Mahouka Vol. 14 Chapter 1 Part 4
Disclaimer: Setelah sekian lama akhirnya update juga versi Indo novel satu ini... T.T
“Fumiya, dalam beberapa pekerjaan yang kita lakukan, kegagalan tidak diperbolehkan.”
Kata-kata Tatsuya terdengar sangat tegas, tapi Miyuki bisa
merasakan kelembutan yang membuatnya merasa sangat iri.
“…. Kau benar. Maafkan aku.” Sebenarnya Fumiya tidak perlu
orang lain untuk tahu jika Tatsuya mengkhawatirkannya. “Aku minta maaf, ah
bukan. Terima kasih, Tatsuya-niisama.”
Fumiya menundukkan kepalanya sekali lagi dan Tatsuya hanya
menanggapinya dengan tersenyum. “Baiklah. Katakan semua yang kalian ketahui
hingga saat ini.” Ucap Tatsuya yang ingin segera masuk ke inti permasalahan.
“Baiklah. Setelah kabur dari Yokohama, Zhou pergi ke arah
barat melalui laut dan terus berlayar hingga Pasifik, tapi kami berhasil
menghentikannya. Setelah dia mendarat di Ise, dia pergi ke utara dan kami
berhasil melacaknya hingga jembatan Danau Biwa, tapi dia berhasil kabur dari
kepungan kami. Kami percaya dia meneruskan perjalanannya dan sedang bersembunyi
di Kyoto. Saat ini anggota kami sedang mencari di daerah Oohara.”
“Apa ada informasi mengenai sekutu yang dia miliki?”
“Sejauh yang kami ketahui, para tradisionalis juga terlibat.
Mereka adalah organisasi yang terdiri dari para penyihir kuno yang memusuhi
keluarga bernomor Sembilan.”
“Tradisionalis, kah…”
“Apa kau tahu soal mereka, Tatsuya-niisama?”
“Aku pernah mendengarnya dari Master Yakumo. Mereka tidak
hanya mengumpulkan penyihir kuno dari seluruh negeri—tapi mereka juga
sepertinya sedang merencanakan sesuatu untuk meningkatkan pamor dengan cara
menerima para immortalis dari benua utama. Benar juga, beberapa
immortalis yang membelot dari benua utama juga bekerja untuk keluarga Kudou.
Apa ada kemungkinan jika keluarga Kudou membantu Zhou Gongjin?”
“Kau tidak perlu khawatir soal itu. Tepat setelah Zhou
melarikan diri dari Yokohama, para immortalis yang bekerja sama dengan keluarga
Kudou kabur dari Laboratorium No.9 yang lama dan bergabung dengan para
tradisionalis. Mereka sepertinya tidak mendengar informasi ini dari keluarga
Kudou—kami berhasil mengkonfirmasi informasi itu.”
“Tidak mungkin para tradisionalis dan keluarga bernomor 9
bekerja sama di balik layar. Itu artinya kita tidak perlu khawatir mengenai
campur tangan keluarga Kudou.”
“Tatsuya-san?”
Ketika Ayako melihat Tatsuya yang sedang tenggelam dalam
pikirannya, gadis itu pun memanggil namanya dengan nada ragu.
“Maaf, tidak apa-apa. Semua yang kalian katakan malam ini
adalah informasi yang sangat berguna.”
Ayako yang bisa merasakan rasa terima kasih Tatsuya pun
memutuskan untuk segera pergi. Dia dan adiknya pun berdiri dan pamit kepada
Tatsuya dan Miyuki.
Ketika Tatsuya dan Miyuki mengantar kepergian Fumiya dan
Ayako, Minami mulai merapikan meja dan menyiapkan seteko teh hitam yang baru.
Dia tidak lagi merasa bersalah ketika mengambil kesempatan seperti ini dari
masternya—Miyuki. Minami selalu menghormati Miyuki sebagai master dan penyihir
yang berbakat. Minami juga sangat mengagumi Miyuki sebagai seorang wanita. Di
saat yang sama, Minami juga merasa jika Miyuki adalah master yang sedikit
menyusahkan—dengan kata lain Miyuki sudah menghalangi pekerjaan Minami sebagai
seorang maid. Brother complex sang master juga sudah menjadi gangguan untuk
semua orang yang ada di sekitar mereka.
Ketika Minami kembali ke ruang tamu dengan teh dan cangkir,
Tatsuya memerintahkannya untuk duduk di sofa yang tadinya diduduki oleh Fumiya.
Minami yang tidak punya pilihan lain pun menata teko teh dan cangkir di depan
Tatsuya dan Miyuki, kemudian dia duduk di tempat yang sudah disediakan
untuknya. Di saat itulah dia menyadari kerutan di wajah Tatsuya.
“Tatsuya-sama…?”
