ORV Chapter 235: Episode 44 – Swindler (3)

 Disclaimer: Novel bukan punya saya


Mulai hari ini hingga turnamen dimulai, Yoo Joonghyuk akan tenggelam dalam latihannya bersama Breaking the Sky Sword Saint.

Breaking the Sky Sword Saint tetap memasang wajah serius saat dia mendengar jika dirinya bisa bertemu dengan anggota klan nya. Yoo Joonghyuk tahu kenapa gurunya memasang ekspresi itu, tapi dia memilih untuk terus bermeditasi dan tidak menggubris sang guru.

‘Seharusnya, aku akan bertemu dengan dewa raksasa kuno sendirian…’

Yah, mau bagaimanapun, menyerahkannya pada Kim Dokja bukan pilihan buruk. Yoo Joonghyuk harus menyelesaikan skenario ke-40 jika dia ingin bertemu dewa raksasa kuno. Itu pun jika semuanya berjalan sesuai rencana aslinya.

‘Dia itu…. aku tidak menyangka dia punya hubungan baik dengan Underworld.’

Kim Dokja benar-benar mengetahui titik-titik yang tidak dia (Yoo Joonghyuk) ketahui. Apa yang dia lakukan untuk menarik semua perhatian para konstelasi…

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ tertawa pelan.]

Lihat archangel ini. Demon-like Judge of Fire di regresi kedua bukan konstelasi yang bersikap seperti ini. Dia adalah sosok yang tegas, penuh wibawa, dan menjunjung tinggi keadilan. Yoo joonghyuk tidak bisa mengerti kenapa sosok semulia itu bisa menjadi sangat mesum di regresi kali ini.

“Apa kau benar-benar berniat mengikuti kompetisi itu?”

Yoo Joonghyuk mengangguk ketika mendengar pertanyaan Breaking the Sky Sword Saint.

“Kau mungkin mati jika mengikutinya. Skenario kompetisi tidak ada yang mudah.”

“Aku jauh lebih kuat dibandingkan aku yang dulu di titik ini.”

“Jika kau berhadapan dengan para Grand Master, bukan hal itu yang harus kau pikirkan.”

Yoo Joonghyuk tahu siapa saja Grand Master yang ada di Murim. Salah satu dari mereka adalah Ice Flower Goddess yang tekniknya dijual pada penjual yang terakhir mereka datangi ketika baru saja sampai di Murim. Lalu ada juga Grand Master dari Istana Selatan—salah satu saudara jauh dari Breaking the Sky Sword Saint. Mereka akan muncul saat kompetisi dimulai.

Sebagai tambahan, kompetisi martial art adalah sebuah komoditas, jadi Yoo Joonghyuk juga harus memikirkan para inkarnasi yang diutus oleh konstelasi-konstelasi yang cukup terkenal.

[Beberapa konstelasi sedang menantikan kompetisi martial art.]

[Beberapa konstelasi sudah lelah dengan kompetisi martial art.]

Untungnya, beberapa konstelasi kuat sudah merasa bosan dengan skenario ini. Ini adalah skenario yang diadakan sekali setahun di Murim, karenanya tidak banyak konstelasi yang memperhatikan skenario ini dengan seksama.

Breaking the Sky Sword Saint yang bisa membaca isi hati Yoo Joonghyuk pun berkata, “Kau harus membuka pintu ke-2 dari fase transenden mu.”

“Aku sudah pernah membukanya sebelum ini, jadi itu tidak akan sulit untukku.”

“membuka pintu kedua sangat berbeda dengan membuka pintu pertama.”

“Aku pasti bisa melakukannya. Di regresi terakhir aku sudah membuka pintu fase ke-3.”

“…. Pintu fase ke-3?”

