ORV Chapter 209: Episode 39 – Unidentified Wall (6)

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya.

 

[Karakter ‘Jang Hayoung’ telah bangkit sebagai ‘Fighter’.]

Sama seperti Guardian yang memiliki skill Guard, Fighter juga memiliki skill Fighter Transformation. Itu adalah skill yang meleburkan semua rasa takut dan mengubahnya menjadi kekuatan. Berkat skill itu, orang yang tadinya dieksploitasi dalam waktu lama bisa mendapatkan kekuatan besar dalam sekejap. Itulah alasan kenapa Jang Hayoung bisa menjadi kandidat yang cocok sebagai Fighter meski tanpa bantuan Unidentified Wall.

“Haaaaaap!”

Masalahnya dia terlalu bersemangat. Langit langsung terbelah setelah Jang Hayoung berteriak. Fighter adalah posisi yang bisa mengeluarkan kekuatan besar yang bisa melawan Eksekusioner. Mungkin Jang Hayoung merasa seperti seorang konstelasi sekarang.

“Jangan main-main, bodoh!” Aku berteriak padanya, tapi sepertinya Jang Hayoung sudah terlalu jauh untuk mendengar teriakanku.

Inilah masalah yang dimiliki Jang Hayoung. Jujur, aku tidak takut dengan bakat Jang Hayoung. Yang kutakutkan adalah dia bertindak tanpa pikir panjang berkat bakatnya yang luar biasa itu.

< Kim Dokja berpikir: Jang Hayoung bukannya tidak memiliki bakat. Sebaliknya, dia memiliki terlalu banyak bakat. >

Jang Hayoung adalah satu-satunya all-rounder di novel Cara Bertahan Hidup. Unidentified Wall miliknya bisa membuat gadis itu bisa mengembangkan semua skill yang dia dapatkan dari dinding dengan sangat cepat.

Tentu dia tidak bisa mencapai level seorang transenden, meskipun begitu Jang Hayoung bisa meningkatkan levelnya lebih cepat dari orang lain. Itu adalah bakat yang lebih hebat jika dibandingkan dengan latihan orang biasa dalam waktu yang sama. Bakat seperti itu pasti bisa membuat pemiliknya mendapatkan bakat lain yang sama berbahaya nya.

“A pa ya ng kau…”

Aku hampir tidak bisa mengejar Jang Hayoung yang sudah melawan satu Eksekusioner. Percikan cahaya yang menyelimuti tubuh gadis itu itu berhasil melindunginya dari sabit milik musuhnya itu.

[‘Tanda’ tidak bisa digunakan untuk posisi ini.]

Mungkin Eksekusioner itu sedang melihat pesan seperti itu.

“I ni… A pa mu ngk in kau…?”

Tapi responnya terlalu terlambat. Jang Hayoung berhasil menangkis sabit Eksekusioner itu dan mencengkram lehernya dengan cepat.

“Ke ok…!”

Seorang Fighter tidak mungkin bisa mengeluarkan kekuatan sebesar ini. Biasanya mereka hanya bisa mengeluarkan kekuatan 1 level di atas Eksekusioner.

Sekarang Jang Hayoung benar-benar bisa melampaui kekuatan Eksekusioner yang ada di depannya. Ini bisa terjadi karena dia adalah Jang Hayoung.

Eksekusioner yang tertangkap mulai mencoba melepaskan dirinya, tapi dia tidak bisa lepas dari cengkraman Jang Hayoung yang semakin erat. Beberapa detik setelah itu, aku bisa melihat suara tulang patah dan tubuh Eksekusioner itu perlahan berhenti bergerak.

Setelahnya pakaian Eksekusioner itu berterbangan. Itu adalah akhir yang absurd bagi eksistensi yang sudah mendominasi kompleks industri selama beberapa dekade.

[Satu Eksekusioner berhasil dibunuh oleh Fighter.]

