I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 31
Saat aku sampai di ruang tamu, aku melihat Gayle-sama, Curtis-sama, dan Duke-sama sedang duduk di sofa.
Kenapa mereka datang ke sini setelah pulang dari sekolah?
“Selamat sore.” Sapaku pada mereka semua.
Sesaat setelah Albert-oniisama melihatku masuk ke dalam
ruangan, dia berdiri dan berjalan ke arahku.
Dia memegang sebuah tas yang terisi penuh dengan sesuatu.
Dan saat kami sudah berdekatan dia memberikan tas itu kepadaku.
Aku menatap tas itu dan melihat ada banyak macaron di sana!
Itu adalah kue favoritku!
“Ali, aku minta maaf soal kemarin.” Kata Albert-oniisama
sambil meminta maaf dengan tulus.
“Ini... apa kau memberikannya untukku?”
“Ya.” Jawab Albert-oniisama sambil tersenyum ragu.
Aku menerima tas itu dan memperhatikannya. Macaron nya
terlihat sangat indah! Hampir seperti permata. Mereka berwarna-warni dan sangat
sempurna. Dadaku berdegup saat melihat jajanan manis itu.
“Terima kasih banyak Albert-oniisama.” Kataku sambil
tersenyum puas.
Saat melihat reaksiku, Albert-oniisama juga tersenyum lebar.
Perasaanku campur aduk saat melihatnya bahagia.
Albert-oniisama yang ada dalam game sama sekali tidak ingin berhubungan dengan
adiknya sendiri... di sisi lain, senyumnya kepadaku terasa sangat hangat, tapi
di sisi lain...
Bukannya aku harus lebih meningkatkan sikap jahatku?
“Albert-sama, yang mulia raja sudah tiba.”
Apa!?
Yang mulia raja datang ke rumah kami? Ada perlu apa
memangnya?
Kenapa tidak ada yang kaget saat mendengarnya? Yang datang
raja, loh! Jangan bilang kalau mereka semua tahu kalau beliau akan datang?
2 ketukan di pintu dan kemudian pintu pun terbuka lebar.
Yang mulia raja muncul dengan terhormat.
Saat beliau memasuki ruangan, aku menundukkan tubuhku ke
arahnya.
Saat aku melirik ke arah yang mulia, aku menyadari jika ada
beberapa orang yang mengikutinya.
“Kau boleh bangkit.” Kata yang mulia dengan suara yang
berwibawa.
Di depanku, aku bisa melihat 4 orang berbaris di belakang
yang mulia.
Dan sekali lagi aku serasa diingatkan jika dunia ini adalah
dunia otome game. Mereka semua terlihat sangat tampan... akan bagus jika semua
laki-laki di duniaku juga bisa setampan mereka.
Ayahanda dan para laki-laki itu mungkin... hmm, rasanya aku
tahu siapa mereka... aku yakin pernah melihat orang-orang ini di game dulu,
tapi aku tidak bisa meingingatnya.
“Selamat sore. Namaku Johan Evans.” Kata laki-laki dengan
rambut silver yang berdiri paling dekat dengan yang mulia.
Evans? Jadi dia ayah Gayle-sama?
“Namaku Neville Smith.” Kata laki-laki yang ada di sebelah
Evans, dan dari rambutnya saja aku tahu jika dia adalah ayah dari Finn-sama.
“Derek Hardson.”
Sepertinya tinggi memang menurun di dalam keluarga.
Laki-laki tertinggi itu adalah ayah Eric-sama. Mereka juga terlihat sangat
mirip.
Laki-laki terakhir adalah ayahanda, jadi dia tidak perlu
repot-repot memperkenalkan dirinya padaku.
Apa itu artinya 5 keluarga elemental utama yang ada di
negara ini, mereka semua sekarang berkumpul di rumahku?
Apa ada sesuatu yang sedang terjadi?
“Alicia, aku punya beberapa hal yang ingin kutanyakan
padamu.” Kata yang mulia kepadaku.
... pertanyaan untukku? Apa itu artinya aku akan
diinterogasi?
“Apa kau menyukai negara ini?”
Pertanyaan ini benar-benar diluar perkiraanku hingga
membuatku kebingungan.
Apa dia ingin mengetahui seberapa besar loyalitasku pada
negara ini?
Aku ingin menjawab ‘aku menyukainya’, tapi gambaran dari
desa itu terus membayang di kepalaku.
Tapi jika aku menyampaikan pendapatku dengan jujur, aku akan
membuka rahasiaku sendiri soal diriku yang memang sudah pernah pergi ke
sana.
Saat yang mulia melihatku yang tidak mengatakan apa-apa, dia
berkata sekali lagi.
“Kalau begitu akan kuubah pertanyaanku. Bagaimana pendapatmu
soal pemerintah yang sekarang sedang berkuasa di negeri ini?”
Aku tidak bisa membayangkan ada raja yang menanyakan hal
seperti ini pada anak gadis berusia 10 tahun.
Pak, saya masih 10 tahun, ingat?
