Mahouka Vol.13 Chapter 6 Part 12
Disclaimer: Novel bukan punya saya
Fujibayashi tidak bisa menyembunyikannya. Dia tidak bisa berbohong.
“Untuk membuat Parasidoll mengamuk, seseorang harus melepas
mantra yang mengikat parasite ke tubuh mekanis mereka, setelah itu ikat parasit
yang sudah bebas itu kembali ke tubuh mekanis sekali lagi. Saat parasite sudah
terikat dengan tubuh mekanis mereka untuk yang kedua kalinya, mantra pertama
tidak akan memiliki efek apapun.”
“Saya tidak tahu....”
“Aku mengerti.... Apa uji laboratorium belum sampai ke titik
itu?”
Yakumo memalingkan tatapannya dari Fujibayashi.
Wanita itu jatuh ke tanah dengan wajah lelah.
Yakumo lalu berkata ke arah kegelapan.
“Kau sudah mendengarnya Kazama-san. Apa kau sudah tahu?”
Kegelapan itu membentuk sosok seorang laki-laki. Kazama
muncul dari balik cahaya lampu jalan yang menghubungkan tempat parkir dan
hotel.
“Tahu apa?”
“Jika Tatsuya tidak harus melewati jembatan berbahaya itu.”
“Tidak. Saya tidak tahu.”
Fujibayashi menatap wajah atasannya itu dengan wajah kaget.
Mungkin dia tidak tahu jika dirinya sedang diawasi. Kazama menjawab pertanyaan
Yakumo tanpa menatap bawahannya itu. Wajahnya terlihat termenung.
“Apa kau tidak bertanya pada nona muda ini?” tanya Yakumo.
“Tidak.”
Kazama adalah pengguna sihir kuno. Dia pasti tahu satu atau
dua hal mengenai teknik boneka seperti ini. DIa pasti tahu soal mantra pengaman yang ada di tubuh para robot itu. Dan
jika dia secara sengaja tidak bertanya soal itu, maka...
“Hmm.... Sepertinya kau punya alasan tertentu hingga kau
ingin Tatsuya menghancurkan mereka, bukan begitu?”
“Bukannya anda juga tidak memberitahunya, master?”
Dengan menjawab pertanyaan pertama dengan pertanyaan lain,
Kazama secara tidak langsung mengkonfirmasi jawaban dari Yakumo.
“Saya tidak mau membela diri sendiri, tapi komandan tidak
punya pengetahuan soal ini. Dia memang sangat mengerti soal teori penggunaan
sihir, tapi itu hanya sihir modern—dia bisa dibilang amatir soal sihir kuno
seperti ini.” ucap Fujibayashi.
“Ya, dan kupikir itulah
alasan kenapa kau menjadi bawahannya...”
“Master, kenapa anda tidak menghentikan Tatsuya?”
Sepertinya Kazama tidak berniat menjawab pertanyaan yang
tidak memihak padanya.
“Karena itu bukan hal yang benar.”
Yakumo juga tidak mempermasalahkannya. Dari awal dia tidak
bermaksud untuk menyalahkan Kazama.
“Fujibayashi-san, mari kembali ke pembicaraan awal kita.”
Jika Yakumo merasa tidak ada yang berbahaya, dia pasti akan
berkata apa adanya pada Tatsuya.
“Itu adalah teori umumnya. Dalam kasus tertentu, ada
kemungkinan jika semuanya tidak akan berjalan dengan lancar.”
Yakumo yang sudah bersumpah untuk tidak mencampuri urusan
duniawi pun memutuskan untuk ikut campur, karena jika masalah ini tidak
diselesaikan hingga akhir maka efeknya bisa menjadi sangat luar biasa.
“... Apa maksud anda?”
“Kudou Retsu mungkin juga menggunakan prekonsepsi yang sama.
Tidak hanya dia—mungkin semua tetua
yang ada di Laboratorium Sembilan juga menggunakan ‘pemikiran’ yang sama.”
Yakumo sendiri mungkin sudah mencapai usia dimana dia
harusnya juga dipanggil sebagai tetua, tapi dia malah menggunakan kata tersebut
untuk menyebut generasi terdahulu dari klan Sembilan.
“Aku yakin kau sudah mendapatkan laporan mendetail dari
Tatsuya mengenai kemampuan para parasite, hmm?”
Kazama dan Fujibayashi menganggukkan kepalanya.
“Parasite tertarik datang kemari dari dimensi yang bukan
dunia ini karena adanya keinginan yang kuat, setelah itu mereka masuk ke dunia
melalui sebuah lubang kecil yang ada di lembaran dimensi. Mereka menyatu dengan
orang yang memiliki keinginan kuat dan menggunakan emosi itu sebagai sumber
energi.”
Yakumo mengulangi kata kinginan
kuat itu beberapa kali, dan Fujibayashi langsung menyadari apa maksudnya.
“Tunggu... Sensei, apakah yang anda maksud...!?”
“Keinginan yang kuat. Dan disini, di Kompetisi Sembilan
Sekolah... Dalam event yang akan digelar besok... Bukankah ada sebuah tempat
yang dipenuhi oleh emosi seperti itu?”
