ORV Chapter 255: Episode 45 – Entrance as a Character (1)

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya

PS: Ada beberapa perubahan di translasinya
Pertama, laki-laki dengan benjolan di pipi jadi Wenny man/wenny people buat ras/klan/suku dari si wenny man.
Kedua, Bureau bakal saya rubah jadi biro. Entah kenapa dulu kagak kepikiran buat nerjemahin kata ini. 😅

 🌵🌵🌵🌵🌵🌵

Pipiku terasa panas dan sakit. Apa ada yang menampar pipiku?

“Kim Dokja! Hei! Ada apa ini!?”

Aku mengedipkan mata beberapa kali dan kesadaranku mulai kembali.

[Skill eksklusif ‘Fourth Wall’ aktif dengan sangat kuat!]

“Uh…”

Suaraku tidak terdengar seperti suaraku. Hal itu memang hanya terjadi sepersekian detik, tapi aku merasa seperti sedang berubah menjadi sosok lain. Aku masih bisa merasakan sensasi mengerikan di seluruh tubuhku. Bahu yang disentuh Jang Hayoung bergetar dengan hebat.

“Ada apa denganmu?”

Aku tidak ingat apa yang sebenarnya terjadi. Aku meminta Fourth Wall untuk menampilkan layar atributku, lalu aku mendengar suara.

Aku mengusap pelipis ku dan bertanya, “…. Bagaimana aku bisa pingsan?”

“Aku tidak tahu! Aku berlari kemari karena melihat ada petir yang menyambar!”

“Petir?”

“Apa kau tahu cahaya yang muncul ketika kau melanggar probabilitas? Itu…”

“Apa cahayanya mirip seperti petir?”

Jang Hayoung mengangguk. “Ini pertama kalinya aku melihat cahaya sebesar itu.”

Mantel dan bajuku yang lain sudah berubah menjadi arang. Aku tidak percaya jika mantel yang punya fungsi restorasi otomatis itu bisa menjadi serusak ini…. Langit-langit di atasku juga terlihat seperti baru saja terkena serangan meteor.

“Apa kau tidak apa-apa?”

“Aku baik-baik saja. Tentu. Oke..”

Sebaliknya, aku merasa sangat ringan. Itu tidak mungkin. Tubuhku sudah terbakar separah ini, tapi jiwaku baik-baik saja. Kekuatan ceritaku juga terasa penuh.

[Efek dari skill eksklusif ‘Reading Comprehension’ telah meningkatkan pemahamanmu.]

Aku melihat pesan itu dan teringat dengan apa yang baru saja kualami beberapa saat yang lalu. Itu benar. Aku pernah melihat pesan seperti ini.

[Pemahamanmu pada karakter ‘Kim Dokja’ semakin meningkat.]

Pesan itu menandaiku sebagai karakter. Itu adalah hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Di saat yang bersamaan, energi dingin memenuhi sebagian dadaku.

Aku sudah melihat keberadaan banyak ‘karakter’. Mereka datang dari luar dunia novel yang asli tapi pada akhirnya berasimilasi dengan cerita aslinya. Kebanyakan dari mereka adalah orang yang berhenti membaca novel Cara Bertahan Hidup di tengah jalan.

Aku langsung memunculkan layar atributku. ‘Layar atribut!’

Akan tetapi layar atribut tidak bisa dibuka dengan mudah. Alasannya sangat jelas.

[Fourth Wall sedang menatapmu.]

Aku mulai berkeringat dingin.

< Kim D okj a me liha t sel am a 1 5 det ik. >

‘Aku benar-benar minta maaf.’

Mana mungkin aku sadar berapa detik yang kulalui ketika memeriksa atributku? Mau itu 10 atau 15 detik, waktu segitu itu tidak cukup panjang untukku.

< A ku ti da k ak an men ja w abm u unt uk beb erap a wak tu. >

‘Tunggu. Ada yang ingin kutanyakan.’ Aku menghentikan Fourth Wall sebelum dia benar-benar menghilang. ‘Apa yang ada di balik dinding?’

Memoriku tidak begitu jelas, tapi aku melihat seseorang tepat sebelum aku pingsan. Aku mencoba mengingatnya dan merasa jika aku sedang berbicara dengan seseorang. Aku yakin ada beberapa bayangan disana.