[Jumlah Eksekusioner yang tersisa: 6]

Para warga yang terluka akibat serangan Eksekusioner langsung menatap kami berdua. Api milik Jang Hayoung berhasil menerangi malam kelam ini… Dan entah kenapa rasanya kami seperti sedang melihat cahaya matahari yang menenangkan. Akan tetapi Jang hayoung bukan satu-satunya matahari malam ini.

“E-eksekusioner sudah mati! Satu eksekusioner sudah mati!”

“Tidak mungkin. Malam belum berakhir, kan!?”

“Fighter sudah muncul!”

Setelah Eksekusioner itu mati, orang-orang yang bersembunyi di dalam rumah mulai menjulurkan kepalanya. Mereka adalah orang-orang yang sudah lama hidup di bawah bayang-bayang Eksekusioner.

[Para warga terpengaruh panasnya revolusi.]

Satu per satu dari mereka mulai keluar dari rumah. Mereka menatap Jang Hayoung seakan gadis itu adalah pemimpin mereka.

[Karakter ‘Jang Hayoung’ merasa tegang karena Fighter Transformation.]

… Bocah itu sepertinya berpikir jika dia adalah Revolusioner. Aku menepuk punggung gadis itu dengan cukup keras.

“Uh…!”

Mata Jang Hayoung memerah dan dia mulai sadar. Dia menatapku dengan tajam. “Hei, sakit! Kenapa kau memukulku sekeras itu!?”

“Tenangkan pikiranmu. Kau bisa kena masalah jika melakukan hal bodoh seperti itu.”

< “Harusnya orang-orang itu mulai bersemangat. Jika orang yang memimpin juga ikut terbawa ke dalamnya, revolusi tidak akan bisa menahan api yang muncul dan akan menghilang sebelum terbakar dengan benar.” >

Ini adalah kata-kata Yoo Joonghyuk di regresi ke-111. Itu adalah kalimat yang membuatku malu untuk mengatakannya, karena itu aku tetap diam.

Jang Hayoung menatapku sambil menggembungkan pipinya. “Pukulanmu lebih sakit daripada pukulan Eksekusioner.”

“Kalau begitu aku akan benar-benar memukulmu.”

Kekuatan Jang Hayoung sekarang dibatasi oleh skenario dan hanya bisa digunakan untuk melawan Eksekusioner. Terbawa dengan kekuatan seperti itu akan sangat berbahaya baginya.

Aileen berteriak pada kami dari kejauhan. “Ada dua di arah barat! Satu di Selatan! Yang lainnya di utara!”

Maksud dari jumlah yang dikatakan Aileen sudah jelas.

“Ayo bergerak.”

Jang Hayoung menganggukkan kepalanya dan mulai berlari. Ketika aku sedang memperhatikan gadis itu berlari mendahuluiku aku mendapatkan sebuah pesan.

[‘Fourth Wall’ sedang menatap ‘Jang Hayoung’ dengan mata kelaparan.]

“Tidak.  Jangan coba-coba memikirkan hal itu.”

Sama seperti ketika aku sedang melawan Nirvana dan Outer God. Fourth Wall juga menginginkan cerita Jang Hayoung. Mungkin yang dia inginkan bukan hanya gadis itu, tapi juga Unidentified Wall.

[‘Fourth Wall’ meminta maaf.]

“Kupikir kau ingin berteman dengan dinding itu. Kau tidak boleh memakan teman sendiri.”

< Kim Dokja yang ingin berteman dengan Fourth Wall mengatakan sesuatu yang bagus. >

Dia benar-benar bocah nakal.

“Waaaaahhhhh!”

Aku langsung berlari ketika mendengar teriakan itu.

“Fighter sudah muncul! Bertahanlah!”

Mereka berteriak sambil mengacungkan senjata masing-masing ke arah Eksekusioner. Setelahnya mereka menembakkan sihir ke berbagai arah di kompleks industri.

