I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 37
Kenapa Duke-sama masuk ke dalam kamarku!?
Dia adalah orang yang tidak boleh melihat kondisi terlemahku
seperti ini...
Aku terus mengeluh kesakitan.... pasti dia tidak sengaja
mendengarnya, kan? Kalau seperti ini rasanya dia seperti mendapatkan
kelemahanku.
Aku pasti terlihat menyedihkan sekarang. Aku percaya jika
aku akan menjadi wanita jahat yang hebat! Tapi lihat aku sekarang...
Tenggorokanku masih sakit. Aku juga kesulitan bernafas, dia
yang ada di ruangan yang sama denganku pasti menyadarinya.
Dan tubuhku sama sekali tidak mau bergerak.
“Alicia, minum ini.” Kata Duke-sama sambil mengulurkan
sebuah gelas.
Atau setidaknya itu yang kulihat, tapi aku tidak punya
kekuatan untuk mengangkat tangan dan menerima gelas itu.
Bagaimana caranya aku bisa meminumnya? Aku bahkan tidak bisa
duduk dengan benar.
Duke-sama menarik kembali tangannya saat sadar jika aku
tidak bisa meraih gelas itu.
Maaf, Duke-sama. Kuharap kau mengerti jika aku sama sekali
tidak bisa bergerak untuk saat ini.
Aku tidak mendengar lanngkah kaki, jadi dia belum pergi.
Tapi dia juga tidak mengatakan apapun... apa dia marah?
Suara yang bisa kudengar hanya suara nafasku yang berat dan
erangan kesakitanku.
Aku tidak tahu bagaimana ekspresi Duke-sama sekarang.
Saat aku sedang sibuk berpikir, aku bisa merasakan tangan
Duke sama yang meraih leher bagian belakangku.
Dan saat aku belum sadar dari kekagetanku, wajah Duke-sama
langsung muncul tepat di depanku.
Meskipun mataku hampir tertutup sepenuhnya, saat melihat
wajahnya dari jarak sedekat ini... mm, baunya juga wangi.
Lalu wajahnya semakin mendekat dan akhirnya bibirnya
menyentuh bibirku.
Hm...? selama kami berciuman, aku bisa merasakan cairan
dingin mengalir ke dalam tenggorokanku.
Aku mencoba merasionalisasikan situasi ini, tapi karena aku
terlalu kaget aku tidak bisa berpikir dengan baik.
Apa yang sedang terjadi sekarang?
Aku menelan cairan itu, dan perlahan badanku menjadi semakin
nyaman. Bahkan nafasku sudah tidak seberat sebelumnya.
Josiah memang bisa bekerja dengan cepat. Karena aku sudah
tahu bagaimana efektifnya tanaman itu, aku merasa sangat berterima kasih.
Dan karena aku sudah merasa lebih baik, mari memikirkan apa
yang baru saja terjadi.
Dia menempelkan bibir lembutnya ke bibirku... dan kemudian
memindahkan larutan Josiah dari mulut ke mulut?
Apa ini bisa dihitung sebagai ciuman pertamaku?
Tidak lah. Level dari ciuman ini sama seperti CPR... hanya
untuk menyelamatkan nyawa seseorang, kan? Maksudku, aku memang... memang hampir
mati beberapa menit yang lalu!
Dan jika kau memikirkan usiaku saat ini, aku masih 10 tahun,
kau tahu. Dan Duke-sama 15 tahun.
Kami beda usia 5 tahun! Jadi tidak mungkin Duke-sama akan
punya pikiran aneh saat memberikan obat untukku.
Aku tahu jika dia hanya ingin berbuat baik. Dia hanya ingin
membantu gadis kecil yang terlalu lemah bahkan hanya untuk meminum obat.
Tapi... bagaimana jika aku salah? Aku harus memikirkan ini
dengan logis dan tenang. Tidak ada yang paling menyebalkan selain wanita bebal
dan keras kepala, jadi aku tidak boleh menjadi wanita seperti itu. Aku bukan
heroine yang harus selalu terlihat jenaka, aku harus terus berpikir.
Kupikir dia tidak mungkin menyuapiku langsung dengan
menggunakan mulutnya jika dia memang benar-benar membenciku.
Dan lagi, jika dia memang membenciku, dia harusnya menyuruh
salah satu maid untuk membawakan obatku daripada datang ke sini sendirian, ya
kan?
Jadi, apa Duke-sama benar-benar menyukaiku??
Tapi, mungkin dia tidak menyukaiku dalam arti romantis, kan?
Jika dia memang menyukaiku dalam arti seperti itu, itu akan
jadi bencana besar.
Maksudku, Duke-sama harusnya jatuh cinta pada heroine! Itu
adalah seting karakternya!
Jadi, jika Duke-sama melihatku sebagai teman dan
memperlakukanku dengan baik bahkan setelah aku membuli heroine, itu artinya aku
membuli orang yang benar-benar lemah!
Tidak perduli bagaimana bahagianya wanita jahat
mempermainkan orang lain, dia tidak akan pernah melayangkan tangannya ke arah
orang lemah yang tanpa alasan yang jelas!
Ngomong-ngomong, heroine harusnya sudah masuk ke dalam
akademi, kan?
Harusnya, sekarang Duke-sama sudah bertemu dengan heroine!
Apakah dia belum jatuh cinta pada gadis itu?
Kalau dia benar-benar sudah jatuh cinta kepadanya, Duke-sama
tidak mungkin punya waktu untuk menyuapiki langsung seperti ini kan?
Pikiranku terus berputar dan pertanyaan baru muncul
bergantian. Karena Albert-oniisama dan yang lainnya tidak pernah membicarakan
apa yang terjadi di akademi, aku tidak tahu apa yang sedang terjadi di sana.
“Apa kau sudah merasa lebih baik?” bisik Duke-sama sambil
mengusap kepalaku dengan pelan.
Eek!! Aku merasa mau mati karena alasan yang sangat
berbeda. Jika Duke-sama terus bersikap seperti ini, aku merasa jika jantungku
akan melompat keluar dari dadaku. Tapi sepertinya, aku masih bisa menyisakan
sepercik ketenangan di dalam pikiranku.
Dan kepalaku yang baru saja tidak konek ke dunia luar mulai
bisa mengingat sesuatu.
Anak laki-laki dari keluarga kerajaan biasanya memang
sengaja dipapar dengan racun dan bakteri yang sudah dilemahkan agar mereka bisa
membentuk antibodi untuk virus dan penyakit lain yang ada di luar sana.
Jadi tidak heran jika dia tidak khawatir tertular penyakit
yang sekarang sedang kuderita...
Setelah mengalami penderitaan saat kecil, mereka akan
menjadi lebih terbiasa saat sudah tumbuh dewasa.
Saat aku sedang berpikir, aku menyadari jarak Duke-sama yang
sangat dekat denganku.
Apa dia tidak punya niat untuk keluar dari kamarku?
Aku mungkin tidak tidur sekarang, tapi mataku masih tetap
tertutup rapat. Pada dasarnya wajahku adalah wajah seseorang yang sedang
tertidur lelap!
Aku benar-benar tidak ingin dia mengamati wajahku di saat
seperti ini.
Saat Josiah menunjukkan khasiatnya, aku menjadi semakin
mengantuk. Sepertinya efek obat ini memang benar-benar sangat cepat.
Dan saat aku sibuk memikirkan Duke-sama, aku pun tertidur.
Komentar
Posting Komentar