ORV Chapter 211: Episode 40 – Hatching (2)
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya.
Tiba-tiba aku kesulitan bernafas. Rasanya ada seseorang yang
memegang bibiku dan dan kemudian menariknya keras-keras.
[Konstelasi ‘Demon King of Salvation’ sedang
menatap kompleks industri.]
Bidang pandangku melebar dan hingga aku bisa melihat apa yang
tidak bisa dilihat oleh inkarnasi biasa. Kompleks Industri terlihat seperti dome lingkaran
yang besar jika dilihat dari atas. Lalu ada kota yang mengelilingi kompleks industri
sebagai pusatnya. Semua inkarnasi yang ada di dalam kota sekarang sedang
menatap langit.
“I-itu...!”
“Channel!? Ada
channel yang terbuka!?”
Mungkin mereka menerima pesan yang berkata jika channel
sementara sudah terbuka.
“Dokkaebi sudah
datang! Demon Realm kita akhirnya menerima perhatian!”
Ada banyak orang yang terlihat bersemangat.Itu adalah hal
yang wajar. Ini adalah tempat berkumpulnya orang-orang dibuang dari skenario. Inkarnasi
yang dulunya sangat membenci konstelasi dan koin, lalu mereka masuk kedalam Demon
Realm. Setelah tinggal beberapa waktu di tempat ini mereka menjadi orang yang
paling merindukan kedua hal itu.
“Hei! Apa kau tidak
apa-apa? Apa kau melihat pesan barusan?”
Kondisiku saat ini cukup parah. Bahkan aku harus menerima
bantuan Jang Hayoung untuk berdiri di kedua kakiku.
[Proses masuk ke dalam channel sementara
sedang terhambat karena kehancuran tubuh inkarnasimu.]
Aku menghela nafas lega. Channel adalah alat penting yang
membentuk inti cerita. Ceritaku mulai membaik setelah aku masuk ke dalam
channel, tapi penalti pengasingan belum sepenuhnya hilang. Yah, setidaknya aku
bisa mendapatkan sesuatu dengan ini.
[Masuk ke dalam skenario untuk ,mencegah
kehancuran ceritamu.]
Aku harus membunuh revolusioner yang asli agar bisa masuk ke
skenario utama. Aku memeriksa tangan dan kakiku yang patah. Untungnya inti
ceritaku masih baik-baik saja. Bagian yang rusak bisa diperbaiki.
[Tubuh inkarnasimu menderita kerusakan parah.]
[Kau membutuhkan lebih banyak cerita untuk
memperbaikinya.]
Aku masih belum memastikan semuanya, tapi aku berhasil
mendapatkan cukup banyak cerita dari para bangsawan. Kebanyakan cerita itu
memiliki tingkat sejarah, tapi ada beberapa cerita tingkat legenda yang
berhasil kudapatkan. Yang paling penting aku harus bergegas masuk sebelum
channel sementara tertutup.
Aku bertanya pada Aileen yang berjalan mendekatiku. “Bagaimana
kondisi orang-orang yang terluka?”
“.... Ada lebih
banyak dari perkiraan awalku.”
Wajah Aileen terlihat suram. Sekilas aku bisa melihat
puluhan orang berbaring di tanah. Dilihat dari seberapa parahnya luka mereka,
kurasa akan ada banyak orang yang mati.
“Tas dokkaebi.”
Sebuah layar muncul di depanku. Ah, rasanya sudah lama aku
tidak melihat layar ini.... Aku kangen.
Apa ini yang dirasakan orang kaya ketika mereka tidak bisa
menggunakan uang mereka? Aku memeriksa item apa yang cocok untuk situasi ini
dan beberapa saat kemudian aku menghabiskan 3.000 koin untuk membeli banyak Ellain
Forest Essence.
“Berikan ini pada
mereka.”
“I-ini... bagaimana
kau bisa mendapatkan ini?”
“Kau tidak perlu
tahu.”
