I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 441
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya
Semuanya terdiam dan ada atmosfer aneh yang mulai terbentuk.
Apa kata-kataku terlalu menusuk? Tapi, dari sudut pandang
wanita jahat, bukankah ini event yang sangat sempurna?
“Alicia memang tidak punya belas kasih sama sekali, ya?”
“… Kurasa itu yang membuatnya menarik.”
Aku bisa mendengar Henry-oniisama dan Alan-oniisama yang sedang
berbisik-bisik.
Hubungan mereka tidak sedekat saat mereka masih kecil,
tapi aku bisa melihat jika hubungan mereka sudah membaik jika dibandingkan saat
aku dideportasi.
… Perubahan ini terlalu drastis. Tapi aku bisa mengerti jika
dulu Alan-oniisama terkena sihir pemikat milik Liz-san.
“Kau benar-benar lambat soal ini.” Gumam Gilles yang ada di
sampingku.
Aku mengabaikan semua kata-kata itu dan menunggu Albert-oniisama
menjawab. Dia menatapku dengan serius dan kemudian berkata.
“Apa itu penebusan yang pantas untukku?”
“Ya.”
“… Kau sangat baik, Alicia.” Ucap Albert-oniisama sambil
tersenyum kecil.
Albert-oniisama adalah laki-laki yang sangat tampan. Dia
memang kakakku, tapi aku tidak bisa menyangkal jika ketampanannya ada di atas
rata-rata.
“… Apa, aku? Baik hati?” Begitu ucapku ketika
mendengar ucapan Albert-oniisama.
Albert-oniisama menganggukkan kepalanya dan aku tidak bisa
tidak bertanya, “Apanya dari kata-kataku yang terdengar baik?”
Apa yang bagus dari kalimat yang baru saja kukatakan?
Jika aku jadi Albert-oniisama, aku pasti akan merasa marah
ketika adikku mengatakan sesuatu yang merendahkanku seperti itu. Aku pasti
tidak akan bisa tersenyum seperti oniisama.
“Ya, mencari kebaikan dalam kata-katamu memang sangat sulit.
Yang bisa kudengar hanya nada kejam yang kasar… Tapi jika aku melihatnya dari
sudut pandang lain, aku bisa merasakan kebaikan Ali yang sangat hangat.”
Aku tidak bisa membantahnya.
Sebelum aku bertemu dengan Liz-san, ada banyak momen yang
membuatku berpikir jika Albert-oniisama adalah laki-laki yang sangat bijaksana.
Kali ini aku kembali dibuat yakin olehnya.
Mungkin dia menyadarinya karena dia adalah kakak yang sangat
menyayangi adik perempuannya. Tapi membicarakan hal itu membuatku sangat malu.
“Aku tidak sebaik itu.” Ucapku sambil mengalihkan tatapanku
dari Albert-oniisama.
Ada apa dengan perasaan tidak nyaman ini… Padahal aku akan
merasa lebih puas jika dia melihatku dengan tatapan benci penuh permusuhan.
“Adik kita sangat imut, bukan?”
“Ali-chan memang selalu imut, kaan?”
Kata-kata Henry-oniisama membuat Curtis-sama menatapku
dengan seringai di wajahnya.
Oh, aku tidak suka ini! Kalian harusnya mengatakan kalimat
itu untuk Liz-san!
Aku tidak merespon ucapan mereka berdua, dan aku juga
berusaha untuk tidak menatap mereka. Beberapa saat kemudian, yang mulia raja
memanggilku.
Suara beratnya membuatku merinding, karena itu aku langsung
berbalik menghadap beliau.
Kupikir dia akan memarahiku, tapi aku tidak melihat raut
marah di wajahnya. Sebaliknya, dia menatapku seperti seorang ayah yang
menyambut kedatangan anaknya yang baru saja kembali dari tempat yang jauh.
Aku membungkukkan badan ku dan menyapanya. “Yang mulia.” Setelah
itu aku mengangkat kepalaku.
Dia tidak memarahiku karena sudah memeluk tubuh paman Will, dia
malah balik menyapaku dengan nada riang.
“Aku lega kau bisa kembali dengan selamat.”
“Anda tidak memarahiku?”
“Kenapa aku harus marah padamu?” Yang mulia raja terlihat
kaget dengan pertanyaanku.
Aku tidak menyangka dia akan kembali untuk menanyakan hal
itu padaku. Aku hanya bisa terdiam hingga dia bertanya sekali lagi padaku.
“Apa kau ingin kumarahi?”
“Tidak. Bukan begitu… Saya hanya berpikir jika sikap saya
beberapa saat yang lalu sudah keterlaluan.”
“Kurasa kakak pasti merasa bahagia karena kau adalah orang
terakhir yang menunjukkan rasa sayang kepadanya.”
“…. Saya harap begitu.” Jawabku dengan nada sedikit tidak
yakin. Yang mulia raja hanya tertawa saat mendengar jawabanku.
Tawanya terdengar sedikit dipaksakan, tapi aku berpura-pura
tidak menyadarinya.
Kakak yang dia hormati barusaja meninggal dunia. Bisa tersenyum
saja adalah sesuatu yang sangat mengagumkan. Kurasa yang mulia raja bahkan
tidak diperbolehkan menangis saat menghadiri pemakaman keluarga.
…. Ini dunia yang sangat berat.
Chapter 440 Daftar Isi Chapter 442
Komentar
Posting Komentar