ORV Chapter 253: Episode 47 – Demon King Selection (7)

 Disclaimer: Novel bukan punya saya

 

Sejauh ini Kyrgios sudah menerima tiga murid. Murid pertama diterima ketika dia baru saja menjadi seorang transenden dan murid kedua diterima 50 tahun setelahnya. Setelah itu dia tidak menerima murid lagi untuk waktu yang cukup lama.

Itu semua karena kedua muridnya sudah meninggal dunia. Satu murid tewas di tangan Heavenly Demon School dan murid lainnya di tangah Blood Demon School.

Kejadian yang dipicu oleh kematian kedua muridnya itulah yang membuat Paradox Baekchung—Kyrgios Rodgraim menjadi sangat terkenal. Kyrgios yang marah karena kematian muridnya menyerang Heavenly Demon School dan the Blood Demon School. Aku tidak tahu apa yang terjadi di Murim saat itu, tapi ada satu hal yang pasti…

Separuh dari 100.000 Great Mountain Ranges menjadi hutan gundul. Lalu Blood Demon School menarik pasukannya dari Murim pertama.

100 tahun setelahnya, Kyrgios menerima murid baru. Dia pun bertanya pada si murid yang berhasil dia temui setelah ada banyak masalah yang terjadi.

“…. Apa-apaan ini?”

“Murid hina ini memberikan salam hormat kepada master.”

Kyrgios looked at his disciple with a bitter expression. This was the last disciple he received with his heart.

Kyrgios menatap muridnya itu dengan ekspresi suram. Dia adalah murid terakhir yang diterimanya sepenuh hati.

“Aku bertanya padamu. Kenapa kau melakukan semua ini?”

Murid itu tidak memiliki bakat dan tidak memiliki sifat yang dia sukai. Ketika mereka bertemu, si murid bersikap sok dekat seakan mereka sudah saling kenal sejak lama. Dia terlihat ‘bersahabat’ dengan Paradox Baekchung. Murid terakhirnya ini adalah sebuah paradoks aneh sampai-sampai membuat Kyrgios ingin mempelajarinya.

“Aku pergi ke Murim pertama.”

Kyrgios menatap muridnya yang berlumuran darah. Selama berada di peace Land, dia adalah orang yang penuh kejutan. Alasan Kyrgios tidak menghukum si murid setelah dia mencuri tekniknya dan melarikan diri adalah karena dia sudah menyelamatkan planet Kyrgios.

Karena itu Kyrgios menunggu. Suatu hari nanti muridnya akan merenung, mengakui kesalahannya, dan kembali padanya. Akan tetapi muridnya malah muncul dengan kondisi seperti ini.

Mata Kyrgios menyipit dan dia berkata, “Ada bekas Breaking the Sky Swordsmanship di lukamu.”

“…”

“Apa kau bertemu dengan murid Breaking the Sky Sword Saint? Atau mungkin Breaking the Sky Sword Saint yang menyerangmu?”

Muridnya tidak menjawab. Aura yang dipancarkan Kyrgios menjadi semakin kuat.

“Jawab aku.”

Seluruh kompleks industri menggeliat seperti serangga yang sedang diinjak. Energi itu terus menyebar dan semua kandidat Kim Dokja yang ada di alun-alun mengerang kesakitan. Yang dilakukan Kyrgios bukan hanya menyebarkan energi sihirnya saja, tapi lebih ke arah menunjukkan ‘status’ miliknya. Ini adalah nilai keberadaan milik Paradox Baekchung. Satu-satunya orang yang tidak berlutut di depannya adalah si murid itu sendiri.

“Aku tidak mau master melihatku dalam kondisi seperti ini.”

“Apa maksudmu?”

“I have defiled the name of Baekchung.”

“…”

“Tolong bunuh aku.”

Alis Kyrgios tertekuk ketika mendengarnya. Dia teringat dengan pesan yang dia terima sebelum sampai di tempat ini.

‘Tolong bunuh aku.’

Gigi-gigi Kyrgios saling bertumbukan hingga menciptakan suara yang cukup keras.

“Aku memang datang untuk menghukummu. Tapi…”

Muridnya sedang bertarung di tempat yang jauh. Terlebih lagi sepertinya dia berada dalam situasi dimana dia meminta untuk dibunuh karena tidak bisa lepas dari rasa malu yang dia rasakan.

Dalam situasi seperti itu, guru macam apa yang bisa menghukum muridnya? Guru seperti itu mungkin memang ada, tapi Kyrgios bukan orang seperti itu.

“…. Kenapa kau sangat ingin mati di tanganku?”

“…”

“Pemuda bodoh.”

Kyrgios membalikkan badan dan memunggungi muridnya. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada muridnya yang punya harga diri tinggi ini, tapi dia akan menemukan jawabannya ketika kembali ke Murim.

“Apa kau bilang kejadiannya di Murim pertama?”

Muridnya tidak menjawab tapi Kyrgios sudah bergerak.

