Aku bercanda. Aku tahu kok. Kau tidak suka wanita.”
“… Siapa yang bilang begitu?”
Dari mana rumor seperti itu…
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ menatapmu.]
…. Kurasa aku tahu dari mana rumor itu muncul.
“Sudah lama tidak bertemu, Uriel.”
***
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ membusungkan
dadanya sambil berkata ‘ahem.’.]
Aku membaca pesan dari Uriel sambil berjalan ke ruang
perawatan.
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ memuji dirinya
sendiri.]
Kebanyakan cerita Uriel selalu berisi bagaimana dia berhasil
meyakinkan Yoo Joonghyuk untuk pergi ke demon world. Seperti yang sudah kuduga,
Uriel lah yang membujuk Yoo Joonghyuk untuk menyelamatkanku. Hah, protagonis
itu tidak mungkin menyelamatkanku atas kemauan sendiri.
“Tubuh simbolis mu sedang diperbaiki. Kau bisa masuk ke
dunia ini saat perbaikannya selesai.”
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ merasa sangat
tersentuh hingga meneteskan air mata.]
“Ngomong-ngomong, skenario pribadi macam apa yang kau
berikan pada Yoo Joonghyuk? Bukankah demon world dunia yang sangat berbahaya
bagi archangel?”
Faktanya demon world adalah dunia yang sangat berbahaya bagi
konstelasi tingkat tinggi, Uriel juga tidak terkecuali.
Nebula Eden memiliki perjanjian gencatan senjata dengan 72
demon king yang ada di demon world. Mungkin Uriel sadar dengan fakta itu dan
memilih untuk menggunakan tubuh simbolis, bukannya tubuh inkarnasi seperti
Cleopatra beberapa saat yang lalu. Dan tubuh simbolis itu adalah salah satu
alasan kenapa Uriel bisa kalah dari Asmodeus.
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ mulai merajuk.]
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ berkata jika itu
tidak penting sama sekali.]
Saat link antara Uriel dan Yoo Joonghyuk terputus, skenario
pribadi dari Uriel pun dihapus secara paksa. Yoo Joonghyuk juga berkata jika
dia menerima skenario pribadi dari konstelasi lain.
Saat aku sedang mendengarkan penjelasan Uriel, Jang Hayoung
tiba-tiba bertanya, “Kenapa kau bisa sangat familiar dengan para konstelasi?”
“Karena aku juga konstelasi.”
“… Hah? Kau pasti bercanda?”
“Bukannya aku sudah memberitahumu soal itu?”
Jang Hayoung mengerutkan alisnya. “…. Konstelasi. Makhluk
yang ada di langit? Makhluk yang sama seperti mumi yang muncul tadi pagi?”
“Bisa dibilang begitu.”
“Itu alasannya kau punya modifier. Konstelasi hidup
berdasarkan isi modifier kan…”
Hm, kalau tidak salah settingnya memang seperti itu. Sifat
konstelasi bisa digambarkan dari modifier yang dia miliki. Aku sudah tercemar
sesaat setelah menjadi konstelasi, karena itu aku tidak bisa melihat konteks
milikku…
“Benar. Konstelasi yang itu.”
“Lalu, apa modifier mu…”
Jang Hayoung yang penasaran dengan status ke-konstelasi-an
ku pun mulai waspada. Aku tidak bisa berhenti tersenyum. Bocah ini pasti akan
terkejut saat tahu siapa aku.
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ mewaspadai
inkarnasi ‘Jang Hayoung’.]
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ memperingatkan
‘Jang Hayoung’ agar tidak terlalu menempel pada Kim Dokja!]
“Uh…!” jang Hayoung yang merasa terintimidasi oleh perkataan
Uriel pun langsung menjauh dariku.
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ menunjukkan senyum
malaikat.]
Kenapa Uriel berkata seperti itu pada Jang Hayoung? Aku
masuk ke dalam ruang perawatan dan bisa melihat Yoo Joonghyuk yang sedang duduk
santai sambil minum teh. Dia berkata, “Kau terlambat.”
“Huh? Kau sudah kembali?”
Aku tidak tahu kemana Yoo Joonghyuk pergi, tapi sepatu boot
yang dia gunakan terlihat kotor karena lumpur. Teh nya juga sudah diganti
dengan yang baru. Apa di tempat ini ada teh herbal? Ternyata protagonis ini
punya selera yang cukup elegan.
