ORV Chapter 125: Episode 24 - Things that Can Be Changed (5)
Disclaimer: Not mine
Yamamoto berhasil terbunuh hanya dengan 3 tembakan. Asap
putih muncul dari ujung jari Lee Boksoon yang membentuk pistol ala film koboi
barat. Dia memang nenek yang sangat kuat.
[Disaster of Fame telah dibunuh.]
[Disaster bernama ‘Colonialist’ telah
menghilang.]
[Kau berhasil mendapatkan 5.000 koin.]
[Kontributor utama: Lee Boksoon, Kim Dokja.]
Sayang sekali aku tidak bisa menangkap ular di sini, tapi
perdana menteri bukan mangsa yang jelek. Tidak adanya perdana menteri sejak
awal skenario akan mempengaruhi perkembangan pasukan Jepang. Dan lagi, kompensasi
yang didapatkan juga lumayan besar.
[Beberapa konstelasi tidak menyukai rasa
nasionalismemu yang berlebihan.]
Ada banyak konstelasi yang mengajukan keberatan pada
skenario cerita yang kupilih, tapi tidak ada yang bisa kulakukan. Konstelasi
nasionalis dari semenanjung Korea memberiku banyak koin. Jika aku harus menjual
cerita maka aku akan menjualnya dengan harga mahal.
[Ada banyak konstelasi semenanjung Korea yang
mendukung skenariomu.]
[10.000 koin berhasil diterima.]
Ya, masih ada konstelasi yang tidak melupakan masa lalu.
Orang-orang Jepang yang kebingungan langsung berlari ke arah Yamamoto, tapi
semuanya sudah terlambat...
“Pe-perdana menteri!”
Aku langsung berlari ke arah Lee Boksoon yang berdiri
beberapa meter dariku. Tubuh nenek itu mengecil dengan sangat cepat.
[Karakter ‘Lee Boksoon’ telah melepaskan
haknya sebagai disaster.]
[Dokkaebi dari Star Stream melihat sikap Lee
Boksoon sebagai sikap yang melawan skenario.]
[Transformasi orang kerdil akan segera
terjadi.]
Wajah Lee Boksoon terlihat lelah. Sepertinya itu efek yang
muncul setelah menggunakan stigma Three Shots miliknya. Stigma dari konstelasi
tertentu memang bisa menyebabkan damage pada fisik dan mental inkarnasi yang
menggunakannya. Karena itu, nenek merasa sangat kelelahan setelah menggunakan
stigmanya.
“Anak muda, tolong
gendong aku.”
“Nenek bisa memakai
baju yang ada di sakuku.”
Ada beberapa baju yang kudapatkan karena telah menyelamatkan
orang kerdil beberapa saat yang lalu. Aku meletakkan nenek di saku kiriku dan
Lee Jihye membantunya memakai baju.
[Way of the Wind Lv.8 telah diaktifkan.]
Waktu yang tersisa untuk skill Bookmark adalah 10 menit. Aku
harus bisa keluar dari hutan ini dalam 10 menit.
“Perdana menteri
sudah mat*!”
“Hentikan mereka!!”
Orang-orang Jepang itu terlihat sangat marah.
[Kau telah menerima penalti kedua dari
skenario ini.]
[Buru ‘orang kerdil’ dalam 5 menit. Jika tidak
Star Stream akan memutuskan jika kau tidak memiliki niat untuk melakukan
kewajiban seorang disaster...]
Sial. Ternyata waktu yang tersisa tinggal 5 menit, bukan 10
menit. Waktunya terlalu singkat.
“Bawa aku bersamamu!”
Wanita Jepang dalam sangkar milik Yamamoto berteriak ke
arahku.
“Kumohon! Kumohon!”
.... Asuka Ren. Aku sama sekali tidak ragu. Aku memang
bermaksud membawanya sejak awal. Aku melompat seperti angin dan meletakkannya
di tanganku setelah menghancurkan sangkar yang menawannya.
“Terima kasih!
Aku...”
Aku mengabaikan basa basinya dan menguatkan otot kakiku.
“Pegangan yang kuat.”
Aku menggunakan semua kekuatan sihirku. Angin mulai
berhembus dan ‘jalan’ (rute) tercepat pun muncul di depanku. Angin yang ada di
sekitar kakiku berhasil memberikan buff untuk otot kakiku dan memberikan
kecepatan maksimum untukku.
Stigma Colonization telah menghilang, jadi aku bisa berlari
dengan lebih mudah. Meski begitu, status yang kumiliki sudah berkurang
setengahnya, jadi kecepatanku tidak secepat biasanya. Tapi untungnya aku bisa
mencapai kecepatan ini dengan Agility Lv.30. way of the Wind benar-benar skill
yang hebat.
Asuka Ren memberitahuku. “Kau benar-benar cepat. Kecepatan
ini mungkin sama seperti Karasu dari Jepang.”
Karasu mungkin mengarah pada tengu ‘Karasu’.
“Aku bisa lebih cepat
lagi jika punya kekuatan lebih banyak.”
“Apa kau tahu siapa
Karasu?”
“Itu monster klasik
dari Jepang.”