Breaking the Sky Sword Saint membelalakkan matanya. Pintu ke-3 dari fase transenden bukanlah sesuatu yang bisa dicapai hanya dengan bakat saja. Seseorang membutuhkan ‘waktu’ yang sangat banyak untuk bisa melewati pintu itu. Di lain sisi, Yoo Joonghyuk tidak mungkin bisa mendapatkan cukup waktu di regresi terakhirnya.

Yoo Joonghyuk mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh gurunya, karena itu dia berkata, “Aku menggunakan kotak waktu di Dark Dimension.”

Kotak waktu di Dark Dimension. Orang-orang menyebut itu sebagai ‘Kuburan Murim’. Hanya ada 2 tipe orang Murim yang pergi kesana. Pertama, dia adalah seorang tahanan yang menjalani hukuman dalam waktu yang sangat amat lama, dan yang kedua mereka yang mengalami bottleneck dan menjadi gila karenanya atau mereka yang sudah berhasil melewati bottleneck dengan selamat. Yoo Joonghyuk adalah tipe yang terakhir.

“…. Aku tidak bisa membayangkan seberapa keras kau berlatih disana. Berapa lama waktu yang kau habiskan di dalam sana?”

“Sekitar 100 tahun.”

“Mendapatkan fase ke-3 dalam 100 tahun…. Tidak aneh kalau sekarang kau sangat sombong.”

100 tahun. Itu adalah waktu yang cukup lama untuk manusia biasa, tapi tidak untuk para transenden.

Ada banyak orang yang hidup sampai 200 atau 300 tahun di dunia Murim, tapi mereka tidak bisa mencapai fase transenden tidak peduli seberapa keras mereka berlatih. Itu adalah sebuah dinding yang tidak bisa dilampaui dengan meningkatkan kekuatan fisik dengan menggunakan berbagai macam obat spiritual. Setiap fase transenden memiliki dinding yang sangat tebal, dan Yoo Joonghyuk berhasil melampauinya hanya dengan 100 tahun.

“Aku bisa memendekkannya lagi jika aku masuk ke kotak itu lagi.”

“Itu ide gila! Menggunakan kotak waktu akan menumpulkan jiwamu! Apa kau tidak pernah melihat martial artist yang menjadi gila gara-gara masuk ke dalam kotak waktu!? Bukannya kau tahu ada sebuah garis tipis yang membedakan kegilaan dan transenden?”

“…. Di regresi terakhir, aku tidak bisa melampauimu meski sudah masuk ke dalam sana.”

“Tentu saja! Masih terlalu cepat bagimu untuk melampauiku hanya dengan 100 tahun!” ucap Breaking the Sky Sword Saint. Beberapa saat kemudian dia berbicara lagi, “Yah, kau memang pernah mencapai fase ke-3…. Lebih baik mengajarimu daripada mengajari para idiot yang tidak mengerti apa-apa.”

Ekspresi Yoo Joonghyuk tidak terlihat senang meski dia sudah mendapat pujian dari sang guru. Breaking the Sky Sword Saint yang merasa ada sesuatu yang aneh pun bertanya, dan Yoo Joonghyuk pun menceritakan sebuah kisah pada gurunya itu.

Breaking the Sky Sword Saint merasa jika cerita Yoo Joonghyuk terdengar agak absurd. “Kebangkitan spiritual mu terjadi saat kau kelelahan?”

“Yah, aku tidak terlalu ingat bagaimana detailnya.”

Pada akhirnya, Yoo Joonghyuk tidak tahu kenapa dia bisa melewati fase ke-3 dengan selamat. Ekspresi Breaking the Sky Sword Saint tidak terlihat antusias. “Apa kau yakin bisa mempercayai alam bawah sadar mu dan melewati fase ke-3 sekali lagi? Kedengarannya mirip seperti para pengikut bayangan dari Ice Flower Goddess.

“Karena itu aku membutuhkanmu. Tolong ajari aku teknikmu sekali lagi.”

“Apa?”

“Jika aku menggunakan metode yang sama dengan yang dulu, aku akan membutuhkan terlalu banyak waktu.”