Aileen menerimanya dengan wajah kebingungan dan mata
terbelalak. Tentu saja dia kaget. Ellain Forest Essence adalah item yang bisa
didapatkan hanya dari tas dokkaebi. Item ini tidak ada di Demon Realm, sama
seperti tidak adanya channel di dunia ini.
[Durasi channel sementara sagat pendek.]
Aku mengambil telur dokkaebi dari tasku. Permukaan telur itu
sudah dipenuhi oleh retakan berwarna keemasan.
Itu adalah tanda jika telur itu akan segera menetas. Munculnya
channel sementara hanyalah gerakan dari calon bayi dokkaebi itu. jika dibandingkan
dengan maka itu sama seperti latihan bernafas.
Aku mengelus permukaan telur itu dan beberapa saat
setelahnya aku bisa merasakan getaran yang berasal dari bayi yang ada di dalam
cangkang.
[‘Telur dokkaebi’ akan segera menetas!]
[Kau harus mengkonsumsi cerita yang sehat.]
Aku langsung menarik beberapa fragmen cerita dan
memberikannya pada telur itu. Telur itu bergetar dan membuat beberapa suara.
[Telur dokkaebi merasa puas.]
[Telur dokkaebi menginginkan kehangatan dari
orang tuanya.]
Dia anak yang sangat dimanja. Oh, benar juga. Kurasa Bihyung
pernah mengatakan sesuatu soal itu.
‘Karena telur itu mungkin akan segera menetas,
kurasa aku harus memberitahukannya padamu. Sebelum menetas kau harus membawa
telur itu di tanganmu.’
‘Apa? Kenapa?’ tanyaku.
‘Aku tidak tahu kenapa. Tapi begitulah cara
dokkaebi yang sehat terlahir. Karena itu aku melakukannya.’
Rasanya aneh saat tahu dokkaebi percaya pada tahayul seperti
itu, namun tahayul seperti itu memang tercipta untuk suatu alasan. Alasannya,
ini adalh dunia dimana semua cerita menjadi kenyataan.
Aku melihat pabrik yang ada di kejauhan. Sejak 2 marquise
mati beberapa saat yang lalu, kompleks industri Syswitz sudah sepenuhnya memasuki
jalur revolusi. Aku sudah menghancurkan tangan dan kaki mereka lalu memberikan
peringatan yang cukup keras, karenanya pihak pabrik tidak akan melakukan
tindakan gegabah. Aku juga tidak bisa melawan mereka sekarang jadi situasi ini
akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.
“Aileen. Mulai sekarang
kau bisa menutup kantor dewan.”
“Huh?”
“Para bangsawan tidak
akan bergerak untuk sementara waktu. Karena itu kita harus istirahat dan
melakukan persiapan.”
Aku melihat telur yang ada di tanganku, getarannya menjadi
semakin keras. Mulai sekarang yang menjadi masalahku bukan hanya duke. Saat channel
terbuka, monster yang sesungguhnya akan mulai bermunculan.
Aku harus menyiapkan sesuatu sebelum hal itu terjadi.
***
Berkat bantuan yang lainnya, aku berhasil membuat salah satu
ruangan di kantor dewan menjadi kamar penetasan dengan temperatur dan kelembaban
yang pas. Aileen memeriksa kondisi tubuhku dan menghela nafas panjang. “Hari
ini jangan banyak bergerak. Tubuhmu berada dalam kondisi yang buruk.”
“Baiklah.”
“Don’t speak carelessly. You really almost died. This is the
first time I’ve used five history-grade stories for the repair…”
“Jangan bicara sesantai itu. kau hampir mati. Ini pertama
kalinya aku menggunakan 5 cerita tingkat sejarah untuk membetulkan...”
Aku tidak terlalu senang saat mengingat harga yang harus
kubayar untuk memperbaiki tubuhku. Cerita bagus yang kumiliki tidak terlalu
banyak, tapi itu masih lebih bagus daripada mati begitu saja.