Mereka sedang melawan balik. Mereka melawan musuh yang tidak bisa mereka hadapi. Aku akan percaya jika salah satu dari mereka adalah Revolusioner.

[Seorang Eksekusioner berhasil dibunuh oleh Fighter.]

[Jumlah Eksekusioner yang tersisa: 5]

Jang Hayoung berhasil mengalahkan 1 Eksekusioner lagi. Sekarang hanya 5 orang yang masih tersisa. Setelah semua Eksekusioner mati, Duke tidak akan bisa bersembunyi di balik meja kerjanya. Mulai sekarang, revolusi yang sesungguhnya akan dimulai.

“Bunuh semuanya!”

“Wahhhh!”

Saat para warga mendapatkan keberanian, para Eksekusioner mulai melambat. Tidak ada seorangpun yang bisa menyakiti Eksekusioner di Malam hari kecuali Fighter. Meski begitu, suasana malam ini pasti memberikan tekanan yang besar untuk mereka.

“Bo doh…”

Satu Eksekusioner kembali mengayunkan sabitnya dan menyerang Jang Hayoung. Dua Eksekusioner sudah mati,karenanya dia tidak mau melawan Jang Hayoung sendirian. Eksekusioner langsung lari seakan mereka ketakutan saat melihat Jang Hayoung.

Para warga melihat Eksekusioner berlari, seketika mereka berteriak, “Mereka kabur!”

Jang Hayoung mendarat di salah satu atap rumah yang ada di kompleks industri dan kemudian mengejar Eksekusioner itu.

Semuanya berjalan lancar. Jika begini Malam bisa dilalui tanpa ada korban jiwa. Duke terpaksa harus membatalkan Malam untuk mengurangi damage yang diterima para Eksekusioner.

< Mes ki beg itu, Kim Do kja ha ru s te tap wa s pa da hi ngga Ma lam be r ak hir. >

Ada banyak ‘Revolusioner’ yang mati dalam sejarah Demon World. Hingga Malam menghilang, Revolusioner harus tetap waspada. Ya, itu juga berlaku untukku yang hanya seorang Revolusioner palsu.

< Kim Dokja berpikir: Spy Han Myungoh sudah berada di pihakku dan 3 Eksekusioner sudah dibunuh kemarin. >

Keseimbangan kekuatan yang ada di tempat ini hancur dan atmosfer kompleks industri berubah dengan cepat. Dalam kondisi seperti ini, Duke tidak akan mengirim Malam tanpa rencana.

Setidaknya, Duke Syswitz yang kuketahui tidak akan melakukannya…

Sesaat setelah aku memikirkannya, aku merasakan sesuatu yang melayang menuju leherku dan aku langsung menghindar dengan cepat. Ada 4 sabit yang melayang di dekat kepalaku. Leherku pasti sudah putus jika aku terlambat sedetik saja.

… Eksekusioner yang tersisa bersembunyi dan mengambil kesempatan untuk melancarkan serangan dadakan. Selain Eksekusioner yang dikejar Jang Hayoung, 4 Eksekusioner yang tersisa langsung mengincarku, tapi ini tidak bisa dibandingkan dengan Malam pertama. Aku langsung menggunakan Bookmark untuk mengaktifkan Way of the Wind, tapi semua itu belum cukup untuk menghindari semua serangan sabit itu.

“Guardian!”

[Seseorang menggunakan vitalitas mereka untuk melindungimu.]

Mark yang sedang bersembunyi menggunakan skill Guard kepadaku. Sisa poin milik Mark sekarang hanya ada 2. Sayangnya para Eksekusioner tidak pergi meski efek Guard sedang aktif melindungiku.

< Kim Dokja yang bodoh mulai berpikir. >

Sepertinya mereka sedang mengulur waktu. Apa ini rencana Duke?