Di dalam pikiran Minami, Tatsuya adalah orang yang lebih
waras jika dibandingkan dengan Miyuki—artinya dia lebih cocok bersikap sebagai
seorang master. Ketika dia melihat ekspresi itu di wajah Tatsuya, Minami
langsung berpikir jika dia sudah melakukan kesalahan yang membuat Tatsuya
marah. Tapi sepertinya dia hanya terlalu banyak berpikir.
“Minami, apa kau bisa mengambilkan satu cangkir lagi?”
“Ya…?”
Minami sadar jika dia pasti sedang memasang wajah bodoh di
depan Tatsuya dan Miyuki, tapi dia tidak bisa menahan keheranannya. ‘Apa ada
tamu lain yang datang?’ begitu pikirnya. ‘Di jam seperti ini?’
“Tidak bukan itu.”
Minami sendiri sepertinya belum menyadarinya, tapi
pertanyaan yang ada dalam hatinya itu tercetak jelas di wajahnya. Tatsuya yang
menyadarinya pun membenarkan jalan pikiran sang maid sambil menunjukkan senyum
kecut.
“Yang kumaksud, pembicaraan ini sepertinya akan memakan
waktu cukup lama. Ambil satu cangkir untuk dirimu.”
Penjelasan Tatsuya menghilangkan keraguan dalam diri Minami,
tapi di saat yang sama ada sesuatu yang membuatnya kembali merasa bingung.
Tatsuya yang melihatnya pun berkata, “Aku dan Miyuki tidak
akan merasa nyaman jika hanya kami berdua yang bisa minum teh.”
“…. Jika begitu, saya akan segera kembali setelah mengambil
cangkir baru.”
Minami yang merasa kalah dan tidak begitu mengerti kenapa
Tatsuya memberikan perintah seperti itu pun berjalan ke arah dapur untuk
mengambil cangkir baru.
Sambil menunggu Minami kembali ke ruang tamu, Tatsuya
membuka surat dari Maya yang dia letakkan di meja. Surat itu hanya terdiri dari
1 lembar kertas dengan sedikit tulisan di atasnya. Tatsuya mencoba menggunakan
Elemental Sight nya untuk memeriksa amplop dan surat itu untuk mendapatkan
informasi tambahan. Tapi dia tidak menemukan apa-apa di sana.
“Ini artinya permintaan Maya-obaue hanya untuk
membantunya menangkap Zhou Gongjin.” Ucapnya.
Miyuki tampak tidak percaya dengan perkataan sang kakak.
“Kenapa Maya-obaue mengirimkan pesan ini sebagai permintaan dan bukannya
perintah? Dia tidak pernah melakukannya.”
“Aku juga penasaran soal itu. Kita tidak akan pernah
mendapat jawaban jika kita tidak bertanya langsung padanya, tapi…”
Tatsuya menatap Miyuki dan kemudian menoleh dan menatap
Minami. Tatapannya tidak tajam atau apa, tapi tekanan yang ada di baliknya
membuat bulu kuduk Minami berdiri.
“Kalian berdua mungkin tidak menyadarinya, tapi Maya-obaue
tidak pernah memiliki kekuatan untuk memberikan perintah padaku. Lebih
tepatnya, dia memang memilikinya, tapi perintahnya memiliki prioritas yang
rendah.”
Rasa kaget dan tidak percaya muncul di wajah kedua gadis
itu. Miyuki dan Minami sama-sama menutupi mulut mereka dengan tangan—apakah itu
adalah hasil dari edukasi etika dari keluarga Yotsuba, ataukah Minami sudah menangkap
beberapa kebiasaan sang master… Tatsuya tidak mengetahuinya.
“Memastikan keselamatan Miyuki adalah prioritas terbesarku,
kemudian perintah denga prioritas tertinggi setelahnya adalah misi dari
Independent Magic Battalion. Perintah Maya-obaue ada di bawahnya—prioritas
ketiga.”
Tatsuya bisa merasakan perubahan perasaan dalam diri Miyuki,
tapi dia tidak begitu memperhatikannya. Bahkan Minami terlalu fokus dengan
perkataan Tatsuya hingga tidak sempat mengarahkan tatapan dinginnya pada Miyuki
yang menunjukkan perilaku brother complex nya.
“Hingga saat ini, ketika obaue memberiku pekerjaan, dia
selalu menggunakan kalimat perintah. Mungkin dia tahu saat itu aku sedang tidak
menjalankan misi. Tapi yah memang itu yang biasa dilakukan oleh obaue.”
Setelah itu Tatsuya mengambil cangkir tehnya. Mungkin dia
merasa haus setelah berbicara panjang lebar seperti itu. dan mungkin dia ingin
menata kembali isi pikirannya sambil meminum teh hitam yang disajikan oleh
Minami—gerakan Tatsuya ketika mengembalikan cangkir ke tatakannya terlihat
sedikit lebih lambat dari biasanya.