Breaking the Sky Sword Saint terkejut dengan ucapan muridnya yang tidak tahu malu itu. “Aku tidak tahu apakah aku harus membantumu atau tidak. Kau sudah melewati dinding transenden itu, jadi kau tahu jika ini adalah proses yang tidak memiliki jalan yang tetap. Semua transenden harus mencari jalan mereka sendiri-sendiri untuk melatihnya.”

“Kau masih bisa membantuku. Bukankah pada akhirnya semua sungai yang ada di darat akan bertemu di Samudra?”

“Itu artinya kami harus mencari salah satu dari banyak cabang yang ada. Tidak ada yang namanya jalan pintas di dunia ini. Dunia ini tidak menyukai cerita seperti itu.”

“Tapi, misalkan saja ada 10.000 cabang. Apa kita tidak bisa menangkap salah satunya saja? Aku berhasil menemukan satu di regresi terakhirku!”

Ketika Yoo Joonghyuk mengatakannya, dia merasa jika cara bicaranya menjadi mirip dengan Kim Dokja. Ini bukan gaya bicaranya…. Atau apa mungkin Kim Dokja sudah mempengaruhinya karena mereka berdua selalu bersama-sama? Breaking the Sky Sword Saint menghela nafas ketika melihat muridnya terdiam. “Aku baru tahu kau ternyata cerewet juga. Jalan ini tidak akan mudah. Kau harusnya tahu dari regresi terakhirmu…. Breaking the Sky Swordsmanship bukan untuk laki-laki.”

Yoo Joonghyuk juga tahu itu. Itulah alasan kenapa dia kesulitan mempelajari skill Breaking the Sky Sword Saint di masa lalu. Tapi kali ini berbeda.

“Aku bisa mengatasi masalah gender untuk sementara waktu.”

“Apa maksudmu?”

[Konstelasi yang suka merubah jenis kelamin mendengus.]

Yoo Joonghyuk mengerutkan alisnya ketika melihat pesan itu. Berbagai macam emosi dan kemarahan selalu muncul setiap kali dia memikirkannya. Tapi saat ini dia harus menggunakan semua kartu yang dia miliki.

“Waktunya sudah tiba.”

Beberapa saat kemudian, Breaking the Sky Sword Saint menatap Yoo Joonghyuk dengan mulut ternganga. Yoo Joonghyuk menghunus pedangnya dengan wajah datar.

“Kau tidak boleh mengatakan ini pada semua orang di luar sana.”

***

[Di Kompleks Industri kim Dokja, ada beberapa orang yang meragukan pencapaianmu.]

[Cerita tentang ‘Swindler Kim Dokja’ mulai menyebar di Kompleks Industri kim Dokja.]

Aku terbangun karena pesan yang bermunculan di depanku. Dari isi pesan itu, sepertinya ada rumor buruk yang menyebar di kompleks industri selama aku pergi. Hal yang wajar. Apalagi jika pemimpin baru itu tidak pernah menampakkan wajahnya setelah mengalahkan pemimpin lamanya…

Ngomong-ngomong, Kim Dokja si Penipu… Kenapa orang yang tidak pernah mengenal wajahku bisa mengenalku sebaik itu?

“Kim Dokja. Apa yang kau lakukan?”

Seseorang menendang tubuhku hingga membuatku mengerang. Aku melihat Yoo Joonghyuk yang sedang berdiri bertelanjang dada dan tubuh penuh keringat. Mungkin dia baru saja melakukan latihan berat dengan Breaking the Sky Sword Saint.

“…. Aku hanya sedang berpikir.”

“Kau memang malas.”

“Aku memang harus malas-malasan sekarang. Aku kan

Kedengarannya memang hanya seperti alasan semata, tapi memang begitu adanya. Tubuhku belum pulih sepenuhnya dari penalti pengasingan. Penyembuhannya juga terlambat setelah mendapat insiden dengan Breaking the Sky Sword Saint. Aku berhasil meningkatkan profisiensi Lamark kirin dan memakan beberapa fragmen cerita secara teratur, jadi tubuhku pasti kembali normal saat kompetisi dimulai.