“Dunia itu akan tahu jika ada sebuah ‘paradoks’ diatas ‘langit yang rusak’.”*
*) Ngerti maksudnya kan? Kalau nggak paham, maksudnya itu masih ada Kyrgios (Paradox Baekchung) yang lebih kuat dari Namgung Minyoung (Breaking the Sky Sword Saint)

***

Kyrgios pergi dan awan perang yang tadinya menyelubungi kompleks industri menghilang tanpa jejak. Di tempat yang dilewati oleh Kyrgios, para kandidat Kim Dokja hanya bisa berbaring tanpa melakukan apa-apa.

“U-Uhh… uwaaah!”

Aku melihat beberapa kandidat itu dengan perasaan campur aduk. Jang Hayoung bertanya, “… Apa seranganku terlalu kuat?”

Itu bukan pertanyaan untuk kandidat Kim Dokja. Aku menatap portal yang dilalui Kyrgios dan kemudian berkata, “Itu satu-satunya cara untuk membuatnya tergerak.”

Kyrgios sudah kehilangan 2 muridnya di Murim, dan untuk membuatnya sekali lagi pergi kesana, aku harus menggunakan cara pengecut seperti ini.

“Bagaimana jika nanti dia membunuh Breaking the Sky Sword Saint?”

“Jangan khawatir soal itu.” Ucapku sambil meletakkan fragmen cerita di luka yang diberikan Jang Hayoung.

Sepertinya Kyrgios ingin membalaskan dendamku, tapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Seorang transenden selevel Kyrgios pasti sadar jika Murim sedang menghadapi bahaya yang sangat besar.

[Kau sudah memicu munculnya sub skenario baru.]

Perhaps by now, Kyrgios would’ve gained a sub scenario to intervene in the First Murim. Kyrgios was also unhappy with the outer gods. Once he found out the situation, he would be forced to help the Breaking the Sky Sword Saint.

Mungkin sekarang Kyrgios sudah mendapatkan sub skenario baru agar dia bisa melakukan intervensi di Murim pertama. Kyrgios tidak terlalu suka kepada para outer god, karena itu ketika dia mengetahui situasi yang sedang terjadi di Murim dia pasti terpaksa membantu Breaking the Sky Sword Saint.

“Kau harusnya lebih khawatir pada kondisi kita disini.”

“Apa? Kenapa?”

“Seharusnya, Kyrgios tidak muncul disini.”

Meski aku sudah melalui banyak krisis, aku tidak meminta Jang Hayoung memanggil Kyrgios. Rencana awalnya aku ingin memanggil Kyrgios untuk membantuku menyelesaikan skenario Demon King Selection.

Tapi sekarang aku menggunakan kartu itu untuk menyelamatkan Breaking the Sky Sword Saint. Aku tidak tahu apa itu pilihan yang salah, tapi setidaknya itu adalah pilihan yang terhormat.

Aku menatap langit malam yang bertabur banyak bintang.

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ menatapmu dengan tatapan khawatir.]

Beberapa bintang sedang mengkhawatirkanku.

[Beberapa konstelasi tersenyum padamu.]

Beberapa bintang berusaha menggunakan krisis ini sebagai kesempatan. Aku tersenyum dan berkata dengan nada getir pada para bintang-bintang itu, “Aku sudah cukup melihat semua ini. Apa kalian sudah mendapatkan Kesimpulan?”

Aku menarik nafas panjang dan berkata pada langit, “Aku Kim Dokja yang asli.”

Percakapanku dengan Kyrgios bisa didengar semua orang, karena itu aku tidak membutuhkan bukti lain. Bintang-bintang di langit bersinar di waktu yang bersamaan.

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ mengakui jika kau adalah Kim Dokja yang asli.]

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ mengakui jika kau adalah Kim Dokja yang asli.]

[Konstelasi ‘Queen of the Darkest Spring’ mengakui jika kau adalah Kim Dokja yang asli.]

.

.

[Sebagian kecil konstelasi tidak setuju dengan hasil ini.]

Mereka yang menginginkan sesuatu yang lain pasti tidak setuju dengan hasil ini. Sayang sekali, pemilihanku dilakukan dengan voting suara terbanyak.

[Ada banyak konstelasi yang mengenalimu sebagai Kim Dokja yang asli.]

[Kau sudah diakui sebagai Kim Dokja yang asli.]

[Skenario tersembunyi berhasil diselesaikan!]

[200.000 koin berhasil didapatkan sebagai hadiah menyelesaikan skenario.]

Wajah para kandidat Kim Dokja mulai berubah satu per satu. Mosaik yang menutupi wajah mereka menghilang dan wajah mereka menjadi semakin jelas. Untuk pertama kalinya, para warga melihat pemimpin asli dari kompleks industri yang mereka tinggali. Mereka berteriak dengan suara penuh semangat, “Kim Dokja! Itu Kim Dokja yang asli!!”

“Ma-master dari kompleks industri ini sudah kembali…!”

Beberapa saat kemudian ada banyak pesan yang masuk kepadaku.

[Kau sudah mewarisi kompleks industri Gilobat dengan sah.]

{Duke lama dari kompleks industri Gilobat sudah menobatkan Kim Dokja sebagai pemimpin baru.]

[Ceritamu mulai menyebar ke seluruh Demon World.]

