ORV Chapter 216: Episode 41 – Real Revolutionary (2)

 Disclaiemel lagi: you know lah. Ini bukan novel saya. I'm just a translator haha

XXXXX

“… Apa yang tidak kau katakan?”

Ya, memang ada konstelasi baik di dunia ini. Mereka adalah konstelasi yang pernah kubaca dalam novel Cara Bertahan Hidup. Setelah novel itu menjadi kenyataan, ada beberapa konstelasi yang kunilai ulang. Tetap saja, hal itu tidak mengubah inti mereka sebagai seorang ‘konstelasi’.

Aku tidak tahu bagaimana ekspresi wajahku, tapi sepertinya Jang Hayoung menatapku dengan tatapan khawatir. “… Apa ada yang salah?”

“Tidak. Tidak ada apa-apa.”

“Lalu apa yang kau khawatirkan?”

Aku merasa agak ragu untuk mengatakannya, karena itu aku hanya menggelengkan kepalaku. Jang Hayoung menatapku dan berkata, “Aku ingin mendengarnya?”

Ada sesuatu yang terasa nostalgia pada ucapan anak muda yang ada di depanku ini, dan aku tidak bisa menahan senyumku. Aku memperhatikan wajah Jang Hayoung dengan seksama. Hidung mancung dan wajah putih bersih. Mata tajam yang dibingkai alis yang membentuk garis halus…

Rasa bersalah mulai muncul di hatiku.

< Dia adalah anak yang menyukai cerita. >

< Karena Yoo Joonghyuk adalah orang yang baik, anak ini harus merasakan pahitnya kenyataan… >

< Joonghyuk tidak mendengarkan orang lain. Orang lainlah yang harus mendengarkannya. >

Hasil dari komentar yang kubuat akhirnya muncul di depanku. Anak ini memiliki mata untuk melihat dunia, hidung untuk bernafas, dan telinga untuk mendengar banyak cerita. Mungkin karena rasa bersalah yang kurasakan padanya aku pun mengatakan ini secara tidak sadar. “Ada juga orang-orang yang memikirkan hal buruk.”

“Orang-orang?”

Aku menganggukkan kepala dan melanjutkan ucapanku. “Pada dasarnya mereka orang jahat. Mereka menyiksa atau menyebar gosip tentang orang lain, bahkan ada yang melakukan banyak perbuatan buruk.”

Jang Hayoung mendengarkan ceritaku dan bertanya, “Apa kau membenci orang yang sedang kau bicarakan?”

“… Aku juga berpikir begitu, tapi jujur aku tidak terlalu yakin.”

Aku tidak tahu apakah aku harus menanggapi pertanyaan itu dengan serius atau tidak.

“Beberapa orang lebih baik dari perkiraanku dan beberapa orang melakukan hal yang berbeda dari yang kuketahui.”

Ada banyak kalimat dalam novel yang mulai mengalir dalam otakku.

“Mana yang benar? Mana realitas dan mana yang bukan? Aku tidak begitu memahaminya.”

Jang Hayoung hanya mendengarkan kata-kataku yang terdengar absurd. Sudah berapa lama waktu berlalu? begitu Pikir Jang Hayoung, dia bertanya “Aku agak kesulitan memahami apa yang sedang membuatmu khawatir… Jadi kau ingin tahu lebih banyak tentang orang-orang ini?”

“Apa?” ujarku.

“Mereka memang terlihat seperti orang jahat, tapi beberapa dari mereka baik, kok. Bukannya kau sudah tahu itu?”

Kenapa kata-katanya terdengar romantis? Pilihan ini memang ada efek sampingnya, tapi saat aku memikirkannya kembali mungkin itulah yang menyebabkanku berpikir seperti ini. Jang Hayoung menganggukkan kepalanya dan berkata, “Kadang kau juga harus berbicara… Maksudku berbicara pada orang lain.”

“Itu tidak ada gunanya.”

“Memangnya kenapa?”