Tapi untuk saat ini, aku hanya perlu mengatakan semua yang
ada di dalam pikiranku.
“Saya tidak menyukai perlakuan khusus yang diberikan negeri
ini kepada para bangsawan.”
“Kau tidak menyukai perlakuan khusus yang diberikan pada
para bangsawan?”
“Ya. Saya membencinya.”
Saat mendengar kata-kataku, mereka semua yang juga ada di
dalam ruangan menatapku dengan pandangan ragu.
“Dan... kenapa kau berpikiran seperti itu?” tanya Johan-sama
kepadaku.
“Karena perlakuan khusus seperti itulah yang mengakibatkan
orang-orang yang tidak memiliki kemampuan berada di posisi berkuasa...” Kataku.
Tapi sebelum aku bisa menyelesaikan penjelasanku, semua wajah yang ada di
ruangan ini terlihat suram dan tidak senang.
Daripada merasa ketakutan dan tertekan karena ekspresi tidak
suka yang mereka tunjukkan, aku merasa kepercayaan diriku semakin meningkat
karena itu artinya aku berhasil mempraktekkan skill wanita jahatku dengan
sangat baik.
“Jadi kau ingin bilang jika kau membenci kami semua?” tanya
Johan-sama sambil menatapku dengan tajam.
Tentu saja, diceramahi oleh anak kecil usia 10 tahun memang
benar-benar tidak menyenangkan, tapi aku akan lebih menghargai jika dia tidak
menatapku dengan tatapa tajam seperti itu. Jika aku anak usia 10 tahun biasa,
aku pasti akan menangis jika melihat raut wajah seseram itu.
“Tidak. Saya tidak mengatakan jika semuanya seperti
itu. Hanya saja, dengan sistem yang berlaku saat ini, maka ada kemungkinan jika
orang-orang yang memiliki kekuasaan di negara ini adalah orang-orang yang sama
sekali tidak bijaksana dan tidak cocok dengan posisi yang diberikan kepada
mereka.”
“Apa maksudnya itu?”
“Dengan kata lain, alasan kenapa para bangsawan sekarang
memiliki kekuasaan yang besar adalah... karena mereka bisa menguasai dan
menggunakan sihir.”
“Apa kau menghina kami?”
“Tidak, tentu saja tidak.” Aku membantah tuduhannya, tapi
otakku serasa membeku saat merasakan tatapan penuh intimidasi dari Johan-sama.
Dia benar-benar salah satu orang yang paling kuat di negara
ini. Tekanan aura yang keluar darinya sama sekali bukan main-main.
“Lanjutkan.” Perintah yang mulia. Saat mendengar perintah
itu, Johan-sama terlihat kaget.
Jujur saja, aku juga kaget saat mendengarnya. Aku tidak
pernah berpikir jika raja mau mendengarkan pendapatku yang lebih terdengar
sebagai kata-kata menghina bagi mereka semua.
Aku pun menarik nafas, meluruskan punggungku, dan
memeperlihatkan postur berdiri paling sempurna yang sudah kupelajari sejak
lama.
“Ada banyak orang di luar sana yang lebih pintar daripada
para bangsawan yang memiliki kekuasaan besar di negara ini. Yang ingin saya
katakan adalah, bisa menggunakan sihir dan memiliki kebijaksanaan untuk
memutuskan sesuatu dengan tepat adalah 2 hal yang berbeda. Dengan kata lain,
kita memberikan kekuasaan pada para bangsawan hanya karena mereka bisa menggunakan
sihir bukan karena kecerdasan dan kemampuan lain yang mereka miliki. Yang ingin
saya katakan adalah negara ini tidak dijalankan secara meritokrasi.”
“Kalau begitu, kau tidak keberatan jika status dan gelarmu
kuambil?” tanya yang mulia raja yang seakan bisa membaca pikiranku.
Aku merasa jika detak jantungku berpacu dengan sangat cepat
saat menerima tatapan serius darinya.
“Lahir sebagai putri tertua keluarga Williams adalah sebuah
keberuntungan. Saya tidak mendapatkan semua kehormatan ini karena usaha saya
sendiri. Karena itu, meskipun yang mulia mengambil semua itu, saya tidak
memiliki kekuasaan untuk menentangnya.”
Setelah mendengar jawabanku, yang mulia raja hanya
menatapku. Johan-sama juga menatapku dengan serius, meskipun tatapannya tidak
semenyeramkan tadi. Kali ini tatapannya lebih ke arah mengamati dan
mengevaluasi semua yang kulakukan.
“Alicia, kau bisa kembali ke kamarmu sekarang.” Kata
ayahanda sambil tersenyum.
Interogasi macam apa ini?
Aku benar-benar ingin bertanya soal apa yang mereka semua
pikirkan, tapi suasana yang ada di ruangan saat initidak memungkinkan diriku
untuk menanyakannya.
Setelah mengambil nafas panjang, aku membungkukkan badanku
dan melangkah keluar ruangan.
Komentar
Posting Komentar