[popularitasmu berhasil memperkuat cerita-cerita yang kau miliki.]

Cahaya terang mulai menyelimuti tubuhku dan semua cerita yang kumiliki semakin menguat.

[Kau adalah ‘duke’ baru dari kompleks industri ini.]

Sebentar lagi, pertempuran yang bisa membuatmu merasa terisolasi akan segera dimulai.

***

Setelah situasi menjadi lebih tenang, tempat pertama yang kukunjungi adalah kantor Mark yang berada di jantung kompleks industri.

“…. Aku merasa sangat malu.”

“Tidak. Kau melakukannya dengan baik.”

Kekacauan pasti terjadi saat Kim Dokja Game dimulai dan di saat yang sama ternyata Mark dan anggota dewan yang lain sedang disekap di sebuah ruangan. Aku menepuk bahu Mark dan berusaha menghiburnya. “Kau sudah melakukan yang terbaik.”

Tidak ada seorangpun—termasuk Mark—yang bisa menghentikan Kim Dokja Game. Sejak awal, itu adalah skenario yang terjadi karena aku pergi meninggalkan kompleks industri ini. Bahkan aku berani bilang jika situasi ini tidak menjadi lebih parah berkat kerja keras Mark dan yang lain. Di planet asalnya Mark adalah seorang pemimpin prajurit bayaran yang sangat handal, dia juga memiliki skill Crowd Control yang sangat baik.

Aku mendengarkan laporan Mark mengenai apa saja yang terjadi di kompleks industri ini.

“Ada berita dari banyak sumber jika perang akan segera terjadi.”

Dari kantor ini kami bisa melihat sekelompok orang yang berjalan keluar dari kompleks industri. Beberapa dari mereka mengikuti skenario Kim Dokja Game dan beberapa dari mereka tidak mengikutinya.

“Perang tidak bisa dilakukan sendirian. Kau tahu itu kan?”

“Tapi, bergantung pada mereka yang tidak memiliki keinginan untuk bertarung adalah keputusan yang bodoh.”

Kebanyakan dari mereka akan mati karena mendapatkan penalti yang akan muncul ketika seseorang ‘pergi meninggalkan area skenario’. Tapi mereka memutuskan untuk tetap pergi. Mereka sudah sangat putus asa.

[Populasi dari kompleks industri semakin berkurang dan kekuatan pabrik semakin menurun.]

Cerita senjata—Pabrik bisa berfungsi berkat kerja keras para warga. Wajar jika kekuatan pabrik menurun ketika jumlah pekerjanya berkurang. Akan tetapi aku berkata pada Mark seakan itu bukan masalah besar bagi kami. “Kita tidak bisa mencapai akhir hanya dengan bergantung pada kekuatan kompleks industri. Lagipula kompleks industri ini bukan fokus utama dari pihak musuh.”

Aku harus mengatasi Melledon dan Bercan. Melledon sudah bekerja sama dengan Vedas sedangkan Bercan bekerja sama dengan Papyrus.

Jika dilihat dari skalanya, kerja sama yang mereka lakukan dengan dua nebula itu bukan kerja sama secara langsung. Mereka mungkin melakukan kontrak dengan beberapa konstelasi yang bergabung dengan nebula tersebut.

Meski begitu, kekuatan mereka tidak bisa diabaikan. Aku masih belum tahu pastinya, tapi setidaknya ada 10 konstelasi yang harus kulawan dalam skenario Demon King Selection.

“Apa kau punya rencana?” tanya Mark.

Jujur saja, kemungkinan menang kami tidak begitu besar. Aku hanya konstelasi baru dan melawan konstelasi-konstelasi lain tanpa bantuan Yoo Joonghyuk adalah sesuatu yang sangat gila.

“Aku punya cara.”

Aku belum bisa mengatakannya sekarang. Terlalu banyak mata yang melihat.

[Ada banyak konstelasi yang mengagumi ambisimu!]

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ memikirkan apa maksud perkataanmu.]

[2.000 koin berhasil didapatkan.]

Sebenarnya ada beberapa hal yang sedang kupikirkan. Dulu itu adalah sesuatu yang tidak mungkin, tapi sekarang cara itu mungkin bisa dilakukan. Tapi sebelum aku bisa menggunakannya, ada sesuatu yang harus kuperiksa.

[Fourth Wall menggeliat.]

Fourth Wall membaca pikiranku dan memberikan respon kecil. Aku pun berkata dalam hati, ‘Aku butuh bantuanmu’.

Dia pasti tahu apa yang ingin kukatakan.

‘Izinkan aku melihat layar atributku.’

Hingga sekarang, aku selalu bertarung tanpa mengetahui informasi milikku sendiri.

Hingga detik ini.

[Fourth Wall gemetar karena panik.]

Tapi mulai sekarang aku tidak bisa seperti itu. Aku tidak bisa melawan musuh tanpa mengetahui semua hal tentang diriku sendiri. Aku sudah punya beberapa informasi soal siapa musuhku, dan sekarang aku ingin mengetahui soal ‘diriku’.

 

Chapter 252     Daftar Isi     Chapter 254


Komentar

Postingan Populer