Aku harusnya lebih cepat dari Karasu-tengu jika menggunakan
skill Way of the Wind, tapi ini bukan waktu yang tepat. Lagipula, aku tidak
bisa berkata jika Way of the Wind adalah skillku. Bookmark punya batas waktu.
“Bunuh dia! Kita
hanya akan mengecil jika melakukannya!”
“Kami akan mengatasi
musuh yang kecil, jadi bunuh dia!”
Orang-orang Jepang tidak lagi merasa ragu.
“Balaskan dendam
perdana menteri!”
Beberapa pedang hampir mengenai bahuku. Keadaannya lumayan
berbahaya, tapi area di sekitarku mulai berubah. Pohon-pohon yang mengelilingi
kami mulai jarang dan memperlihatkan sebuah jalan setapak. Bentuk hutannya juga
mulai berubah.
Kupikir itu adalah sihir, tapi Asuka Ren memberitahu. “Tidak
apa-apa. Hati-hati!”
Aku teringat dengan sesuatu yang diceritakan dalam novel
Cara Bertahan Hidup. Area hutan di Peace Land berubah saat malam hari.
Ini adalah tipe labirin dimana hutan akan berubah menjadi perut
monster raksasa di malam hari. Cairan perut yang lengket muncul di semua
tempat. Alasan kenapa orang kerdil tidak memasuki hutan ini di malam hari
adalah karena ini.
“Tangkap dia!”
"Aaaaack!"
Perubahan hutan sudah dimulai dan orang-orang Jepang yang mengejarku
sepertinya tidak mengetahui itu. Tentu saja disaster sebesar mereka tidak bisa
dimakan oleh hutan ini, tapi itu cukup untuk mengulur waktu.
[Buru ‘orang kerdil’ dalam 3 menit.]
Aku melakukan semua yang kubisa, tapi hutan labirin ini
membuatku kehilangan arah. Dalam novel Cara Bertahan Hidup tidak dijelaskan
jalan yang tepat untuk melarikan diri dari hutan ini. Sebaliknya...
“Lewat sini!”
Hal ini juga tertulis dalam novel Cara Bertahan Hidup.
「 Orang pertama yang berhasil mendapatkan Peace Land adalah Asuka Ren. 」
Aku mengikuti arahan Asuka Ren.
“Lari ke kanan dan
gunakan pohon itu!”
“Nona dari Jepang,
apa kau tahu jalannya?”
Lee Boksoon bertanya dengan bahasa Jepang yang lancar. Asuka
Ren menjawab dengan nada ragu. “Aku tahu hutan ini dengan baik.”
“Huhu. Apa itu skill
yang ada hubungannya?”
“... Ya.”
Aku tahu jika wanita itu sedang berbohong. Dia bisa
menemukan jalan yang benar bukan karena skill navigasi atau apa. Mungkin selama
ini berhubungan dengan Peace Land, dia sama ahlinya sepertiku dengan novel Cara
Bertahan Hidup. Mungkin ini alasan pihak Jepang menyelamatkannya.
Aku membawa Asuka Ren dan menggunakan Way of the Wind ke
level yang tertinggi. Aku berlari dengan sangat cepat hingga ke batas yang
kumiliki.
[Buru ‘orang kerdil’ dalam 1 menit.]
Sedikit lagi. Tinggal sedikit lagi.
“Tangkap dia!”
“Kita harus
menangkapnya!”
Jumlah orang Jepang yang mengejarku semakin berkurang karena
jalan yang semakin menggila.
“Hampir sampai!”
Akhirnya, aku berhasil mencapai tujuanku. Bagian luar area
hutan.
[Kau tidak memburu orang kerdil dalam batas
waktu yang ditentukan.]
[Dokkaebi dari Star Stream memutuskan jika kau
tidak ingin melaksanakan kewajiban disaster.]
[Kau mendapatkan penalti ketiga dari skenario
ini.]
[Transformasi orang kerdil akan dimulai.]
Sial.
“Cepat menjauh
dariku!”
Companionku menyadari sesuatu saat mendengar teriakanku dan
langsung menjauh dariku. Aku merasa seakan tubuhku sedang dihancurkan dalam
sebuah gilingan. Kekuatan meninggalkan tubuhku dan ada banyak suara yang
berdenging di telingaku.
Aku mengedipkan mataku dan sekarang pandanganku terasa
sangat dekat dengan tanah. Apa ini yang dirasakan oleh orang kerdil? Untungnya
jubahku ikut mengecil bersamaku. Aku tidak kehilangan item apapun karena aku
meletakkan semuanya di dalam subspace, termasuk Unbroken Faith ku. Masalahnya
adalah saat aku akan mengeluarkannya...
“Paman, kau baik-baik
saja?”
Aku menganggukkan kepalaku dan kemudian berbicara pada Asuka
Ren yang sedang melihatku dari jauh. “Asuka-Ren-san.”
“... Apa aku pernah
memperkenalkan diriku?”
“Orang Jepang lainnya
memberitahukan namamu padaku. Aku ingin memintamu untuk mengantarkanku dan
companionku ke kastil Veronica.”