< Duke tahu Fighter akan muncul Malam ini. >

… Jang Hayoung dalam bahaya. Aku memadatkan angin dengan menggunakan Way of the Wind dan membuat ledakan besar tepat di belakangku. Aku menggunakan energi hempasan angin itu untuk menerbangkan tubuhku secepat komet. Eksekusioner yang sedang menghadangku langsung berteriak panik.

“Ber hen ti!”

Aku meminjam kekuatan Guar dan Wave untuk menghancurkan dinding pelindung milik Eksekusioner. Jang Hayoung sudah pergi mengejar salah satu Eksekusioner. Mungkin di sana juga ada…

“Aaack!”

Aku mendengar teriakan keras dan beberapa saat kemudian aku melihat tubuh Jang Hayoung yang berlumuran darah melayang dengan cepat. Sial, ini alasan aku memukulnya tadi. Aku mengontrol angin dan menangkap tubuh gadis itu. “Hei, kau baik-baik saja?”

“Heook, keok…”

Gadis itu memuntahkan darah yang memenuhi mulutnya. Lukanya tidak fatal, tapi akan sulit untuk membuatnya terus bertarung dalam kondisi seperti ini. Aku ingin tahu siapa yang bisa membuat Fighter terluka seperti ini, tapi aku langsung mengerti ketika melihat Eksekusioner yang lebih besar daripada biasanya berjalan ke arah kami.

“Re vol u sio ner?”

Tidak mungkin. Eksekusioner tidak mungkin bisa menang dari Fighter ketika Malam tiba. Tapi dia ini…

Kerah jubah milik Eksekusioner itu perlahan tersibak dan akhirnya aku bisa melihat wajah Demon yang ada di baliknya. Sekarang aku tahu apa yang terjadi. Jang Hayoung tidak terkena serangan dari Eksekusioner. kekuatan Demon ini tidak bisa dibandingkan dengan Demon Baron dan Earl pertama yang kutemui di dunia ini.

Aku menatap Demon itu dengan seksama dan bertanya, “Kau menggunakan kepalamu dan menggunakan teknik selain Execution. Kau bukan Duke, jadi kau pasti Marquis, kan. Apa tebakanku benar?”

“Aku bertanya duluan. Apa kau Revolusioner nya?”

“Benar. Aku revolusioner.”

“Nada bicaramu sangat tidak sopan.” Alis tebal Demon itu berkedut dan kemudian dia menyebutkan namanya. “Namaku Marquis Osteon.”

Demon Marquis Osteon. Dia adalah salah satu dari dua marquis yang membantu Duke Syswitz mengatur kompleks industri ini.

“Kurasa masih ada satu orang yang bersembunyi.”

“… Matamu cukup tajam.” Dari beberapa demon yang muncul dari balik kegelapan, ada satu yang sepertinya tidak memiliki kekuatan Eksekusioner.

“Kau juga marquis?”

Yang menjawab pertanyaanku bukan demon itu.

Marquis Cuarteto berdiri di bawah sinar bulan. Disaat yang sama para warga yang ada di sekitar langsung berteriak.

Osteon dan Cuarteto. Mereka adalah 2 marquis yang memimpin kompleks industri Syswitz. Hal ini menyebabkan semua warga berteriak ketakutan.

“Ahhh…!!”

Duke Syswitz menyukai hal yang pasti. Dia tidak mengetahui identitas musuh yang sedang dia hadapi, karena itu dia mengirim kedua marquis nya untuk menyelesaikan masalah yang muncul.

“Kau sudah membuat keributan di waktu yang sangat penting ini. Kau benar-benar berani, ya.”

Mereka menatapku dengan ekspresi kesal, mirip seperti karyawan yang dipaksa menyelesaikan tugas milik ketua bagiannya. Hal ini bisa dimaklumi karena mereka sudah ratusan tahun mengatur kompleks industri ini.

Setelah memastikan jika aku akan mati hari ini, kedua marquis itu pun menatap kerumunan warga. Semua orang yang ada di sana berteriak takut dan langsung berlutut memohon ampun. Mereka semua berlutut ketakutan sambil menahan nafas mereka.