Aku menatap orang-orang yang sedang berlatih keras di halaman depan. “Bagaimana dengan mereka?”

Jang Hayoung yang sedang mandi keringat sedang melakukan sparing dengan Han Myungoh. Breaking the Sky Master duduk di pinggiran sambil memperhatikan dan sesekali memperbaiki kesalahan yang mereka lakukan.

“Gadis itu punya bakat yang lumayan. Atribut anehnya juga membuatnya bisa belajar dengan lebih cepat.”

“Dia bukan gadis. Dia laki-laki.”

“Terkadang aku tidak tahu dimana matamu itu.”

Dasar bodoh. Jang Hayoung itu laki-laki, kan? Sama seperti novel aslinya. Saat aku ingin membalas perkataan Breaking the Sky Sword Saint, Yoo Joonghyuk bertanya, “Hei, apa yang sedang terjadi pada konstelasi itu?”

“…. Aku sedang berpikir.”

Sudah seminggu berlalu sejak aku mendapat pesan dari Persephone.

[Konstelasi ‘Queen of the Darkest Spring’ mengundangmu untuk bergabung dengan Gourmet Association.]

[Satu minggu lagi, Festival Gourmet Association akan diadakan di Kastil Oro.]

[Tolong lakukan konfirmasi apakah kau akan berangkat malam ini.]

Aku mendapat undangan dari Gourmet Association. Aku sudah mengira jika acara itu akan terjadi suatu hari nanti, tapi aku tidak menyangka akan secepat ini.

Gourmet Association. Itu adalah tempat berkumpulnya para konstelasi yang menyukai gourmet. Sekilas acara ini mirip dengan ‘Jamuan Konstelasi’, tapi sebenarnya keduanya adalah acara yang sangat berbeda.

Jika jamuan konstelasi adalah acara resmi, maka Festival Gourmet Association adalah acara tidak resmi. Karena itu intensitas dari event-event yang terjadi juga sangat berbeda dengan yang ada di jamuan.

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ mengkhawatirkanmu.]

Di atas semua itu, tidak ada Uriel di Gourmet Association.

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ sedang menantikan pilihanmu.]

Tidak ada Great Sage the Equal of Heaven, tidak ada Secretive Plotter. Apa disana ada…. Abyssal black Flame Dragon? Aku tidak bisa ingat.

Mau bagaimanapun itu, festival gourmet itu tidak akan memberikan keuntungan sebanyak jamuan konstelasi. Tidak ada yang lebih berbahaya di Star Stream daripada menghadiri perkumpulan yang dihadiri konstelasi-konstelasi tidak stabil.

Yoo Joonghyuk membaca raut wajahku dan bertanya, “Apa kau ketakutan?”

“Tidak mungkin.”

Aku tidak akan datang kemari jika aku tidak punya keberanian untuk mengikuti festival itu. Aku menatap sparing Jang Hayoung dan Han Myungoh tanpa mengatakan apa-apa. Han Myungoh mendapatkan serangan berkali-kali hingga berteriak kesakitan. Yoo Joonghyuk yang melihat itu bersamaku pun berkata, “Itu karena kau ada di tempat ini.”

“…. Itu benar.”

Menurut Persephone, Festival Gourmet Association akan diadakan seminggu kemudian. Tanggal festival itu dimulai bertepatan dengan dimulainya kompetisi martial art.

Itu artinya aku tidak akan berada di Murim Pertama ketika skenario kompetisi dimulai. Jika ada sesuatu yang terjadi…

“Pergi dan kembalilah kemari, Kim Dokja.”

 

Chapter 234     Daftar Isi     Chapter 236


Komentar

Postingan Populer