“Anda ingin mengatakan jika Binding Spell yang tertanam
dalam parasite akan mengalami malfungsi...?” tanya Kazama sambil menggeram
pelan.
“Mereka mungkin akan mengamuk, mungkin juga tidak. Kurasa
kita tidak bisa membuat keputusan sebelum melihatnya dengan jelas. Setidaknya
itu adalah pendapatku.”
Jawaban Yakumo terdengar sangat tidak bertanggung jawab tapi
juga terdengar sangat jujur.
“Dan Parasidoll yang mengamuk pasti akan dihancurkan.
Kemudian parasite yang lepas dari tubuh mereka mungkin akan tertarik pada para
murid yang memiliki keinginan kuat untuk memenangkan pertandingan.”
Kazama dan Fujibayashi tidak bisa membantah skenario
terburuk yang dikatakan oleh Yakumo. Bahkan, jika Kudou Retsu berada di sini
sekarang, dia pasti hanya bisa memasang wajah pucat tanpa bisa membantah
perkataan Yakumo sama sekali.
“Karena itu aku berpikir, sebagai hasil dari semua itu,
memberikan combat uniform pada Tatsuya adalah pilihan yang tepat. Lalu
keputusanmu, Kazama-san—jika Tatsuya mengahancurkan Parasidoll dengan
keinginannya sendiri, itu akan membuat pihak militer membatalkan rencana bodoh
mereka untuk menggunakan iblis demi keuntungan sendiri—mungkin itu juga akan
berjalan dengan lancar jika Tatsuya menghancurkan para robot itu. Karena itu,
aku akan menyimpan insiden ini untuk diriku sendiri. Sebagai gantinya, aku
ingin kau memberitahuku sesuatu.”
Yakumo berbalik menghadap Kazama dan meminta informasi
sebagai ganti agar dia tidak mengatakan hal ini pada Saeki.
“Apa itu?”
“Siapa yang mengirim para imortalis dari benua utama kepada
keluarga Kudou?”
Meski Kazama ingin menjawab, dia juga tidak tahu siapa orang
itu. Akan tetapi yang menjawab pertanyaan Yakumo adalah Fujibayashi.
“... Seorang laki-laki muda bernama Zhou Gongjin dari
Chinatown Yokohama.”
“Zhou Gongjin dari Chinatown Yokohama. Aku mengerti. Aku
sudah berulang kali mendengar nama itu belakangan ini.”
“Anda tahu siapa dia, Master?” tanya Kazama.
Yakumo tidak menjawab pertanyaan itu. “Baiklah. Aku sudah
mendapatkan informasi yang kuinginkan, karena itu aku akan segera pergi.
Seperti yang kujanjikan, aku akan menyembunyikan informasi ini dan menjauh dari
masalah ini sejauh yang kubisa.”
Setelah itu Yakumo menapakkan kaki ke dalam hutan dan
menghilang dalam kegelapan.
Setelah Yakumo pergi, Letnan Fujibayashi memberanikan diri
untuk menjelaskan situasi yang sedang terjadi pada atasannya.
“Komandan, saya...”
“Kita pergi, Letnan. Jangan sampai Tatsuya melihat kita
berada disini.”
Kazama memotong ucapan Fujibayashi dan langsung berjalan ke
arah hotel.
Mungkin Fujibayashi tidak ingin menerima kritik dari Tatsuya
setelah menerima ceramah singkat dari Yakumo, karena itu dia hanya bisa
berjalan di belakang sang atasan dan bersiap untuk menerima hukuman.
“Letnan.”
Kazama memanggil Fujibayashi tanpa membalikkan badannya.
“Ya, Komandan?”
“Sepertinya Yang Mulia Kudou juga sudah menipumu.”
“Apa?” Fujibayashi merasa sangat kaget hingga hampir
tersandung batu yang ada di jalan.
“Ada kemungkinan jika Parasidoll lepas kendali. Tapi dia
berkata padamu jika hal seperti itu tidak mungkin terjadi. Apa itu benar?”
“Uh, ya pak.”
Meski Fujibayashi tidak bisa mengetahui apa yang diinginkan
oleh Kazama sekarang, setidaknya dia bisa membuat tebakan kasar.
“Kau mencoba mengkonfirmasi kebenaran informasi itu dengan
caramu sendiri. Tidak segera melaporkannya adalah sebuh blunder dan pada
akhirnya kau malah membawa informasi yang salah pada kami. Sebagai hasilnya kau
ingin mencegah perintah yang salah agar tidak diberikan pada petugas lapang.”
Kazama berkata jika dia akan mengabaikan fakta jika
Fujibayashi berasal dari keluarga besar Kudou.
“Letnan, kerja bagus.”
“Tidak, saya... Terimakasih, pak.”
Setelah itu Kazama terus berjalan tanpa berhenti sedangkan
Fujibayashi menundukkan kepalanya dalam-dalam ke arah sang atasan.
Chapter 6-11 Daftar Isi Chapter 7-1
Komentar
Posting Komentar