“Hanya saja…”

Aku tidak bisa menjelaskannya dengan baik. Tapi bisa dibilang itu adalah perasaan tak berdaya yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Itu adalah perasaan yang muncul ketika seseorang merasa sangat putus asa hingga mereka bisa mengungkapkan isi hatinya yang terdalam.

“Aku merasa seperti sedang berhadapan dengan dinding yang sangat besar.”

[‘Fourth Wall’ sedang menatapmu.]

“Kau dan aku memang terlihat sedang berbicara satu sama lain, tapi kita sama sekali tidak berkomunikasi. Tidak ada yang namanya komunikasi di dunia ini.”

[‘Unidentified Wall’ sedang menatap ‘Fourth Wall’.]

< Kim Dokja berpikir: Mungkin realitas dan cerita dalam novel itu sama saja. >

< Aku sudah membacanya selama ini, tapi aku masih belum bisa memahaminya. >

< Dan mungkin aku tidak akan pernah bisa memahaminya. >

I felt like I was mistaken and that the moment I spoke these words, everything would change. This optical illusion was broken by Jang Hayoung’s words.”I might be different from others but of course, there is no such thing.”

Rasanya aku sudah membuat kesalahan saat mengatakan semua itu. Semua bisa berubah dengan mudah. Ilusi optis yang kurasakan hancur dengan kata-kata dari Jang Hayoung. “Aku mungkin berbeda dari orang kebanyakan, tapi tentu yang seperti itu tidak ada.”

“Ha?”

“Semua orang memiliki dinding dan komunikasi tidak bisa dilakukan… Itu sudah jelas.”

Aku tidak percaya jika Jang Hayoung yang gampang bergaul juga memikirkan hal yang sama. Ini agak mengejutkan. Jang Hayoung melanjutkan ucapannya. “Tetapi kita tetap harus berbicara dengan orang lain. Meski ada dinding besar yang menghalangi, masih ada seseorang di balik dinding itu yang sedang menunggu.”

“… Apa yang bisa kulakukan jika ada dinding yang menghalangi komunikasi kami?”

“Tulis saja apa yang ingin kau katakan di dinding itu.”

Aku hanya bisa terdiam saat mendengarnya.

“Jika kau mau ke belakang untuk buang air, kau tinggal menuliskan sesuatu di dinding itu. Dengan begitu lawan bicaramu bisa mengetahui apa yang sedang terjadi.”

“Kenapa kau mau melakukan hal menyusahkan seperti itu? Orang yang ada di balik dinding…”

“Tetap saja. Kau harus meninggalkan tanda.” Apa itu masuk akal? “Tidak ada maksud tersembunyi.”

“Lalu?”

“Yang paling penting kau meninggalkan pesan disana.”

“Orang yang ada di balik dinding tidak akan bisa membacanya. Jadi untuk apa kau melakukannya?”

“Setidaknya dinding itu sudah berubah.” Aku terdiam selama beberapa detik. Di saat yang sama Jang Hayoung berkata dengan nada penuh percaya diri, “Suatu saat nanti seseorang mungkin akan membacanya.”

Aku menatap Jang Hayoung. Jang Hayong yang lahir di dunia ini karena kerakusanku. Dia yang hidup tanpa hubungan apa-apa denganku. Mungkin dia bisa menjadi orang yang lebih baik dari perkiraanku. Aku tertawa kecut saat mendengar ucapan gadis itu. “Aku punya satu pertanyaan.”

“…Huh?”

“Apa kau berbicara dengan konstelasi dengan cara yang sama?”

“Ah, itu…”

Dilihat dari raut wajahnya, tebakanku pasti benar. Aku cukup memahami cara kerja pikiran para konstelasi. Mereka memang makhluk terkuat di alam semesta ini, tapi di saat yang sama mereka adalah makhluk yang paling kesepian. Mereka adalah penulis, tapi di saat yang sama mereka juga menonton cerita-cerita yang ada di alam semesta. Jang Hayoung pasti mendengarkan kata-kata mereka sama seperti dia mendengarkan kata-kataku.