< Ng a ntu k… >

Fourth Wall tertidur begitu saja. Fungsinya masih berjalan, tapi kesadarannya sudah menghilang. Sial.

[Kau mendapatkan cerita baru!]

[Cerita ‘Looked into the Abyss’ berhasil didapatkan.]

[Cerita ini tidak memiliki rating.]

Aku menatap pesan-pesan itu dengan tatapan kosong.

Looked into the Abyss. Aku tahu eksistensi cerita ini dari novel aslinya, karena itu aku tidak bisa menahan gemetar yang tiba-tiba muncul.

Ada banyak pertanyaan yang melintas dalam kepalaku. Kenapa aku mendapatkan cerita itu sekarang? Apa hubungan antara cerita itu dengan diriku yang menjadi karakter? Apa sekarang aku sudah menjadi karakter, atau aku masih menjadi pembaca? Apa aku…. Masih bisa merubah masa depan?

“Kim Dokja?” Jang Hayoung menatapku dengan alis menukik.

Pasti menyenangkan jika aku bisa membaca situasi saat ini sejelas aku bisa melihat mata Jang Hayoung. Aku ingin membaca diriku sendiri sejelas aku membaca tatapan mata itu…

Di saat yang sama, ada sebuah ide yang tiba-tiba muncul.

< Bagaimana jika aku menggunakan Omniscient Reader’s Viewpoint pada diriku sendiri? >

Aku tidak pernah memikirkan hal itu sebelumnya. Sepertinya ada yang bersemayam dalam diriku dan aku tidak tahu apa itu. Aku tidak tahu apakah author meninggalkannya padaku? Atau itu memang sudah berada dalam tubuhku sejak dunia hancur? Yang jelas aku harus mencari tahu apa itu sebenarnya.

Tapi aku merasa ragu untuk menggunakan Omniscient Reader’s Viewpoint.

…. Apakah aku bisa mengetahui jawabannya dengan menggunakan skill itu? Sejak awal Omniscient Reader’s Viewpoint adalah skill yang bisa membaca pikiran dan pergerakan target.

{…. Kim Dokja? Apa kau baik-baik saja?}

Aku berhasil mengalihkan pikiranku dari ide gila itu brekat dokkaebi yang melayang di depanku. “Bihyung?”

Aku menatap Bihyung dengan wajah kosong. Bukannya tadi dia bilang ingin pergi? Bihyung menjawabku dengan terbata-bata.

{Ah…. Setelah… badai tadi…}

Tadi dia bilang sibuk, jadi dia pasti sudah memantau situasi ini dari jauh. Tapi aku juga harus ingat, dia kawan yang licik. Aku tidak boleh terlalu percaya padanya.

{Ja-jangan salah paham! Aku cuma lupa memberitahu kalau aku sudah kembali.}

Ketika aku berbicara dengan Bihyung dengan santai, Jang Hayoung yang ada di sebelahku hanya bisa menatap kami dengan mata ketakutan. Aku menepuk bahunya dengan pelan dan kemudian berkata pada Bihyung, “Kau mau bilang apa?”

{Seperti yang kau tahu, Demon King Selection adalah skenario yang sangat besar.}

Aku sudah menduganya. Cerita mengenai apa yang terjadi di Gourmet Association pasti sudah menyebar di antara para konstelasi. Beberapa yang datang dalam event itu pasti juga ikut berpartisipasi dalam Demon King Selection.

{Bukan hanya ukuran ceritanya yang besar, para dokkaebi juga berebut hak penayangannya. Kau mungkin sudah menduganya tapi bukan hanya aku dokkaebi yang diutus ke Demon World.}

“Lalu?”

{Kau tahu dokkaebi yang ada di pihak sana.}

Aku tahu dokkaebi itu?

{Dia dokkaebi yang punya dendam padamu.}

Ada 2 dokkaebi yang memiliki dendam kesumat padaku. Tapi satu dokkaebi ada di Murim, jadi hanya ada satu yang tersisa. “…. Apa itu Dokgak?”

{Ya.}

Dokgak. Dokkaebi yang bertanggung jawab atas channel Jepang. Aku dan Bihyung pernah mempermalukannya di masa lalu.

