I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 365
Disclaimer: Not mine
Setelah sparring kami selesai, aku langsung mengeluarkan
Leon dan Rio dari penjara bawah tanah dan memindahkan mereka ke kabinku.
Memindahkan Rio yang masih tidur ternyata lumayan sulit...
Aku tidak terlalu sering menggunakan kabinku, apalagi sekarang
aku harus tidur di kamar Victor.
Sesampainya mereka berdua di kabin, mereka merasa kaget saat
melihat sosok Rai yang mengagumkan, tapi untungnya mereka bisa beradaptasi
dengan cepat.
Rio juga bisa tidur lelap di sebelah Rai. Tubuh Rai sangat
hangat, karena itu kurasa gejala yang dialami Rio tidak akan bertambah parah.
Aku mengucapkan selamat tinggal dan meninggalkan mereka
berdua di dalam kabin.
Aku langsung pergi ke kamar Victor untuk tidur. Entah kenapa
kasur empuk milik sang pangeran terasa tidak nyaman.
Victor tidak ada di sini, tapi aku sama sekali tidak peduli
soal itu.
Beberapa jam kemudian aku terbangun karena ada seseorang
yang membuka pintu. Tanpa berpikir, aku langsung bersiap dan memasang
kuda-kuda.
Aku merasa jika aku lebih cocok menjadi pembunuh bayaran
jika dibandingkan dengan Leon, apalagi inderaku lebih tajam dari dia.
Hari masih pagi dan matahari belum tinggi. Akan tetapi ada
kepala berambut pirang yang muncul di depan mataku.
“Apa kau sudah
selesai?”
Aku bisa mendengar suara Victor dengan jelas.
Aku kembali santai. lega karena orang itu hanya Victor...
Aku turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah Victor.
“Bagaimana hasilnya?
Apa yang kau temukan dari orang itu?”
Yang dimaksud ‘orang itu’ adalah Vian.
Aku tidak tahu bagaimana menjawabnya... Jika aku mengatakan
yang sebenarnya, aku harus mendengarkan umpatan Victor hingga siang. Tapi, jika
aku berbohong padanya, dia pasti bisa menemukan kebenarannya.
“Jawaban apa yang kau
inginkan?”
“Aku ingin tahu
kelemahannya.”
“Kau ingin menendangnya
keluar istana?
Ah, Victor menatap tajam ke arahku.
Ini alasan kenapa orang-orang selalu berkata jika Victor itu
kekanakan. Kuharap kau bisa bersikap seperti Vian.
“Kau kedengaran
seperti orang bodoh.”
Sepertinya dia tersinggung saat mendengarnya. Dia mengangkat
satu alisnya dan bertanya, “Apa?” dengan wajah kesal.
Aku tidak takut pada Victor.
“Menendangnya keluar
adalah sesuatu yang hanya akan dilakukan orang bodoh. Kenapa kau tidak
memikirkan bagaimana caranya bertarung dengan jujur, dengan kekuatanmu
sendiri?”
“Hei, kau ini ada di pihak
siapa? Asal kau tahu, aku akan bertarung dengan jujur. Tapi aku harus tahu apa
kelemahannya. Oh, ya! Dia punya hobi aneh, kan? Cepat cari tahu soal itu.”
... Aku terdiam. Memang benar, seseorang tidak akan bisa
membuat keputusan bagus jika mereka terburu-buru.
“Kau memanggilku anak
kecil, tapi pangeran yang ada di depanku sekarang lebih mirip seperti anak
kecil.”
Aku mengatakan pendapatku langsung pada Victor yang ada di depanku.
Meski dia memiliki konflik tertentu dengan Vian dan
keluarganya, aku tidak mengerti kenapa dia sangat ingin menjadi raja.
“Apa?”
“Pangeran memang
sudah membantuku di hutan kematian dan melakukan banyak hal untukku, tapi...
Tapi aku tidak tahu...”
“Kau tahu dengan
siapa kau sedang berbicara, kan?”
Tentu saja, aku memberikan respon dengan senyum anggun di
wajah.
Scene saat ini adalah seorang wanita jahat yang membuat
marah pangeran Ravaal, beberapa saat kemudian pertarungan dimulai!
“Jika kau terus
seperti ini, kau tidak akan bisa menjadi raja. Master Vian lah yang akan
menjadi raja. Tapi kurasa dia tidak ingin berseteru denganmu. Tebakanku, dialah
yang akan memberikan tahta raja padamu.”
Vian tidak akan menjadi raja. Dia memang memiliki potensi yang
lebih besar daripada siapapun, tapi aku hanya bisa melihat Victor yang menjadi
raja di masa depan.
Vian akan bahagia meski dia tidak menjadi raja. Atau mungkin
bisa dibilang dia sudah berhasil menemukan kebahagiaannya sendiri...
“Apa maksudmu?”
Victor bertanya dengan alis menukik.
”Maksudku pangeran, kau harus menjadi lebih dewasa.”
Chapter 364 Daftar Isi Chapter 366
Komentar
Posting Komentar