[Konstelasi ‘Nouveau Richer Snake Boss’ sedang menatap inkarnasi yang tidak sopan!]

Jang Hayoung menatap langit setelah membaca pesan itu. Berkat interferensi dari Biyoo, Nouveau Richer Snake Boss tidak bisa mengetahui lokasiku untuk saat ini. Tapi hal itu tidak akan bertahan lama.

Jang Hayoung bertanya dengan nada khawatir. “… Apa bajingan itu bermaksud tetap di sini?

“Mungkin saja.”

Mungkin dia merasa dipermalukan, karena itu dia berniat untuk menghancurkan channel ini. Aku berpikir selama beberapa detik sebelum membuat keputusan.

Jang Hayoung benar. Meski ada dinding di antara kami, aku harus menulis sesuatu di dinding itu. Aku harus melakukannya meski itu tidak bisa merubah apapun…

Aku tidak mau menjadi seseorang yang hanya membaca.

“Jang Hayoung, apa kau bisa menghubungi orang ini?”

Saat aku memikirkannya kembali, aku sudah berperan sebagai pembaca untuk waktu yang sangat lama. Untuk melihat ending yang kuinginkan, aku harus menciptakan cerita baru dengan tanganku sendiri. Jujur saja, aku sudah merubah kenyataan di dunia ini, karenanya aku juga tidak tahu siapa yang akan membaca ceritaku.

“Siapa?”

Aku tidak tahu apakah konstelasi itu akan menjawab permintaanku atau tidak. Setelah aku membuka channel ini… Jika orang itu mau membantu, skenario revolusi pasti bisa berakhir tanpa masalah.

Pesan baru muncul di udara.

[Malam ke-5 telah tiba.]

Suara terompet yang menakutkan terdengar nyaring di seluruh kota. Aku menatap kompleks industri, di sana aku bisa melihat orang-orang mulai berteriak kesakitan di tengah kobaran api. Aku berlari menghampiri Aillen dan Mark dengan wajah suram.

“Kumpulkan semua warga.”

***

Duke sudah tersudut. Hal itu terlihat sangat jelas ketika Malam ke-4 berakhir. Energi untuk mengaktifkan pabrik tidak bisa terpenuhi karena ulah penculik budak. Karena itu Duke tidak bisa bertindak untuk sementara waktu.

Akan tetapi duke tetap memimpin para bangsawan di Malam ini.

< Kim Dokja berpikir: Apa yang dia inginkan? >

Kepalaku dipenuhi oleh skenario rumit, mengingat ada konstelasi yang juga ikut melakukan intervensi disini. Lebih parahnya lagi, konstelasi yang kuhubungi sama sekali belum menunjukkan batang hidungnya.

< Tidak apa. Ayo berpikir positif. Mungkin ini bisa menjadi sebuah kesempatan. >

Ya. Aku tidak membutuhkan pikiran yang lemah. Sekarang aku adalah konstelasi. Aku sudah melakukan yang terbaik hingga detik ini, karena itu harusnya tidak ada masalah besar yang terjadi.

“Jang Hayoung! tolong urus para eksekusioner! Jangan biarkan mereka bergabung dengan para bangsawan!”

“Aku tahu!”

Aku berlari ke jalan dengan menggunakan Way of the Wind dan berhasil mencapai kobaran api terbesar. Sudah berapa lama api itu berkobar? Ketika aku sedang sibuk memperhatikan situasi, tiba-tiba mataku tertuju pada satu titik. Ada seorang demon yang berdiri di tengah-tengah reruntuhan.

“Apa kau revolusioner?”

Dia adalah demon berambut panjang yang diliputi api berwarna merah. Wajahku bahkan sampai terasa perih karena panas yang menguar dari dirinya… Dengan kata lain, panas api miliknya sangat amat tinggi. Ketika aku melihat ke arah api itu, aku langsung tahu kekuatan macam apa yang dia miliki. Hanya ada satu orang yang menggunakan cerita seperti ini di Demon Realm ke-73.

