I’ll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 24
Aku melakukan latihan pagi seperti biasa saat menyadari Eric-sama sedang berjalan ke arahku.
Apa yang sedang dia lakukan di sini? Aku berhenti
mengayunkan pedangku dan berbalik menghadapnya.
“Alicia, karena kau sudah 10 tahun, apa kau mau pergi
melihat kota?”
Meskipun aku sudah sering pergi ke desa Roana tempat kakek
Will berada, aku tidak pernah pergi ke kota yang ada di dekat mansion.
“Aku mau!” teriakku dan wajah Eric-sama pun terlihat semakin
sumringah.
Apa kita akan pergi sekarang? Hanya kami berdua?
“Eric, apa yang kau lakukan di sini?” tanya Henry-oniisama
yang berjalan ke arah kami.
Hm? apa Henry-oniisama tidak tahu jika Eric-sama ada di
sini?
Henry-oniisama mengalungkan lengannya di leher Eric-sama.
“Eric-sama dan aku akan pergi ke kota berdua~” kataku
padanya.
Ekspresi Henry-oniisama menjadi serius saat mendengarnya.
Dia melirik Eric-sama dengan tatapan yang sangat tajam.
Apakah dia merasa disisihkan. Sepertinya Henry-oniisama
ingin ikut pergi ke kota dengan kami.
“Aku juga ikut.” Katanya sambil nyengir, tapi entah kenapa
wajahnya terlihat menyeramkan.
Rasanya senyum Henry-oniisama mirip dengan senyum Albert-oniisama.
“Bagaimana dengan Alan-oniisama?”
“Alan sedang belajar dengan tutornya.”
Oh? Meskipun mereka berdua anak kembar, sepertinya waktu
belajar mereka tidak sama ya.
“Ayo pergi ke kereta kuda sekarang.” Kata Eric-sama dengan
ekspresi yang agak dipaksakan.
Daripada naik kereta kuda aku lebih memilih menunggang
kuda... aku sudah berlatih dengan giat dan bisa naik dengan lancar.
“Bisakah kita ke sana dengan naik kuda?”
“Maksudmu... kau ingin menunggang kuda dengan salah satu
dari kami?”
“Tidak, oniisama. Aku ingin menunggang kuda sendirian.”
“Tapi, Ali... kau anak perempuan, tahu?”
“Apa anak perempuan tidak boleh menunggang kuda sendirian?”
“Tidak, bukan itu maksudku. Tapi biasanya...”
“Tidak apa-apa. Aku bisa menunggang kuda sendirian. Henry-oniisama,
Eric-sama, kalian bisa pergi naik kereta kuda berdua!”
Mengesampingkan pendapat orang lain dan melakukan sesuatu
dengan semaunya sendiri.... sangat terlihat jahat! Buah dari latihan kerasku
selama 3 tahun ini sama sekali tidak mengecewakan!
Aku yang sekarang bisa mengatakan hal egois dengan santai.
Aku sudah menjadi wanita jahat yang cukup menakjubkan, kan?
Henry-oniisama dan Eric-sama melihatku dengan wajah
kebingungan.
Dan kemudian Henry-oniisama menghela nafas panjang.
Ya ampun, bukannya dia tahu kalau menghela nafas seperti itu
akan menghilangkan kebahagiaannya?
“Aku mengerti. Kami juga akan pergi naik kuda.”
Yay! Rasanya aku seperti baru saja menang! Sepertinya aku
bisa menang mudah jika Henry-oniisama sendirian seperti ini.
“Ya. Akan aneh jika Alicia pergi naik kuda sendirian dan kita
berdua naik kereta kuda berdua.” Kata Eric-sama sambil tersenyum.
Agh! Wajah itu, ekspresi itu. Sungguh kombinasi penghancur
yang mengerikan! Orang tampan memang sangat berbahaya bagi mata... tapi aku
tidak bisa menahan diriku dan terus menatapnya.
Eric-sama yang menyadari tatapanku pun menutupi mataku
dengan tangannya.
“Jangan melihatku seperti itu.” Katanya padaku. Tangannya
masih menutupi mataku, apa dia merasa malu?
Tidak mungkin dia merasa malu karena seorang gadis menatap
wajahnya kan?
Aku yakin jika dia hanya merasa sebal karena aku berani
menatap wajahnya dengan mata tajamku. Dia pasti merasa tidak nyaman saat ditatap
mata sipit milikku... tapi aku sangat beruntung karena terlahir dengan wajah
yang jahat seperti ini!
“Ayo kita berangkat sekarang!” kata Henry-oniisama. Saat
itulah Eric-sama menarik tangannya dari mataku.
Hm? Eric-sama, wajahmu terlihat sedikit merah loh?
Apakah aku sudah membuatnya jadi semarah itu?
Menakjubkan. Aku bisa membuat orang menjadi sangat marah
hanya dengan tatapan mataku! Bagus sekali, aku!
Komentar
Posting Komentar