Saat itu aku beruntung, tapi tidak kali ini. Di antara dokkaebi yang diceritakan dalam novel, Dokgak adalah dokkaebi dengan bakat hebat dalam mengelola channel. Jika dia dipilih sebagai salah satu dokkaebi yang akan memimpin skenario ‘Demon King Selection’, masa depanku tidak akan mengalir dengan lancar.

{Yang penting kau harus hati-hati. Pengaturan channel juga sedang baik jadi…. Tunggu sebentar. Bagaimana dengan dokkaebi mu?}

“Dokkaebi?”

Benar juga, pantas aku merasa agak kesepian. Melalui lubang yang ada di atap, aku bisa melihat konstelasi yang bersinar di langit. Ini aneh. Aku sudah meminta Biyoo memblokir channel, dan biasanya aku akan mendapat cacian dari mereka. Tapi sekarang, tidak ada keluhan atau cacian yang sampai padaku.

“Biyoo?” aku memanggil nama itu dengan perasaan kalut.

Biyoo tidak muncul. Awalnya kupikir dia sedang tidur, tapi sudah beberapa menit berlalu dan dia tidak kunjung muncul. Perasaan buruk mulai muncul.

…. Jangan bilang…?

“Biyoo!”

Biyoo menghilang.

***

[A new constellation has entered the #BI-90594 channel.]

[Konstelasi baru telah memasuki channel #BI-90594.]

.

.

[Konstelasi ‘Bald General of Justice’ merasa bahagia karena kau telah kembali.]

[Konstelasi ‘Maritime War God’ menyambutmu dengan sebuah senyuman.]

[Ada banyak konstelasi yang menyambut kedatanganmu!]

Ketika aku memasuki channel Bihyung, para konstelasi langsung menyambutku dengan penuh semangat. Meski begitu aku tidak merasa senang dengan semua sambutan itu.

[Konstelasi ‘Demon King of Salvation’ bertanya soal keberadaan dokkaebi ‘Biyoo’ padamu.]

Beberapa konstelasi langsung menjawabnya.

[Konstelasi ‘Bald General of Justice’ menyeka kepalanya seakan itu adalah sesuatu yang sangat sulit.]

[Konstelasi ‘King Heungmu the Great’ terbatuk dan menempelkan jari jempol dan telunjuknya.]

[Beberapa konstelasi bersedia menjawab pertanyaanmu jika aku memberikan koin.]

…. Sepertinya konstelasi dari semenanjung Korea sedang kekurangan koin. Aku merogoh kantong untuk mencari koin yang ada di sana. Jang Hayoung yang ada di sebelahku berkata, “Apa mungkin dia terkena badai yang tadi?”

Biyoo bukan dokkaebi yang berasal dari biro dan dia juga tidak memiliki cerita kuat untuk melindungi dirinya dari badai probabilitas seperti tadi. Aku tidak bisa menghilangkan kemungkinan jika dia terbawa badai, tapi…

“Itu tidak mungkin. Tidak ada tanda-tanda seperti itu.”

Jika itu benar-benar terjadi, pasti akan ada jejak yang tersisa. Tapi tidak ada jejak apapun disini, seakan ada sesuatu yang menghilangkan keberadaan biyoo secara paksa. Siapa? Siapa yang membawa Biyoo…?

Bihyung menatapku dari tempatnya sambil menggigit jari. Mata kami bertatapan dan aku sadar jika kami memikirkan hal yang sama. Biyoo adalah satu-satunya dokkaebi yang memiliki channel independen.

{Sial, ini pasti ulah mereka.}

“Wenny people.”

Sebuah kalimat dari dalam novel bergema dalam kepalaku.

< Satu-satunya area skenario yang tidak berada di bawah yuriditas dokkaebi adalah Demon World. >

Seperti yang tertulis dalam novel, Demon World pada dasarnya adalah area milik wenny people. Di zona seperti itu, mereka berhasil memastikan jika ada dokkaebi yang tidak berasal dari biro.

‘Jiwa ini milikku.’

Saat pertama kali kami bertemu, dia sudah menginginkan telur Biyoo. Nilai dari channel independen sangat amat besar hingga tidak bisa diperhitungkan dengan nilai yang ada saat ini.

Terlebih lagi, ada sebuah cerita raksasa yang sedang berjalan di Demon World ini. Wenny people tidak mungkin membiarkan hal seperti ini terjadi begitu saja tanpa campur tangannya. Mereka pasti mencuri Biyoo untuk skenario Demon King Selection.