“Marquis Omboros.”

Dia adalah bangsawan terkuat di Demon Realm ke-73 setelah duke. Dia adalah orang yang tidak ingin kutemui bahkan setelah aku menjadi konstelasi. Akan tetapi ekspresi Omboros terlihat aneh di mataku.

“Namaku Ombros. Bukan Omboros.”

Ah, aku salah menyebutkan namanya. Aku mungkin pembaca yang setia mengikuti novel Cara Bertahan Hidup, tapi aku yang seperti itu saja tidak bisa mengingat semua nama mob yang ada di dalamnya. Ombros terus bergumam seakan harga dirinya baru saja kuinjak-injak. “Kau tidak lari meski tahu siapa aku. Kupikir kau orang yang pintar, tapi sepertinya hanya keberuntunganmu yang tinggi.”

“Kau lah yang punya keberuntungan tinggi jika aku lari dari sini. Omboros.”

“Sudah kubilang namaku Ombros!”

Aku tidak menanggapi rengekannya dan terus meningkatkan output sihir tubuhku. Terakhir kali aku bertarung, aku menggunakan status konstelasi milikku. Tapi kali ini musuhku jauh lebih kuat, karenanya cara seperti itu tidak akan bisa digunakan untuk melawan Ombros. Dengan kata lain ini adalah perang all-out yang harus kutanggapi dengan serius.

[Bookmark ke-5, Kyrgios Rodgraim telah dipilih!]

[Skill eksklusif Miniaturization Lv.3 diaktifkan!]

[Skill eksklusif Electrification Lv.11 (+1) telah diaktifkan!]

Api merah kekuningan memancar dari tangan Ombros. Kalau tidak salah itu nama skill itu adalah Brilliant Explosion… Skill yang dia dapatkan dari cerita miliknya. Dia adalah pemilik stigma ledakan paling kuat di Demon Realm ke-73. Kekuatannya sangat besar tapi tidak terlalu sulit untuk dihindari. Zona ledakannya juga sangat besar hingga bisa disebut sebagai serangan jarak jauh.

“Tikus sialan…!”

[Konstelasi ‘Nail-Eating Rat’ membenci kata-kata demon Ombros.]

Ombros sepertinya merasa kesulitan untuk mengalahkanku hanya dengan skill ledakan saja, karena itu dia merubah rencananya.  Panas api yang keluar dari tangannya semakin terkonsentrasi menjadi sebuah bola kecil.

“Mati kau!”

Panas yang terpancar dari bola api itu terasa lebih panas dari yang sebelumnya. Dia mungkin berpikir jika dia bisa mengalahkanku setelah memadatkan kekuatan ledakannya.

Rencananya tidak buruk, tapi dia bertemu dengan lawan yang salah. Aku bukan inkarnasi biasa. Aku melihat ledakan yang semakin mendekat dan langsung mengangkat tanganku tanpa ragu. Beberapa saat kemudian aku berhasil menusuk inti ledakannya dengan menggunakan kekuatan sihirku.

Telingaku berdenging reruntuhan bangunan yang terkena ledakan berterbangan di udara. Api yang ada di sekitarku berhasil dipadamkan. Yang tersisa hanyalah petir kebiruan yang tersebar di banyak tempat. Beberapa saat kemudian aku melihat sebuah pesan baru.

[Konstelasi ‘Nouveau Richer Snake Boss’ merasa kaget setelah melihat kekuatanmu.]

Aku tidak bisa melihat Ombros karena pandanganku tertutupi petir yang terus menyambar. Mungkin dia sudah kabur, atau mungkin dia sudah mati.