“Aku masih punya
beberapa cerita legenda, jadi tidak masalah.”
Aku memeriksa cerita legenda yang kudapatkan dari 2 marquis
itu.
[Cerita legenda ‘God of the Dice’ berhasil
didapatkan.]
Cerita legenda—God of the Dice. Menurut novel Cara Bertahan
Hidup, isi ceritanya kurang lebih seperti ini.
< Ini adalah salah satu cerita yang dimiliki oleh King of Gambling. Pemilik
dari cerita ini berkata jika dia bisa menentukan kemungkinan pertama dari dadu
yang dilempar. >
Terkadang aku tidak tahu kenapa beberapa cerita bisa
dimasukkan ke tingkat legenda. Cerita God of the Dice memang memiliki tingkat
legenda, tapi itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan cerita King of
a Kingless World milikku.
Aileen terlihat kaget ketika aku mengatakannya. Dia
bertanya, “Apa kau akan menggunakan fragmen cerita legenda untuk memperbaiki
tubuhmu? Apa kau tahu seberapa berharganya cerita itu?”
“…”
“tidak mungkin...
Bagaimana caramu bertahan selama ini? Bahkan dengan pelindung cerita....”
Pelindung cerita... Itu adalah sapaan yang biasa digunakan oleh
para dokkaebi.
“Berhenti mengeluh. Yang
pasti aku tidak bisa kemana-mana hari ini karena anak ini.”
Aku menyentuh telur yang ada di tanganku. Semua rencana masa
depanku akan berjalan jika anak ini menetas dengan lancar. Jang Hayoung menatap
telur itu dan bertanya, “Apa itu?”
“Telur.”
“Telur? Telur apa?”
“Telur dokkaebi.”
Jang Hayoung dan beberapa orang lainnya terkejut ketika
mendengar jawabanku.
“Apa? Benarkah?”
Aku mengangguk dan menatap telur itu. setiap kali telur itu
bergerak, channel kembali terbuka dan tertutup.
[Jumlah konstelasi yang masuk ke dalam
channel: 1 orang.]
Jumlahnya memang menyedihkan sekarang, tapi tidak lama lagi
channel ini akan dipenuhi banyak konstelasi. Aku akan membuatnya jadi
kenyataan.
“Tunggu! apa itu
benar-benar telur dokkaebi? Kau tidak bercanda, kan?”
“Apa aku terlihat
seperti sedang bercanda?”
“... Channel itu
terbuka karena telur itu?”
“Ya.”
Tidak seperti Jang Hayoung yang terlihat antusias, Aileen
memasang ekspresi serius. “Tunggu dulu. Apa itu benar-benar telur...?”
“Aku hanya ingin
memberikan kesempatan pada Demon World. Kau tidak bisa terus menjadi budak di
kompleks industri.”
Aileen menggigit bibirnya ketika mendengar ucapanku. Sebenarnya
dia juga tahu, dan aku hanya mengatakan apa yang sedang dia pikirkan.
“Apa kau takut jika
skenario selanjutnya akan menjadi lebih parah dari ini?”
Sebuah skenario baru sudah menunggu setelah skenario saat
ini berakhir. Skenario itu bisa lebih baik atau mungkin lebih buruk dari
skenario ini. Aileen berbicara seakan dia tidak mau mengakuinya. “Dunia tanpa
mereka adalah yang terbaik.”
“Apa kau tidak merasa
jika hidup tanpa tujuan itu lebih mengerikan?”
“Aku berterima kasih
karena kau sudah melakukan revolusi di tempat ini. Tapi kau...!” Aileen menatap
mataku dan mendadak berhenti bicara. Aku tidak tahu apa yang dia rasakan saat
ini. “... Apa yang kau inginkan dengan melakukan semua ini?” Tanya Aileen
padaku.
“Beberapa orang ingin
melihat akhir dari semua cerita.” Jawabku seperti biasa.
“Itu... Apa kau
berniat mencapai akhir skenario?”