Salah satu marquis berkata pada mereka, “Ini adalah harga yang harus kalian bayar.”

[Cerita ‘Ruler’s Command’ Diaktifkan.]

Kalimat yang diucapkan oleh marquis itu berhasil menancapkan ancaman pada hati semua orang. Tidak ada yang terjadi, tapi kata-kata itu berhasil mendominasi imajinasi mereka.

“Kalian akan kehilangan semua hal yang berharga bagi kalian.”

Mereka membayangkan keluarga mereka yang paling berharga.”

“Kalian akan kehilangan malam yang damai.”

Mereka akan kehilangan malam damai dimana mereka tidak perlu memikirkan para Eksekusioner.

“Kalian akan membayar harga mahal karena sudah mengganggu kedamaian kompleks industri.”

Mereka akan membayar harga yang tidak bisa mereka tanggung.

“Ini adalah arti dari revolusi yang sesungguhnya.”

Kalimat itu terasa seperti sebuah putusan hakim. Para warga hanya bisa mendengarkannya sambil menatap para marquis dengan mata ketakutan. Kedua demon itu tertawa puas ketika melihat ekspresi warga yang ada di depan mereka.

“Lihat! harapan kalian sudah musnah.”

Mereka memutuskan jika ini adalah waktu yang tepat untuk menguatkan sistem pemerintahan mereka.

Bihyung harus melihat omong kosong ini. Dua marquis itu berbalik ke arahku sambil mengarahkan ‘status’ mereka padaku. Orang biasa pasti akan merasa sangat ketakutan ketika merasakannya.

Akan tetapi ketika semua orang hanya bisa berlutut… bersujud menyentuh tanah, hanya aku yang berdiri tegap. 2 marquis yang bingung kembali menatapku dan berteriak, “Lihat! Lihat bagaimana dia jatuh!”

2 marquis itu mencoba menggunakan ‘status’ mereka untuk menekanku sebanyak beberapa kali. Pembuluh darah mereka berkedut seakan mereka sedang menggunakan seluruh kekuatan mereka untuk membuatku terintimidasi.

“Jatuh….! Jatuh….!? Eh? Tidak, ini…?”

Perlahan, aku berjalan mendekati mereka.

< Kim Dokja berpikir. >

Hanya Fighter yang bisa mengalahkan Eksekusioner waktu Malam tiba. Musuh memutuskan untuk menggunakan pasukan mereka dan tidak menggunakan ‘posisi’ yang ada dalam skenario. Karena itu aku perlu memberikan respon yang tepat pada mereka.

< Ini tidak bisa dihindarkan. >

Jika aku mengaktifkan kekuatan ini, tubuh inkarnasiku akan menerima damage. Tapi, aku harus melakukannya untuk membereskan 2 marquis ini. Aku harus menggunakan kekuatan seminimum mungkin. Aku harus mengalahkan mereka dengan cara yang paling efektif dan optimal.

“Kau..?”

Aku tahu apa yang ingin mereka tanyakan, karena itu aku memotong ucapan mereka dan bertanya balik, “Siapa aku?”

Bangsawan tingkat marquis biasanya sangat kuat. Tapi tidak peduli seberapa kuat mereka, itu hanya dilihat dari sudut pandang inkarnasi. Faktanya kekuatan mereka bahkan tidak mencapai level konstelasi upper grade.

Perlahan aku menutup mata dan menarik nafas panjang. Aku merasa tidak nyaman karena tidak pernah melakukan ini sebelumnya.

[‘Status’ konstelasi telah dilepaskan.]

‘Status’ yang tidak bisa dibandingkan dengan milik mereka mulai menyebar dan memberi tekanan luar biasa pada semua orang yang ada di dekatku.

 

Chapter 208     Daftar Isi     Chapter 210


Komentar

Postingan Populer