Yoo Joonghyuk menatap Jang Hayoung yang ada di sebelahku dan
bertanya. “Apa dia orang yang kau maksud?”
“Benar.” Jawabku. Jang Hayoung maju dan memperkenalkan
dirinya.
“… Apa ini duke barunya? Hai, namaku Aslan.”
“Kau pemuda yang tidak sopan.”
“Maaf saja, aku ini perempuan.”
Tatapan mata mereka terlihat sangat tajam hingga aku bisa
melihat percikan cahaya yang tiba-tiba muncul dari keduanya. Saat aku merasa
atmosfer menjadi semakin canggung, aku langsung memotong pembicaraan mereka
berdua, “Bukannya ini pertama kalinya kalian bertemu? Yoo Joonghyuk, bukannya
kau datang kemari beberapa hari yang lalu?”
“Aku tidak punya waktu untuk menyapanya. Apa teman barumu
itu orang yang tidak bisa membedakan dia ini laki-laki atau perempuan?”*
*) Tampilannya Jang Hayoung itu emang cowok, tapi
dia sebenarnya tuh cewek. Gampangnya, tubuh dia ketika bertransmigrasi saat ini
(tubuhnya Aslan) itu tubuh cowok, tapi dia di masa lalu itu cewek. Makanya dia
merasa kalau dia itu tetap cewek.
Lengkapnya mungkin bisa lihat di laman wikia dia: Klik sini
https://omniscient-readers-viewpoint.fandom.com/wiki/Jang_Hayoung
“Benar.”
“Aku benci orang lemah.”
“… Aku tidak lemah?” Jang Hayoung membusungkan dadanya, tapi
dia sama sekali tidak masuk dalam bidang pandang Yoo Joonghyuk. Jang Hayoung
mungkin memiliki Unidentified Wall, tapi kekuatannya masih belum sepadan dengan
Yoo Joonghyuk yang sudah menjadi transenden. Mereka berdua memang karakter
utama, tapi Yoo Joonghyuk tetap nomor satu.
Yoo Joonghyuk meletakkan gelas nya tanpa suara dan kemudian
berbicara dengan nada yang sangat dingin. “Dia tidak layak. Pastinya anak ini
bukan satu-satunya, kan?”
Aku langsung merespon ucapan Yoo Joonghyuk sebelum Jang
Hayoung bisa menjawabnya. “Oh, Ada satu lagi. Aku belum sempat berbicara
padanya, tapi dia sangat kuat.”
“Siapa?”
“Dia dipanggil Punisher. Dia muncul di kota ini beberapa
hari yang lalu. Kurasa dia akan sangat membantu.”
Yoo Joonghyuk menunjukkan ekspresi yang sulit dijelaskan.
“Orang itu tidak mungkin bisa diajak kerjasama.”
“Huh? Kenapa?”
“Aku sudah mencobanya, tapi dia menolak.”
“Apa yang kau katakan padanya? Apa kau bersikap kasar?
Misalnya kau berkata “Aku akan membunuhmu kalau kau tidak mau membantuku…” begitu?”
Aku langsung terdiam ketika melihat wajah Yoo Joonghyuk yang
mengerikan. Dia pasti punya alasan bagus ketika berkata seperti itu. Aku tidak
tahu kenapa, tapi mungkin mereka punya hubungan romansa di masa lalu yang tidak
berjalan baik. Siapa wanita yang bisa berpacaran dengan Yoo Joonghyuk itu? Dia
tidak ada di novel asli… Tunggu, novel aslinya sudah berubah menjadi novel yang
baru beberapa hari yang lalu. Aku harus segera memeriksanya.
“Kalau begitu hanya ada satu orang yang tersisa…” ucapku
sambil menatap Jang Hayoung.
Jang Hayoung yang merasakan tatapanku pun berkata dengan
wajah merajuk. “Kenapa? Apa yang kau mau?”
“Apa kau melakukan semua yang kuminta?”
“Tentu saja.”
“Bagaimana dengan transenden yang pernah kuberitahukan
padamu?”
“Aku sudah mendapat jawaban. Lihat ini.”
Yoo Joonghyuk mendengarkan percakapan kami sambil menaikkan
salah satu alisnya. “Transenden? Apa yang sedang kalian bicarakan?”
“Ah, orang ini bisa berkomunikasi dengan orang dari skenario
yang berbeda. Bukankah dia sangat berguna?”
