I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 229

 Disclaimer: not mine

>><<>><<>><<

“Aku sangat ingin bertanya pada Tuhan kenapa Dia menjadikan wanita ini menjadi saintess. Apa yang sudah kau lakukan selain menceramahkan idealismemu itu pada semua orang? Apa kau pernah melakukan seuatu, gagal, dan kemudian membuat rencana baru agar tujuanmu bisa tercapai di lain hari?”

“Hei, kenapa kau berkata seperti itu!? Kau bahkan tidak mengenal Liz dengan baik!”

Suara bernada marah dari Alan menggema di telingaku dan udara di ruangan ini terasa semakin berat.

“Aku memang tidak tahu banyak, tapi yang kutahu dia tidak pernah melakukan apapun.”

“Apa!? Memangnya kau sudah melakukan sesuatu!?” Alan berteriak.

Rasanya menakutkan saat tahu jika seseorang bisa dicuci otak separah ini. Tapi di sisi lain, sepertinya aku juga sudah dicuci otak oleh Alicia. Aku juga tidak akan pernah meragukan gadis itu… selamanya.

Yang mulia raja tidak menghentikanku. Tatapan Duke juga seakan memberiku lampu hijau untuk mengatakan semua yang ingin kukatakan sejelas-jelasnya.

Mungkin ini adalah alasan kenapa dia membawaku ke tempat ini.

“Bukankah kekuatan Liz Cather hanya untuk pamer? Hanya dekorasi semata? Kekuatan ada untuk digunakan dengan baik. Idealismemu mungkin memang diperlukan, karena itu kau harus belajar bagaimana cara menggunakan kekuatanmu agar kau bisa meraih apa yang kau inginkan. Tapi, hingga detik ini…. Apa yang sudah kau pelajari dari Alicia? Kita memang tidak bisa memilih bakat apa yang kita mau dan bakat itu juga tidak memilih kita. Lalu, kenapa kau yang diberi bakat paling kuat seperti itu justru menjadi orang yang paling naïf?”

Liz Cather terdiam saat mendengarkan kata-kataku.

Sudah lama aku tidak menaikkan nada suaraku seperti ini. Setelah aku keluar dari desa Roana, aku memang selalu berusaha untuk tetap berbicara dengan tenang dan pelan.

Liz Cather sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tapi dia menutup mulutnya kembali. Mungkin dia tidak bisa mengucapkan apa yang ingin dia katakan.

“…. Lalu, apa yang sudah dilakukan Alicia?”

“Aku memintanya menjadi pengawas.”

Pertanyaan Gayle dijawab oleh yang mulia raja.

Suasana di ruangan ini berubah dengan sangat cepat. Semua orang mengarahkan mata mereka pada yang mulia raja.

“Aku memintanya menjadi wanita jahat.”

Dan Alicia sangat menyukai perintah itu.

Aku bertaruh jika Alicia adalah satu-satunya orang yang merasa bahagia saat mendapat peran tidak menguntungkan seperti itu.

“Apa yang anda maksud?” Tanya Albert dengan wajah bingung.

“Saintess adalah sosok penting di negeri ini. Mereka tidak bisa melakukan sesuatu hanya karena idealisme semata. Mereka harus menjadi seseorang yang logis dan realis. Tapi, Liz, kau adalah gadis yang sangat polos, baik, dan tidak ternoda sama sekali. Aku tahu jika kau membenci sisi gelap dari politik. Jadi, agar kau tidak salah mengambil jalan, aku meminta Alicia masuk ke dalam akademi lebih cepat sehingga dia bisa mengoreksi tindakanmu dengan kata-kata kasar.”

“Kenapa anda melakukan itu!?”

Teriakan Albert memutus penjelasan raja.

Aku bisa merasakan jika saat ini pemuda itu benar-benar marah.

…. Benar juga, Albert yang dulu sangat menyayangi Alicia.

“Kalian pasti juga sudah paham. Alicia adalah gadis jenius. Dia masih berumur 10 tahun, tapi dia sudah bisa menggunakan sihir dengan sangat mahir. Dia memiliki kemampuan fisik diatas rata-rata dan juga pikiran yang cerdas. Jadi kami berpikir jika Alicia adalah orang yang tepat untuk peran itu.”

“Egois sekali. Adikku bukan alat!”

“Aku tahu jika aku sudah melakukan sesuatu yang mengerikan.”

“Bukankah ayah sudah menolaknya? Tidakkan kalian berpikir jika Alicia akan mendapatkan trauma di usia yang sangat muda!?”

Arnold terlihat menyesal, tapi dia tidak mengatakan apa-apa.

Aku harusnya mengatakan ini, tapi… sebenarnya kalian semua tidak perlu seserius ini.

Alicia tidak memiliki trauma sama sekali. Faktanya dia merasa sangat senang dengan peran itu.

Dia bahkan berkata seperti ini, ‘Dihina banyak orang adalah jalan utama menjadi seorang wanita jahat’. Dia memang benar-benar ingin dikritik sepanjang waktu.

Terlebih lagi, alasan Alicia dilihat sebelah mata adalah karena para bangsawan idiot yang bersekolah di akademi itu sudah dicuci otak oleh Liz Cather.

Yah, dari sudut pandang Alicia, mungkin pekerjaannya akan lebih mudah dalam kondisi seperti itu.

“Kalau begitu, selama ini Alicia berkata kasar adalah karena… perintah dari raja?” gumam Eric dengan nada tidak yakin.

Yah, itu adalah hal yang berbeda tapi kurasa itu tidak sepenuhnya salah.

Maksudku, bukankah Alicia akan tetap menjadi wanita jahat meski tidak mendapat perintah dari raja?

Dari sudut pandangku, tidak ada hal ‘buruk’ dalam sisi ‘wanita jahat’ Alicia sejak awal. Hanya dia sendiri yang mempercayai hal itu.

Karena itu aku merasa sedikit kasihan pada Alicia.

Dia sangat ingin menjadi wanita jahat, bahkan dia membuat dirinya sendiri dideportasi ke Negara lain. Meskipun begitu, julukan ‘orang paling jahat’ di Negara ini sepertinya lebih cocok jika diberikan pada yang mulia raja.

Karena dia tidak melakukan apa-apa saat Alicia dideportasi ke Ravaal.

Masalah paling besar saat ini adalah definisi dari ‘wanita jahat’ yang dipercaya Alicia sangat berbeda dari definisi umum yang diketahui banyak orang. Karena itu, seharusnya dia sudah memikirkan reaksi seperti ini.

Alicia, jika kau kembali nanti sepertinya kau harus bekerja keras untuk membangun image wanita jahatmu dari nol.


Chapter 228     Daftar Isi     Chapter 230


Komentar

Postingan Populer