“Ya Tuhan…”

Kompleks industri benar-benar hancur lebur. Beberapa warga yang melihat kekuatanku langsung berlutut di tanah. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada mereka, tapi… Hei, aku juga tidak tahu bagaimana sosok ku saat bertarung dengan Ombros tadi. Jika aku bisa kembali ke dalam skenario dengan lancar, apakah aku bisa menang saat melawan beberapa konstelasi sekaligus?

[Tubuh inkarnasimu tidak bisa menahan level kekuatan yang baru saja kau gunakan.]

[Sebagian tubuh inkarnasimu menerima damage yang cukup besar!]

… Sialan, kerusakannya sudah dimulai. Tapi tidak apa-apa. Semua ini akan berakhir sebelum tubuhku berubah menjadi serpihan cerita.

“Waaaaahhhhh!”

Apa semangat mereka mulai tersulut karena situasi ini? Para warga yang ada di sekitarku langsung berteriak dengan keras.

“Revolusioner! Revolusioner!”

[Konstelasi baru baru saja memasuki channel #BI-90594.]

Jumlah konstelasi yang masuk ke dalam channel semakin bertambah. Tapi aku merasa jika channel ini  berbeda dengan channel milik Bihyung… Yah, mungkin itu karena aku berpikir jika ini adalah ‘channel milikku’. Sembari aku berpikir seperti itu, aku pergi ke medan pertempuran dan menebas semua bangsawan yang menyerangku.

“Waaaaahhhhh!”

Duke lah yang membawa kehancuran dirinya sendiri karena memutuskan untuk keluar dari pabrik. Gelombang warga yang terlihat sangat marah berhasil memukul mundur para bangsawan yang datang untuk menyerang.

Sudah berapa lama pertarungan ini berjalan? Akhirnya kami sampai di depan gerbang pabrik.

“Revolusi hampir berhasil! Sedikit lagi…!” teriak seseorang.

Akan tetapi, beberapa saat setelah teriakan itu terdengar, ada sebuah gempa dahsyat yang mengguncang daratan. Warga yang kebingungan langsung berteriak sambil berlutut di tanah. Sesaat kemudian ada sesuatu yang menghalangi pandanganku. Gedung raksasa yang tadinya tertidur seperti singa, sekarang mulai mengangkat tubuhnya. Aku juga bisa mendengar suara mesin yang mirip seperti mesin uap. Abu mulai menutupi langit malam dan suara yang amat keras mengguncang gendang telingaku.

Saat melihatnya, jantungku rasanya berhenti selama beberapa detik.

… Pabrik sedang beroperasi? Bagaimana bisa?”

Sayang, aku tidak bisa memikirkan alasannya sekarang karena ada lengan raksasa yang mengenai tubuhku. Beberapa rumah dan gedung langsung hancur dan rangka baja koyak dengan mudahnya. Aku saja sempat kehilangan kesadaran selama beberapa detik setelah impact terjadi.

[Tubuh inkarnasimu menerima damage yang sangat besar!]

[Masuk ke dalam skenario utama untuk mencegah kehancuran ceritamu!]

Darah mulai mengalir dan cerita-cerita yang mulai hancur membuat tubuhku bergetar hebat. Sialan. Pikiranku sedang kacau hingga membuatku sedikit lengah. Karena itu aku membuat kesalahan seperti ini…

Tapi, aku tetap tidak bisa mengerti. Kenapa Pabrik bisa beroperasi sekarang?

[Konstelasi ‘Nouveau Richer Snake Boss’ senang dengan pemandangan ini.]

[Konstelasi ‘Nail-Eating Rat’ menyukai cobaan yang kau alami.]

[Bebeerapa konstelasi berharap kau mengalami penderitaan yang lebih besar lagi.]

Sialan. Aku membuka channel tapi tidak ada satu konstelasi pun yang memihakku. Ketika aku berusaha bangkit di kedua kakiku, aku melihat nama yang sangat kukenal.

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ memegangi rambutnya sambil menatapmu dengan tajam.]

 

Chapter 215     Daftar Isi     Chapter 217


Komentar

Postingan Populer