Rencana Kim Dokja adalah memamerkan kemampuan Jang Hayoung,
tapi ekspresi Yoo Joonghyuk masih terlihat suram. “Lalu?”
“Yang bisa dia hubungi bukan hanya inkarnasi. Jika kita bisa
merekrut konstelasi atau transenden…”
“Tidak untuk konstelasi. Aku tidak bisa mempercayai mereka.”
“Kalau transenden tidak apa-apa?”
“Apa kau sudah menemukan seseorang?”
Aku menganggukkan kepala. “Aku akan pergi ke Murim Pertama.”
“…. Murim Pertama?”
“Itu adalah tempat dengan populasi transenden terbanyak.”
“Aku tahu apa yang kau pikirkan, tapi apa ada jaminan mereka
lebih kuat dari konstelasi? Ada banyak musuh kuat yang menunggu kita di
skenario selanjutnya.”
“Aku tahu, tapi bukannya masih ada banyak orang kuat di luar
sana?”
“Kau pikir mereka akan membantumu hanya karena mereka
memiliki jiwa petarung dan kesatria? Aku tidak pernah melihat orang seperti itu
di Murim.”
Aku bisa merasakan kebencian yang amat sangat dari nada
suara Yoo Joonghyuk. Itu tidak aneh. Apalagi dia sudah merasakan bagaimana
rasanya berhubungan dengan orang-orang Murim Pertama di regresi sebelumnya.
Tapi…
“Setidaknya ada satu orang yang mungkin mau membantu.”
Aku menatap wajah Yoo Joonghyuk yang semakin tertekuk dan
berbicara dengan nada gembira, “Aku akan meminta bantuan pada Breaking the Sky
Sword Saint.”
Breaking the Sky Sword Saint. Salah satu transenden terkuat
yang ada di novel Cara Bertahan Hidup. Sekarang dia tidak berada di posisi
teratas, tapi kekuatannya tidak bisa diremehkan. Alasan kenapa aku ingin
merekrutnya adalah karena dia master berpedang dari Yoo Joonghyuk.
“Kenapa orang itu?”
“Dia adalah orang yang tidak terikat pada kebaikan atau
keburukan. Lalu, bukannya masuk akal kalau kita memilih master mu?”
Wajah Yoo Joonghyuk semakin tidak enak untuk dilihat, bahkan
ekspresi ini jauh lebih buruk daripada saat aku berkata ingin merekrut
Punisher. Reaksi yang seperti ini…. Rasanya tidak biasa. Yoo Joonghyuk terlihat
pucat dan dahinya dipenuhi dengan bulir keringat. “Tidak boleh.”
“Kenapa?”
“Kalau kubilang tidak, ya tidak. Orang itu tidak akan pernah…”
Ya, aku sudah membaca novel dan tahu kenapa Yoo Joonghyuk bersikap
seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi. Kali ini aku harus melakukan semuanya
sesuai dengan rencana yang sudah kususun. “Tidak, kita harus pergi ke sana. Aku
sudah mendapatkan tiketnya.”
Biyoo melayang mendekat ke arahku dan bersuara pelan.
{Baat!}
Setelah itu layar yang menunjukkan skenario baru muncul di
depan kami.
[Sub-skenario baru
telah muncul!]
Murim Pertama adalah area skenario dimana banyak orang
datang dan pergi, karena itu aku bisa membeli tiket portal dari tas dokkaebi…. Meski
satu tiket harganya 50.000 koin. Akan tetapi, keuntungannya adalah aku bisa
datang dan pergi sesukaku.
“Yoo Joonghyuk, coba pikirkan baik-baik. Mungkin saja kita
bisa bertemu orang yang bukan Breaking the Sky Sword Saint disana. Bukannya ada
beberapa hal berguna yang bisa kau dapatkan disana?”
Murim Pertama adalah tempat berkumpulnya para petarung dari
skenario ke-20 hingga 40. Jika kau pergi ke sana sekarang, pasti ada banyak
informasi dan kepingan tersembunyi yang bisa kami dapatkan.
Yoo Joonghyuk terlihat ragu, tapi beberapa saat kemudian dia
bertanya, “Kapan kau akan pergi?”
Aku tersenyum dan menjawab, “Sekarang juga.”
Chapter 228 Daftar Isi Chapter 230
Komentar
Posting Komentar