Mata Asuka membelalak saat dia mendengar ucapanku. Dia
berpikir bagaimana aku bisa mengetahui nama tempat yang ada di Peace Land.
“Tidak ada waktu
untuk menjelaskan. Kumohon. Aku akan menghentikan mereka di sini.”
“Aku mengerti.”
Aku bisa mendengar suara nafas orang Jepang yang ada di
kejauhan. 3 dari mereka berhasil mengejarku hingga akhir. Mereka memiliki
tinggi yang berbeda-beda, tapi tiba-tiba mereka semua terlihat seperti monster.
“Josenjing sialan!”
Jika hanya ada 1 orang yang berhasil mengejar, companionku
mungkin bisa mengalahkannya dengan bekerja sama. Tapi ada 3 yang berhasil
mengejar...
Tidak ada kepastian apakah kami bisa mengalahkan mereka
semua meski dengan semua kekuatan yang kami miliki. Lee Hyunsung berkata. “Kami
tidak bisa meninggalkanmu sendirian!”
“Kalian harus pergi
jika ingin tetap hidup. Aku punya cara lain untuk kabur.”
Orang-orang Jepang yang sedang berusaha keras melewati
labirin huran akhirnya sampai dan menatap kami dengan mata mengerikan.
“Aku akan
menginjak-injak kalian seperti serangga.”
Aku melihat mereka berlari mendekat dan langsung berteriak.
“Gilyoung!”
Lee Gilyoung menganggukkan kepalanya. Serangga kecil mulai
beterbangan dari segala arah.
“Aku akan menyusul
kalian nanti.”
Serangga-serangga itu langsung mengangkut semua companionku
di punggung mereka. Berdasarkan kecepatan yang dimiliki serangga-serangga itu,
mereka bisa sampai di kastil selama aku bisa mengulur waktu.
“Tunggu! Tunggu
sebentar paman!” Shin Yoosung berteriak saat sebuah pedang terayun ke arahku.
Pedang itu tertancap di tanah tepat di sebelahku. Ada aliran
sihir yang mengalir disana dan aku langsung menghindar. Serangan itu tidak akan
menyebabkan damage yang besar jika aku masih manusia biasa, tapi sekarang ujung
pedangnya saja sangat berbahaya untukku. Mungkin itu bisa membelah tubuhku jadi
2.
“Mat* kau!”
Aku memang punya rencana untuk mengalahkan perdana menteri
dengan bantuan Lee Boksoon, tapi sekarang aku tidak punya rencana pasti. Aku
bisa mengulur waktu dengan kabur ke dalam labirin, atau...
“Aku akan
membunuhnya! Kejar yang lain!”
2 adri 3 orang Jepang itu mengangguk dan mengejar
companionku. Aku tidak bisa membiarkannya.
[Stigma Non-Violent Zone Lv.1 telah
diaktifkan.]
Orang-orang Jepang itu berhenti bergerak.
“Sial, lagi...!”
Orang Jepang yang terperangkap menatapku dengan raut marah.
Kekuatan sihirku sudah berkurang banyak karena transformasi
ini, karena itu menghentikan mereka bertiga cukup menguras energi sihirku.
Kepalaku terasa sangat sakit dan darah mulai mengalir dari hidungku.
[Konstelasi 'Nation's Independence Activist'
memberikan berkah untukmu.]
Bersamaan dengan pesan itu, energi sihir yang kubutuhkan
untuk menggunakan stigma itu berkuran dan tubuhku menjadi sedikit lebih ringan.
Aku bisa mendengar suara konstelasi itu di kepalaku.
‘Anak muda, aku hanya akan
memenuhi panggilanku kali ini saja.’
“Terima kasih,
Martyr.”
‘Sejarah ditulis agar
orang-orang di masa depan tidak mengulang kesalahan yang sama. Pastikan kau
tidak mengulang masa lalu hanya untuk tujuan individualmu.’
Konstelasi itu sepertinya sadar jika aku sedang
menggunakannya demi kepentinganku. Aku menggunakan Non-Violent Zone untuk
kekerasan dan konstelasi itu menjadi marah. Aku hampir tidak bisa menganggukkan
kepalaku dan melihat ke sekitar dengan gugup.
[Non-Violent Zone tersisa 30 detik lagi.]
Saat Non-Violent Zone berakhir, aku harus berlari ke arah
hutan sekuat tenaga.
Pedang mereka dipenuhi energi sihir yang mengerikan,
sepertinya mereka benar-benar berniat untuk membunuhku. Aku mungkin tidak akan
mat* di sini, tapi aku pasti akan terluka parah jika membuat kesalahan.
15 detik, 14 detik, 13 detik...
Setelah itu sebuah pesan aneh muncul di depanku.
[Konstelasi ‘Defense Master’ bersimpati pada
kesusahanmu.]
... Huh? Saat aku melihat nafa familiar itu, aku bisa
mendengar suara tembakan dari kejauhan.
[Karakter ‘Gong Pildu’ mengaktifkan Armed
Fortress Lv. 1!]
Dududududu!
Chapter 124 Daftar Isi Chapter 126
Komentar
Posting Komentar