“Jika dia melakukan ini dengan cara yang tidak biasa, maka
keadaan yang melatarbelakangi masalah ini juga tidak biasa. Misalnya, mungkin
misi ini membutuhkan perlakuan yang lebih spesial dari biasanya.”
Minami tampaknya mulai mengerti, tapi rasa khawatir kembali
muncul di wajah Miyuki. “Kalau begitu misi ini sangat berbahaya?”
“Musuh kita berhasil melukai kepala keluarga Kuroba dan
bahkan masih bisa menghindari kejaran keluarga Yotsuba setelahnya. Apakah kita
perlu menangkap atau bahkan membunuhnya… Itu tidak akan menjadi misi yang
mudah.”
Tatsuya menjelaskan semua itu sambil mengelus kepala Miyuki,
berharap sang adik kembali tenang. Yakin jika sang kakak berpikir ini bukanlah
misi yang sangat berbahaya membuat Miyuki kembali tenang.
“Masalahnya bukanlah tingkat kesulitan misi ini.”
Saat Tatsuya berhenti mengelus kepala Miyuki, ketegangan itu
kembali menghiasi wajah Miyuki dan Minami.
“Aku tidak pernah berada dalam situasi dimana aku tidak tahu
dimana Lokasi target. Kalian bahkan bisa berkata jika ini adalah hal yang tidak
biasa bagi keluarga Yotsuba itu sendiri. Maksudku, sejauh yang kutahu, tidak
ada orang yang memiliki kemampuan yang cukup untuk lepas dari cengkraman
keluarga ini.”
Tatsuya menghela nafas sambil memikirkan seberapa sulit
pekerjaannya kali ini.
“Itu situasinya—dan dia adalah target kita. Ini akan menjadi
misi jangka panjang yang sangat menguras tenaga.”
Ekspresi di wajah Miyuki berubah dari tegang, menjadi
khawatir, dan kemudian kesepian. Tatsuya yang melihatnya langsung berkata, “Aku
tidak akan pergi dari rumah untuk waktu yang lama. Kita masih harus pergi ke
sekolah dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk melakukan pencarian.
Untuk menemukannya, aku harus memanggil orang lain. Kurasa aku hanya akan
menjadi tukang eksekusi ketika mereka menemukannya.”
“… Apa semua itu melibatkan pertarungan?”
“Ah, Miyuki. Jangan memasang ekspresi seperti itu. Aku tidak
akan menghadapinya sendirian. Aku yakin yang mereka inginkan dariku hanyalah
memotong jalur pelariannya.”
Tatsuya mengatakannya sambil menunjuk matanya sendiri.
Miyuki yang sadar akan maksud dari sang kakak pun menghela nafas lega.
“Tadi di waktu seperti ini, mungkin ada beberapa haru dimana
aku harus pergi meninggalkan rumah.” Tatsuya pura-pura tidak melihat Miyuki
yang menatapnya dengan tatapan ‘itu tidak seperti katamu tadi’. “Saat
aku pergi, Minamu kau harus melindungi Miyuki.”
“Baik!”
Jika dilihat dari sudut tertentu, apa yang dilakukan Tatsuya
adalah serangan dadakan yang sangat efektif. Ketika Tatsuya memastikan misinya
sebagai Guardian, Minami secara tidak sadar meluruskan punggungnya dan menjawab
dengan suara yang cukup keras.
Tatsuya tidak menunjukkan ekspresi aneh ketika melihat antusiasme
Minami yang agak berlebihag. Dia berkata, “Dari segi energi sihir, Miyuki
memang lebih kuat darimu. Seandainya kalian berdua sedang melakukan
pertarungan, Miyuki memiliki lebih banyak mantra yang lebih berguna. Tapi itu
bukan apa-apa.”
“… Ya, Tatsuya-sama.” Kali ini Minami menjawab dengan suara
tenang.
“Bagi keluarga Yotsuba, kau adalah Guardian Miyuki. Tapi ada
yang lebih penting dari itu. Bagiku, kau adalah salah satu dari beberapa
penyihir yang bisa kupercaya.”
Suara Tatsuya terdengar sangat serius ketika mengatakannya.
Orang yang mengirim Minami ke rumah mereka adalah Maya. Tatsuya tahu jika Maya
memiliki niatan tersembunyi dengan melakukannya, dan dia yakin Minami juga
mengetahui hal tersebut. Meski begitu Tatsuya masih mempercayainya. Dia membuat
keputusan berdasar apa yang sudah dia lihat dengan mata kepalanya sendiri, dan
dia memutuskan jika Minami bisa dipercaya.”
“Saat aku pergi, kuserahkan Miyuki padamu.”
“Ya, saya tidak akan mengecewakan anda, Tatsuya-sama.”
Minami tidak bermaksud untuk menghindar dan lari dari rasa
kepercayaan itu.
Komentar
Posting Komentar