“Mirip seperti itu.”
Aileen bergumam, “Kau seorang Seeker of the End...”
“…?”
“Aku pernah mendengar
cerita dari konstelasi-konstelasi yang ada di planet asalku. Ada beberapa
konstelasi yang melihat ‘akhir’ semua cerita.”
Seeker of the End. Ah, itu membuatku ingat... Bukannya ada
orang-orang seperti itu di Star Stream. Ini belum saatnya mereka bergerak, tapi
cerita mereka sudah beredar di planet asal Aileen. Wanita itu terlihat berpikir
keras saat Jang Hayoung membuka mulutnya. “Jika telur itu berisi dokkaebi,
bukannya dia akan menjadi seperti dokkaebi-dokkaebi yang kita tahu?”
“Aku tidak akan
membiarkan hal itu terjadi. Tidak semua dokkaebi menjadi streamer seperti
mereka.”
“Ya, mereka sama
seperti manusia. Bagaimana caranya kau bisa mendapatkan telur itu? Aku tidak
pernah mendengar ini dari Si muka benjol*”
*) maksudnya wenny man.
“Itu...”
Aku agak ragu untuk menjelaskannya. Tiba-tiba Han Myungoh
menatap telur yang ada di tanganku dengan tatapan aneh. “Pasti kau sudah
berjuang keras. Melahirkan bukan hal yang mudah.”
“... Kurasa kau salah
mengerti situasi ini. Aku tidak melahirkan telur ini.”
“Aku mengerti.”
Sepertinya kesimpulan yang tidak nyaman mulai terbentuk
dalam pikiran orang-orang ini. Retakan di permukaan telur menjadi semakin besar
dan lampu mulai berkedip.
[Waktu menetasnya telur sudah sangat dekat.]
Momen yang sudah kutunggu akhirnya tiba.
[Star Stream sedang melihat kelahiran streamer
baru.]
I looked down at the creature that emerged along with Han
Myungoh, Jang Hayoung, Mark and Aileen. There was something wonderful about the
birth of life. A small back could be seen through the breaking shell. Jang
Hayoung made a helpless expression as he stared at the back covered with white
fur.
Aku menatap makhluk yang muncul dari telur itu bersama
dengan Han Myungoh, Jang Hayoung, Mark, dan Aileen. Ada sesuatu yang
menakjubkan dalam kelahiran makhluk hidup. Kami bisa melihat punggung kecil
dari balik cangkang yang hancur itu dan Jang Hayoung tidak mengatakan apa-apa
dan hanya melihat punggung kecil berbulu putih itu dengan alis tertekuk.
“... Aku benar-benar
benci dengan dokkaebi. Dan sekarang aku merasakannya lagi.”
Sayangnya ini bukan kelahiran yang diberkahi. Dokkaebi yang
baru lahir itu mengedipkan matanya dengan susah payah, seakan berada di dunia
adalah sesuatu yang menyakitkan. Aku ingat satu paragraf tentang raja dokkaebi
yang dicantumkan dalam novel Cara Bertahan Hidup.
< “Dengarkan aku. Mereka lahir dengan memegang takdir dan pada
akhirnya dia akan menjadi makhluk menyedihkan yang hidup hanya untuk mencintai
cerita.” >
Dokkaebi yang baru lahir itu terus menangis. Dia lahir di
dunia ini dan selama masih ada cerita di dunia ini dia akan mencintai semuanya.
Ya. Aku membuatmu menjadi seperti ini. Karena itu kau boleh
membenciku. Salahkan aku.
[Bayi dokkaebi sedang menatapmu.]
[Bayi dokkaebi mengenalmu sebagai orang
tuanya.]
[Jiwa dari bayi dokkaebi berusaha
berkomunikasi denganmu.]
Setelahnya aku bisa mendengar suara.
‘Aku sudah menunggu untuk waktu yang sangat
lama, paman.”
Chapter 210 Daftar Isi Chapter 212
Komentar
Posting Komentar