Wenny people memiliki resistensi pada probabilitas. Karena itu mereka pasti bisa mengambil Biyoo ketika aku sedang tidak sadarkan diri di tengah badai probabilitas yang sedang mengurungku. Sialan…. kenapa sekarang?

{Serahkan padaku. Aku akan menemukan mereka.}

Aku bisa melihat kemarahan di mata Bihyung.

[Harga diri dokkaebi sedang dipertaruhkan. Dia mungkin bukan anggota biro, tapi aku tidak bisa membiarkannya begitu saja.}

“Ayo pergi bersama.”

Bihyung menggelengkan kepalanya.

{Tidak lama lagi skenario Demon King Selection akan segera dimulai. Bukannya masih ada sesuatu yang harus kau lakukan sebelum itu?}

Benar sekali. Waktu yang tersisa semakin berkurang. Jika aku menggunakan sisa waktu ini untuk menemukan Biyoo, aku mungkin akan dikalahkan di awal skenario.

“…. Kenapa kau melakukan ini?”

{Karena sekarang kau sudah masuk ke dalam channelku.}

Bihyung menjawab sambil menghindari tatapanku.

{Aku melakukan ini demi channel ku sendiri. Kau harus menang. Dengan begitu para konstelasi akan menyukaimu dan channel ku menjadi lebih besar.}

Setelah itu Bihyung menghilang.

Jang Hayoung bertanya, “…. Apa tidak apa-apa percaya padanya?”

Tidak ada pertanyaan yang lebih bodoh daripada pertanyaan mengenai ‘apa dokkaebi bisa dipercaya’. Kesampingkan dulu rasa percaya yang kumiliki pada Bihyung, pada dasarnya tidak ada ras yang paling misterius dari dokkaebi di seluruh Star Stream.

Aku menghela nafas. Situasi Yoo Joonghyuk tidak begitu baik dan Jang Hayoung belum cukup kuat untuk mengejar Bihyung.

Seseorang yang bisa membantuku ada di atas langit sana, masalahnya sekarang aku berada di channel Bihyung. Dengan kata lain, semua pesan yang kukirim melalui channel akan dibaca oleh Bihyung.

Kalau begitu…. Hanya ada satu cara yang bisa kulakukan. “Jang Hayoung, panggil dinding milikmu.”

***

Suara langkah kaki bergema di dalam kegelapan.

{Baat, baaaat!}

Biyoo terus menangis karena tidak bisa lepas dari kurungannya.

{Baaat! Baat…!}

Seorang laki-laki tua dengan benjolan kecil di pipinya sedang berlari di jalanan yang sangat gelap. Dia terlihat sangat bersemangat.

“Masa para dokkaebi akan segera berakhir.”

Laki-laki tua itu merasa sangat bersemangat ketika memikirkan pencapaian yang akan dia tunjukkan pada wenny people lainnya. Dia tidak bisa menahan rasa irinya ketika mendengar cerita rekan-rekannya yang membanggakan diri karena sudah mendapatkan ‘cerita yang bisa mengalahkan dokkaebi’. Sekarang, yang akan dia dapatkan bukan sebuah cerita, tapi dokkaebi itu sendiri. laki-laki tua itu menepuk-nepuk kurungan Biyoo seakan itu adalah sesuatu yang sangat imut.

“Anakku, kau akan menjadi ‘wenny people’ pertama yang memiliki sebuah channel.”

Ini adalah mimpi dari para wenny people. Mereka ingin mengambil dominasi cerita dari para dokkaebi.

■■s streamer. Dari neraka dan dengan skenario mengerikan ini, aku akan membebaskan semua budak…”

Pipi milik laki-laki itu mulai membengkak. Benjolan itu menggeliat senang ketika menyentuh kurungan yang memerangkap Biyoo. Biyoo hanya bisa melihat benjolan itu dengan mata ketakutan, dia melihat ke sekitar untuk mencari bantuan. Sayangnya tidak ada orang yang datang untuk menyelamatkannya.

{Hei.}

Lebih tepatnya, yang mencoba menyelamatkannya bukan ‘orang’.

{Bisakah kau menyingkirkan benjolan itu?}

 

Chapter 254     Daftar Isi     Chapter 256


Komentar

Postingan Populer